HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane H. R. Ticoalu ** * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRACK In Indonesia, the result of Basic Health Research in 2013 showed that there were 51.8% women in reproductive age use hormonal contraception. Based on the results of self-service BKB-PP Manado in 2013, there are 17.02% users of contraceptive pills. The use of contraception pills is one of the risk factors of hypertension. This study aims to analyze the relationship between the use of hormonal contraception pills with hypertension case among women in reproductive age in Community Health Center of Ranotana Weru Manado. This is an observational analytic study with case-control study design. The population was women in reproductive age (15-49 years) at Community Health Center of Ranotana Weru who visited in January to March 2014. The sample was based on the total population of cases, as many as 64 respondents. The control group was 64 respondents and was conducted an individual matching for age, family history of hypertension, ethnicity, nutritional status (BMI), alcohol consumption and smoking habits. The data was collected using questionnaires. This study used the Fisher Exact test with α=0.05 and CI=95% for bivariate analysis. The result showed a relationship between the use of hormonal contraception pills with hypertension case which the value of p=0.000 ( < α ) with OR 7.49 and CI=95% (3.37-16.63). There is a relationship between the use of hormonal contraception pills with the hypertension case among women in reproductive age and users of hormonal contraceptive pills 7.49 times have greater risk of getting hypertension than non-users. Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age. ABTSRAK Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa terdapat 51,8% wanita usia subur (WUS) yang menggunakan kontrasepsi hormonal. Berdasarkan hasil pelayanan mandiri Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Manado pada tahun 2013, terdapat 17,02% pengguna kontrasepsi pil. Penggunaan kontrasepsi hormonal pil adalah salah satu faktor risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol (case control study). Populasi adalah WUS (15-49 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru yang berkunjung ke Puskesmas periode Januari-Maret 2014. Pengambilan sampel berdasarkan total populasi kasus, yaitu sebanyak 64 responden. Adapun kelompok kontrol berjumlah 64 responden dan dilakukan matching individual untuk untuk umur, riwayat keluarga hipertensi, suku (ras), status gizi (IMT), konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan uji Fisher Exact dengan CI=95% dan α=0.05 untuk uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi dimana nilai p=0,000 < α=0,05 dengan nilai OR 7,49. Terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS dan WUS pengguna kontrasepsi hormonal pil berisiko 7,49 kali lebih besar terkena hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. Kata kunci: kontrasepsi hormonal pil, hipertensi, WUS.
PENDAHULUAN Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum dan Sujiyatini, 2011). Data BKB-PP Kota Manado menunjukkan terdapat 2.952 pengguna kontrasepsi pil yang tersebar di sembilan Kecamatan di Kota Manado pada tahun 2012 (BKB-PP, 2012). Penggunaan kontrasepsi hormonal pil adalah salah satu faktor risiko hipertensi. Risiko meninggi dengan lamanya pakai (Bustan, 2007). Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis (Suiraoka, 2012). Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa terdapat 344.750 perempuan Indonesia berusia 18 tahun yang menderita hipertensi berdasasarkan hasil pengukuran (Kemenkes RI, 2013 b). Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian apakah ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol (case control study). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puksesmas Ranotana Weru Kota Manado pada Juni Oktober 2014. Populasi kasus adalah WUS (15-49 tahun) penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas yang berkunjung ke Puskesmas periode Januari - Maret 2014 yang berjumlah 64 penderita. Populasi kontrol adalah WUS di wilayah kerja Puskesmas yang tidak menderita hipertensi. Pengambilan sampel adalah total populasi kasus, yaitu 64 responden dengan kelompok kontrol berjumlah 64 responden yang matching untuk umur, riwayat keluarga hipertensi, suku (ras), status gizi (IMT), konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Kriteria inklusi kelompok kasus: 1. WUS yang menggunakan kontrasepsi hormonal pil > 1 tahun. 2. WUS yang menggunakan obat anti hipertensi. Kriteria eksklusi kelompok kasus adalah tidak bersedia menjadi sampel penelitian. Kriteria inklusi kelompok kontrol adalah WUS yang berada di tempat saat penelitian, dengan kriteria eksklusi: 1. WUS yang tidak rutin menggunakan kontrasepsi hormonal pil. 2. WUS yang sedang dalam masa kehamilan. 3. Tidak bersedia menjadi sampel penelitian. 4. Tidak berdomisili tetap di wilayah kerja Puskesmas.
Variabel bebas adalah penggunaan kontrasepsi hormonal pil dan variabel terikat adalah hipertensi pada WUS. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder dengan instrumen kuesioner. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan uji Fisher Exact. Nilai CI = 95% dengan α = 0,05 dan dihitung nilai OR. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini paling banyak Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Kelompok Karakteristik Kasus Kontrol Total n % n % n % Umur 15-19 tahun 0 0 0 0 0 0 20-24 tahun 0 0 0 0 0 0 25-29 tahun 2 3,1 2 3,1 4 3,1 30-34 tahun 13 20,3 13 20,3 26 20,3 35-39 tahun 14 21,9 14 21,9 32 21,9 40-44 tahun 16 25 16 25 32 25 45-49 tahun 19 29,7 19 29,7 96 29,7 Kelurahan Bumi Nyiur 6 9,4 6 9,4 12 9,4 Karombasan Selatan 18 28,1 18 28,1 36 28,1 Karombasan Utara 3 4,7 3 4,7 6 4,7 Pakowa 16 25 16 25 32 25 Ranotana Weru 21 32,8 21 32,8 42 32,8 Pendidikan SD 4 6,3 7 10,9 11 8,6 SMP 15 23,4 14 21,9 29 22,7 SMA 43 67,2 41 64,1 84 65,6 Sarjana 2 3,1 2 3,1 4 3,1 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 45 70,3 53 82,8 98 76,6 Pegawai Negeri Sipil 9 14,1 4 6,3 13 10,2 Karyawan Swasta 0 0 0 0 0 0 Wiraswasta 10 15,6 7 10,9 17 13,3 Indeks Massa Tubuh Kurang 5 7,8 5 7,8 10 7,8 Normal 39 60,9 39 60,9 78 60,9 Obesitas 16 25 16 25 32 25 Obesitas I 4 6,3 4 6,3 8 6,3 Suku Minahasa 54 84,4 54 84,4 108 84,4 Sangihe 5 7,8 5 7,8 10 7,8 Gorontalo 3 4,7 3 4,7 6 4,7 Jawa 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Sulawesi Tengah 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Kebiasaan Mengonsumsi Ya 0 0 0 0 0 0
Alkohol Tidak 64 100 64 100 128 100 Kebiasaan Merokok Ya 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Tidak 63 0 63 98,4 126 98,4 Riwayat Menderita Ya 42 65,6 42 65,6 84 65,6 Hipertensi Tidak 22 34,4 22 34,4 44 34,4 berada pada umur 45-49 tahun (29,7%). Dalam penelitian ini, responden paling banyak bertempat tinggal di Kelurahan Ranotana Weru (32,8%). Tempat tinggal responden diambil berdasarkan data WUS penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat lebih dari setengah jumlah responden memiliki tingkat pendidikan SMA (65,6%). Responden dalam penelitian ini paling banyak bekerja sebagai (IRT), yaitu 76,6%. Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki IMT normal (62,5%), dan ada responden dengan IMT Obesitas I (6,3%). Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak mengalami obesitas (Suiraoka, 2012). Untuk kebiasaan merokok, diketahui bahwa terdapat 2 responden yang memiliki kebiasaan merokok. Rokok merangsang saraf mengeluarkan hormon yang menyebabkan pengerutan pembuluh darah, sehingga tekanan darah naik (Sitorus, 2008). Dalam penelitian ini, terdapat 65,6% yang memiliki riwayat (keturunan) hipertensi. Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (Depkes, 2006). Analisis Bivariat 1. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pil Dengan Kejadian Hipertensi Perhitungan menggunakan uji Fisher Exact menghasilkan p = 0,000 < α = 0,05 dengan CI = 95% (3,37-16,63) dan OR 7,49. Berdasarkan hasil tersebut, terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS dan WUS pengguna kontrasepsi hormonal pil berisiko Tabel 2. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pil Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Usia Subur (WUS) Wanita Kelompok Usia Kasus Kontrol Total Subur n % n % n % Pengguna Kontrasepsi Hormonal Pil 42 65,6 13 20,3 55 43,0 Bukan Pengguna Kontrasepsi Hormonal Pil 22 34,4 51 79,7 73 57,0 p value OR CI (95%) 0,000 7,49 (3,37-16,63)
Jumlah 64 100 64 100 128 100 7,49 kali lebih tinggi terkena hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. Sujono dkk (2013) tekanan darah. Sistem darah dan sirkulasi dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal. Tidak sedikit akseptor yang mengalami kenaikan tekanan darah dari yang ringan sampai berat. Perubahan ini reversibel, tapi kadang-kadang menetap meskipun obat telah dihentikan. Hal ini antara lain dapat disebabkan oleh peningkatan renin darah. Dugaan lain ialah karena perubahan kardiodinamik jantung akibat progesteron yang bersifat androgenik atau esterogen yang meretensi air dan elektrolit (Gan, dkk, 1987). KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur. 2. Wanita Usia Subur (WUS) pengguna kontrasepsi hormonal pil memiliki risiko 7,49 kali lebih tinggi menderita hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. SARAN 1. Bagi Puskesmas Ranotana Weru Mendorong WUS untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi yang meyebabkan peningkatan tekanan darah. 2. Bagi BKB-PP Kota Manado menurut hasil penelitiannya menyatakan bahwa kontrasepsi hormonal pil memiliki risiko 2,93 kali lebih tinggi terjadi peningkatan Memberikan penyuluhan kepada para akseptor program KB mengenai metodemetode kontrasepsi yang ada. 3. Bagi Wanita Usia Subur WUS penderita hipertensi harus terus mengontrol tekanan darahnya dan mengonsumsi obat-obat anti hipertensi secara teratur serta berkonsultasi dengan bidan atau dokter sebelum memutuskan metode apa yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Arum, D. N. S., Sujiyatini. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Manado. 2012. Capaian Akseptor KB Per Kecamatan. Manado Bustan, M. N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi (online) http://perpustakaan.dep kes.go.id:8180/bitstream/123456789/7 42/1/pdmnpnmuan tthipertnsi.pdf diakses pada 27 Maret 2014
Gan, S., Setiabudy, R., Sjamsudin, U., Bustami, Z. 1987. Farmakologi dan Terapi Edisi 3. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Kementerian Kesehatan RI. 2013 (b). Riset Kesehatan Dasar 2013 hal 166 (online) http://depkes.go.id/down loads/riskesdas2013/hasil_riskesdas_ 2013.pdf diakses pada 26 Maret 2014 Suiraoka, I. P. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika Sujono, T., Milawati, A., Hakim, A. R. 2013. Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri (online) http://ijcp.or.id/archives/ 2013/2/2/IJCP-120152 diakses pada 30 September 2014