Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

dokumen-dokumen yang mirip
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Status Merokok, konsumsi alkohol, hipertensi

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB KOMBINASI DENGAN HIPERTENSI PADA AKSEPTOR PIL KB DI PUSKESMAS ENEMAWIRA KABUPATEN SANGIHE

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. Kata Kunci: Obesitas, Natrium, Hipertensi

Oleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Keywords: Anemia, Social Economy

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

PENGARUH PENGGUNAAN KELAMBsU, REPELLENT,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2009

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

DR. R.D KANDOU MANADO

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

Kata Kunci :Riwayat Keluarga, Konsumsi Alkohol, Kadar Asam Urat Darah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Rini Anggraeny 1, Wahiduddin 1, Rismayanti 1.

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

The Prevalence of Sexual Dysfunction in Mothers Contraceptive Implant Users at Urban Villages Seputih Gunung Sugih Central Lampung 2013

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN KB HORMONAL DAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

KAJIAN RESIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DAN PIL TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI

INTISARI PENGARUH PEMAKAIAN KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS TAPIN UTARA KABUPATEN TAPIN

*Bidang Minat Epidemiologi *, Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership)

Kata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci: kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, hipertensi, laki-laki

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATAMPONE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

Faktor-faktor kejadian malaria

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

Selfi Elisabeth Kansil Rina Kundre Yolanda Bataha

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI- LAKI PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS X NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane H. R. Ticoalu ** * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRACK In Indonesia, the result of Basic Health Research in 2013 showed that there were 51.8% women in reproductive age use hormonal contraception. Based on the results of self-service BKB-PP Manado in 2013, there are 17.02% users of contraceptive pills. The use of contraception pills is one of the risk factors of hypertension. This study aims to analyze the relationship between the use of hormonal contraception pills with hypertension case among women in reproductive age in Community Health Center of Ranotana Weru Manado. This is an observational analytic study with case-control study design. The population was women in reproductive age (15-49 years) at Community Health Center of Ranotana Weru who visited in January to March 2014. The sample was based on the total population of cases, as many as 64 respondents. The control group was 64 respondents and was conducted an individual matching for age, family history of hypertension, ethnicity, nutritional status (BMI), alcohol consumption and smoking habits. The data was collected using questionnaires. This study used the Fisher Exact test with α=0.05 and CI=95% for bivariate analysis. The result showed a relationship between the use of hormonal contraception pills with hypertension case which the value of p=0.000 ( < α ) with OR 7.49 and CI=95% (3.37-16.63). There is a relationship between the use of hormonal contraception pills with the hypertension case among women in reproductive age and users of hormonal contraceptive pills 7.49 times have greater risk of getting hypertension than non-users. Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age. ABTSRAK Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa terdapat 51,8% wanita usia subur (WUS) yang menggunakan kontrasepsi hormonal. Berdasarkan hasil pelayanan mandiri Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Manado pada tahun 2013, terdapat 17,02% pengguna kontrasepsi pil. Penggunaan kontrasepsi hormonal pil adalah salah satu faktor risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol (case control study). Populasi adalah WUS (15-49 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru yang berkunjung ke Puskesmas periode Januari-Maret 2014. Pengambilan sampel berdasarkan total populasi kasus, yaitu sebanyak 64 responden. Adapun kelompok kontrol berjumlah 64 responden dan dilakukan matching individual untuk untuk umur, riwayat keluarga hipertensi, suku (ras), status gizi (IMT), konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan uji Fisher Exact dengan CI=95% dan α=0.05 untuk uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi dimana nilai p=0,000 < α=0,05 dengan nilai OR 7,49. Terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS dan WUS pengguna kontrasepsi hormonal pil berisiko 7,49 kali lebih besar terkena hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. Kata kunci: kontrasepsi hormonal pil, hipertensi, WUS.

PENDAHULUAN Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum dan Sujiyatini, 2011). Data BKB-PP Kota Manado menunjukkan terdapat 2.952 pengguna kontrasepsi pil yang tersebar di sembilan Kecamatan di Kota Manado pada tahun 2012 (BKB-PP, 2012). Penggunaan kontrasepsi hormonal pil adalah salah satu faktor risiko hipertensi. Risiko meninggi dengan lamanya pakai (Bustan, 2007). Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis (Suiraoka, 2012). Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa terdapat 344.750 perempuan Indonesia berusia 18 tahun yang menderita hipertensi berdasasarkan hasil pengukuran (Kemenkes RI, 2013 b). Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian apakah ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol (case control study). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puksesmas Ranotana Weru Kota Manado pada Juni Oktober 2014. Populasi kasus adalah WUS (15-49 tahun) penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas yang berkunjung ke Puskesmas periode Januari - Maret 2014 yang berjumlah 64 penderita. Populasi kontrol adalah WUS di wilayah kerja Puskesmas yang tidak menderita hipertensi. Pengambilan sampel adalah total populasi kasus, yaitu 64 responden dengan kelompok kontrol berjumlah 64 responden yang matching untuk umur, riwayat keluarga hipertensi, suku (ras), status gizi (IMT), konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Kriteria inklusi kelompok kasus: 1. WUS yang menggunakan kontrasepsi hormonal pil > 1 tahun. 2. WUS yang menggunakan obat anti hipertensi. Kriteria eksklusi kelompok kasus adalah tidak bersedia menjadi sampel penelitian. Kriteria inklusi kelompok kontrol adalah WUS yang berada di tempat saat penelitian, dengan kriteria eksklusi: 1. WUS yang tidak rutin menggunakan kontrasepsi hormonal pil. 2. WUS yang sedang dalam masa kehamilan. 3. Tidak bersedia menjadi sampel penelitian. 4. Tidak berdomisili tetap di wilayah kerja Puskesmas.

Variabel bebas adalah penggunaan kontrasepsi hormonal pil dan variabel terikat adalah hipertensi pada WUS. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder dengan instrumen kuesioner. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan uji Fisher Exact. Nilai CI = 95% dengan α = 0,05 dan dihitung nilai OR. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini paling banyak Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Kelompok Karakteristik Kasus Kontrol Total n % n % n % Umur 15-19 tahun 0 0 0 0 0 0 20-24 tahun 0 0 0 0 0 0 25-29 tahun 2 3,1 2 3,1 4 3,1 30-34 tahun 13 20,3 13 20,3 26 20,3 35-39 tahun 14 21,9 14 21,9 32 21,9 40-44 tahun 16 25 16 25 32 25 45-49 tahun 19 29,7 19 29,7 96 29,7 Kelurahan Bumi Nyiur 6 9,4 6 9,4 12 9,4 Karombasan Selatan 18 28,1 18 28,1 36 28,1 Karombasan Utara 3 4,7 3 4,7 6 4,7 Pakowa 16 25 16 25 32 25 Ranotana Weru 21 32,8 21 32,8 42 32,8 Pendidikan SD 4 6,3 7 10,9 11 8,6 SMP 15 23,4 14 21,9 29 22,7 SMA 43 67,2 41 64,1 84 65,6 Sarjana 2 3,1 2 3,1 4 3,1 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 45 70,3 53 82,8 98 76,6 Pegawai Negeri Sipil 9 14,1 4 6,3 13 10,2 Karyawan Swasta 0 0 0 0 0 0 Wiraswasta 10 15,6 7 10,9 17 13,3 Indeks Massa Tubuh Kurang 5 7,8 5 7,8 10 7,8 Normal 39 60,9 39 60,9 78 60,9 Obesitas 16 25 16 25 32 25 Obesitas I 4 6,3 4 6,3 8 6,3 Suku Minahasa 54 84,4 54 84,4 108 84,4 Sangihe 5 7,8 5 7,8 10 7,8 Gorontalo 3 4,7 3 4,7 6 4,7 Jawa 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Sulawesi Tengah 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Kebiasaan Mengonsumsi Ya 0 0 0 0 0 0

Alkohol Tidak 64 100 64 100 128 100 Kebiasaan Merokok Ya 1 1,6 1 1,6 2 1,6 Tidak 63 0 63 98,4 126 98,4 Riwayat Menderita Ya 42 65,6 42 65,6 84 65,6 Hipertensi Tidak 22 34,4 22 34,4 44 34,4 berada pada umur 45-49 tahun (29,7%). Dalam penelitian ini, responden paling banyak bertempat tinggal di Kelurahan Ranotana Weru (32,8%). Tempat tinggal responden diambil berdasarkan data WUS penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat lebih dari setengah jumlah responden memiliki tingkat pendidikan SMA (65,6%). Responden dalam penelitian ini paling banyak bekerja sebagai (IRT), yaitu 76,6%. Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki IMT normal (62,5%), dan ada responden dengan IMT Obesitas I (6,3%). Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak mengalami obesitas (Suiraoka, 2012). Untuk kebiasaan merokok, diketahui bahwa terdapat 2 responden yang memiliki kebiasaan merokok. Rokok merangsang saraf mengeluarkan hormon yang menyebabkan pengerutan pembuluh darah, sehingga tekanan darah naik (Sitorus, 2008). Dalam penelitian ini, terdapat 65,6% yang memiliki riwayat (keturunan) hipertensi. Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (Depkes, 2006). Analisis Bivariat 1. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pil Dengan Kejadian Hipertensi Perhitungan menggunakan uji Fisher Exact menghasilkan p = 0,000 < α = 0,05 dengan CI = 95% (3,37-16,63) dan OR 7,49. Berdasarkan hasil tersebut, terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada WUS dan WUS pengguna kontrasepsi hormonal pil berisiko Tabel 2. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pil Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Usia Subur (WUS) Wanita Kelompok Usia Kasus Kontrol Total Subur n % n % n % Pengguna Kontrasepsi Hormonal Pil 42 65,6 13 20,3 55 43,0 Bukan Pengguna Kontrasepsi Hormonal Pil 22 34,4 51 79,7 73 57,0 p value OR CI (95%) 0,000 7,49 (3,37-16,63)

Jumlah 64 100 64 100 128 100 7,49 kali lebih tinggi terkena hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. Sujono dkk (2013) tekanan darah. Sistem darah dan sirkulasi dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal. Tidak sedikit akseptor yang mengalami kenaikan tekanan darah dari yang ringan sampai berat. Perubahan ini reversibel, tapi kadang-kadang menetap meskipun obat telah dihentikan. Hal ini antara lain dapat disebabkan oleh peningkatan renin darah. Dugaan lain ialah karena perubahan kardiodinamik jantung akibat progesteron yang bersifat androgenik atau esterogen yang meretensi air dan elektrolit (Gan, dkk, 1987). KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal pil dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur. 2. Wanita Usia Subur (WUS) pengguna kontrasepsi hormonal pil memiliki risiko 7,49 kali lebih tinggi menderita hipertensi daripada WUS yang bukan pengguna kontrasepsi hormonal pil. SARAN 1. Bagi Puskesmas Ranotana Weru Mendorong WUS untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi yang meyebabkan peningkatan tekanan darah. 2. Bagi BKB-PP Kota Manado menurut hasil penelitiannya menyatakan bahwa kontrasepsi hormonal pil memiliki risiko 2,93 kali lebih tinggi terjadi peningkatan Memberikan penyuluhan kepada para akseptor program KB mengenai metodemetode kontrasepsi yang ada. 3. Bagi Wanita Usia Subur WUS penderita hipertensi harus terus mengontrol tekanan darahnya dan mengonsumsi obat-obat anti hipertensi secara teratur serta berkonsultasi dengan bidan atau dokter sebelum memutuskan metode apa yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Arum, D. N. S., Sujiyatini. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Manado. 2012. Capaian Akseptor KB Per Kecamatan. Manado Bustan, M. N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi (online) http://perpustakaan.dep kes.go.id:8180/bitstream/123456789/7 42/1/pdmnpnmuan tthipertnsi.pdf diakses pada 27 Maret 2014

Gan, S., Setiabudy, R., Sjamsudin, U., Bustami, Z. 1987. Farmakologi dan Terapi Edisi 3. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Kementerian Kesehatan RI. 2013 (b). Riset Kesehatan Dasar 2013 hal 166 (online) http://depkes.go.id/down loads/riskesdas2013/hasil_riskesdas_ 2013.pdf diakses pada 26 Maret 2014 Suiraoka, I. P. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika Sujono, T., Milawati, A., Hakim, A. R. 2013. Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri (online) http://ijcp.or.id/archives/ 2013/2/2/IJCP-120152 diakses pada 30 September 2014