BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis retail di Indonesia kini berkembang dengan pesat dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bermunculan brand-brand pakaian, sepatu dan aksesoris. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisatanya dan merupakan kota pelajar di Indonesia. Hal itu yang membuat UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel dari tahun ke tahun cukup pesat. Hal ini dapat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel modern merupakan industri yang memiliki kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tabel Jumlah Pasar Modern di Indonesia tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan entry barrier

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis ritel modern di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, banyak bermunculan produsen atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: 1 April hypermarket supermarket minimarket

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa untuk menarik simpatik masyarakat. Banyaknya usaha-usaha

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, mulai dari produk makanan, minuman, fashion, maupun

BAB I PENDAHULUAN. penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan restoran dunia siap saji di Indonesia saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. minimarket baru dari berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan programprogram

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para peritel untuk mendapatkan konsumen

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. para peritel asing. Salah satu faktornya karena penduduk Indonesia adalah negara

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan, baik itu belanja barang maupun jasa. Recreational Shopper

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah kegiatan menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dunia ritel modern di Indonesia semakin lama semakin berkembang. Saat ini, jenis-jenis ritel modern di Indonesia meliputi Pasar Modern, Pasar Swalayan, Department Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty Store, Trade Centre, dan Mall/Supermall/Plaza. Format ritel modern akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat. Department Store merupakan salah satu jenis ritel modern yang didefinisikan sebagai sarana penjualan berbagai macam kebutuhan sandang, yang disusun menjadi bagian terpisah dalam bentuk counter. Department store harus memiliki brand image yang kuat di masyarakat karena persaingan tidak hanya berasal dari sesama department store namun juga dari jenis ritel yang lain. Department store sebaiknya didukung dengan komunikasi pemasaran yang tepat sesuai dengan pangsa pasar yang dituju. Ritel modern pertama kali hadir di Indonesia saat toserba Sarinah didirikan pada tahun 1962. Pada era 1970 sampai dengan 1980-an, bisnis ini terus berkembang. Kompetisi dalam industri ritel modern juga diwarnai persaingan antara peritel asing dan lokal. Awal 1990-an merupakan awal dari masuknya ritel asing di Indonesia. Ini 1

2 ditandai dengan beroperasinya ritel terbesar Jepang, Sogo, di Indonesia. Ritel modern kemudian berkembang begitu pesat dengan hadirnya beberapa nama department store di Indonesia, seperti Centro Department Store, Matahari Deparment Store, Metro Department Store, Debenhams, Harvey Nichols, dan M Pasific Place. 1.1.1 Centro Lifestyle Department Store Salah satu department store yang ikut meramaikan persaingan ritel modern di Indonesia adalah Centro Lifestyle Department Store (Centro). Centro hadir pertama kali pada November 2003. Secara filosofis Centro digambarkan sebagai sebuah Center of Attention, yang mengakomodir semua kebutuhan masyarakat kosmopolitan yang dinamis, modern, dan sophisticated. Lifestyle, fashion dan trend center merupakan kata-kata untuk menggambarkan peran Centro sebagai sebuah Department Store yang lahir ditengah masyarakat kosmopolitan. Centro menyediakan berbagai macam produk brand lokal & brand internasional berkualitas dan ternama untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga modern yang ingin tampil lebih baik dan fashionable. Centro telah membuka lima cabang, yaitu di Plaza Semanggi, Discovery Shopping Mall Kuta Bali, Margo City Depok, Plaza Ambarrukmo Yogyakarta, dan Mall Of Indonesia Kelapa Gading. Sesuai dengan data perusahaan yang ada, Centro Lifestyle Department Store telah menetapkan Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) sesuai dengan tema yang diusung oleh perusahaan, agar tetap bersaing di pasar. Core Segment (Segmen

3 Utama) Centro adalah pria dan wanita yang tinggal di kota besar dengan status sosial ekonomi B+, yaitu orang-orang yang memiliki pendapatan per bulan sebesar 5 juta rupiah. Targetting Consumer (Target Konsumen) adalah pria dan wanita (kebanyakan wanita) yang berusia antara 23 35 tahun yang bekerja, senang menghabiskan waktu di Mall dan melakukan kegiatan konsumsi minimal 1 kali seminggu, senang menghabiskan waktu dengan teman-teman dalam kegiatan fitness maupun minum kopi, menyenangi kegiatan memasak yang sederhana, senang menghabiskan waktu liburan dengan keluarga, memiliki akun jejaring sosial (facebook) disamping itu senang menonton infotainment dan membaca majalah femina. Sedangkan positioning (posisi di pasar) Centro adalah sebagai centro is for smart shoppers who love New & Now fashion & lifestyle. Salah satu target konsumen Centro adalah orang-orang yang memiliki jejaring sosial, hal ini menunjukkan bahwa Centro menargetkan masyarakat yang melek teknologi internet sebagai konsumen tetap. Oleh sebab itu, Centro memiliki website www.centro.co.id sebagai salah satu komunikasi pemasaran untuk mengakomodir konsumen yang menggunakan internet sebagai sumber informasi. 1.1.2 Internet dan website

4 Sekarang ini, dengan semakin meningkatnya pemakaian internet di berbagai bidang, budaya, dan kebiasaan masyarakat mulai bergeser dengan memanfaatkan internet sebagai sarana komunikasi dan informasi. Dalam cara berkomunikasi misalnya, masyarakat tidak meninggalkan cara-cara tradisional, tetapi internet melengkapi cara berkomunikasi seseorang melalui penggunaan website, e-mail, dan chatting. Internet merupakan sebuah media komunikasi melalui teknologi informasi dimana setiap orang dimanapun berada dan kapanpun bisa terhubung antara satu dengan yang lain. Pada beberapa sisi, internet menciptakan semacam revolusi cara orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Termasuk didalamnya adalah cara perusahaan melakukan komunikasi kepada pasar sasaran. Perkembangan berlanjut dengan adanya interaksi teknologi lain yang dapat mengakses internet secara langsung. Penjelajahan internet tidak lagi dimonopoli harus melalui komputer personal (PC). Pengguna internet juga mendapatkan kemudahan dalam mengakses internet secara cepat dan dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan ponsel bahkan kini telah hadir Blackberry yang memberikan fasilitas akses internet berlangganan. Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, koneksi internet dapat dinikmati bagi pengunjung restoran ataupun coffee shop dengan menggunakan koneksi wi-fi (wireless fidelity). Internet dapat memberikan banyak fungsi bagi perusahaan tergantung dari kesesuaian fungsi internet dengan karakter perusahaan dan strategi bisnis perusahaan.

5 Beberapa fungsi website seperti yang dipaparkan dalam buku Internet Marketing (Chaffey et all, 2000, p.9) adalah sebagai berikut: 1. Penjualan. Hal ini dicapai dengan cara meningkatkan kesadaran merek dan produk, dengan mendukung keputusan konsumen untuk membeli produk serta memungkinkan terjadinya pembelian secara online. 2. Komunikasi perusahaan. Website dapat digunakan sebagai media komunikasi perusahaan untuk menjangkau segmentasi yang lebih luas. 3. Layanan Pelanggan. Internet dapat mendukung operator telepon dengan penyediaan informasi secara online. 4. Humas. Internet dapat digunakan sebagai salah satu alternatif saluran humas yang menyediakan kesempatan untuk menyiarkan berita terbaru mengenai produk, pasar, dan masyarakat. 5. Penelitian pemasaran. Internet dapat digunakan sebagai media untuk melakukan survey terhadap pasar secara lebih mudah dan murah. Department store dapat memanfaatkan internet (website) sesuai dengan fungsi-fungsi yang disebutkan diatas sebagai bentuk inovasi perusahaan dalam bidang pemasaran. Centro Lifestyle Department Store telah memanfaatkan website sebagai media penyampaian informasi kepada pelanggan, seperti informasi produk, perusahaan, dan juga vendor-vendor yang bekerjasama dengan Centro. Website tersebut telah dioperasikan dengan beberapa menu sederhana yang dapat membantu pengunjung website untuk mendapatkan informasi mengenai Centro Lifestyle Department Store.

6 Manajemen Centro menyadari bahwa website Centro belum sempurna sebagai website department store. Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia internet dan adanya kesadaran akan kekurangan yang dimiliki website, manajemen Centro merasakan adanya kebutuhan untuk melakukan renovasi website. 1.1.3 Virtual Consulting Berkaitan dengan adanya kebutuhan renovasi website, Centro menunjuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang cyberspace yaitu Virtual Consulting, sebagai rekanan untuk melakukan renovasi website. Virtual Consulting memberikan layanan secara menyeluruh yang disebut sebagai Integrated Internet Solution. Pelayanan yang diberikan oleh Virtual Consulting tersebut termasuk Web Strategy, Web Development, Web Maintenance, Web Infrastructure, Internet Training, Internet Marketing, Banner Ad, Online Market Research, Email Marketing, dan Search Engines Marketing. Selama lebih dari lima tahun berpengalaman dalam bisnis internet, Virtual Consulting telah membantu banyak perusahaan dalam mengatasi masalah terkait dengan internet. Virtual Consulting membantu perusahaan untuk memutuskan strategi yang paling tepat dalam menggunakan internet untuk kepentingan perusahaan disamping mengimplementasikan web based business plan. Disamping itu, Virtual Consulting membantu perusahaan dalam mengimplementasikan internet dalam bisnis berkaitan dengan masalah online marketplace, yang juga dialami oleh Centro pada website yang ada.

7 Dalam rangka mendukung renovasi website Centro, Virtual Consulting merasakan adanya kebutuhan untuk mendapatkan feedback (umpan balik) dari masyarakat terutama pelanggan/pengunjung Centro mengenai website Centro (www.centro.co.id), supaya dapat menangkap persepsi maupun kebutuhan masyarakat akan website department store sehingga marketing communication yang akan diterapkan pada website Centro yang baru akan lebih efektif. Berdasarkan hal tersebut diatas maka ditulislah tesis yang berjudul Memotret Feedback Pengunjung Website www.centro.co.id Sebagai Bahan Pijakan Renovasi dalam rangka mendapatkan feedback dari masyarakat dan menganalisa hasil feedback responden untuk mengetahui website department store yang ideal menurut masyarakat serta menganalisa website Centro sesuai dengan teori yang sesuai dengan bahasan. 1.2. Identifikasi Masalah Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2004 2008), pertumbuhan omset department store hanya meningkat sebesar 5,2%, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pasar modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) yang meningkat sebesar 19,8% (AC Nielsen, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, media data). Hal ini memacu department store untuk meningkatkan bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan bisnis adalah dengan menggunakan saluran komunikasi pemasaran yang efektif dimana internet dapat menjadi salah satu alternatif.

8 Dalam rangka mengatasi pertumbuhan department store yang cukup stagnan, Centro memiliki website yang diharapkan dapat menjadi salah satu saluran komunikasi pemasaran yang efektif. Namun demikian, masyarakat kurang aware akan adanya website Centro. Disamping itu, bagi masyarakat yang telah membuka website memiliki kesan yang kurang baik terhadap website tersebut sehingga tidak ingin membuka kembali. Hal ini menjadi landasan bagi Centro untuk melakukan proses renovasi website www.centro.co.id. Sebelum pelaksanaan renovasi website, Virtual Consulting perlu melakukan penelitian mengenai consumer feedback mengenai website. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Mendalami keinginan konsumen terhadap website department store terutama website Centro Lifestyle Department Store. 2. Menganalisa desain dan konten yang tepat sehingga website department store menjadi tepat guna bagi masyarakat khususnya konsumen department store. 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi strength dan weakness website www.centro.co.id untuk proses renovasi website www.centro.co.id. 4. Faktor-faktor apa saja yang menjadi opportunity dan threat website www.centro.co.id untuk proses renovasi website www.centro.co.id.

9 1.3. Tujuan dan Manfaat Sebagai bahan untuk renovasi website maka perlu dilakukan penelitian guna untuk menyelami keinginan konsumen mengenai website department store yang ideal, dengan demikian pihak Virtual Consulting sebagai web designer dapat meramu dan menerjemahkan keinginan konsumen menjadi sebuah website department store yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pandangan para pelanggan Centro Lifestyle Department Store baik yang secara aktif, semi aktif, dan non aktif mengunjungi website www.centro.co.id dalam membantu aktivitas konsumsi para pelanggan. 2. Mengetahui pandangan pelanggan department store lain terhadap website www.centro.co.id terkait informasi produk fashion yang diperoleh dari website tersebut. 3. Mengetahui perbandingan desain website Centro Lifestyle Department Store dengan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi konsumsi pelanggan. 4. Membantu Virtual Consulting dalam memetakan faktor-faktor yang menjadi SWOT website yang berperan dalam perubahan desain website www.centro.co.id, sehingga permasalahan yang muncul pada proses renovasi dapat diatasi sedini mungkin.

10 Manfaat dari penelitian ini adalah : Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mendapatkan gambaran mengenai website Centro Lifestyle Department Store setelah mendapatkan consumer feedback dari pelanggan/pengunjung Centro Lifestyle Department Store dan pesaing, serta membantu Virtual Consulting dalam merumuskan desain dan konten yang tepat sehingga website tersebut dapat menjadi salah satu alternatif komunikasi pemasaran yang tepat guna. Disamping itu penelitian ini mencoba untuk memberikan pandangan pada masyarakat untuk membiasakan diri menggunakan internet dalam pencarian informasi. 1.4. Ruang lingkup Penelitian ini mencakup beberapa hal saja sehingga penelitian lebih fokus, pembatasan tersebut disesuaikan dengan STP yang dimiliki oleh Centro Lifestyle Department Store, antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga bulan) yaitu sejak bulan Agustus Oktober 2009. 2. Daerah penelitian meliputi daerah Jakarta dan sekitarnya, khususnya terhadap konsumen department store yang sering melakukan aktivitas konsumsi produk fashion, pendalaman penelitian dikhususkan kepada konsumen Centro dan pesaing, baik yang merupakan anggota maupun non anggota department store.

11 3. Dilakukan penelitian terhadap 2 (dua) website department store pesaing Centro Lifestyle Department Store untuk pembanding desain dan konten dari website. 4. Responden yang diteliti memiliki karakter: a. Jenis Kelamin : Laki-laki atau perempuan b. Pengunjung Centro Lifestyle Department Store dan Department Store lain yang merupakan pesaing dari Centro (Metro Department Store dan Sogo Department Store) c. Bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya. d. Usia : 22 35 tahun. e. Memiliki kebiasaan konsumsi untuk produk fashion secara rutin minimal 2 kali dalam satu bulan dengan jumlah pengeluaran minimal Rp. 2.000.000,- setiap bulannya. f. Fashionable, pengguna internet yang aktif, memiliki situs jejaring sosial dan memiliki wawasan yang luas mengenai produk fashion. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan peneliti dan pembaca untuk dapat membaca dan memahami keseluruhan isi tesis ini secara lebih komprehensif.

12 Sistematika penulisan merupakan suatu alur logika yang mendasari penulisan penelitian tesis ini. Adapun penjelasan sistematika penulisan yang dibagi dalam 5 (lima) bab ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi pada saat ini dan menjadi latar belakang pemilihan topik, penjelasan mengenai permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta ruang lingkup penelitian. Bab II : Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan gambaran konsep yang dianggap relevan dalam penulisan penelitian ini. Adapun konsep-konsep penelitian yang diambil didasari oleh pemikiran dan hasil analisa para ahli yang dituangkan dalam media yang bersifat massal dan formal. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti untuk mencari pemahaman dari permasalahan demi mencapai tujuan penelitian.

13 Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menguraikan hasil interpretasi dari analisa data yang telah dibuat sebelumnya. Interpretasi ini dikemukakan dengan didasari oleh kerangka pemikiran yang telah dibuat dalam bab II. Bab V : Penutup Bab ini akan menguraikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Hasil analisa tersebut juga akan menghasilkan beberapa signifikansi, terutama yang berkaitan dengan signifikansi akademis. Kemudian dari signifikansi tersebut penulis memberikan rekomendasi yang dianggap relevan dengan permasalahan penelitian.