BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. Kereta Api di Indonesia

MODIFIKASI PIN ON DISK TEST UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN GESEK BLOK REM KOMPOSIT KERETA API

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

Analisa Mekanik Brake Shoe Tipe T-360 Dan Tipe T-359 KK Dengan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia


Penyempurnaan Rancangan dan Produksi Blok Rem Komposit untuk Kereta Api

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA PADA KOMPOSIT Al 2O 3-EPOXY

VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSES PERANCANGAN TRIBOMETER

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

Studi Eksperimen dan Analisa Laju Keausan Material Alternatif pada Sepatu Rem Lokomotif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Oleh : Dwi Agus Santoso

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODE PENELITIAN

TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. karbon, dimana suhu cairnya yang rendah (1200 ). Besi cor. biasanya mengandung silicon sekitar 1% - 3%. Hal ini disebabkan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN FUNDAMENTAL

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

BAB V HASIL PENELITIAN. peralatan sebagai berikut : XRF (X-Ray Fluorecense), SEM (Scanning Electron

TUGAS AKHIR RANCANG BAGUN SISTEM HIDROLIK PADA ALAT FRICTION WELDING DENGAN BENDA UJI AISI 1045

STUDI SIFAT MEKANIS CHARPY IMPACT KAMPAS REM BERBASIS HIBRID KOMPOSIT EPOXY / SERBUK BASALT/ ALUMINUM/ SERBUK KULIT KERANG ABSTRAK

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK TEMPURUNG KELAPA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR BEBAN KERETA API. Enda Permana* )

TUGAS AKHIR. Oleh: Muhammad Husen Bahasa Dosen Pembimbing: Ir. Nur Husodo, M. Sc.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Gesekan

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

14. Pengenalan Komposit

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

PENGUKURAN GAYA GESEK STATIS PADA BERBAGAI MACAM BERAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. A. Karakteristik Tanah Lempung

Perancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KOMPOSISI RESIN PHENOLIC SEBAGAI BAHAN MATRIK DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM METODE CAMPURAN KERING

BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 2012

KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERBUK BAMBU. Nur Efendi, Ranto, Yuyun Estriyanto ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH STRUKTUR MIKRO DAN BEBAN NORMAL TERHADAP SIFAT TRIBOLOGI BESI COR

Penerapan skema sertifikasi produk

LOGO. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur. I Made Indra Maha Putra

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REVIEW PAPER. Wear Mechanism of Glass Fiber Reinforced Epoxy Composites Under Dry Sliding Using Fuzzy Clustering Technique

Keramik. KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN KUALITAS PERANCANGAN PRODUK LIMBAH PLAT ALUMUNIUM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMENT

22/10/2015. Pertemuan ke-8. Nurun nayiroh, M.Si

Transkripsi:

BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT III.1 Karakteristik Blok Rem Komposit Sub bab ini akan membahas karakteristik material komposit dari blok rem yang dipakai pada kereta api di Indonesia. Kemudian akan dibahas desain blok rem komposit berdasarkan spesifikasi teknik PT. Kereta Api. Karakteristik material blok rem yang akan dibahas adalah komposisi material penyusun dan koefisien gesek dari material komposit blok rem dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui komposisi material penyusun blok rem komposit serta harga koefisien gesek yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. III.1.1 Pengujian SEM dan EDS Blok rem komposit yang akan diuji untuk mengetahui komposisinya adalah: Rem komposit Futuris Rem komposit Marquis Berikut ini adalah gambar dari rem komposit Futuris dan Marquis yang akan diuji komposisi material penyusun dan kemudian akan diuji gesek. Data ini didapatkan dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk mengetahui komposisi material penyusun komposit, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan SEM dan EDS. 35

Gambar 3. 1 Blok rem komposit Futuris (a), Marquis (b) Dari kedua rem komposit tersebut, diambil masing-masing spesimen berukuran 1cm x 1cm x 1cm yang kemudian permukaannya dihaluskan dan dilapisi dengan emas dengan mesin pelapis emas SCD 400. Setelah dilapisi dengan emas, spesimen uji dari kedua jenis blok rem tersebut kemudian diuji dengan menggunakan SEM-EDS. Gambar 3. 2 Mesin pelapis emas SCD 400 (a), Spesimen yang telah dilapisi emas (b) [2] 36

Gambar 3. 3 Mesin uji komposisi SDM-EDS EDAX Z ZAF [2] Setelah dilakukan pengujian SEM, maka didapat hasil yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. 1 Komposisi unsur hasil uji SEM: a) Futuris dan b) Marquis [2] Futuris Marquis Kemudian dilakukan pengamatan terhadap struktur material rem komposit dengan melihat permukaan spesimen material komposit. Spesimen material komposit diamati dengan perbesaran 250 kali. 37

Gambar 3. 4 Hasil pengujian SEM pada spesimen rem futuris [2] Gambar 3. 5 Hasil pengujian SEM pada spesimen rem marquis [2] Hasil pengujian EDS pada kedua buah spesimen menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Unsur karbon mendominasi komposisi kedua spesimen rem komposit. Unsur karbon dapat banyak terkandung pada friction modifier seperti grafit dan karbon hitam. Hasil SEM spesimen menunjukkan bahwa spesimen 38

marquis menggunakan fiber glass sebagai serat penguat. Serat penguat ini tidak ditemukan pada spesimen futuris. Spesimen futuris memiliki tingkat kehomogenan yang lebih tinggi dibandingkan marquis. III.1.2 Pengujian XR-F Material Rem Komposit Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi material penyusun rem komposit seperti pada pengujian SEM dan EDS. Perbedaannya adalah hasil yang didapat dari pengujian XR-F lebih detil sampai jenis senyawa penyusun. Sedangkan pada pengujian SEM dan EDS hanya dapat mengetahui komposisi material penyusun pada tingkat atom penyusun. Sama seperti pengujian SEM dan EDS, pengujian ini juga telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Pengujian XR-F dilakukan di Geological Research and Development Center Bandung. Keterbatasan akses menuju ruang pengujian menyebabkan dokumentasi proses dan alat pengujian tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut ini data dan analisa hasil pengujian XR-F yang dilakukan: Tabel 3. 2 Hasil pengujian XR-F spesimen futuris [2] 39

Kemudian, tabel dibawah ini adalah hasil pengujian XR-F dari spesimen marquis. Tabel 3. 3 Hasil pengujian XR-F spesimen marquis [2] Pada spesimen futuris, kandungan Al 2 O 3 (alumina) relatif lebih besar dibandingkan material futuris. Alumina dapat ditambahkan pada komposisi rem komposit sebagai material abrasif. Selain alumina, kandungan SiO 2 pada kedua spesimen yang diuji cukup besar. Pada spesimen futuris, terdapat calcium oxide (CaO) dalam jumlah yang cukup besar. Limestone atau batu kapur merupakan material filler komposit partikulat rem. Kandungan CaO memberikan indikasi bahwa futuris menggunakan limestone sebagai material filler karena CaCO 3 yang terkandung pada spesimen pengujian terbakar pada saat proses pengujian XR-F. Limestone pada umumnya mengandung oksida aluminium (alumina), magnesium oksida (MgO) dan oksida besi (Wikipedia, 2006). III.1.3 Pengujian Gesek Pengujian gesek ini dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien gesek kinetik material rem komposit. Pengujian ini dilakukan pada skala laboratorium atau skala spesimen. Blok rem komposit dipotong dan diambil sampel spesimen 40

yang kemudian dilakukan uji gesek pada spesimen tersebut. Alat uji gesek spesimen rem komposit dan skemanya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3. 6 Alat uji gesek spesimen rem komposit Gambar 3. 7 Skema alat uji gesek Parameter gesekan dari spesimen uji gesek ini didapat dari mekanisme gesekan yang ditimbulkan oleh penekanan spesimen tersebut ke piringan baja karbon yang diputar pada kecepatan konstan, 1 putaran/detik. Gaya gesek didapat dengan mengukur gaya horisontal akibat gesekan dengan seperangkat pengukur 41

beban, yang meliputi strain gauge, strain amplifier, dan voltmeter. Dengan kalibrasi sebelum pengujian, diperoleh hubungan antara beda voltase dan beban horisontal pada strain gauge. Koefisien gesek dihitung sebagai perbandingan antara beban tahanan gesek (horisontal) dengan beban vertikal yang dikenakan pada spesimen uji. Pengujian gesek µ 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 futuris marquis 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 jarak pengereman, s(m) Gambar 3. 8 Grafik hasil pengujian gesek [2] Koefisien gesek blok rem komposit impor futuris dan marquis tidak memenuhi spesifikasi teknis yang diinginkan oleh PT.Kereta Api sebagai pengguna. Koefisien gesek rata-rata kedua blok rem tersebut di atas 0,25. Penggunaan blok rem komposit dengan koefisien yang terlalu tinggi dapat menyebabkan beban termal yang timbul akibat proses pengereman dapat terlalu tinggi. III.2 Studi Paten Blok Rem Kereta Api Studi paten dilakukan untuk mempelajari lebih mendalam tentang aspekaspek desain geometri blok rem komposit dan menghindari digunakannya desain yang telah dipatenkan sebelumnya. Paten ini didapat dari situs www.freepatensonline.com. Berikut ini adalah beberapa paten mengenai blok rem yang digunakan di kereta api: 42

1. US Patent No. 6.581.732 Paten ini diajukan oleh westinghouse air brake technology corporation. Bentuk blok rem yang diklaim dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Blok rem yang diklaim merupakan blok rem komposit yang dapat dipasang pada brake head tanpa menggunakan key atau kunci. Gambar 3. 9 Keyless brake pad [18] 2. US Patent No. 5.595.267 Paten ini diajukan oleh Westinghouse Air Brake Technology Corporation. Bentuk rem yang diklaim dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Blok rem yang diklaim merupakan blok rem komposit dengan keybridge yang diisi oleh material komposit untuk memperkuat bagian keybridge. Gambar 3. 10 Blok rem dengan key bridge terisi material komposit [18] 43

3. US Patent No. 6.241.858 Patent ini diajukan oleh Westinghouse Air Brake Company. Blok rem komposit yang diklaim oleh paten ini dapat dilihat pada dibawah ini. Blok rem komposit ini merupakan blok rem dengan tambahan material abrasif yang terpisah dari komposisi kompositnya. Blok rem ini digunakan untuk rekondisi roda kereta api yang permukaan rodanya telah berubah karena aus. Gambar 3. 11 Blok rem komposit untuk rekondisi roda kereta api [18] III.3 Desain Blok Rem Komposit Sebelumnya Gambar desain rem dibawah ini menunjukkan bagian-bagian blok rem komposit kereta api sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan PT. Kereta Api sebagai pengguna produk ini. Secara detail mengenai dimensi dan spesifikasi teknik yang diinginkan oleh PT.Kereta Api dapat dilihat pada lampiran. Center groove Fillet Key Bridge Back Gambar 3. 12 Desain blok rem komposit sesuai dengan spesifikasi teknik PT KA [2] 44

Blok rem komposit selanjutnya akan dipasang pada brake head dan dikontakkan pada roda pada saat pengereman seperti yang terlihat pada dibawah ini: F shoe Gambar 3. 13 Posisi blok rem komposit terhadap break head dan roda kereta 45