KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Lampiran Dokumen Pemilihan

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KAJIAN PEMBANGUNAN SIRKUIT DI MIJEN (PENYUSUNAN DED SIRKUIT MOTOCROSS BSB MIJEN)

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) LAYANAN JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFFERENCE KONSULTAN PERENCANA RSUD DABO PROVINSI KEPULAUAN RIAU

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG PICU/NICU RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

II. KEGIATAN PENGAWASAN

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EX- GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

Lampiran Berita Acara Aanwizjing Pengadaan Konsultansi MK dan Perencanaan Pembangunan Kampus II Tahap II Politeknik Negeri Ujung Pandang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

( KUALIFIKASI :USAHA KECIL )

Nomor : S-002/WPB.03/KP.0110/PBJ/ Maret 2013 Lampiran : 1 Lembar Hal : Permohonan Perubahan Jadwal Lelang

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1. LATAR BELAKANG

1. Penetapan Hasil Kualifikasi (Daftar Pendek) pada tanggal 5 April 2013 jam WIB s.d WIB;

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI. Nomor : 03/JK-P6-ULP/P231.PRC/DID-DISDIK-APBD/IV/2016

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

Samarinda, 07 Oktober Nomor : 027.2/ 294 /KPA/DISPORA/2015 Lampiran : - Perihal : Perubahan Jangka Waktu Pelaksanaan dan Nilai HPS

Rajaya Rekayasa, CV Jl. Garut No. 6 Bandung Jl. Parakan saat, Komp. Pranaya Blok II N0.30 Bandung

( KUALIFIKASI :USAHA KECIL )

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN 009/20/PAN-Pengawasan.Arsip&Baznasda/CK/2013

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Nomor : PL /1.2/2894A/2012

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

Hasil klarifikasi dan negosiasi sebagai berikut:

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN JENDERAL A. YANI MERAL TANJUNG BALAI KARIMUN TELEPON (0777) ; FAKSIMILE (0777) 21010

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEMBANGUNAN PASAR ASEMBAGUS KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

: Konsultan Perencana Pekerjaan Jalan : Pusdiklantas Polri Tahun Anggaran : 2013 Acara : Pemberian penjelasan ( Anwijzing )

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN PASCAKUALIFIKASI UNTUK PENGADAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

SMS hotline : Web site : rshs.or.id

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI A. PENDAHULUAN 1. Umum a. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri adalah perencanaan Renovasi dalam rangka pembangunan sarana dan prasarana fisik bangunan GOR yang telah ada, baik secara kualitas maupun kuantitas yang diharapkan mampu menciptakan sebuah GOR baru yang nyaman dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan secara internasional. b. Setiap bangunan maupun sarana prasarana lainnya harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang/ bangunannya, andal dan dapat sebagai acuan bagi bangunan sejenis dan lingkungannya. c. Setiap bangunan maupun sarana prasarana lainnya harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya, waktu dan kriteria administrasi. d. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. e. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek. 2. Maksud dan Tujuan a. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan. b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini. 3. Latar Belakang a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari lingkup kegiatan di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016. 4. Lingkup Proyek. a. Nama Paket Pekerjaan adalah : Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri. b. Lingkup Pekerjaan adalah : 1

1) Pembuatan Desain Renovasi Teknis Terinci (Detail Engineering Design) Paket Pekerjaan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri yang meliputi : a) Tahap Survey Lapangan Survey pendahuluan, melakukan pengamatan kondisi eksisting, meliputi aspek arsitektural, sipil konstruksi, mekanikal elektrikal dan tatahijau kawasan. Survey Lapangan, melakukan pendataan kondisi fisik lapangan berupa data arsitektural, sipil konstruksi, mekanikal elektrikal dan tata hijau kawasan. b) Tahap Analisa dan Rekomendasi Menganalisa kondisi fisik secara arsitektural, sipil konstruksi, mekanikal elektrikal dan tata hijau terhadap kondisi bangunan eksisting berdasarkan peraturan, kaidah dan persyaratan yang berlaku secara nasional ataupun internasional bila dimungkinkan serta memberikan rekomendasi sebagai dasar melakukan renovasi bangunan. c) Tahap pra-rencana Teknis Pekerjaan Penyelidikan Tanah (Soil Investigation); Penyiapan konsep umum renovasi yang akan dilakukan Konsep arsitektural, struktural bangunan dan lingkungan termasuk rencana elektrikal, mekanikal dan interior; Konsep rencana taman dan utilitasnya. d) Tahap Pengembangan Rencana dan Rencana Detail Pengembangan rencana arsitektur bangunan, struktur bangunan, mekanikal dan elektrika serta interior bangunan serta utilitas lainnya; Rencana detail lengkap bangunan; Pengembangan fasilitas taman, lingkungan dan utilitasnya; Rencana detail fasilitas taman, lingkungan dan utilitasnya. c. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah : 1) Persiapan Perencanaan termasuk survey. 2) Penyusunan Pra Rencana termasuk program dan konsep ruang. 3) Pengembangan Rencana. 4) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. 5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan. 6) Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dan lain lain) 7) Persiapan Pelelangan. 8) Pelaksanaan Pelelangan. 2

B. KEGIATAN PERENCANAAN Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, yang dapat meliputi tugas - tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari : 1. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan. 2. Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya. 3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat : a. Rencana arsitektur/ Interior, dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas. b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. c. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya. d. Perkiraan biaya. 4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat : a. Gambar - gambar detail arsitektur/ Interior, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS). c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan. d. Laporan akhir perencanaan. 5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna Anggaran dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan. 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun kembali dokumen pelelangan jika ada addendum dokumen lelang, dan melaksanakan tugas tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang. C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN 1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. 2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut : a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan - batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan. 3

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara. D. B I A Y A 1. Biaya Perencanaan. a. Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana diatur mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu : 1) Biaya perencanaan dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan perencanaan yang bersangkutan; 2) Besarnya nilai biaya perencanaan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya perencanaan teknis konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam Tabel B1, B2 dan B3; 3) Biaya perencanaan teknis dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate. 4) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen kegiatan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri dan Konsultan Perencana. 5) HPS perencanaan pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 500,000,000,- (Lima ratus juta rupiah) 2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari : b. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang; c. Materi dan penggandaan laporan; d. Pembelian dan atau sewa peralatan; e. Sewa kendaraan; f. Biaya rapat-rapat; g. Perjalanan (lokal maupun luar kota); h. Jasa dan over head Perencanaan; i. Pajak dan iuran daerah lainnya. 3. Sumber Dana. Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. 4

E. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : 1. Tahap Konsep Rencana Teknis a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan. b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dan lain - lain. c. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil survey fisik dan data pengguna, peraturan-peraturan, dan lain - lain. 2. Tahap Pra-rencana Teknis a. Gambar - gambar Pra-rencana. b. Perkiraan biaya pembangunan. c. Garis besar rencana kerja dan syarat - syarat (RKS). d. Hasil Konsultasi Rencana dengan Pengguna. 3. Tahap Pengembangan Rencana a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat - syarat (RKS). 4. Tahap Rencana Detail a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan); b. Rencana kerja dan syarat - syarat (RKS) yang meliputi persyaratan umum, administratif dan teknis bangunan gedung negara yang direncanakan; c. Bill Of Quantity ( BQ); d. Rencana anggaran biaya (RAB); e. Laporan akhir tahap perencanaan, meliputi : 1) Laporan arsitektur; 2) Laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test); 5. Tahap Pelelangan a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan. b. Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu pelelangan. 5

F. SISTEM PELAPORAN Konsultan harus menyerahkan laporan sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluan (Inception Report), sebanyak 5 buku. Laporan Pendahuluan yang berisi tentang Gambaran Umum, Metodologi, Kebutuhan Data dan Rencana Kerja diserahkan paling lambat 1 bulan setelah penandatanganan kontrak. 2. Laporan Antara (Interim Report), sebanyak 5 buku. Laporan Antara ini berisi tentang hasil dari pengumpulan data, analisa dan rekomendasi kondisi eksisting, konsep perencanaan renovasi dan pengembangan dan pradesain masa bangunan pada lokasi. 3. Laporan Akhir (Final Report), sebanyak 5 buku. Laporan akhir merupakan hasil akhir dari studi secara lengkap dan diserahkan pada akhir masa kontrak. 4. Produk Perencanaan (Gambar, RAB, RKS, Laporan Perhitungan Struktur), sebanyak 5 buku, diserahkan pada akhir masa kontrak. 5. Softcopy Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif diserahkan dalam bentuk CD masing-masing sebanyak 5 (lima) buah. 6. Maket, Skala 1 : 1000 dengan bahan utama acrylic, dan elemen maket tambahan berupa lampu, vegetasi, skala pembanding, mobil dan orang. Meja maket menggunakan beroda dan ditutup dengan kaca minimal tebal 8 mm (sesuai besar meja). G. K R I T E R I A 1. Kriteria Umum Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu : a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : 1) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : 1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungannya. 2) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. c. Persyaratan Struktur Bangunan : 1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. 2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan, 3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur, 6

4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur. d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran : 1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. 2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga : a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman. b) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api. c) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya. e. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi : 1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam menunjang terselenggaranya. 2) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara. 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. g. Persyaratan Pencahayaan : 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. 2. Kriteria Khusus Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya : a. Kesatuan perencanaan interior dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan tata ruangan dan lingkungan. b. Tata Ruangan yang akan direncanakan berada pada bangunan yang sudah ada, diupayakan dalam pekerjaan ini semaksimal mungkin menyesuaikan modul dan prasarana pendukung bangunan yang ada. 7

H. AZAS - AZAS Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut : 1. Tata ruangan dalam Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan. 2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat. 3. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin. 4. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya. 5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya. I. PROSES PERENCANAAN 1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Proyek. 2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini. 3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. 4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender atau 4 (Empat) bulan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja. J. M A S U K A N 1. I N F O R M A S I a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini. b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri. c. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana. 8

2. TENAGA Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing kegiatan perencanaan sekurang-kurangnya terdiri dari : No. Posisi Tenaga Ahli & Jumlah 1. Team Leader; Kualifikasi Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Teknik Arsitektur (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 8 tahun dan memiliki Sertifkat Keahlian Ahli Arsitek Madya (Kode 101) 2. Ahli Teknik Sipil/Struktur; 3. Ahli Arsitektur; 4. Ahli Lingkungan; 5. Ahli Mekanikal; Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 6 tahun dan memilki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya (Kode 201) Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 6 tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Arsitek Madya (Kode 101) Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Lingkungan (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 6 tahun dan memilki SKA Ahli Teknik Lingkungan Madya (Kode 501) Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 6 tahun dan memilki SKA Ahli Teknik Mekanikal Madya (Kode 301) 6. Ahli Elektrikal; Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro, berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 6 tahun dan memilki SKA Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi dan Gedung Madya (Kode 405) 9

No. Posisi Asisten Tenaga Ahli & Jumlah 1. Asisten Ahli Teknik Sipil/Struktur; 2. Asisten Ahli Arsitektur; 3. Asisten Ahli Mekanikal; 4. Asisten Ahli Elektrikal; Kualifikasi Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 4 tahun dan memilki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda (Kode 201). Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 4 tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Arsitek Muda (Kode 101). Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 4 tahun dan memilki SKA Ahli Teknik Mekanikal Muda (Kode 301). Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1), berpengalaman di bidang perencanaan bangunan minimal 4 tahun dan memilki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda (Kode 201). No Posisi Tenaga Pendukung Kualifikasi & Jumlah 1. Tenaga Administrasi; Minimal Lulusan D3, pengalaman minimal 3 tahun. 2. Surveyor; 4 orang Minimal Lulusan STM Sipil/D3 Sipil, pengalaman minimal 3 tahun. 3. Operator CAD; 3 orang Minimal Lulusan STM Sipil/D3 Sipil, pengalaman minimal 3 tahun. 4. Sopir; Minimal Lulusan SLTA pengalaman minimal 1 tahun 10

K. PROGRAM KERJA 1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi : a. Jadwal kegiatan secara terperinci : b. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas. c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas. L. P E N U T U P 1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. 2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas. Semarang, 2015 Pejabat Pembuat Komitmen Drs. HENKY SULOMO, MM NIP. 19580715 198303 1 014 11