MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK IKAN TETRA

MODUL: PENEBARAN NENER

MODUL: PENETASAN Artemia

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (LUHT 4434)

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

Pematangan Gonad di kolam tanah

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

BAB III BAHAN DAN METODE

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

III. BAHAN DAN METODE

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

MODUL: PENYIAPAN BAK DAN AIR

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

MODUL: PENYIAPAN TAMBAK

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI BENIH

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

MODUL: BUDIDAYA Chlorella

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA IKAN KOI Cyprinus carpio DI KELOMPOK PETANI KOI SUMBER HARAPAN, KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL


III. METODE PENELITIAN

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

BAB III BAHAN DAN METODE

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN IKAN

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra)

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

3 METODOLOGI PENELITIAN

MODUL TEACHING FACTORY

TINJAUAN PUSTAKA. strain baru ikan maskoki yang tersebar di seluruh dunia (Lingga dan Susanto

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN IKAN BANDENG

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Transkripsi:

BDI-T/21/21.2 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA IKAN HIAS JENIS TETRA MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

BUDIDAYA IKAN HIAS JENIS TETRA MODUL PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA Penyusun: AGUS OMAN SUDRAJAT Editor: YANI HADIROSEYANI DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

Pemijahan Induk Ikan Tetra i KATA PENGANTAR Modul Pemijahan Induk Ikan Neon Tetra merupakan modul kedua dari empat modul yang harus dipelajari oleh siswa agar dapat memiliki kompetensi dalam melakukan pembudidayaan ikan hias neon tetra. Dalam modul ini dipelajari bagaimana cara memijahkan induk dan menetaskan telur sehingga diperoleh larva hasil pemijahan. Untuk melakukan pemijahan induk ikan tetra, dipersiapkan terlebih dulu wadah pemijahan, kemudian dilakukan penebaran induk matang gonad, pengecekan telur, pemindahan induk setelah memijah, inkubasi telur dan panen larva. Dengan mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu mempersiapkan pemijahan ikan dengan baik, sehingga ikan dapat memijah, dan menghasilkan telur yang dibuahi dengan baik hingga menetas menjadi larva. Penyusun

Pemijahan Induk Ikan Tetra ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii PETA KEDUDUKAN MODUL...iii PERISTILAHAN/GLOSARIUM...iv I. PENDAHULUAN...1 A. Deskripsi...1 B. Prasyarat...1 C. Petunjuk Penggunaan Modul...1 D. Tujuan Akhir...4 E. Kompetensi...4 II. PEMBELAJARAN...6 A. Rencana Belajar Siswa...6 B. Kegiatan Belajar...7 1. Kegiatan Belajar 1: Pemijahan Ikan...7 a. Tujuan...7 b. Uraian Materi...7 c. Rangkuman...9 d. Tugas...10 e. Tes Formatif...10 f. Kunci Jawaban Tes Formatif...10 g. Lembar Kerja...11 2. Kegiatan Belajar 2: Penetasan Telur...13 a. Tujuan...13 b. Uraian Materi...13 c. Rangkuman...15 d. Tugas...15 e. Tes Formatif...15 f. Kunci Jawaban Tes Formatif...16 g. Lembar Kerja...16 III. EVALUASI...17 A. Evaluasi Kognitif...17 B. Evaluasi Psikomotorik...19 C. Evaluasi Sikap...20 D. Evaluasi Produk...20 IV. PENUTUP...21 DAFTAR PUSTAKA...22

Pemijahan Induk Ikan Tetra iii PETA KEDUDUKAN MODUL BDI-T/20/20.1: Menyiapkan Wadah/Kolam Pemeliharaan Larva Pengelolaan Larva Ikan Gurami BDI-T/20/20.2: Pengelolaan Pemberian Pakan BDI-T/20/20.3: Pengelolaan Lingkungan BDI-T/20/20.4: Pemanenan dan Pengangkutan Benih BDI-T/20/20.1: Pemeliharaan Ikan Induk Tetra Budidaya Ikan Hias Neon Tetra BDI-T/21/21.2: Pemijahan Induk Ikan Tetra BDI-T/21/21.3: Pemeliharaan Larva Sampai Ukuran Pasar BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BDI-T/21/21.4: Pemanenan dan Pengangkutan BDI-T/22/22.1: Pemeliharaan Induk Ikan Koki Budidaya Ikan Hias Jenis Koki BDI-T/22/22.2: Pemijahan Induk Ikan Koki BDI-T/22/22.3: Pemeliharaan Larva Sampai Ukuran Benih BDI-T/22/22.4: Pemanenan dan Pengangkutan Budidaya Ikan Hias Jenis Siklid Budidaya Ikan Hias Jenis Barbus Budidaya Ikan Hias Jenis Koral/Platis BDI-T/21/21.1: Pemeliharaan Induk = Modul yang sedang dipelajari

Pemijahan Induk Ikan Tetra iv PERISTILAHAN Air Tandon Lama : Air yang telah diendapkan dalam tandon selama 3 hari Aklimatisasi : Menyesuaikan ikan dengan kondisi lingkungan pemeliharaan yang baru Gonad : Organ yang menghasilkan sel telur atau sperma pada ikan Kepadatan Ikan : Jumlah ikan per satuan luasan wadah atau volume media pemeliharaan Larva Ikan : Anak ikan yang baru menetas dari telur dan masih mempunyai kantung kuning telur sebagai cadangan makanannya. Matang Gonad : Ikan jantan atau betina yang siap untuk memijah. Pada ikan jantan ditandai dengan keluarnya cairan sperma berwarna putih apabila diurut bagian perutnya. Pada ikan betina ditandai dengan perut yang membuncit. Omnivora : Hewan yang bersifat pemakan campuran antara tumbuhan dan hewan renik Pemijahan : Perkawinan pada ikan dimana betina mengeluarkan sel telur dan jantan mengeluarkan sperma

Pemijahan Induk 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi uraian tentang pemijahan induk ikan neon tetra untuk menghasilkan telur dan larva sebagai stok untuk pembesaran ikan. Pemijahan induk dimulai dari penyiapan akuarium pemijahan, penentuan rasio jantan betina, penebaran induk matang gonad, manipulasi lingkungan pemijahan, pengecekan telur, pemindahan induk yang telah memijah, penetasan telur, dan pemanenan larva. Modul ini merupakan kelanjutan dari Modul Pemeliharaan Induk pada kompetensi budidaya ikan hias neon tetra. Untuk mencapai kompetensi budidaya ikan hias neon tetra masih diperlukan dua modul berikutnya, yaitu Modul Pemeliharaan Larva sampai Ukuran Pasar, dan Modul Pemanenan dan Pengangkutan. Hasil belajar yang akan dicapai setelah menguasai modul ini adalah ketrampilan memijahkan ikan hias neon tetra dan menghasilkan larvanya yang dapat digunakan untuk pemeliharaan lebih lanjut. B. Prasyarat Prasyarat untuk mengikuti modul ini adalah siswa sudah mengikuti mata pelajaran Biologi terutama mengenai masalah pengembangbiakan ikan dan telah mempelajari Modul Pemeliharaan Induk dalam kompetensi Budidaya Ikan Hias Neon Tetra. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Bagi Siswa a. Modul ini merupakan bagian kedua dari 4 modul yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam membudidayakan ikan neon tetra. Modul lainnya adalah Modul Pemeliharaan Induk, Modul

Pemijahan Induk 2 Pemeliharaan Larva sampai Ukuran Pasar, dan Modul Pemanenan dan Pengangkutan. b. Modul terdiri dari 2 Kegiatan Belajar yang masing-masing memerlukan waktu 4 kali pertemuan. Kegiatan Belajar 1 memerlukan 3 jam pelajaran (JP) per pertemuan dan Kegiatan Belajar 2 memerlukan 2 JP per pertemuan, sehingga total JP yang diperlukan untuk menguasai modul ini adalah 20 JP. c. Kegiatan belajar dalam modul ini adalah (1) Pemijahan Induk dan (2) Penetasan Telur. d. Setiap Kegiatan Belajar berisi kegiatan teori dan paktik. Landasan teori tentang materi kegiatan dapat dipelajari dalam Uraian Materi dan panduan mengenai pelaksanaan praktik dapat dibaca dalam Lembar Kerja. e. Pada lembar lain terdapat Lembar Tes Formatif. Baca dahulu Lembar Uraian Materi, lalu dilanjutkan dengan mengerjakan soalsoal latihan pada Lembar Tes Formatif. Janganlah melihat Kunci Jawaban sebelum anda selesai menjawab semua soal latihan. f. Apabila anda telah membaca Lembar Uraian Materi, dan mampu menjawab semua soal latihan dengan benar, berarti anda telah memahami konsep dan landasan teori tentang materi kegiatan belajar yang bersangkutan dengan baik. Sekarang anda boleh melanjutkan pada bagian Lembar Kerja. g. Diskusikan dengan guru saat anda mengalami kesulitan dalam memahami perintah dan pelaksanaan lembar kerja. h. Soal soal pada Lembar Evaluasi adalah instrumen untuk menguji kemampuan kognitif. Kemampuan psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap) diukur langsung pada saat kegiatan praktik berlangsung. Lembar Kriteria Penilaian Kinerja pada halaman

Pemijahan Induk 3 terakhir dapat dijadikan acuan untuk melakukan penilaian kinerja siswa dalam pembelajaran ini. i. Apabila ditemukan istilah istilah yang tidak dimengerti di dalam paket pembelajaran ini, silakan baca Lembar Peristilahan (Glossary) pada halaman depan sebelum Daftar Isi pada setiap modul. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan pembelajaran tentang memijahkan induk serta menetaskan telur b. Membimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang dijelaskan dalam kegiatan belajar c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa d. Membantu siswa menentukan dan mengakses sumber tambahan informasi yang diperlukan untuk belajar e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Merencanaan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya h. Melaksanakan penilaian i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari suatu kompetensi dan merencanakan rencana pembelajaran selanjutnya j. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

Pemijahan Induk 4 D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini siswa mampu : 1. Memijahkan induk yang meliputi kegiatan menyiapkan wadah pemijahan, menebar induk matang gonad dengan rasio jantan betina tertentu, dan memanipulasi lingkungan untuk merangsang pemijahan ikan. 2. Menetaskan telur yang dimulai dengan mengecek telur ikan, mengeluarkan induk yang telah memijah, mengamati perkembangan telur, menginkubasikan telur sampai menetas dan memanen larva. E. Kompetensi Kompetensi : Membudidayakan ikan Neon Tetra Subkompetensi : Memijahkan induk dan menetaskan telur ikan neon tetra Kriteria Unjuk Kerja : Wadah dan media pemijahan disiapkan dengan baik Jumlah induk jantan dan betina matang gonad ditentukan dengan rasio yang benar Induk siap pijah dilepas ke dalam wadah pemijahan pada waktu yang tepat Lingkungan pemijahan dikondisikan agar gelap dengan benar Telur yang dibuahi diamati dengan benar Larva yang menetas diketahui dengan baik Pengetahuan : Menjelaskan wadah dan media untuk pemeliharaan induk Menjelaskan induk jantan dan betina matang gonad Menjelaskan perbandingan induk betina dan jantan untuk pemijahan Menjelaskan cara memanipulasi lingkungan pemijahan

Pemijahan Induk 5 Menjelaskan waktu dan cara pemijahan Menunjukkan ciri ciri telur yang dibuahi Menjelaskan waktu penetasan telur Menjelaskan keberadaan larva Keterampilan : Menyiapkan wadah dan media untuk pemijahan induk Mengatur jumlah induk betina dan jantan Mengelola air supaya tetap baik untuk induk dan telur Mengelola lingkungan untuk merangsang pemijahan ikan Mengambil induk dari wadah pemijahan Membedakan telur yang telah dibuahi Mengidentifikasi sifat telur Mengidentifikasi larva Sikap : Untuk mencapai kompetensi ini diperlukan sikap yang cermat, teliti, tekun dan berdisiplin yang tinggi.

Pemijahan Induk 6 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Memijahkan ikan : Menyiapkan wadah Menebarkan induk Menutup akuarium dengan plastik hitam Menetaskan telur : Mengecek keberadaan telur Memindahkan induk yang telah memijah Menginkubasi telur hasil pemijahan Mengamati keberadaan larva Alasan Perubahan Tanda tangan Guru

Pemijahan Induk 7 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 Pemijahan Induk a. Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa mampu memijahkan induk ikan neon tetra yang dimulai dengan menyiapkan akuarium pemijahan, memasangkan induk jantan dan betina sesuai dengan rasio pemijahan, dan mengkondisikan wadah pemijahan dalam suasana gelap. b. Uraian Materi Keberhasilan pemijahan ikan neon tetra diindikasikan oleh banyaknya telur yang dihasilkan dengan kualitas yang baik. Pemijahan ikan neon tetra berlangsung secara alami. Pada kondisi tersebut keberhasilan pemijahan lebih banyak ditentukan oleh teknik manipulasi lingkungan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan telur yang baik, selain penanganan calon induk harus dilakukan dengan hati-hati dan pemberian pakan yang tepat, juga penanganan kualitas air harus dilakukan dengan baik. Penyiapan wadah Wadah yang diperlukan untuk pemijahan berupa akuarium yang berukuran 15x15x15 cm atau 25x15x15 cm. Akuarium terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Akuarium ini selanjutnya juga digunakan sebagai wadah untuk penetasan telur dan pemeliharaan larva. Sebelum digunakan akuarium harus dibersihkan. Akuarium yang berukuran lebih kecil diisi dengan air tandon lama setinggi 7 cm sehingga volume air dalam wadah sebanyak 15 liter. Akuarium yang berukuran lebih besar diisi air tandon lama dengan ketinggian 4 5 cm. Maksud pengisian air sebatas 7 cm atau 4-5 cm ini

Pemijahan Induk 8 adalah untuk memberikan tekanan agar induk tidak memakan telur yang telah dikeluarkannya karena ikan neon tetra termasuk ikan charasin yang tidak merawat telurnya (non parental care). Wadah yang telah diisi dibiarkan sehari semalam agar air lebih stabil, sehingga pengisian air dilakukan sehari sebelum penebaran induk dilakukan. Akuarium berukuran 15x15x15 cm untuk pemijahan induk dan penetasan telur ikan neon tetra * Penebaran induk Pemijahan ikan Neon Tetra dilakukan secara alami, yaitu induk betina mengeluarkan telur yang diikuti dengan induk jantan yang mengeluarkan sperma di dalam akuarium pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya. Ikan yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam akuarium pemijahan untuk dipijahkan secara berpasangan pada waktu sore hari. Perbandingan jumlah induk jantan dan betina adalah 1:1 atau 2:1. Induk yang dimasukkan terlebih dahulu adalah induk jantan, selang satu jam kemudian dimasukkan induk betina. Apabila menggunakan rasio jantan betina 1:1 dipakai akuarium ukuran 15x15x15 cm, sedangkan untuk rasio 2:1 digunakan akuarium ukuran 25x15x15 cm. Perbandingan dimana

Pemijahan Induk 9 jantan lebih banyak dimaksudkan untuk memperbesar derajat pembuahan telur. Ikan neon tetra memijah berpasangan Pemijahan Ikan neon tetra memijah pada malam hari dalam keadaan gelap yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Untuk menyesuaikan dengan habitat asal maka akuarium pemijahan ditutup dengan plastik warna hitam sampai keadaan benar-benar gelap. Penutupan dengan plastik warna hitam ini dapat dilakukan juga pada rak pemijahan dengan prinsip sama yaitu terciptanya suasana gelap. Sedikit cahaya saja yang berhasil menembus masuk ke dalam akuarium bisa dipastikan bahwa ikan tetra tidak akan memijah. Selama pemijahan berlangsung induk tidak diberi makan agar proses pemijahan dan telur yang dihasilkan tidak terganggu oleh sisa-sisa pakan. c. Rangkuman Dalam pemijahan induk, akuarium yang digunakan berfungsi sebagai pemijahan dan penetasan telur. Air yang dipakai untuk pemijahan induk dan penetasan telur ikan adalah air tandon lama yang telah diendapkan terlebih dahulu minimal semalam dalam wadah pemijahan.

Pemijahan Induk 10 Perbandingan jumlah induk jantan dan betina adalah 1:1 atau 2:1. Induk yang dimasukkan terlebih dahulu adalah induk jantan, selang satu jam kemudian dimasukkan induk betina. Apabila menggunakan rasio jantan betina 1:1 dipakai akuarium ukuran 15x15x15 cm, sedangkan untuk rasio 2:1 digunakan akuarium ukuran 25x15x15 cm. Perbandingan dimana jantan lebih banyak dimaksudkan untuk memperbesar derajat pembuahan telur. d. Tugas 1. Siapkan wadah dan media pemijahan ikan neon tetra 2. Tebarkan induk matang gonad dengan rasio jantan betina 1:1 3. Kondisikan akuarium pemijahan pada suasana yang gelap e. Tes Formatif 1. Sebutkan jenis, bahan dan bentuk wadah budidaya dalam pemijahan induk dan penetasan telur ikan tetra! 2. Mengapa wadah budidaya harus dibersihkan sebelum dipakai untuk pemeliharaan? 3. Mengapa media pemijahan harus dibiarkan selama minimal semalam sebelum digunakan. 4. Mengapa akuarium pemijahan hanya diisi dengan air setinggi 7 cm saja? 5. Berapa rasio induk jantan dan betina dalam pemijahan ikan neon tetra? 6. Mengapa lingkungan pemijahan neon tetra harus gelap? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Jenis wadah yang diperlukan dalam kegiatan pemijahan induk dan penetasan telur ikan tetra adalah akuarium terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Akuarium ini berbentuk persegi panjang dengan dimensi 25x15x15 cm atau 15x15x15 cm.

Pemijahan Induk 11 2. Setelah dipakai untuk kegiatan budidaya, pada umumnya wadah dalam hal ini akuarium akan kotor. Kotoran dari bahan organik merupakan substrat yang baik bagi perkembangan bakteri maupun parasit air tawar. Untuk itu wadah budidaya harus dibersihkan dari semua kotoran. 3. Agar air lebih stabil. 4. Tujuan pemberian air pada akuarium pemijahan dengan ketinggian 7 cm adalah memberikan untuk memberikan volume air yang terbatas akan tetapi masih dapat dimanfaatkan untuk memijah. Terbatasnya volume air ini akan menekan induk ikan tetra yang merupakan ikan charasin yang tidak merawat telurnya (non parental care). 5. Rasio induk jantan dan betina ikan neon tetra untuk pemijahan adalah 1 : 1 atau 2 : 1. 6. Neon tetra memijah pada malam hari sehingga lingkungan yang gelap akan merangsang pemijahan g. Lembar Kerja Kebutuhan Alat dan Bahan : Alat : Bahan : Satu unit akuarium berukuran 15x15x15 cm Sikat Kain lap atau spons kering Selang Saringan air Bahan pembersih seperti sabun Air pembilas Air tandon lama Induk jantan neon tetra matang gonad Induk betina neon tetra matang Pastik lembaran berwarna gonad hitam

Pemijahan Induk 12 Langkah Kerja : Penyiapan wadah 1. Tentukan akuarium yang akan digunakan 2. Bersihkan seluruh dinding akuarium dengan menyikat dan membilasnya sampai bersih. 3. Keringkan akaurium dengan lap atau spons kering. 4. Isi akuarium dengan air tandon lama dengan volume 15 liter atau ketinggian 7 cm. 5. Diam semalam sebelum digunakan Penebaran induk 1. Pilih induk ikan neon tetra yang telah matang gonad 2. Pasangkan (jantan : betina = 1 : 1) induk dalam satu unit akuarium pemijahan 3. Gelapkan media pemijahan dengan menutupkan plastik berwarna hitam ke seluruh dinding akuarium

Pemijahan Induk 13 2. Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan Penetasan Telur Siswa mampu menetaskan telur yang dimulai dengan mengecek keberadaan telur, memindahkan induk, mengamati perkembangan telur, menginkubasikan telur sampai menetas dan memanen larva. b. Uraian Materi Sepasang induk Neon Tetra dapat menghasilkan rata-rata 180 butir telur dengan jumlah telur yang dibuahi rata-rata 83 butir (47.74 %). Telur yang dibuahi mempunyai ciri-ciri berwarna bening (transparan), sedangkan yang tidak dibuahi berwarna putih keruh (tidak transparan). Telur yang tidak menetas dapat disebabkan tidak dibuahi oleh sel gamet jantan atau disebabkan adanya penetrasi cahaya ke dalam akuarium dan mengenai telur. Susunan akuarium pemijahan dan penetasan telur ikan neon tetra dalam rak

Pemijahan Induk 14 Pagi hari dilakukan pengecekan telur dengan cara membuka plastik penutup wadah pemijahan. Ada tidaknya telur diperiksa dengan menggunakan lampu neon 20 watt atau senter. Akuarium pemijahan ditandai apabila induknya telah memijah sehingga dapat dibedakan kelompok ikan yang memijah pada hari yang sama. Untuk mengetahui jumlah rata-rata telur yang dihasilkan setiap pasang induk maka dilakukan penghitungan telur dengan cara mengambil beberapa buah akuarium yang berisi telur untuk diketahui jumlah telurnya. Semua telur yang dihasilkan dijumlah dan jumlah total telur dibagi dengan jumlah pasangan yang memijah merupakan rata-rata telur yang dihasilkan tiap pasangan yang memijah. Induk yang telah memijah diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam akuarium pemeliharaam induk untuk pemulihan dan pematangan gonad. Telur yang sudah dikeluarkan oleh induk didiamkan di akuarium pemijahan dalam keadaan gelap karena telur ikan tetra bersifat photophobic yakni sangat sensitif terhadap cahaya. Akuarium berisi telur tersebut selanjutnya diberi MB (methylen blue) dengan dosis 0,2 ppm yang berfungsi untuk mencegah tumbuhnya cendawan. Telur akan menetas setelah 24 jam pada suhu 26-27 o C. Larva yang baru menetas memiliki ciri-ciri berwarna bening, berenang tidak beraturan, dan berukuran sekitar 5 mm. Larva dipanen dengan cara menuangkan seluruh air berikut larva dari wadah pemijahan ke baskom sebagai tempat penampungan. Larva ini siap ditebarkan ke wadah pemeliharaan selanjutnya dengan menggunakan serok halus.

Pemijahan Induk 15 c. Rangkuman Sepasang induk Neon Tetra dapat menghasilkan rata-rata 180 butir telur dengan jumlah telur yang dibuahi rata-rata 83 butir (47.74 %). Telur yang dibuahi mempunyai ciri-ciri berwarna bening (transparan), sedangkan yang tidak dibuahi berwarna putih keruh (tidak transparan). Pengecekan telur dilakukan dengan cara membuka plastik penutup wadah pemijahan. Ada tidaknya telur diperiksa dengan menggunakan lampu neon 20 watt atau senter. Induk yang telah memijah diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam akuarium pemeliharaan induk untuk pemulihan dan pematangan gonad. Akuarium berisi telur tersebut selanjutnya diberi MB (methylen blue) dengan dosis 0,2 ppm yang berfungsi untuk mencegah tumbuhnya cendawan. Telur akan menetas setelah 24 jam pada suhu 26-27 o C. Larva yang baru menetas memiliki ciri-ciri berwarna bening, berenang tidak beraturan, dan berukuran sekitar 5 mm. d. Tugas 1. Cek apakah pemijahan berlangsung dengan mengamati keberadaan telur 2. Pindahkan induk yang telah memijah ke wadah pemeliharaan induk 3. Hitung jumlah telur yang diperoleh pada satu akuarium pemijahan 4. Cek esok harinya apakah telur telah menetas e. Tes Formatif 1. Bagaimana cara mengecek telur hasil pemijahan? 2. Mengapa akuarium yang berisi telur tetap ditutup plastik? 3. Berapa lama telur ikan neon tetra menetas? 4. Sebutkan ciri-ciri larva ikan neon tetra! 5. Berapa jumlah telur yang dikeluarkan oleh betina neon tetra?

Pemijahan Induk 16 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Untuk memeriksa telur digunakan lampu neon 20 watt atau senter. 2. Telur ikan tetra bersifat photophobic yakni sangat sensitif terhadap cahaya sehingga media harus dalam keadaan gelap 3. Telur ikan neon tetra akan menetas dalam 24 jam setelah pemijahan pada suhu air 26 27 C. 4. Ciri-ciri larva ikan neon tetra antara lain berwarna bening, berenang tidak beraturan, dan berukuran sekitar 5 mm. 5. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh induk betina neon tetra sebanyak 180 butir. g. Lembar Kerja Kebutuhan Alat dan Bahan : Alat : Bahan : Satu unit akuarium pemijahan Pasangan induk neon tetra berukuran 15x15x15 cm yang sedang dipijahkan Lampu neon 25 watt atau senter Bubuk Methylene Blue Timbangan halus Gelas piala, serok ikan Langkah Kerja : 4. Cek keberadaan telur menggunakan lampu 5. Apabila terdapat telur segera pindahkan induk ke akuarium pemeliharaan. 6. Hitung jumlah telur yang dihasilkan 7. Tambahkan MB 0.2 ppm pada akuarium dengan cara : a. timbang 3 mg bubuk MB b. larutkan dalam 100 ml air menggunakan gelas piala c. masukkan ke akuarium dan aduk perlahan 5. Cek larva pada esok harinya

Pemijahan Induk 17 III. EVALUASI A. Evaluasi kognitif Isilah dengan jawaban yang paling tepat dengan memilih dari beberapa jawaban yang disediakan! 1. Jenis wadah yang diperlukan dalam pemijahan induk ikan tetra adalah: a. bak fiber b. akuarium c. bak semen d. bak beton 2. Semua wadah sebelum digunakan harus: a. dibersihkan b. dibilas dan dikeringkan c. diberi disikat d. benar semua 3. Pemijahan dapat dipercepat melalui manipulasi: a. pakan b. lingkungan c. hormonal d. benar semua 4. Untuk membasmi mikroba/bakteri dengan mudah dilakukan a. perendaman b. pengelapan c. pembersihan dan pengeringan d. salah semua 5. Salinitas air tawar adalah a. 0 ppm b. 5 ppm c. 5 ppm d. salah semua 6. Ikan tetra yang merupakan ikan charasin memiliki sifat: a. merawat telur b. menyimpan di mulut c. tidak merawat telur d. salah semua 7. Air yang digunakan sebagai media pemijahan ikan tetra volumenya: a. terbatas b. secukupnya c. melimpah d. setinggi tutup plastik

Pemijahan Induk 18 8. Ciri-ciri telur yang sudah dibuahi adalah, kecuali: a. berwarna kuning b. transparan c. berwarna putih d. mengapung 9. Sifat telur ikan tetra terhadap cahaya adalah: a. suka cahaya b. tidak terpengaruh c. menolak cahaya d. meningkatkan kualitas 10. Perbandingan induk jantan dan betina pada pemijahan ikan tetra adalah: a. 1:1 b. 2:3 c. 3:4 d. 1:2 Kunci Jawaban 1. b 2. d 3. d 4. c 5. d 6. c 7. a 8. b 9. c 10. a

Pemijahan Induk 19 B. Evaluasi Psikomotorik Setelah wadah dan air, peralatan dan bahan, serta induk ikan tetra tersedia semua, lakukan kegiatan pemijahan dan penetasan telur sehingga dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: No. Kriteria (90% benar) Ya Tidak 1 Peralatan untuk persiapan wadah dan media disiapkan 2 Penyiapan wadah dan media dilaksanakan 3 Seleksi induk matang gonad 4 Teknik manipulasi lingkungan 5 Pengamatan pemijahan dilakukan 6 Pengambilan induk dari akuarium pemijahan 7 Perlakuan pada telur yang diinkubasikan 8 Pengamatan telur yang menetas dan tidak menetas 9 Penghitungan telur dilaksanakan 10 Pemantauan telur selama penetasan dilakukan 11 Pengecekan larva dilakukan

Pemijahan Induk 20 C. Evaluasi Sikap No. Sikap B C K 1. Menyiapkan wadah dan media dengan cermat dan semangat 2. Memilih induk dengan teliti, hati hati dan cekatan 3. Menebar induk dengan hati hati dan cermat 4. Memelihara induk dengan hati hati, tekun dan cermat 5. Mengelola kualitas dan kuantitas air dengan hati-hati, cermat, tanggap dan bersemangat 6. Memijahkan ikan dengan semangat dan teliti 7. Menetaskan telur dengan hati hati, teliti dan cermat Keterangan : B = Baik, C = Cukup, K = Kurang D. Evaluasi Produk No. Produk Lulus Tidak Lulus 1. Ikan memijah yang ditandai dengan adanya telur. 2. Larva berumur 1 hari

Pemijahan Induk 21 IV. PENUTUP Setelah siswa menyelesaikan program seperti yang tercantum dalam modul ini, selanjutnya siswa perlu menyiapkan persyaratan mengikuti uji kompetensi seperti yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan berwenang, untuk mendapatkan sertifikat.

Pemijahan Induk 22 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Fadly, 2003. Pembenihan Ikan Neon Tetra (Pi) di Tejar Akuarium Sawangan Depok. Aloa Yudha Satia, 2003. Pembenihan Ikan Neon Tetra (Hi) di Sawangan Depok. Indri Sri Anggraeni, 2002. Pembenihan Ikan Neon Tetra (Paracheisodon innesi) di CV. Citra Mina FF Sawangan Bogor. Jumriati, 2003. Pembenihan Ikan Neon Tetra di Sawangan Depok. Lesmana, D. S, dan I. Dermawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Lukman Nur Hakim. 2002. Pembenihan Ikan Neon Tetra Merah (Paracheisodon innesi) di CV Citra Mina FF. Sawangan Depok. Sabtunah, 2002. Pembenihan Ikan Neon Tetra di CV Citra Mina FF Sawangan Depok. Wahyuni, S., dan A. Fauzi. 2000. Ikan Hias Air tawar : Red Phantom Tetra. Penebar Swadaya.