ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4 MUARO JAMBI. Zulkarnain

Anik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : S U S A N T O NIM.

DAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya.

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH KERJASAMA GURU PEMBIMBING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 JAMBI

BAB II KAJIAN TEORITIS

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 40 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. bidang instruksional dan kurikuler, dan bidang pembinaan siswa (bimbingan dan

Siti Ma rifah Setiawati. Guru Bimbingan Dan Konseling MTsN 4 Surabaya Enail: Abstrak

MENGURANGI PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG KONSELOR SEKOLAH DENGAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR (COGNITIVE RESTRUCTURING)

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 6 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan suatu peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Supri Yanti 1), Erlamsyah 2), Zikra 3)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guru Bimbingan pada dasarnya bertugas untuk mendidik dan memberi

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan yang telah ditentukan. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar

ARTIKEL ILMIAH KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA DI SMP NEGERI 21 KOTA JAMBI OLEH : HASPINAWATI NIM : ERAID08042

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

KORELASI ANTARA KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PADA SMP NEGERI 1 PALANGKA RAYA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari

BAB I PENDAHULUAN. Konsep matematika merupakan ilmu dasar bagi pengembangan sains dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 11 JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Profesi guru Bimbingan dan Konseling sangat

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI. Oleh : NOVI RAHAYU

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

E-tech,Vol.III, No.1 Page 0

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

KORELASI PERSEPSI SISWA PADA GURU DENGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN PERSEPSI TERHADAP GURU BK DENGAN TINGKAT MINAT KONSULTASI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 1 GRESIK

JURNAL STUDI TENTANG CIRI-CIRI KEPRIBADIAN KONSELOR SEKOLAH SISWA KELAS XI SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI MTS NEGERI MODEL KOTA JAMBI DISUSUN OLEH MARIATI PANJAITAN EA1D310016

BAB III METODE PENELITIAN. tehnik pengumpulan data, dan analisis data. kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SMPN 1 GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan unsur dan berbagai bidang dalam kegiatan

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI OLEH : ENI MAHLIZA EAID 209029 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAMBI FEBRUARI 2013 ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI Oleh

ENI MAHLIZA PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Persepsi merupakan suatu pengamatan terhadap objek dan peristiwa dari suatu perbuatan sosial yang diterima oleh panca indera melalui rangsangan benda, peristiwa dan kenyataan sosial lainnya. Persepsi merupakan suatu proses yang berlangsung dalam diri setiap orang terhadap dirinya sendiri maupun terhadap kenyataan sosial lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi para siswa siswi di SMP Negeri I Muaro Jambi terhadap layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.. Subjek penelitian ini adalah siswa siswi di SMP Negeri I Muaro Jambi sebanyak 63 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan adanya persepsi siswa yang masih sedang terhadap layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi 50.71% dan Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi ditinjau dari modal personal pada tingkat sedang 50.53 %. Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi ditinjau dari modal profesional pada tingkat sedang 51.27 %. Peneliti menyarankan agar jenis layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan lebih bervariasi dan lebih melihat kepada kebutuhan siswa siswi di SMP Negeri 1 Muaro Jambi. I. PENDAHULUAN Persepsi siswa kepada layanan bimbingan dan konseling haruslah yang dapat mengerti dan dapat mengkomunikasikan pengertian itu kepada mereka sehingga membuat siswa merasa diterima dan siswa ingin menceritakan permasalahannya kepada guru pembimbingnya. Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam menanggapi setiap stimulus yang datang pada dirinya. Dalam hal ini siswa SMP Negeri I Muaro Jambi juga mempunyai pandangan sendiri-sendiri tentang bimbingan dan konseling mereka. Berdasarkan latar belakang masalah diatas sehingga penulis berminat mendeskripsikan tentang Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Layanan Konseling di SMP Negeri I Muaro Jambi. II. TINJAUAN PUSTAKA Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu,

diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi Persepsi Siswa Terhadap Karakteristik Pribadi Guru Bk Disekolah Sampai saat ini guru BK masih dianggap menakutkan. Pandangan tentang Guru BK sebagai guru khusus untuk siswa bermasalah masih tetap melekat di sebagian besar sekolah. Anggapan bahwa siswa yang berhubungan dengan guru BK adalah siswa yang bermasalah pun masih melekat dalam ranah pikiran sebagian besar siswa dan orang tuanya. Sehingga gambaran menakutkan tentang guru BK sebagai polisinya sekolah telah menumbuhkan keengganan sebagian besar siswa untuk berhubungan dengan guru BK. Walaupun sebenarnya para siswa itu sangat ingin berhubungan dengan guru BK tetapi mereka lebih takut dicap kawan-kawannya sebagai siswa bermasalah. Pandangan itu tentu saja sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan Guru BK dalam malakukan peran besarnya di sekolah. Oleh karenanya, hari-hari ini sudah mulai banyak Guru BK yang memulai melakukan pencitraan atas profesinya untuk mengubah pandangan menakutkan tersebut menjadi menyenangkan. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya adalah memberi bimbingan kepada individu atau sekelompok individu agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Prayitno menyatakan bahwa bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan dan interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Layanan Konseling Individu Dari beberapa jenis layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan kepada peserta didik, tampaknya untuk layanan konseling perorangan perlu mendapat perhatian lebih. Karena layanan yang satu ini boleh dikatakan merupakan ciri khas dari layanan bimbingan dan konseling, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus III. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendiskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Dengan kata lain penelitian deskripsi bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan rumus presentase ( % ) maka Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Layanan Konseling di SMP Negeri I Muaro Jambi dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Muaro Jambi. Tabel 1: Deskripsi Hasil Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Layanan Konseling di SMP Negeri I Muaro Jambi NO Ya Tidak NO Ya Tidak F % F % F % F % 1 35 55.56 28 44.44 21 36 57.14 27 42.86 2 32 50.79 31 49.21 22 35 55.56 28 44.44 3 36 57.14 27 42.86 23 28 44.44 35 55.56 4 33 52.38 30 47.62 24 29 46.03 34 53.97 5 32 50.79 31 49.21 25 26 41.27 37 58.73 6 31 49.21 32 50.79 26 32 50.79 31 49.21 7 30 47.62 33 52.38 27 31 49.21 32 50.79 8 33 52.38 30 47.62 28 30 47.62 33 52.38 9 28 44.44 35 55.56 29 26 41.27 37 58.73 10 29 46.03 34 53.97 30 33 52.38 30 47.62 11 35 55.56 28 44.44 31 30 47.62 33 52.38 12 36 57.14 27 42.86 32 35 55.56 28 44.44 13 29 46.03 34 53.97 33 38 60.32 25 39.68 14 26 41.27 37 58.73 34 39 61.9 24 38.1 15 32 50.79 31 49.21 35 36 57.14 27 42.86 16 30 47.62 33 52.38 36 33 52.38 30 47.62 17 39 61.9 24 38.1 37 29 46.03 34 53.97 18 36 57.14 27 42.86 38 26 41.27 37 58.73 19 33 52.38 30 47.62 39 28 44.44 35 55.56 20 34 53.97 29 46.03 40 29 46.03 34 53.97 Jumlah 1278 2029 1242 1971 Rata-rata 50.71 49.29 Bila dilihat secara keseluruhan dari indikator pertama yaitu persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan hasil rata rata sedang, ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi perlu ditingkatkan lagi.

Hasil jawaban responden pada Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dari segi modal personal dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi ditinjau dari modal personal NO Ya Tidak NO Ya Tidak F % F % F % F % 1 35 55.56 28 44.44 16 30 47.62 33 52.38 2 32 50.79 31 49.21 17 39 61.9 24 38.1 3 36 57.14 27 42.86 18 36 57.14 27 42.86 4 33 52.38 30 47.62 19 33 52.38 30 47.62 5 32 50.79 31 49.21 20 34 53.97 29 46.03 6 31 49.21 32 50.79 21 36 57.14 27 42.86 7 30 47.62 33 52.38 22 35 55.56 28 44.44 8 33 52.38 30 47.62 23 28 44.44 35 55.56 9 28 44.44 35 55.56 24 29 46.03 34 53.97 10 29 46.03 34 53.97 25 26 41.27 37 58.73 11 35 55.56 28 44.44 26 32 50.79 31 49.21 12 36 57.14 27 42.86 27 31 49.21 32 50.79 13 29 46.03 34 53.97 28 30 47.62 33 52.38 14 26 41.27 37 58.73 29 26 41.27 37 58.73 15 32 50.79 31 49.21 30 33 52.38 30 47.62 Jumlah 955 1516 935 1484 Rata-rata 50.53 49.47 Dari tabel 2 terungkap bahwa Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dari segi modal personal rata rata presentase skor yaitu berada pada tingkat sedang 50.53 % dan 49.47% siswa yang menyatakan tidak dalam hal ini guru harus mampu menciptakan suasana yang nyaman dan harus berwawasan luas, sabar dan menyayangi anak anak. Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dari segi modal profesional dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dari segi modal profesional NO Ya Tidak F % F % 31 30 47.61905 33 52.38095 32 35 55.55556 28 44.44444 33 38 60.31746 25 39.68254 34 39 61.90476 24 38.09524 35 36 57.14286 27 42.85714 36 33 52.38095 30 47.61905 37 29 46.03175 34 53.96825 38 26 41.26984 37 58.73016 39 28 44.44444 35 55.55556 40 29 46.03175 34 53.96825 Jumlah 323 513 307 487 Rata-rata 51.27 48.73 Dari tabel 3 terungkap bahwa Persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi dari segi modal profesional rata rata presentase skor yaitu berada pada tingkat sedang 51.27 % dan 48.73 % yang menyatakan tidak dalam hal ini modal professional mencakup kemantapan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dalam bidang kajian pelayanan bimbingan dan konseling. Semuanya itu dapat diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan khusus dalam program pendidikan bimbingan dan konseling. Muaro Jambi ditinjau dari modal personal dengan sebaik mungkin yang disajikan pada tabel 6 diatas hasilnya dapat dikatogorikan dalam tingkatan sedang. Hal ini dapat terungkap berdasarkan jawaban responden dalam pernyataan keseluruhan dengan jumlah presentase rata rata 50.71 %. Berdasarkan analisa secara umum ada beberapa hal yang hasil presentasenya 55.56 % senang sekali ketika melaksanakan konseling individu karena guru pembimbingnya enak diajak bicara. Muaro Jambi ditinjau dari modal profesional. Muaro Jambi ditinjau dari modal profesional melaksanakan konseling individu karena guru pembimbing memberikan perhatian terhadap apa yang terjadi disajikan pada tabel 7 diatas dikatogorikan pada tingkat sedang 47.61 %, hal ini dapat terungkap berdasarkan jawaban hasil rata- rata responden dalam pernyataan keseluruhan dengan jumlah presentase dalam tingkat sedang 51.27%. V. KESIMPULAN

Muaro Jambi ditinjau dari modal personal berada pada tingkat sedang (50.53%). Hal ini terungkap bahwa apabila seorang guru tidak mempunyai modal personal yang baik tidak akan bisa memasuki dunia remaja sekarang ini karena remaja sekarang ini lebih senang kepada guru yang mempunyai wawasan, baik hati, sabar dan bijaksana dalam menghadapi murid, tekun dan cepat tanggap apabila guru tidak mempunyai modal personal yang disukai siswa maka guru tersebut akan dijauhi oleh siswa. Muaro Jambi dari segi modal profesional berada pada tingkat sedang (51.27 %) dalam artian Modal profesional mencakup kemantapan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dalam bidang kajian pelayanan bimbingan dan konseling. Semuanya itu dapat diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan khusus dalam program pendidikan bimbingan dan konseling. Dengan modal professional itu, seorang tenaga pembimbing (Guru Pembimbing dan Guru Kelas) akan mampu secara nyata melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling menurut kaidah-kaidah keilmuannya, teknologinya dan kode etik profesionalnya. Berdasarkan hasil penelitian persepsi siswa terhadap layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Muaro Jambi 50.71 % yang menjawab iya menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 1 Muaro Jambi sudah bisa membuka diri dengan guru pembimbingnya ini dikarenakan guru pembimbing terlebih dulu yang harus mengerti murid sehingga guru pembimbing jauh lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada siswa supaya terjadinya saling keterbukaan, dan yang menjawab tidak ada 49,29 % ini menunjukkan bahwa siswa tidak ingin guru pembimbing hanya sebagai polisi sekolah, memberi hukuman jika siswa berbuat kesalahan, menggantikan guru yang tidak masuk dan tidak sok tahu akan permasalahan siswanya. VI. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1989. Prosedur Pendekatan. Suatu Pendekatan Praktis.Bina Aksara. Jakarta.... 1992. Prosedur Pendekatan. Suatu Pendekatan Praktis.Bina Aksara. Jakarta. Atkinson dan Hilgard.1991. dalam Setiabudi Tinjauan Pustaka. Diakses melaluihttp://google.com/kebudayaan dalam-komunikasi-sosial Prayitno (2004) Seri Layanan Konseling : FKIP UNP Padang Prayitno (2006) Pelayanan Konseling disekolah ( kegiatan pengembangan diri) : Tim Pendidikan Profesi Konselor UNP Padang.