ARTIKEL ILMIAH KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA DI SMP NEGERI 21 KOTA JAMBI OLEH : HASPINAWATI NIM : ERAID08042

Transkripsi

1 1 ARTIKEL ILMIAH KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA DI SMP NEGERI 21 KOTA JAMBI OLEH : HASPINAWATI NIM : ERAID08042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2013

2 2 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA DI SMP NEGERI 21 JAMBI OLEH HASPINAWATI Mahasiswa Universitas Jambi fakultas Keguruan ( BK) RINGKASAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan di SMP Negeri 21 Kota Jambi kepribadian siswa bervariasi, ada yang positif, cukup positif, namun tidak jarang pula yang menunjukkan kepribadian kurang positif. Kepribadian siswa ini diperlihatkan pada sikap, perilaku maupun tutur kata. Dari ketiga hal tersebut nampak bahwa siswa yang berkepribadian baik, tampil dengan sikap, perilaku dan tutur kata yang baik pula. Demikian sebaliknya, siswa yang berkepribadian kurang baik tampil dengan sikap, perilaku maupun tutur kata yang kurang baik/kurang sopan maupun beretika. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terungkap bahwa kepribadian, sikap dan perilaku yang berbeda dari setiap siswa tersebut diakibatkan oleh perbedaan cara orang tua mendidik anak. Berdasarkan penjajakan awal tersebut dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua siswa SMP Negeri 21 Kota Jambi juga bervariasi, ada yang menggunakan pola asuh demokratis, laisez faire, dan otoriter. Hal ini diduga berpengaruh terhadap kepribadian anak di SMP Negeri 21 Kota Jambi. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian ini. Rumusan masalah pada penelitian ini berbunyi (1) Bagaimana pola asuh orang tua di SMP Negeri 21 Kota Jambi?, (2) Bagaimana perkembangan kepribadian siswa kelas VII SMP Negeri 21 Kota Jambi?., (3) Apakah pola asuh orang tua memberikan kontribusi terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII SMP Negeri 21 Kota Jambi?, (4) Seberapa besar kontribusi pola asuh orang tua terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII SMP Negeri 21 Kota Jambi? Penelitian ini berupa penelitian korelasional, dengan anggota populasi siswa kelas VII SMP Negeri 21 Kota Jambi berjumlah146 orang. Sampel diambil dengan teknik random sampling sehingga seluruh anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Data pada penelitian ini dikump ulkan melalui angket dengan skala dikhotomis dan diolah dengan rumus Product Moment. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa tidak terdapat kontribusi yang positif antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi, baik pola asuh otoriter, laissez faire maupun pola asuh demokratis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua tidak memberikan kontribusi terhadap perkembangan kepribadian anak di kelas VII SMP negeri 21 Kota Jambi. Oleh karena itu disarankan agar: orang tua diharapkan untuk dapat menerapkan pola asuh yang sesuai bagi anaknya masing-masing serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat agar kepribadian anak tersebut berkembang sempurna, dan bagi guru pembimbing, hendaknya dapat mengupayakan konseling bagi siswa yang mengalami perkembangan kepribadian tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan memahami latar belakang keluarga siswa termasuk dalam hal ini adalah pola asuh yang diterima dari orang tuanya.

3 3 1. PENDAHULUAN Menyiapkan manusia Indonesia berkualitas merupakan suatu hal yang tidak mudah. Pembentukan manusia dimulai dari masa anak dalam kandungan, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh berkembang menjadi dewasa, oleh karena itu peran keluarga terutama orangtua (ayah dan ibu) mempunyai arti yang sangat penting dalam pendidikan anak Pada hakikatnya, para orang tua mempunyai harapan agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, bisa membedakan yang baik dan yang tidak baik, tidak mudah terjerumus dalam perbuatanperbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Harapanharapan inilah kiranya akan lebih mudah terwujud apabila sejak semula orang tua telah menyadari akan peranan mereka sebagai orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan moral anak. Seorang anak sulit diharapkan untuk dengan sendirinya bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku, mengerti apa yang dituntut oleh lingkungan sekolah dan lingkungan sosial terhadap dirinya, yang ditunjukkan melalui kepribadiannya. Kepribadian anak merupakan sesuatu yang berkembang dan diperkembangkan, artinya bagaimana anak itu kelak akan bertingkah laku sesuai atau tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Semua itu akan banyak dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan anak yang ikut memperkembangkannya secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak adalah lingkungan keluarga, terutama orang tua. Orang tua merupakan lingkungan pertama yang dikenal anak dalam kehidupan, di samping pengaruh lingkungan lainnya seperti lingkungan sekolah dan lingkungan sosial masyarakat. II Tinjauan Pustaka Pola Asuh. Battehlhain dalam Masita (2003:42) mendefinisikan pola asuh orangtua sebagai bentuk atau cara orangtua berinteraksi dengan anaknya yang meliputi: cara orangtua mendisiplinkan anak yang tergambar pada pemberian kasih sayang, ganjaran dan hukuman. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orangtua merupakan gambaran asuhan atau memimpin yang relatif konsisten yang dilakukan oleh orang tua dalam gaya dan irama yang telah melekat pada diri orang tua sebagai akibat pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya dalam mendidik anaknya yang berlangsung di dalam sebuah lembaga yang disebut keluarga. A. Bentuk-Bentuk Pola Asuh Orangtua a. Otoriter Hurlock mengemukakan, seperti yang diadaptasi oleh Sikun Pribadi dan Soebowo (1981:51), bahwa pola asuh orangtua yang otoriter atau kejam, yaitu pola asuh yang dipengaruhi oleh sikap dominan dan menolak orang tua terhadap anaknya. b. Laissez Faire Menurut Gerungan (1979) dalam Masita (2003:32) pola laisez faire adalah perilaku orang tua yang menyerahkan semua keputusan kepada anak-anaknya. Perilaku orang tua tampak dalam tindakan dan ucapannya

4 4 yang membiarkan, melindungi berlebih-lebihan dan hubungan yang dingin dengan anak-anak mereka. c. Demokrasi Bentuk pola asuh orang tua demokratis berbeda dengan dua pola atau bentuk sebelumnya. Gerungan (1979) dalam Masita (2003:43) menyatakan bahwa pola demokratis adalah perilaku orang tua yang mengajak anak mendiskusikan berbagai hal yang berhubungan dengan diri anak, melalui musyawarah dan mufakat. 1. Perkembangan Kepribadian A.Pengertian Kepribadian adalah ciri atau karaktristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentuk-bentuk yang diterima dari lingkungan. Menurut G.W. Allport (2004:11), Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Kepribadian individu berkembang selaras dengan perkembangan usianya. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Factor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang dapat dikelompokkan dalam dua factor, yaitu factor internal dan eksternal. a. Faktor Internal Faktor internal adalah factor yang mempengaruhi kepribadian seseorang, berasal dari diri orang itu sendiri. b. Faktor Eksternal Factor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audio visual. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong jenis penelitian korelasional, yang berusaha mengungkapkan hubungan antara dua variabel. Penelitian ini akan mengungkapkan ada tidaknya kontribusi pola asuh orang tua terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII SMP Neg 21 Kota Jambi. 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP negeri 21 Kota Jambi yang berjumlah 146 orang dengan penyebaran populasi seperti pada tabel berikut. Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas Jumlah VII A 36 VII B 36 VII C 37 VII D 37 TOTAL 146

5 5 2. Sampel Sampel adalah sebagai wakil populasi yang diteliti (Arikunto 1993:104). Sampel penelitian ditentukan secara acak (Random Sampling) dalam pengertian semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk di pilih (Usman dan Baker, 1998:45). Jumlah sampel adalah 44 orang siswa (30% dari 146). Mengingat angket penelitian ini disebarkan pada siswa maka sampel penelitian ini adalah dengan jumlah sampel seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Sampel penilitian No Kelas Sampel (30%) 1 VII A 11 2 VII B 11 3 VII C 11 4 VII D 11 TOTAL 44 Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa Angket. Angket ini bersifat tertutup, artinya responden hanya diberikan kesempatan untuk memilih jawaban (ya atau tidak) yang sesuai menurutnya. Angket diberikan kepada siswa dan meminta siswa mengembalikannya pada saat itu juga. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Penelitian Variabel penelitian : Pola Asuh Orang Tua No Indikator Deskriptor Item Otoriter Laissez Faire Demokrasi a. Pemarah b. Suka mengatur c. Keputusan diambil sendiri a. Menuruti kehendak anak b. Tidak perduli dengan kegiatan anak a. Suka Bermusyawarah b. Tegas tapi mendidik Variabel; Perkembangan Kepribadian No Indikator Deskriptor Item 1 mampu menilai diri secara realistis a. Menilai kelebihan dirinya sendiri sebagaimana adanya secara fisik b. Menilai kekurangan dirinya sendiri secara fisik c. Menilai kelebihan dirinya dalam hal kemampuan d. Menilai kekurangan/kelemahandiri nya dalam hal kemampuannya 2 Mampu menilai situasi secara realistis a. menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dihadapi secara reaistis

6 6 3 4 Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis Menerima tanggung jawab b. mau menerima situasi atau kondisi kehidupan secara wajar c. tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna a. menilai prestasi (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistis b. bereaksi terhadap keberhasilan yang diperolehnya secara rasional a. Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh b. Tepat Waktu c. Berdisiplin 5 Mandiri a. Mampu menegakkan kehendaknya b. Menentukan sendiri setiap perbuatannya c. Mampu mengembangkan diri d. Tampil sebagai totalitas pribadi yang mantap dan harmonis Angket pada penelitian ini berupa angket tentang pola asuh orang tua berdasarkan persepsi siswa dengan sekala dikothomis yang terdiri dari dua alternatif jawaban, yaitu ya dan tidak. Untuk pernyataan positif jawaban ya diberi skor 1, dan jawaban tidak diberi skor 0. Untuk pernyataan negatif, jawaban ya diberi skor 0 dan jawaban tidak diberi skor 1. Demikian juga untuk angket tentang perkembangan kepribadian anak. IV. HA SIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian yang telah diungkapkan melalui penyebaran angket Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penyebaran Angket Penelitian tentang Pola Asuh Orang Tua No Jawaban Responden No Jawaban Responden No Jawaban Responden Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

7 Tabel di atas menjelaskan bahwa berdasarkan penyebaran angket, pola asuh orang tua berdasarkan persepsi anak di SMP Negeri 21 Kota Jambi bervariasi antara pola asuh otoriter, laissez faire dan demokratis. Sedangkan data hasil penyebaran angket per individu responden tertera pada tabel di bawah ini. Selanjutnya di bawah ini disajikan data tentang perkembangan kepribadian anak Tabel 4.2 Data Hasil Penyebaran Angket tentang Kepribadian Anak No Jawaban Responden No Jawaban Responden No Jawaban Responden Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dikatakan bahwa kepribadian siswa SMP Negeri 21 Kota Jambi berkembang secara bervariasi antara siswa yang satu dengan yang lain. A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penyebaran angket, siswa yang memiliki orang tua dengan pola asuh otoriter sebanyak 11 orang Berdasarkan hasil penyebaran angket, siswa yang memiliki orang tua dengan pola asuh laissez faire sebanyak 10 orang

8 8 Berdasarkan hasil penyebaran angket, siswa yang memiliki orang tua dengan pola asuh demokratis sebanyak 23 orang Untuk menguji besar tidaknya kontribusi pola asuh orang tua terhadap perkembangan kepribadian anak Formula yang digunakan : Otoriter x 1 = 84,34 x 2 = 81,23 s 1 = 10,9 s 2 = 17,57 n 1 = 11 n 2 = 11 maka t = 84,34 81,24 10,9 + 17,57 (11-1) + (11-1) t = 3,1 2,85 t = 3,1 1,69 = 1,83 Ternyata penghitungan melalui t-test ditemukan hasil 1,83 sedangkan t-tabel pada derajat kebebasan 20 (22-2) pada tingkat kepercayaan 0,05 maupun 0,1 adalah sebesar 2,528 dan 1,725 maka berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi yang positif antara pola asuh orang tua otoriter terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi tidak dapat diterima, dan terima hipotesis lainnya. Laissez Faire Berdasarkan lampiran 3 dan 5, x 1 = 64,54 x 2 = 81,06 s 1 = 44,8 s 2 = 17,57 n 1 = 10 n 2 = 10 t = 64,54 81,06 44,8 + 17,57 (10-1) + (10-1)

9 9 t = - 16,52 6,93 t = - 16,52 2,53 = - 6,53 Ternyata penghitungan melalui t-test ditemukan hasil -6,53 sedangkan t-tabel pada derajat kebebasan 18 (20-2) pada tingkat kepercayaan 0,05 maupun 0,1 adalah sebesar 2,552 dan 1,734 maka berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi antara pola asuh orang tua laissez faire terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi diolak, dan terima hipotesis lainnya. Demokratis Berdasarkan lampiran 4 dan 5, x 1 = 79,71 x 2 = 82,14 s 1 = 19,23 s 2 = 17,57 n 1 = 23 n 2 = 23 maka t = 79,71 82,15 19, ,57 (23--1) + (23-1) t = - 2,44 1,67 t = - 2,44 1,29 = - 1,89 Ternyata penghitungan melalui t-test ditemukan hasil -1,89 sedangkan t-tabel pada derajat kebebasan 44 (46-2) pada tingkat kepercayaan 0,05 maupun 0,1 adalah sebesar 2,423 dan 1,684 maka berarti t-hitung lebih kecil dari t-tabel sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi yang positif antara pola asuh orang tua demokratis terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi ditolak, dan terima hipotesis lainnya

10 10. Pembahasan Kontribusi Pola asuh Orang Tua Otoriter, Laissez Faire dan Demokratis terhadap Kepribadian Anak Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data bahwa terdapat kontribusi yang positif antara pola asuh orang tua otoriter, Laissez faire dan demokratis terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi ditolak, dan terima hipotesis lainnya. Artinya, dalam perkembangan kepribadian anak, pola asuh orang tua otoriter, laissez faire dan demokratis tidak mempunyai kontribusi yang signifikan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ternyata anak yang memiliki orang tua dengan pola asuh otoriter, laissez faire dan Demokratis tidak secara otomatis memiliki perkembangan kepribadian sesuai dengan pola asuh yang diberikan oleh orang tua tersebut. Hal ini dapat dipahami sebab faktor pola asuh orang tua bukan merupakan satu-satunya factor pembentuk kepribadian anak. Masih banyak faktor lain yang menentukan perkembangan kepribadian anak, di antaranya faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dan saran-saran berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. A. Kesimpulan Hipotesis yang menyatakan terdapat kontribusi yang positif antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan kepribadian siswa kelas VII di SMP Negeri 21 Kota Jambi dapat ditolak, baik pola asuh otoriter, laissez faire maupun pola asuh demokratis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua tidak memberikan kontribusi terhadap perkembangan kepribadian anak di kelas VII SMP negeri 21 Kota Jambi. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:dengan ditemukannya hasil penelitian yang menyatakan bahwa pola asuh orang tua tidak memberikan kontribusi terhadap perkembangan kepribadian anak, maka kepada orang tua diharapkan untuk dapat menerapkan pola asuh yang sesuai bagi anaknya masing-masing serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat agar kepribadian anak tersebut berkembang sempurna dan bagi guru pembimbing, hendaknya dapat mengupayakan konseling bagi siswa yang mengalami perkembangan kepribadian tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan memahami latar belakang keluarga siswa termasuk dalam hal ini adalah pola asuh yang diterima dari orang tuanya.

11 11 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Dan Munawar Sholeh Psikologi Perkembangan. Untuk Fakultas Trabiyah, FKIP, SGPLB, serta Para Pendidik. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dahlan, A Membina dan Mengembangkan Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara G.W. Allport Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara Kartini, Kartono Perum Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Pers Koeswara Perkembangan Kepribadian. Bandung: Raja Grafindo Persada Levine Perkembangan Kepribadian Anak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Pustaka Della Prasta Masita, Pola asuh Orang Tua dalam Belajar pada Siswa Kelas I Akselerasi SLTP Negeri 7 Jambi. Program Ekstensi BK FKIP Universitas Jambi. Narbuko dan Ahmad Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Pribadi dan Subowo Pendidikan dalam Keluarga. Jakarta: balai Pustaka Salvicion dan Celis Bina Keluarga. Terjemahan. Jakarta:Rineka Cipta Shochib. Moh Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta Syarkawi Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Jakarta: Alfabeta Sutja, Akmal, dkk Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: Program Ekstensi Bimbingan dan konseling FKIP Universitas Jambi Woody & Woody Pembinaan Keluarga Sejahtera. Bandung: Pustaka Della Prasta