BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 2 KUESIONER

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010

LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran 2. Berat badan patokan untuk perhitungan kecukupan gizi

* Merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur kepatuhan

ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama


Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN KEBUTUHAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS PARONGIL KABUPATEN DAIRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,

KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

LAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya

Lampiran 1. I. Data Responden


a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN PENULISAN DATA REKAM MEDIS PADA RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2015 ERLINDAI ABSTRAK

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF BIDAN TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA0-6

Lampiran 2

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di


BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENDATAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

IDENTIFIKASI DAN SEGMENTASI KESADARAN LINGKUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN TERHADAP PRODUK BERKEMASAN

I. Identitas Informan 1. Nama : Umur : Pendidikan : Alamat :...

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN

Lampiran 2

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITI

LEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 14, ,8954 6,3163 5

49

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Universitas Sumatera Utara

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 6 TABULASI DATA UMUM Lansia di RT 02 RW 02 Dusun Gadel Desa Sidorejo Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi intrinsik

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

Lampiran III : Tabel Frekuensi. Frequency Table. Universitas Sumatera Utara. Infeksi kecacingan STH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Penelitian. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja. Pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Inspektorat

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA PENYAKIT KELAMIN ANALISA UNIVARIAT

BIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN FORMULIR BIMBINGAN SKRIPSI

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS SPONTAN TAHUN 2013

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama/NIM : Ayu Wulandari Hutabarat /

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. PenolongPersalinan. Tenaga Kesehatan. Chi-Square Tests. Asymp. Sig. (2-

Cara kerja penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Ambarawa terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah sekitar 30 km ke arah selatan Ungaran (Ibukota Kab. Semarang). Dalam Bahasa Jawa, Amba berarti luas dan Rawa berarti rawa. Jadi Ambarawa berarti rawa yang luas. Sepertinya nama, ini merujuk ke sebuah rawa (danau) yang terletak di Ambarawa yaitu Rawa Pening(Profil Kecamatan Ambarawa). BKPM wilayah Ambarawa adalah unit pelaksana teknis Dinkes Provinsi Jawa Tengah yang sudah dikenal cukup lama oleh masyarakat sebagai tempat pengobatan paru-paru. BKPM terletak di Jl. Kartini No. 20 Ambarawa yang memiliki wilayah kerja, diantaranya Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Boyolali, dan Kota Salatiga (catatan BKPM Ambarawa). 4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden Jumlah responden yang diteliti adalah 45 responden yang menjalani pengobatan di BKPM wilayah Ambarawa. 42

43 Di dalam penelitian ini terdapat parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu:pendidikan terakhir responden. Selain itu, tingkat pengetahuan, sikap pencegahan TB Paru juga ditanyakan dalam bentuk pertanyaan tertulis melalui kuesioner. Pengambilan data dilakukan di BKPM Ambarawa pada waktu responden mengantar penderita untuk berobat dan kontrol. 4.2.2. Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan Responden memiliki tingkat pendidikan yang berbedabeda secara umum dan dikategorikan menjadi 3 yaitu; pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Tabel 4.2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden Anggota Keluarga Pendidikan Frekuensi(f) Persentase(%) Dasar 18 40 Menengah 18 40 Tinggi 9 20 TOTAL 45 100 Jumlah tersebut didapat secara umum dari keseluruhan penyebaran kuesioner.

44 4.2.3. Pengetahuan Responden tentang TB Paru Pengukuran tingkat pengetahuan responden anggota keluarga terhadap pencegahan penularan TB Paru dilakukan dengan memberikan kuesioner sebagai alat ukur. Kuesioner tersebut menanyakan beberapa hal mengenai TB Paru meliputi pengertian, tanda gejala, cara penularan dan pencegahan. Pengetahuan responden tentang TB paru dibagi menjadi 3 kategori dengan penilaian baik (76%- 100%), cukup (56%-75%), dan kurang (<56%) (Arikunto, 2002). Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada para responden secara umum dan keseluruhan responden diperoleh kategori pengetahuan anggota keluarga terhadap penyegahan penularan seperti tertera pada gambar di bawah ini:

45 N = 12 31% N=33 69% pengetahuan cukup pengetahuan kurang N = jumlah responden Gambar 4.2.3. Pengetahuan Responden tentang TB Paru Gambar 4.2.3. menunjukkan pengetahuan anggota keluarga penderita tentang TB Paru. Responden memiliki pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 33 responden (69%) dan pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (31%). Hasil tersebut secara jelas mengungkap bahwa mayoritas responden keluarga di BKPM mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap pengetahuan dalam pencegahan penularan TB Paru.

46 4.2.4. Sikap Responden terhadap Pencegahan Penularan TB Paru Hasil dari Sikap responden tentang TB Paru dalam jumlah tersebut didapat secara umum dari keseluruhan penyebaran kuesioner yang dijelaskan dari gambar ini N=15 33% sikap cukup sikap kurang N=30 67% N = jumlah responden Gambar 4.2.4. Sikap Responden Keluarga terhadap Pencegahan Penularan TB Paru Data tersebut diambil dengan cara tabulasi hasil kuesioner dan dari hasil gambar tersebut mendeskripsikan bahwa sikap cukup responden sebanyak 30 orang (67%) dan sikap kurang sebanyak 15 orang (33%). 4.3. Analisis Bivariat Pada analisis bivariat ini dilakukan untuk mengetahui presentase tiap tingkat pendidikan serta mengkategorikan secara satu-satu tiap tingkat pendidkan berbeda dengan analisis univariat yang peneliti menabulasi secara umum dan

47 keseluruhan. Analisis Bivariat ini juga menghubungkan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Hasil pengolahan data disajikan pada tabel silang dan disertakan nilai dari uji Chi-square. 4.3.1 Hubungan Pengetahuan (tingkat pendidikan) dengan Sikap Pencegahan Penularan TB Paru pada anggota keluarga Tabel 4.3.1 Tabulasi Pengetahuan dengan Sikap Keluarga terhadap Pencegahan Penularan TB Paru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Pengetahuan Sikap Cukup Kurang Cukup Kurang (%) (%) (%) (%) Tinggi 75 25 85 15 Menengah 70 30 70 30 Dasar 50 50 65 35 Tabel tersebut menunjukan bahwa pendidikan tinggi berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang dan mempengaruhi dalam sikapnya terhadap pencegahan penularan TB Paru dan sebaliknya.

48 4.3.2 Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Keluarga terhadap Pencegahan Penularan TB Paru Tabel 4.3.2. Tabel Silang Chi Square antara Pengetahuan dengan Sikap Keluarga terhadap Pencegahan Penularan TB Paru Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 11.212 a 2.004 Likelihood Ratio 15.631 2.000 N of Valid Cases 45 a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.71. Uji Contingency Coefficient Uji Value Approx. Sig. Hasil Contingency Coefficient.656.734 Hubungan kuat Tabel ini menampilkan hasil pengujian keterkaitan antara kedua variable yang diproses melalui uji chisquare. Uji chi-square (pearson uji chi-square) menujukan sebesar 11,212 dengan nilai signifikasi 0,004. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terlihat bahwa nilai signifikasi 0,004 α 0,05 sehingga H0 di tolak. Untuk uji contingency coefficient dapat diketahui bahwa nilai contingency coefficient-nya (R) adalah 0,734. Karena nilainya mendekati 1, berarti

49 hubungan yang terjadi adalah kuat sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan yang positif dan korelasi kuat antara pengetahuan dengan sikap terhadap pencegahan penularan keluarga TB Paru.

50 4.4 Pembahasan Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi dirinya dalam pencegahan penularan TB Paru. Hal ini dapat ditunjukan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan responden anggota keluarga terhadap pencegahan penularan TB Paru, maka responden akan menyadari dan mengerti akan pentingnya pencegahan penularan. Sehingga responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi mempengaruhi dalam mencegah penularan TB Paru. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam pola berfikir. Tentu saja, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin matang dan rasional dalam mengambil keputusan. Soeharjo dan Patong (2001) menyatakan bahwa pendidikan pada umumnya akan mempengaruhi cara dan pola pikir. Pendidikan juga berpengaruh terhadap tingkat kemampuan menyerap informasi tentang lingkungan sekitarnya. Pengetahuan ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap persepsi mereka terhadap pencegahan penularan TB Paru. Tingkat pendidikan yang rendah akan susah mencerna pesan atau informasi yang disampaikan (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan diperoleh melalui proses

51 belajar yang khusus diselenggarakan dalam waktu tertentu, tempat tertentu dan kurikulum tertentu, namun dapat diperoleh dari bimbingan yang diselenggarakan sewaktuwaktu dengan maksud mempertinggi kemampuan atau ketrampilan khusus. Dalam garis besar ada tiga tingkatan pendidikan yaitu pendidikan rendah, pendidikan menengah, dan tinggi. Masing-masing tingkat pendidikan tersebut memberikan tingkat pengetahuan tertentu yang sesuai dengan tingkat pendidikan. Pendidikan tentang pencegahan penularan TB Paru merupakan suatu proses mengubah kepribadian, sikap, dan pengertian tentang penularan sehingga tercipta pola kebudayaan dalam mencegah penularan tersebut. Dengan demikian pendidikan pada dasarnya merupakan usaha dan tindakan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan keterampilan manusia. Tingkat pendidikan yang cukup merupakan dasar dalam pengembangan daya nalar serta sarana untuk menerima pengetahuan. Kemampuan menerima seseorang akan lebih cepat jika orang tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mampu seseorang mengetahui, memahami ataupun menganalisis apa yang

52 disampaikan. Demikian sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan yang seseorang miliki maka semakin rendah atau tidak tahu pula dia mencerna apa yang menjadi isi pesan dari informasi khususnya dalam hal pencegahan penularan TB Paru di dalam anggota keluarga. Dari 45 anggota keluarga di BKPM wilayah Ambarawa menunjukan bahwa 31 responden (69%) yang berpengetahuan cukup dan 14 responden (31%) yang berpengetahuan kurang. Sehingga dapat diartikan bahwa rata-rata pengetahuan responden terhadap pencegahan penularan TB Paru di BKPM memiliki pengetahuan yang cukup. Tingkat pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian TB Paru, maksudnya bahwa tingkat pengetahuan yang kurang merupakan salah satu faktor resiko untuk timbulnya penularan TB Paru, jika responden kurang memiliki pengetahuan yang cukup, misalnya yang bersangkutan tingkat pendidikan dasar, dengan tidak mendapatkan informasi yang baik dan lengkap maka dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit TB Paru, maka mereka tidak waspada dan kurang hati-hati terhadap faktor faktor resiko penularan TB Paru. Dari hasil penelitian juga terungkap mengenai sikap responden terhadap pencegahan penularan TB Paru. Hasil

53 mengungkapkan bahwa responden yang dikategorikan sikap yang cukup berjumlah 30 orang (67%) dan mempunyai sikap yang kurang berjumlah 15 orang (33%). sehingga artinya dalam hasil tersebut bermakna antara hubungan pengetahuan dengan sikap tentang pencegahan dengan kejadian TB Paru. Sikap yang kurang baik merupakan faktor resiko untuk terjadinya penularan TB Paru. Sikap merupakan suatu perilaku yang dimiliki seseorang sebelum mengambil tindakan. Jika sikap masyarakat sudah baik maka masyarakat akan mudah untuk melakukan suatu perbuatan yang baik, tapi jika sikap ini masih kurang maka memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat. Hal ini didukung dengan hasil untuk uji square yang didapatkan bahwa nilai signifikan untuk pengetahuan terhadap sikap sebesar 0,004, yang artinya bahwa α (0,05) dan nilai contingency coefficient-nya (R) adalah 0,734. dapatkan hasil ada korelasi yang kuat antara pengetahuan dan sikap pada keluarga dengan TB Paru dalam mencegah penularan. Didukung dengan penelitian Suhardi (2009) Hubungan antara Pengetahuan dan sikap pasien TB Paru dengan perilaku pencegahan penularan TB Paru di Puskesmas Pringsurat Kabupaten Temanggung secara statistik bermakna ( p = 0,40 ) Ada hubungan yang

54 bermakna secara statistik antara sikap pasien TB paru dengan perilaku pencegahan penularan TB paru di wilayah Puskesmas Pringsurat Kabupaten Temanggung dengan nilai p = 0,032 < 0,05 dengan kekuatan hubungan lemah ( C = 0,368 ) namun secara statistik bermakna ( p = 0,40 ). Berdasarkan hasil penelitian ini, pada reponden didapatkan data sebagian besar responden memiliki karakteristik pengetahuan yang cukup dan sikap yang cukup, sehingga masih mempunyai peluang untuk tertularnya TB Paru. Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian bahwa pengetahuan dan sikap yang baik serta tingkat pendidikan yang tinggi mampu mendukung dalam pencegahan penularan TB paru terhadap responden.