penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang kemudian menimbulkan masalah yang harus dihadapi pemerintah yaitu permasalahan gizi. Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB IV GAMBARAN UMUM Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sangat fluktuatif (Gambar 4.1).

BAB I PENDAHULUAN. Setelah adanya peraturan pemerintah mengenai penanaman modal asing di

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pesat. Penurunan hanya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN. angka pengangguran dapat dicapai bila seluruh komponen masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BAB I. Pendahuluan. India juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sehingga India mengalami. peningkatan perekonomian dasa warsa terakhir ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam suatu organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PERESMIAN PERLUASAN PABRIK PT. BAYER INDONESIA CIMANGGIS, DEPOK, JAWA BARAT RABU, 27 MEI 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun, ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah juga terus memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor luar (ekstern) seperti bencana alam dan kondisi

PENGARUH PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN ASSET TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUF SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bawah presiden Susilo Bambang Yudhoyono memposisikan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadikan teknologi

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM. Penyunting Poltak Partogi Nainggolan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

Bagian 1 Fondasilingkungan Bab 1 Globalisasi dan Hubungan Intllrnasional 2 Dunia Manajemen Intemasional: Dunia yang Saling Terhubung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Bisnis ritel modern di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global saat ini, sistem internasional telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Era globalisasi yang muncul bukan hanya memudarkan batas-batas negara tetapi juga telah mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan. Globalisasi juga menyebabkan aktor-aktor internasional berhadapan dengan tantangan baru untuk melakukan integrasi dengan aktor-aktor hubungan internasional lainnya. Kerjasama internasional diciptakan untuk membangun relasi antar aktor hubungan internasional lainnya. Selain itu, adanya kerjasama internasional juga dapat memberikan kesempatan bagi suatu negara khususnya negara berkembang untuk mencapai pembangunannya melalui bantuan-bantuan dari negara maju. Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1997/1998 memberikan banyak perubahan terhadap berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Krisis tersebut memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lebih lanjut, kehidupan sosial dan politik Indonesia juga mengalami krisis akibat dari adanya krisis ekonomi tersebut. Salah satu permasalahan akibat dari adanya krisis ekonomi 1997/1998 adalah menurunnya taraf hidup masyarakat Indonesia akibat rendahnya daya beli bagi penduduk miskin serta tingginya angka pengangguran. Hal ini menyebabkan banyak

penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang kemudian menimbulkan masalah yang harus dihadapi pemerintah yaitu permasalahan gizi. Permasalahan gizi di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan yang berusaha untuk dituntaskan oleh pemerintah. Permasalahan ini menjadi salah satu kebijakan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi gizi buruk yang umumnya menimpa penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Melihat posisi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia membutuhkan peran dari negara-negara maju untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan sumber pembiayaan dari luar maupun dalam untuk mencapai pembangunan nasionalnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain melalui bantuan keuangan, bantuan ahli, bantuan program dan proyek, bantuan teknologi, pinjaman modal yang berupa kredit, penanaman modal asing dan kegiatan operasional perusahaan multinasional atau yang biasa disebut dengan multinational corporations (MNC). 1 Melalui kesempatan-kesempatan tersebut, Indonesia membangun relasi atau kerjasama dengan negara-negara maju dalam bidang perdagangan maupun investasi. Salah satu negara maju yang bekerjasama dengan Indonesia adalah negara Swiss. Swiss merupakan salah satu negara maju di benua Eropa yang memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dan kemajuan Indonesia. Indonesia menjadi salah satu dari tujuh negara prioritas (Vietnam, Mesir, Ghana, 1 Sumantoro, Peranan Perusahaan Multinasional dalam Pembangunan Negara Sedang Berkembang dan Implikasinya di Indonesia, Bandung: Penerbit Alumni, 1983, hlm. 1

Afrika Selatan, Columbia, dan Peru) sebagai mitra strategis Swiss dalam pengembangan kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi dan pembangunan. Swiss telah menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia dengan total investasi lebih dari US$ 870 juta sejak 10 tahun terakhir. Proyek investasi utama Swiss adalah di sektor makanan, industri farmasi dan kimia, teknik, hotel dan pertanian. 2 Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Sebelumnya, undang-undang yang mengatur mengenai Penanaman Modal Asing di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 1/1967 dan kini telah berganti menjadi Undang-Undang No. 25 tahun 2007. Perubahan undang-undang ini menandakan bahwa Indonesia semakin beradaptasi dengan sistem globalisasi. Selain itu, dengan diubahnya undangundang tersebut, pemerintah juga memberikan kemudahan bagi investor asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Pada undang-undang tersebut, investor asing dari seluruh negara diberikan kesempatan yang sama ketika menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu perusahaan multinasional besar asal Swiss yang beroperasi di Indonesia adalah PT. Nestlé. PT. Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971 dan telah banyak memproduksi produk-produk makanan atau minuman yang mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan. PT. Nestlé juga memiliki berbagai program-program yang dapat menunjang kesehatan masyarakat 2 Dokumen Kementerian Luar Negeri RI, Direktorat Eropa Barat. 2012

Indonesia. PT. Nestlé memiliki komitmen untuk terus meningkatkan produkproduknya dengan mengembangkan ilmu dan teknologi agar dapat menghasilkan makanan dan minuman yang bergizi. 3 Kepentingan perusahaan multinasional dalam melakukan ekspansinya ke negara lain merupakan suatu kepentingan bisnis bagi perusahaan tersebut. Namun, dewasa ini perusahaan multinasional juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap berbagai sektor di negara yang menjadi tujuan investasinya sehingga negara penerima investor asing juga dapat memperoleh manfaat dari kehadiran para investor asing tersebut bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan. Melihat semakin luasnya pengaruh beberapa perusahaan multinasional di Indonesia maka judul penelitian ini adalah: Pengaruh MNC dalam Meningkatkan Hubungan Bilateral Dua Negara, Studi Kasus PT Nestlé di Indonesia (1971-2012) 1.2 Rumusan Masalah Pembahasan mengenai pengaruh MNC dalam meningkatkan hubungan bilateral dua negara ini memiliki cakupan yang cukup luas. Oleh karena itu, ruang lingkup yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini akan dibatasi agar terfokus pada beberapa aspek tertentu saja untuk menghindari luasnya pembahasan. Pembatasan masalah yang dilakukan adalah hanya berkisar pengaruh perusahaan multinasional asal Swiss yaitu PT. Nestlé dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Swiss. Selain itu, penulis juga menyoroti permasalahan yang 3 Nestlé Indonesia. Sejarah Nestlé Indonesia. Tersedia dalam http://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/pages/aboutus.aspx; Internet; diakses 25 September 2012.

terjadi pada tahun 1997/1998 yang pada saat itu Indonesia dilanda krisis ekonomi yang sangat hebat. Krisis tersebut telah menyebabkan perubahan pada Indonesia dalam berbagai aspek bukan hanya ekonomi tetapi juga permasalahan sosial dan politik. Selain itu, penulis juga melihat hubungan kedua negara darimana PT. Nestlé berasal (Swiss) dan di negara mana PT. Nestlé melakukan investasi (Indonesia). Penulis meneliti bagaimana kebijakan luar negeri atau kerjasama bilateral masing-masing negara dapat menjembatani kepentingan PT. Nestlé ataupun sebaliknya. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka terdapat beberapa masalah yang dirumuskan dan akan dibahas dalam karya ilmiah ini yakni: 1) Bagaimana kerjasama antara MNC (PT Nestlé) dan negara (Indonesia) terjalin selama periode 1971-2012? 2) Sejauh mana kerjasama tersebut mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan gizi masyarakat? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Memahami kerjasama antara MNC (PT Nestlé) dan negara (Indonesia) yang terjalin selama periode 1971-2012 2) Menganalisa sejauh mana kerjasama tersebut mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan gizi masyarakat

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap ilmu Hubungan Internasional atau yang secara spesifik mengenai pengaruh PT. Nestle dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan. Melihat bahwa kerjasama yang dilakukan Swiss dan Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1952 dan PT Nestle sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi makanan bernutrisi tinggi yang baik untuk kesehatan telah berdiri sejak tahun 1971 dan telah memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan informasi-informasi mengenai sejauh mana kontribusi yang diberikan perusahaan multinasional di Indonesia terhadap lingkungan sekitar. Adapun kegunaan penelitian ini juga kiranya dapat bermanfaat sebagai sumber informasi tambahan bagi mahasiswa yang nantinya akan melakukan penelitian serupa, sehingga penelitian ini pun dapat dikembangkan dan diperdalam pada masa mendatang. 1.5 Sistematika Penelitian Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab, dengan uraian sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bagian ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. Latar belakang berisi uraian mengenai kondisi/keadaan yang terjadi pada konteks penelitian yang dilakukan serta alasan pemilihan topik dan judul penelitian. Rumusan

masalah berisi masalah penelitian yang akan dijawab termasuk pertanyaanpertanyaan penelitian yang akan ditemukan hasilnya setelah selesainya penelitian ini. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini. Kegunaan penelitian berisi manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan. Sedangkan sistematika penelitian memberikan informasi mengenai pembabakan dari penulisan penelitian ini. Bab II : Kerangka Berpikir Bab ini berisikan teori-teori atau konsep yang digunakan untuk menjadi landasan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Bab III : Metode Penelitian Pada bab ini berisikan tentang jenis penelitian, jenis data yang digunakan dalam penelitian, strategi pengumpulan data, analisis data, sumber-sumber data dan juga data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Bab IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini berisikan uraian hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil-hasil ini berupa kumpulan data yang kemudian akan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa yang telah dipilih peneliti. Bab inilah yang akan menjawab semua masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya dengan menggunakan data-data yang telah didapat melalui berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data.

Bab V : Penutup Bab ini merupakan bab penutup yang akan mengakhiri keseluruhan laporan dari penelitian ini. Bagian ini akan berisikan kesimpulan yang ditarik dari keseluruhan laporan dan saran yangdiberikan peneliti terhadap pihak-pihak terkait yang ada dalam pembahasan penelitian ini.