BAB I PENDAHULUAN I.1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR GRAFIK...

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jenis

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA DATA JUMLAH PENUMPANG KERETA API (Studi Kasus: KA Argo Muria)

BAB I PENDAHULUAN. Objek wisata di Indonesia telah mulai dikembangkan secara luas. Objek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada CV. Agung Jaya Cabang Pabean diperoleh dari supplier atau

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PROSPEK PENGEMBANGAN KERETA API PENUMPANG JURUSAN TEGAL-PURWOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

Analisis Deret Waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Gambar Data Pengguna Transportasi (Sumber : BPS Jawa Barat, 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana iklim dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat lainya dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB I PENDAHULUAN. total dalam memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, daerah tersebut

BAB IV METODE PENELITIAN

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS DERET WAKTU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengguna jasa transportasi (penumpang) menginginkan pelayanan yang prima, baik dalam hal keselamatan, kenyamanan, maupun harga yang ditawarkan. Saat ini penumpang memiliki banyak pilihan jenis transportasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Namun demikian, pada masa sibuk (peak time) seperti weekend penumpang memiliki keterbatasan dalam melakukan pilihan. Penumpang yang akan melakukan perjalanan dalam waktu bersamaan sangat banyak jumlahnya dengan daerah tujuan yang sama, sehingga terjadi kekurangan kapasitas angkut pada semua moda transportasi. Jenis moda transportasi yang menjadi alternatif pemilihan para sektor pengguna adalah moda angkutan kereta api. Kereta Api merupakan salah satu sarana transportasi yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan dan merupakan moda transportasi tertua karena sudah ada sejak zaman pemerintahan Belanda. Menurut PT. KAI, manfaat kereta api dalam skala nasional adalah menekan kerusakan jalan raya, kepadatan lalu lintas jalan raya, dan dapat mengurangi resiko kecelakaan lalulintas di jalan raya. PT. KAI adalah salah satu perusahaan jasa transportasi yang bergerak pada bidang angkutan darat dan merupakan satu-satunya perusahaan transportasi kereta api di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang, PT. KAI merupakan pemain penting dalam pelayanan transportasi darat. Kereta api cenderung digunakan sebagai pengganti angkutan umum yang lain seperti bus dan pesawat. Dengan memperluas layanan jaringan kereta api di daerah-daerah urban, akan semakin banyak pengguna angkutan jalan yang beralih ke kereta api. Stasiun Bandung atau Stasiun Hall merupakan stasiun utama kereta api di kota Bandung. Stasiun Bandung sebelumnya hanya memiliki satu buah stasiun, setelah direnovasi oleh pemerintah kota Bandung maka Stasiun Bandung kini terbagi menjadi dua bagian walaupun tetap bersatu. Stasiun Bandung juga merupakan stasiun kereta api terbesar di kota Bandung dan Jawa Barat. Stasiun Bandung berlokasi di Jalan Stasiun Timur No. 1 (pintu selatan) dan Jalan Kebon Kawung No. 43 (pintu utara), Kota Bandung. Stasiun Bandung memiliki 6 jalur utama. Semua jalur digunakan untuk pemberhentian kereta api, serta sebagai titik pelangsiran kereta api sebelum keberangkatan. Karena stasiun ini merupakan pemberhentian, kereta-kereta api kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi jurusan Bandung. Stasiun ini dilengkapi dengan sebuah dipo lokomotif yang cukup besar.

67 63 61 49 66 60 68 51 62 66 79 73 94 87 89 123 116 112 124 150 135 151 154 111 104 116 118 144 128 152 105 94 150 141 143 153 162 197 198 155 170 176 125 145 130 119 119 122 112 137 156 184 178 217 207 195 191 223 234 258 249 256 255 Data jumlah penumpang merupakan data runtun waktu (time series) yang dikumpulkan setiap hari (data tahun 2015) untuk mengetahui peningkatan jumlah penumpang kereta api asal Stasiun Bandung tujuan Stasiun Gambir (Jakarta) setiap harinya. Kereta api yang digunakan dari Stasiun Bandung tujuan Stasiun Gambir adalah kereta api Argo Parahyangan. Sebagaimana diketahui, data time series adalah data yang dikumpulkan, dicatat, atau diamati berdasarkan urutan waktu. Data time series tersebut dapat digunakan untuk membuat peramalan dan nantinya hasil peramalan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Grafik data yang ditampilkan disini adalah ringkasan data harian untuk masing-masing kereta api yang diubah ke dalam data tahunan. Untuk data lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. RATA-RATA JUMLAH PENUMPANG KA ARGO PARAHYANGAN TAHUN 2015 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu K A 1 9 K A 2 1 K A 2 1 K A 2 3 K A 2 5 K A 2 7 K A 2 7 K A 2 9 K A 3 3 Gambar I.1 Rata-Rata Jumlah Penumpang Harian Kereta Api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) Tahun 2015 Rata-rata jumlah penumpang dipilih karena data memiliki sebaran normal (hasil uji dapat dilihat pada lampiran) dan merupakan data rasio. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa ratarata jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) pada tahun 2015 setiap weekend (Jumat Minggu) dan hari Senin selalu mengalami kenaikan yang cukup besar dibandingkan saat weekdays (Selasa Kamis) yang cenderung lebih sedikit. Hal ini disebabkan saat weekend banyak penumpang yang ingin pergi atau berlibur ke Jakarta tanpa harus mengalami kemacetan seperti di jalan tol. Pada hari Senin khususnya subuh hingga pagi, ribuan penumpang yang telah menghabiskan weekend di Bandung juga harus segera ke Jakarta untuk kembali bekerja. Sedangkan saat weekdays penumpang yang melakukan perjalanan dari Bandung Gambir lebih sedikit, hal ini menyebabkan tingkat occupancy gerbong saat weekdays sangat rendah dibandingkan saat weekend.

38% 32% 52,5% 49% 39% 51% 47% 79% 61,9% 68% 70% 50% 58% 54,0% 62% 53% 39,6% 52% 58% 49% 56% 57,4% 61% 65% 47,6% 44% 54% 62% 74% 71% 86,8% 99% 82,1% 77% 75% 83% 78% 97% 74% 69,5% 77% 78% 96% 85% 82% 73% 76% 89% 90% 99% Jumlah penumpang yang dapat diangkut sesuai dengan tersedianya jumlah kursi di setiap gerbong untuk setiap kelasnya adalah sebagai berikut : - Kelas Eksekutif (K1) = 50 penumpang - Kelas Bisnis (K2) = 64 penumpang Untuk kereta full kelas Eksekutif : 5 rangkaian gerbong kereta api Argo Parahyangan, sedangkan kereta Eksekutif-Bisnis : 3 rangkaian gerbong kelas eksekutif dan 2 rangkaian gerbong kelas bisnis. RATA-RATA OCCUPANCY GERBONG PENUMPANG TAHUN 2015 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu K A 1 9 K A 2 1 K A 2 1 K A 2 3 K A 2 5 K A 2 7 K A 2 7 K A 2 9 K A 3 3 Gambar I.2 Rata-Rata Occupancy Gerbong Penumpang Tahun 2015 Pihak PT. KAI telah menetapkan target occupancy setiap hari untuk setiap jenis kereta api, termasuk kereta api Argo Parahyangan. Jumlah gerbong kereta api siap operasi di saat peak season atau weekend sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan dari penumpang dan sering kali di saat weekdays jumlah gerbong kereta api yang disediakan terlalu lebih, hal ini dikarenakan keadaan eksisting jumlah gerbong kereta api untuk masing-masing armada yang sudah siap operasi memang selalu sama setiap harinya. Jumlah occupancy bisa mencapai lebih dari dikarenakan terdapat penumpang infant atau anak-anak dibawah 3 tahun. Meski penumpang tersebut duduk dipangku oleh orang tuanya, tetapi tetap terhitung sebagai penumpang. Hanya untuk tiket infant tersebut tidak dikenai biaya, akan tetapi jika penumpang infant tersebut mengambil tempat duduk, maka penumpang infant tersebut dikenai biaya seharga satu tiket orang dewasa.

16,89% 33,74% 28,74% 30,53% 28,82% 27,61% 35,78% 45,27% 43,63% RATA-RATA PERSENTASE KURSI KOSONG KERETA API ARGO PARAHYANGAN TAHUN 2015 KA 19 KA 21 EKS KA 21 BIS KA 23 KA 25 KA 27 EKS KA 27 BIS KA 29 KA 33 1 Gambar I.3 Rata-Rata Lost Sales Kereta Api Argo Parahyangan Tahun 2015 Istilah lost sales dalam kereta api berarti jumlah kursi penumpang yang kosong ketika kereta api sudah diberangkatkan sama dengan kehilangan pendapatan. Dilihat dari gambar rata-rata occupancy penumpang kereta api Argo Parahyangan tahun 2015, lost sales sering terjadi di saat weekdays (Selasa Kamis). Oleh karena itu harus dilakukan peramalan jumlah penumpang untuk satu tahun ke depan agar pihak PT. KAI dapat menyediakan gerbong kereta api siap operasi yang sesuai dengan hasil peramalan jumlah penumpang dari Stasiun Bandung. Untuk peramalan jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan, akan dihitung dengan metode peramalan Winter s Exponential Smoothing. Metode Winter s Exponential Smoothing digunakan ketika data menunjukkan pola trend dan musiman. (Makridakis, Wheelwright, & McGee, 1999).Metode ini serupa dengan metode Holt s Exponential Smoothing dengan satu persamaan tambahan untuk mengatasi pola musiman (Makridakis, Wheelwright, & McGee, 1999). Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) menunjukkan pola musiman sehingga metode Winter s Exponential Smoothing dapat digunakan untuk meramalkan jumlah penumpang di masa yang akan datang. Seperti diketahui bahwa tidak ada metode peramalan yang dapat dengan tepat meramalkan keadaan data di masa yang akan datang. Oleh karena itu, setiap metode peramalan pasti menghasilkan kesalahan. Jika tingkat kesalahan yang dihasilkan semakin kecil, maka hasil peramalan akan semakin akurat. Alat ukur yang digunakan untuk menghitung kesalahan prediksi, antara lain Mean Squared Deviation (MSD), Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Setelah hasil peramalan diperoleh, lalu selanjutnya melakukan simulasi dengan software Promodel untuk mensimulasikan hasil peramalan.

I.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang berlandaskan pada latar belakang dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil peramalan untuk mengetahui jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir)? 2. Bagaimana hasil peramalan untuk penentuan usulan jumlah gerbong kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir)? 3. Bagaimana hasil simulasi Promodel untuk usulan penentuan jumlah gerbong kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir)? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Mengetahui jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) berdasarkan hasil peramalan. 2. Mengetahui usulan jumlah gerbong kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) berdasarkan hasil peramalan. 3. Mengetahui hasil simulasi Promodel untuk penentuan usulan jumlah gerbong kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir). I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dijadikan masukan pada PT. KAI antara lain : 1. Dapat membantu PT. KAI khususnya pihak Stasiun Bandung dalam memenuhi jumlah gerbong yang dibutuhkan untuk kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir). 2. Pihak PT. KAI khususnya pihak Stasiun Bandung dapat mempersiapkan fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran transportasi kereta api dari hasil peramalan penentuan jumlah gerbong kereta api penumpang Argo Parahyangan (Bandung Gambir). 3. Dapat membantu PT. KAI khususnya pihak Stasiun Bandung dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi peningkatan jumlah penumpang Argo Parahyangan (Bandung Gambir). I.5 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini memiliki tujuan dalam memperjelas ruang lingkup penelitian dengan batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan untuk kereta api Argo Parahyangan asal Stasiun Bandung tujuan Stasiun Gambir. 2. Data jumlah penumpang kereta api yang digunakan merupakan data jumlah penumpang asal Stasiun Bandung tujuan Stasiun Gambir tahun 2015. 3. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada penerapan metode Winter s Exponential Smoothing untuk memprediksi jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan (Bandung Gambir) dan melihat hasil Mean Squared Deviation (MSD) untuk mengetahui tingkat akurasi peramalan. 4. Penelitian tidak sampai pada tahap implementasi, hanya sampai pada tahap simulasi menggunakan Promodel. I.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan suatu perusahaan yang akan mengarahkan penelitian menuju topik yang akan dibahas, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan bagi perusahaan yang terkait, menentukan tujuan penelitian yang akan menjadi dasar dalam melakukan suatu perancangan, menentukan batasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup yang akan dilakukan, menjelaskan manfaat penelitian yang dilakukan. Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori ini berisi uraian studi literatur yang diteliti dari hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai sarana pendukung dalam penelitian yang dilakukan. Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai hubungan antara konsep yang menjadi kajian penelitian, menjelaskan mengenai teori metode yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci, meliputi : tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan merancang pengumpulan dan pengolahan data, menganalisis permasalahan yang ada, dan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisi pengumpulan data yang akan digunakan untuk pengolahan data. Data yang dikumpulkan berasal dari data primer dan data sekunder. Pengolahan data yang dilakukan adalah membuat time series plot dari data jumlah penumpang kereta api Argo Parahyangan tahun 2015 (data historis adalah data setiap hari di tahun 2015). Setelah diperoleh data time series plot, maka melakukan perhitungan peramalan dengan metode Winter s Exponential Smoothing. Lalu setelah hasil peramalan diperoleh, dilanjutkan dengan simulasi menggunakan software Promodel. Bab V Analisis Pada bab ini berisi analisa peramalan jumlah penumpang kereta api untuk satu tahun kedepan dengan menggunakan metode Winter s Exponential Smoothing yang telah dilakukan pada bab 4 dan hasil simulasi menggunakan Promodel. Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang disesuaikan dengan hasil yang didapatkan pada pengolahan data. Selain itu juga diberikan saran untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya.