2

dokumen-dokumen yang mirip
KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno

Kesetimbangan asam basa tubuh

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya.

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis

Reaksi keseluruhannya :

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

Analisis asam basa. Cara interpretasi dan contoh kasus. S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

Air, ph & Elektrolit. Kuntarti. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

WRAP UP SKENARIO 3 DIARE

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

Easy Way to Interpret

SISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

ASIDOSIS RESPIRATORIK

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

Toksikokinetik racun

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsepkonsep

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

MAKALAH ASIDOSIS METABOLIK

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Sistem Pernapasan - 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

MACAM-MACAM SUARA NAFAS

KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep.An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

Struktur bagian dalam ginjal

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

Melakukan Uji Protein Urin

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi Keperawatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 90% yaitu kelenjar parotis memproduksi sekresi cairan serosa, kelenjar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

DEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

Transkripsi:

Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.Kes Dr. Almaycano Ginting, M.Kes Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Defanisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma ion Hidrogen 3.Nilai ph adalah nilai Log dari No.2 ph darah normal : 7,4 + 0,0505 Konsentrasi ph Hidrogen (H + ) ditentukan oleh ion 1

2

ph cairan tubuh Nanoekivalan konsentrasi ion H ( 40 neq / L ) dalam keseimbangan terhadap miliekivalen konsentrasi elektrolit seperti Na, K, Cl dan HCO3 cairan tubuh Ph = - log 10 [ion H] = log 10 ( 1 / [ion H] ), karena [ion H] = 4 * 10-8 Eq / L, maka : Ph = 7,4 Ph cairan tubuh normal antara 7,3 7,4 dan nilai ph yang mungkin untuk hidup antara 6,8-8 Produk asam dari metabolisme Katabolisme asam amino mengandung sulfur menghasilkan asam sulfurik dan katabolisme fosfolipid menghasilkan asam fosforik Kedua jenis asam tersebut merupakan asam yang tidak dapat menguap (non volatile acid) dan dibentuk sekitar 40 80 meq / hari Katabolisme karbohidrat dan lipid membentuk sekitar 15.000 20.000 mmol CO 2 / hari, yang termasuk asam yang mudah menguap (volatile acid) 3

KESEIMBANGAN ASAM BASA Ion H + berasal dari: 1.Oxidasi karbohidrat/ hidrat arang yg tdk sempurna 2.Oxidasi FFA yg tdk sempurna ketosis 3.NH 3 dari deaminasi oxidatif asam amino NH 3 urea 4.Proses pengangkutan CO 2 dr jaringan ke paru-paru tdpt ion H + dlm darah Asam dan basa HA = H + + A -, maka asam diartikan sebagai suatu donor proton ( HA ) dan basa sebagai akseptor proton ( A - ) Eritrosit dan sel tubulus ginjal mengandung enzym karbonat anhidrase, mengkatalisa : CO 2 + H 2 O H 2 CO 3. Asam karbonat merupakan donor proton (H 2 CO 3 ) H + + HCO - 3 ) maka CO 2 selalu digolongkan sebagai asam 4

Mekanisme fisiologis homeostasis Ph Sistem kerja buffer yang dipengaruhi sifat-sifat fisik dan kimianya Sistem pernapasan yang mengatur perubahan pco 2 melalui perubahan ventilasi Sistem pengaturan ginjal terhadap penyimpanan bikarbonat tubuh Buffer Substansi yang dapat menerima proton (ion H ) & meminimalisasi perubahan Ph Suatu larutan asam lemah dengan garamnya Buffer- buffer penting tubuh : 1. ECF : HCO - 3 2. ICF : HPO 2-4, H 2 PO 4- dan protein ( Hb ) 3. Karbonat tulang 5

Buffer penting tubuh Efektivitas tergantung pada : - Ph lazim yang dapat dipertahankan - Konsentrasinya pada cairan tubuh - pka - Mekanisme khusus yang dimiliki, seperti HCO 3 yang merupakan bagian dari sistem terbuka (volatile) Bikarbonat : pka 1,3 U dibawah Ph fisiologis, konsentrasi ekstrasel tinggi, berada dalam keseimbangan dengan CO 2 (bagian dari sistem terbuka) Buffer penting tubuh Fosfat : konsentrasi intrasel tinggi, penting pada pengasaman urine, dengan pka 6,8 mempertahankan ph cairan tubulus distal 6 s/d 7 Protein : protein plasma sebagai buffer ekstrasel dengan peran terbatas, Hb berperan besar sebagai buffer intrasel Karbonat tulang : simpanan buffer yang potensial, berperan penting sebagai respon jangka panjang pada asidosis kronis 6

Transport oksigen darah Diikat reversible dan dibawa oleh hemeprotein hemoglobin Hb + O 2 HbO 2 Derajat pengikatan ditentukan oleh PO 2 sekitar Hb Affinitas Hb terhadap O 2 berkurang oleh : 1. Peninggian [ H + ] 2. Peninggian PCO 2 (efek Bohr) 3. Peninggian suhu 4. Peninggian [ 2,3 bifosfogliserat eritrosit ] 7

Transport CO 2 darah 10% dalam bentuk larut dalam plasma 20% berikatan dengan gugus α amino terminal residu valin pada molekul globin dari Hb ( ikatan karbamino ) 70% dalam bentuk garam HCO - 3 Efek Haldane : oksigenasi Hb diparu-paru meningkatkan pelepasan CO 2, sebaliknya deoksigenasi Hb dijaringan perifer meningkatkan pengambilan CO 2 Chloride shift : gerakan Cl untuk mengimbangi gerakan HCO 3 antara eritrosit dan plasma arah gerakan berbeda dijaringan dan dialveoli Pengaturan pernafasan oleh SSP Diperantarai oleh PCO 2 darah PCO 2 lebih besar dari 40 mmhg stimulasi medulla oblongata ventilasi alveoli meningkat Sistem ini mengatur ekskresi dan retensi CO 2 darah pengaturan PCO 2 berperan dalam pengaturan keseimbangan asam basa tubuh 8

Pengaturan asam basa oleh ginjal Dengan mengatur [ HCO - 3 ] darah Ambang ginjal untuk HCO - 3 : 26 28 mmol/ L, sedangkan [HCO - 3 ] plasma : 25 26 mmol/l sangat sedikit diekskresi HCO 3 hasil filtrasi darah mengalami reabsorbsi ditub. Proksimal ( 90 %) dan ditub. Distal ( 10 %) CO 2 hasil filtrasi dan CO 2 yang berasal dari HCO 3 berdiffusi bebas kesel tubulus dalam sel : CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 H + + HCO 3- ( oleh karbonat anhidrase ) Pengaturan asam basa oleh ginjal PCO 2 darah PCO 2 sel tubulus [H + ] sekresi H + kelumen ( antiport H + - Na + ) mereabsorbsi HCO 3 dan/atauatau diekskresi melalui urine H + dilumen berguna untuk : 1. Reabsorbsi HCO 3 2. Bereaksi dengan buffer HPO 4= / H 2 PO 4- dan menjadi penukar Na + pada Na 2 HPO 4 menjadi NaH 2 PO 4 (penghematan Na) 3. Bereaksi dengan NH 3 ( deaminasi oksidatif asam- asam amino disel tubulus ) membentuk NH + 4 (pka = 9,6) untuk dapat menetralisir asam kuat (sulfat dan fosfat ) yang akan diekskresi melindungi mukosa saluran kemih 9

Persamaan Henderson-HasselbachHasselbach Ph = pka + log ( [ A - ] / [ HA ] ) Ph = pka + log ( [HCO 3- ] / [H 2 CO 3 ] ) CO 2 larut dalam plasma dan membentuk H 2 CO 3 sebanding dengan tekanan CO 2 (pco 2 ), sehingga persamaan ini menunjukkan bahwa Ph adalah perbandingan antara HCO 3- dan pco 2 7,4 = 6,1 + log ( [HCO 3- ] / [H 2 CO 3 ] ), untuk mempertahankan Ph ideal tersebut, perbandingan antara konsentrasi garam dan asam karbonat adalah 20 : 1 10

Persamaan Henderson-HasselbachHasselbach 20 Jadi : ph = 6,1 + Log 40x0,03 1,3 7,4 = 6,1+ Log 7,4 = 7,4 20 1 ph = acidosis ph = alkalosis Gangguan-gangguan gangguan keseimbangan asam basa - Gangguan metabolik : - Asidosis metabolik - Alkalosis metabolik - Gangguan respirasi : - Asidosis respiratorik - Alkalosis respiratorik - setiap gangguan primer akan disertai respon skunder dari sistem berlawanan ( gangguan primer metabolik direspon dengan perubahan sistem respirasi dan sebaliknya ) - Ph dikembalikan mendekati normal tetapi tidak terjadi kompensasi berlebihan 11

Asidosis metabolik Paling banyak ditemukan Penurunan [ HCO 3- ], karena banyak digunakan menanggulangi kelebihan asam asam organik sisa metabolisme Ditemukan pada penderita diabetes, gagal ginjal, gastroenteritis ( dehidrasi ), tirotoksikosis dsb Bila mekanisme kompensasi dapat mengembalikan PH normal asidosis metabolik terkompensasi konsentrasi bikarbonat meningkat 12

Kompensasi pada asidosis metabolik Peningkatan H + disanggah HCO 3- plasma dan Hb (dtk mnt) Peningkatan ventilasi menurunkan PCO 2 (mnt ) Peningkatan H + disanggah HCO - 3 intertisial (30 mnt) Peningkatan H + disangga protein dan fosfat intrasel ( jam ) Penghematan dan pembentukan HCO 3- oleh ginjal (2 6 hari) 13

Alkalosis metabolik Peningkatan HCO 3- karena konsumsi atau hilangnya substansi asam yang berlebihan Ditemukan pada pamakai obat-obat ulkus peptikum yang lama, obstruksi usus ( muntah ) dsb Kompensasi tubuh berupa : - Pernapasan lambat dan dangkal untuk retensi CO 2 - Mengurangi ekskresi H + dengan ekskresi garam NaHCO 3 dan Na 2 HPO 4 - Menekan pembentukan NH 3 14

Asidosis respiratorik Peningkatan PCO 2 karena gangguan fungsi paru retensi CO 2 Ditemukan pada pneumonia, emfisema, keracunan morfin dan barbiturat dsb Bikarbonat yang dibentuk dari CO 2 yang meninggi karena asidosis respiratorik (CO 2 + H 2 O = H 2 CO 3 = H + + HCO - 3 ) tidak dapat membantu menyangga H + Kompensasi pada asidosis respiratorik Peningkatan H + disangga oleh Hb eritrosit (detik mnt ) Peningkatan H + disangga oleh protein dan fosfat intrasel ( jam ) Peningkatan ekskresi H + dengan peningkatan pembentukan amoniak ditubuli distal dan pembentukan bikarbonat baru oleh ginjal (2 6 hari ) 15

Alkalosis respiratorik Penurunan PCO 2 karena gangguan fungsi paru (hiperventilasi) Ditemukan pada keadaan keracunan salisilat, demam tinggi, histeria dsb Kompensasi tubuh dengan penurunan ekskresi H + oleh ginjal Kompensasi respiratorik untuk gangguan- gangguan metabolik berlangsung sempurna dalam 24 jam sedangkan kompensasi ginjal untuk gangguan-gangguan respiratorik lebih lambat, memerlukan waktu 2 6 hari 16

Acid Base Disorders Disorder ph [H + ] Primary disturbance Secondary response Metabolic acidosis [HCO 3- ] Metabolic alkalosis [HCO 3- ] Respiratory acidosis pco 2 Respiratory alkalosis pco 2 pco 2 pco 2 [HCO 3- ] [HCO 3- ] 17

18