RENCANA AKSI SULAWESI SELATAN No TUJUAN RENCANA AKSI BIDANG PENCEGAHAN 3 Para Siswa/Pelajar pendidikan menengah tidak menyalahgunakan Para Mahasiswa tidak menyalahgunakan Para pekerja swasta /wiraswasta/buruh tidak menyalahgunakan kepada para Siswa/Pelajar menengah yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap kader anti di kalangan para Siswa/Pelajar pendidikan menengah yang lingkungannya rentan dan beresiko kepada para Mahasiswa yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap kader anti di kalangan Mahasiswa yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap kepada para pekerja di perusahaan atau instansi swasta yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap kader anti di instansi swasta/wiraswasta yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap TARGET/ TAHUN 0 0 03 0 05 0 00 300 390 550 0 35 00 30 50 0 600 70 970 98 0 05 50 00 300 0 00 80 6 850 0 35 50 65 90 PELAKSANA INDIKATOR Dinas Pendidikan, Kanwil Kem. Agama, Siswa/Pelajar KPA, Biro Napza & HIV-pendidikan menengah menolak Dinas Pendidikan, Kanwil Kem. Agama, KPA, Biro Napza & HIV kalangan para - Siswa/Pelajar pendidikan menengah. Dinas Pendidikan, Kanwil Kem. Agama, Mahasiswa menolak KPA, Biro Napza & HIV- Dinas Pendidikan, Kanwil Kem. Agama, KPA, Biro Napza & HIV-kalangan para Mahasiswa. Disnkertrans, Biro Napza dan HIV-AIDS, Disnkertrans, Biro Napza dan HIV-AIDS, Pekerja di perusahaan atau instansi swasta menolak lingkungan perusahaan atau instansi swasta.
Para pegawai di lembaga Negara/pemerintah tidak menyalahgunakan kepada pegawai negeri yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap kader anti di instansi pemerintah yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap 0 00 0 3 8 0 35 50 65 90 Seluruh lembaga pemrintah Seluruh lembaga pemerintah Pegawai Negeri menolak lingkungan Instansi Pemerintah. BIDANG PEBERDAYAAN MASYARAKAT Lingkungan pendidikan menengah bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Ekstasi, dan Heroin Melakukan test dimulai dari pendidikan menengah yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap dan rehabilitasi sosial bagi pelajar pendidikan menengah yang terlibat sebagai pecandu Mengungkap jaringan sindikat yang mengakibatkan pelajar pendidikan menengah terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu 0 3 3 3 3 Dinkes, 0 3 3 3 3 Dinkes, Dinsos, 0 0% 0% 0% 0% Polda, pendidikan menengah bebas Lingkungan kampus bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Ekstasi, Heroin. Melakukan test dimulai dari kampus yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap dan rehabilitasi sosial bagi Mahasiswa yang terlibat sebagai penyalahgunaan, dan pecandu Mengungkap jaringan sindikat yang mengakibatkan Mahasiswa terlibat sebagai penyalahgunaan, dan pecandu 0 6 6 6 6 Dinkes, 0 6 6 6 6 Dinkes, Dinsos, 0 0% 0% 0% 0% Polda, kampus bebas
Melakukan test dimulai dari lingkungan kerja yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap 0 Dinkes, 3 Lingkungan kerja bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Ekstasi, dan Heroin dan rehabilitasi sosial bagipekerja/ pegawai yang terlibat sebagai penyalahgunaan, dan pecandu 0 Dinkes, Dinsos, Meningkatnya jumlahlingkungan kerja bebas Mengungkap jaringan sindikat yang mengakibatkan pekerja/ pegawai terlibat sebagai penyalahgunaan, dan pecandu 0 0 0% 0% 0% Polda, 5 Para pencandu yang sudah cukup umur atau keluarganya dan orang tua atau wali pecandu Narkotika Melakukan pendataan Wajib Lapor secara yang belum cukup umur terpadu melaporkan diri kepada institusi penerima wajib lapor Secara bertahap para penyalahgunaa, dan pencandu dapat menerima pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial Melakukan pendataan kondisi lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial instansi pemerintah dan komponen masyarakat Meningkatkan penguatan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial terutama lembaga yang hendak berhenti beroperasi Melakukan penataan kembali lembaga rehabilitasi sesuai dengan status pecandu yang datang sendiri, mengikuti program wajib lapor, tersangka/terdakwa, atau terpidana 0 0 00 orang 00 orang 50 orang 0 0 8 0 KM KM KM KM Dinkes, Dinsos,, Polda Dinkes, Dinsos, 0 0% 0% 30% 0% Dinkes, Dinsos, pecandu narkotika yang melaporkan diri dan menerima perawatan penyalahgunaan, dan pecandu yang mengikuti program rehabilitasi
6 7 Secara bertahap tersedianya lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial didaerah rawan penyalahgunaan Para penyalahgunaan, dan pencandu yang telah lengkap menyelesaikan program rehabilitasi secara berlanjut mengikuti program after care untuk mencegah terjadinya kekambuhan Melakukan pendataan kembali terhadap tersedianya lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial terutama Kabupaten/Kota yang benar-benar belum tersedia lembaga rehabilitasi Memberikan pelayanan mantan pecandu dengan program after care Melakukan penataan sistem manajemen informasi yang terpadu bagi para mantan pecandu 0 LUT, WAJ, BUK SEL, SID, BON BAN, PIN, LUT LUW, JEN, PAN Dinkes, Dinsos, 0 +0% +0% +0% +0% Dinkes, Dinsos, Dinkes, Dinsos, Meningkatnya lembaga rehabilitasi di daerah rawan penyalahgunaan Meningkatnya mantan penyalahgunaan, pecandu yang mengikuti program after care BIDANG PEMBERANTASAN Terungkapnya penyelewengan bahan kimia prekursor dan penindakan jaringan tersangka berdasarkan hukum yang berlaku Tersitanya seluruh aset jaringan sindikat yang terkait tindak pidana narkotika Meningkatkan koordinasi instansi terkait yang bertanggung jawab melakukan pengawasan bahan kimia prekursor Melakukan penegakan hukum yang tegas dan keras terhadap setiap terjadinya penyimpangan bahan kimia prekursor : 0 0 kasus kasus kasus - Prekursor yang disita 0 0 5% 5% 5% - Produksi kimia Prekursor yang diungkap 0 0 0% 0% 0% - Tersangka yang terlibat produksi kimia prekursor yang ditangkap 0 0 0% 0% 0% Melakukan penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tindak pidana pencucian uang sampai dengan penyitaan 0 0 50 Jt 0% 0% aset yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika Dinkes, Dinsos, Disperindag, Bea Cukai, Polda,, BPOM, PBF Polda dan Polda, Kejati,, Kanwil Kumham Meningkatnya hasil pengungkapan penyelewengan bahan kimia prekursor Meningkatnya nilai aset yang disita
3 Terlaksananya penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan peradilan jaringan sindikat provinsi secara sinergi meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar aparat penegak hukum provinsi sulsel dalam upaya melakukan tindakan tegas dan keras terhadap master mind jaringan sindikat yang berada di luar sulsel dengan memanfaatkan UU Pencucian Uang dengan menyelenggarakan peradilan in abstentia 0 Laporan/ Kasus kasus kasus kasus Bea Cukai, Imigrasi, Polda,, Kejati, Lapas, Kanwil Kumham Meningkatnya penyelesaian jumlah kasus TP Narkotika 5 Terciptanya aparat pemerintah yang bersih dan berwibawa Terselenggaranya penegakan hukum yang sinergi Melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja aparat penegak hukum Melakukan penindakan tanpa pandang bulu terhadap para aparat penegak hukum dan aparat pemerintah lainnya yang terlibat jaringan sindikat melalui proses peradilan Meningkatkan koordinasi antar aparat penegak hukum di lapangan demi terungkapnya jaringan sindikat yang lebih besar 0 0 LSM, TOMA, Tokoh pemuda, Tokoh Agama, Pengacara, Keluarga Polda,, Kanwil Kumham, Kejati Bea cukai, Polda, Berkurangnya aparat penegak hukum yang terlibat jaringan sindikat Berkurangnya permasalahan penegak hukum di lapangan 6 Terungkapnya jaringan sindikat nasional Membangun komunikasi dengan sesama aparat penegak hukum dan saling tukar informasi tentang perkembangan jaringan sindikat yang menjadi target nasional Mengevaluasi dan mengintensifkan kerjasama yang telah terjalin selama ini 0 0 jar jar 3 jar Bea Cukai, Polda, Imigrasi, Meningkatnya hasil pengungkapan jaringan sindikat nasional Bea Cukai, Polda, Imigrasi, KEPALA SULAWESI SELATAN, Drs. RICHARD. M.NAINGGOLAN, MM., MBA