PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

Fahri Abdul Rosyid, Pipin Sukandi. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RITA PASARAYA WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

PENGARUH LOKASI, FASILITAS, KUALITAS LAYANAN, DAN KERAGAMAN BARANG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOSERBA DAN SWALAYAN LARIS PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

Cindy J. Dessyana, Store Atmosphere Pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

Struktur Dasar Bisnis Ritel

BAB I PENDAHULUAN. cara pandang masyarakat tentang bisnis ritel (eceran).

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KERAGAMAN PRODUK, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HD MARKET PRAMBON NGANJUK TAHUN 2015 SKRIPSI

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. modern semakin meningkat. "Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: HAMBAR PUJO UTOMO B

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin bervariasi. Adanya tuntutan konsumen terhadap pengusaha

Metoda Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Usaha ritel dapat kita pahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PONSEL SAMSUNG (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Leo Sugiarto Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

HUBUNGAN HASIL KERJA PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYAN DI WARALABA ALFAMART CILEGON. Anita Dyah Juniarti

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

ANALISIS FAKTOR PERSEPSI YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN UNTUK BERBELANJA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA S K R I P S I

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA 3 SECOND CLOTHING BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERBANDINGAN ANTARA PENJUALAN KONVENSIONAL DENGAN PENJUALAN SECARA ONLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, terjadi pula pergeseran tata kehidupan masyarakat secara menyeluruh

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KESESUAIAN HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI VOSCO COFFEE SHOP MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH :

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

Transkripsi:

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh place terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen, 2) Pengaruh product terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen, 3) Pengaruh value terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen, 4) Pengaruh people terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen, 5) Pengaruh communication terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Kebumen yang berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji instrumen yang digunakan adalah product moment dan cronbach alpha untuk menguji validitas, dan uji reliabilitas, menunjukkan bahwa semua item valid dan reliabel. Analisis data menggunakan uji regresi berganda, menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel-variabel retail mix (place, product, value, people, communication) terhadap keputusan pembelian di Rita Pasaraya Kebumen. Kata kunci: Place, Product, Value, People, Communication, Keputusan Pembelian

A. Pendahuluan Seiring perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan eceran (retail). Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola belanja masyarakat yang semakin selektif, dan adanya perbedaan cara pandang masyarakat tentang bisnis ritel. Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang didukung oleh meluasnya penggunaan kartu kredit mendorong kebutuhan ritel modern semakin meningkat. Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall yang sangat mendukung tumbuhnya ritel modern, sehingga terjadi trend modernisasi pola hidup konsumen di Indonesia. Bisnis ritel yang semula dipandang hanya sebatas penyedia barang dan jasa saja, sekarang dipandang sebagai bisnis pemasaran yang semakin inovatif, dinamis, dan kompetitif. Untuk perusahaan yang berorientasi pada pasar, pada umumnya akan menghadapi masalah dalam bidang pemasaran. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan perusahaan menghasilkan produk dan jasa yang mungkin tidak ada artinya apabila tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memasarkan produk dan jasa tersebut kepada konsumen. Dengan demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen tersebut, pemasar harus menganalisis perilaku pembelian konsumen karena reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian barang dan jasa. Mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian adalah hal yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti bagi perencanaan strategi perusahaan (Lamb, 2001: 9). Usaha ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perorangan maupun keluarga. Peran retail mix sangatlah penting dan berpengaruh, tanpa adanya retail mix yang tepat perusahaan eceran akan mengalami kesulitan dalam pemasarannya, oleh karena itu ada lima ritel mix yang benar-benar harus diperhatikan diantaranya: lokasi Supermarket, baik wilayah, fasilitas

maupun penyajian barang dagangan di dalam Supermarket (place), semua barang dagangan yang dijual Supermarket (product), harga dan kualitas barang dagangan yang dijual Supermarket (value), orang-orang yang terlibat langsung dalam proses pelayanan terhadap konsumen (people), media promosi yang dilakukan Supermarket berkaitan dengan citra Supermarket maupun barang yang dijual Supermarket (communication). Kelima variabel tersebut berperan penting sebagai bauran pemasaran ritel (Triyono: 2006). Oleh karena itu, retail mix harus selalu diperhatikan oleh perusahaan. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Strategi merupakan serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecil yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut Stanton (2006: 5) adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Retail Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis, diambil dari kata retailer yang berarti memotong menjadi kecil-kecil. Menurut Gilbert (2003: 6), retail adalah semua usaha bisnis yang mengarahkan secara langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Sedangkan Kotler (2003: 535) dalam buku Foster (2008: 34) mendefinisikan ritel sebagai semua kegiatan yang meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Retail Mix Menurut Foster (2008: 49) retail mix terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya dengan pedagang eceran tertentu. Dari definisi tersebut dijelaskan bahwa retail mix merupakan unsur-unsur strategis untuk

mendorong minat konsumen. Sehingga retail mix merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli dan keputusan pembelian konsumen. Menurut Douglas dan Lawrence dalam Triyono (2006), bauran ritel terdiri dari variabel-variabe: lokasi toko (place), barang yang dijual (product), nilai barang yang dijual (value), karyawan toko (people), dan komunikasi dengan konsumen (communication). Faktor-faktor Retail Mix 1) Place Lokasi merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis ritel. Menurut Ma ruf (2005: 115) lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix), karena pemilihan lokasi yang tepat untuk sebuah gerai bisa membuat peritel lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis. 2) Product Menurut Ma ruf (2005: 135) Merchandising adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum dan lain-lain atau kombinasi) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel. 3) Value Nilai adalah harga dan kualitas barang dagangan yang dijual Supermarket. Menurut Triyono (2006) ada dua dimensi yang masuk dalam konsep value yaitu nilai yang sesuai dengan persepsi konsumen mengenai harga yang ditawarkan dibandingkan dengan pesaing yang ada di bisnis ritel dan kualitas yang mengacu pada hubungan antara harga, kualitas dan posisi toko ritel tersebut di pasar. 4) People Pramuniaga yang berkualitas akan menunjang suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan konsumennya, perusahaan yang mampu membayar lebih para pramuniaganya akan mendapat keuntungan yang lebih dari pada kompetitornya. 5) Communication Komunikasi yang dimaksudkan adalah media promosi yang dilakukan Supermarket berkaitan dengan citra Supermarket maupun barang-barang yang dijual Supermarket.

Fungsi Retailing Menurut Lamba dalam bukunya The Art of Retailing (2003: 22-23), fungsi-fungsi retailing adalah sebagai berikut: 1) Menentukan penyediaan barang dan jasa yang beragam. 2) Mengubah jumlah pembelian yang besar menjadi jumlah pembelian individu. 3) Menguasai persediaan 4) Melengkapi display dan pelayanan tambahan Keputusan Pembelian Menurut Schiffman, Leshe Lazar, Kanuk (2007) keputusan pembelian merupakan seleksi suatu aksi dari dua atau lebih pilihan alternatif di dalam pembelian. Sebagai suatu saluran distribusi yang mengambil tempat terdekat dengan konsumen, retailer mutlak harus memahami perilaku pembelian konsumen yang dihadapinya secara langsung. Pemahaman perilaku akan membawa retailer kepada kesiapan lebih baik dalam melayani kebutuhan konsumennya. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Keputusan Pembelian Menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Benjamin Molan (2005: 201) ada lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian: 1) Pencetus (Initiator): Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2) Pemberi pengaruh (Influencer): Seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan. 3) Pengambil keputusan (Decider): Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian, apakah membeli atau tidak dan dimana akan membeli. 4) Pembeli (Buyer): Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5) Pemakai (User): Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.

Kerangka Pemikiran Place (X 1 ) Product (X 2 ) Value (X 3 ) People (X 4 ) Communication (X 5 ) H 1 + H 2 + H 3 + H 4 + H 5 + Keputusan Pembelian (Y) Ket: : Pengaruh Secara Parsial Hipotesis Hipotesis yang diajukan : H 1 : Diduga ada pengaruh positif faktor place terhadap keputusan pembelian pada Rita Pasaraya Kebumen. H 2 : Diduga ada pengaruh positif faktor product terhadap keputusan pembelian pada Rita Pasaraya Kebumen. H 3 : Diduga ada pengaruh positif faktor value terhadap keputusan pembelian pada Rita Pasaraya Kebumen. H 4 : Diduga ada pengaruh positif faktor people terhadap keputusan pembelian pada Rita Pasaraya Kebumen. H 5 : Diduga ada pengaruh positif faktor communication terhadap keputusan pembelian pada Rita Pasaraya Kebumen. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Kebumen yang berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 100 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Analisis Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi P value Keterangan Constanta - 0,010 Signifikan Place (X 1 ) 0,187 0,041 Signifikan Product (X 2 ) 0,203 0,013 Signifikan Value (X 3 ) 0,189 0,030 Signifikan People (X 4 ) 0,230 0,005 Signifikan Communication (X 5 ) 0,220 0,002 Signifikan Sumber: Data primer yang diolah Dari hasil uji regresi berganda tersebut dapat diketahui bahwa place (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,187 terhadap keputusan pembelian (Y). Product (X 2 ) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,203 terhadap keputusan pembelian (Y). Value (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,189 terhadap keputusan pembelian (Y). People (X 4 ) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,230 terhadap keputusan pembelian (Y). Communication (X 5 ) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,220 terhadap keputusan pembelian (Y). Uji Hipotesis Berdasarkan tabel, didapatkan bahwa : a. Place (X 1 ) Nilai b 1 = 0,187 dengan signifikansi 0,041 (<0,05), sehingga faktor place (X 1 ) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). b. Product (X 2 ) Nilai b 1 = 0,203 dengan signifikansi 0,013 (<0,05), sehingga faktor product (X 2 ) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). c. Value (X 3 ) Nilai b 1 = 0,189 dengan signifikansi 0,030 (<0,05), sehingga faktor value (X 3 ) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). d. People (X 4 ) Nilai b 1 = 0,230 dengan signifikansi 0,005 (<0,05), sehingga faktor people (X 4 ) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

e. Communication (X 5 ) Nilai b 1 = 0,220 dengan signifikansi 0,002 (<0,05), sehingga faktor communication (X 5 ) memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). B. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Variabel retail mix yang terdiri dari place, product, value, people, dan communication berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen yang berbelanja di Rita Pasaraya Kebumen. 2. Variabel people memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen diantara variabel bebas lainnya yang diteliti. Implikasi Penelitian 1. Berdasarkan temuan penelitian, maka implikasi teoritis sebagai berikut: a. Penelitian ini memberi dukungan atas pengaruh positif dan signifikan variabel place, product, value, people, dan communication terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini konsisten dan mempunyai kesamaan dengan hasil temuan Nova (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Variabel-Variabel Retail Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Supermarket Kota Medan. Hasil temuannya menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel lokasi, produk, nilai, karyawan, dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. b. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel people mempunyai pengaruh paling besar dibandingkan dengan variabel lainnya. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan temuan yang dilakukan oleh Nova (2008). Dari hasil penelitian yang dilakukan Nova, variabel karyawan mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya. 2. Berdasarkan temuan penelitian, maka implikasi praktis sebagai berikut: a. Variabel people memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka untuk meningkatkan kinerja karyawan pengusaha Supermarket hendaknya selalu memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai produk-produk yang dijual Supermarket. Selain itu dalam penerimaan

karyawan, pengusaha Supermarket sebaiknya juga harus selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan penerimaan yang telah ditetapkan. b. Pengusaha Supermarket harus mempertahankan bahkan meningkatkan variabelvariabel place, product, value, people, communication dan terus memperhatikan faktor-faktor eksternal seperti pelayanan, atribut fisik toko, serta atmosfir toko bila ingin terus berkembang dan maju. Saran Penelitian yang akan datang Bagi peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama, diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain karena masih ada kemungkinan variabel bebas lain yang mempengaruhi keputusan pembelian. Misalnya, suasana atau atmosfer dalam gerai (presentation), pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi (personnel). Serta dengan ruang lingkup penelitian ini yang terbatas pada lingkup wilayah kota Kebumen, mungkin penelitian yang akan datang dapat dikembangkan dan dibandingkan dengan kota-kota yang lain.

DAFTAR PUSTAKA Christian, Nova. 2008. Pengaruh Variabel-Variabel Retail Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Supermarket Kota Medan. Universitas Sumatra Utara. Foster, Bob, 2008. Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta. Gilbert, David, 2003. Retail Marketing Management, New Jersey: Prentice Hall Pearson Eduction Limited. Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu Edisi Sebelas, Benyamin Molan, penyunting Bambang Sarwiji. Jakarta: PT. Indeks. alih bahasa Lamb, Charles, 2001. Pemasaran Buku I Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Lamba, A.J, 2003. The Art of Retailing, International Edition. Publishing Company. Tata Mc Graw Hill Leon G. Schiffman, Leslie Lazar Kanuk, 2007. Perilaku Konsumen, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Ma ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sigit Triyono, 2006. Sukses Terpadu Bisnis Retail, Dari Merchandising sampai Shrinkage. Jakarta: Elex Media Komputindo. William, J.Stanton, 2006. Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.