PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PERPAJAKAN KELAS X SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang E-mail: ratriagust@yahoo.co.id; kadim.fisum@gmail.com; subani@um.ac.id ABSTRAK: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMAN 10 Malang. Bahan ajar yang dikembangkan ada 2 produk yaitu bahan ajar siswa dan panduan guru. Metode pengembangan yang digunakan pada penelitian ini mengikuti 5 langkah dari 10 langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba awal; dan (5) revisi hasil uji coba. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang diisi oleh validator. Berdasarkan hasil validasi, bahan ajar siswa memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,74 untuk kelayakan bahasa. Sedangkan pedoman penggunaan bahan ajar memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,75 untuk kelayakan bahasa. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas pada siswa, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,27. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak menurut ahli dan pengguna. Kata Kunci: bahan ajar, sains teknologi masyarakat, gelombang elektromagnetik. Menurut Mulyasa (2007:8), KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. KTSP menuntut kreativitas untuk menunjang model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal. Implementasi KTSP memberikan ruang gerak yang luas kepada guru pada setiap satuan pendidikan dalam mengembangkan rencana pembelajaran. Salah satu komponen rencana pembelajaran yang memegang peranan penting dari keseluruhan isi kurikulum adalah materi ajar. Pendidik harus mampu memilih dan menyiapkan materi ajar sesuai prinsip pengembangannya agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Buku yang digunakan siswa kelas X SMAN 10 Malang adalah buku bilingual, halaman sebelah kiri untuk bahasa Inggris dan sebelah kanan untuk bahasa Indonesia. Namun, sekitar 80% siswa hanya membaca buku bagian bahasa Indonesia saja. Di dalam buku tersebut terdapat peta konsep, pendahuluan di awal bab, penjelasan materi, latihan soal dan soal evaluasi. Pendahuluan di awal bab berupa pengetahuan yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, seperti foto Nebula Orion yang terlihat dari teleskop bumi, sirkulasi udara di pantai, pengaruh daya listrik terhadap nyala terang lampu, dan hasil foto sinar-x dari matahari. Pada Bab Gelombang Elektromagnetik sudah ditampilkan dampak-dampak positif dari penggunaan gelombang tersebut dan beberapa gambar pelengkap tetapi dampak-dampak negatifnya tidak disampaikan. Selain itu, contoh soal dan latihan soal yang diberikan sedikit, hanya soal subjektif dan tidak terdapat soal objektif. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa di SMAN 10 Malang tentang bahan ajar yang mereka gunakan, 51% siswa merasa kesulitan dalam menggunakannya, 38% tidak merasa kesulitan, dan 11% terkadang merasa kesulitan dan terkadang merasa mudah dalam menggunakan bahan ajar tersebut. Kesulitan yang siswa rasakan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tidak terdapat petunjuk penggunaan buku, bahasa yang digunakan sulit dipahami, hanya beberapa materi yang memberikan lembar kegiatan praktikum, tidak terdapat rangkuman, latihan soal terlalu sulit, dan materi kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan bahan ajar yang mereka inginkan adalah bahan ajar yang memiliki tampilan menarik, terdapat petunjuk penggunaan buku, terdapat lembar kerja praktikum di setiap materi, terdapat rangkuman, terdapat kunci jawaban, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta perkembangan IPTEK. KTSP dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kepentingan masyarakat. Beberapa prinsip KTSP yang mendukung hal tersebut yaitu, (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (3) relevan dengan kebutuhan kehidupan (BSNP, 2006:5-6). KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan dengan prinsip mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan

(berisi prinsip-prinsip pokok, bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan jaman) dan pengembangannya melalui proses akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran dimodifikasi (Kunandar, 2007:134). Perkembangan sains dan teknologi seringkali membawa dampak kepada lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran sains di sekolah mengharuskan para guru untuk selalu mengaitkan tema sains dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya bahan ajar yang sesuai dengan KTSP yang mengaitkan sains dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pokok Bahasan Gelombang Elektromagnetik untuk Kelas X SMAN 10 Malang. METODE Dalam upaya melakukan pengembangan produk di atas, maka menggunakan langkah-langkah untuk proses pengembangan produk tersebut. Langkah-langkah yang sesuai dalam penelitian pengembangan produk bahan ajar dapat memanfaatkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983), yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapangan; (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan; (9) penyempurnaan produk akhir; dan (10) diseminasi dan implementasi. Penelitian ini tidak melakukan semua langkah, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, sehingga hanya dilakukan 5 langkah awal saja, yaitu: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba awal, dan revisi hasil uji coba. Jenis data terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor penilaian seluruh bagian dan isi bahan ajar berdasar hasil angket uji validitas dengan skala Likert berupa angka 1, 2, 3 dan 4. Data kualitatif merupakan evaluasi dari validator (tanggapan, masukan, saran dan kritik) yang tercantum dalam angket maupun diskusi langsung yang digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap bahan ajar.

Teknis analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata ini berdasarkan pendapat dari Arikunto (2006:242) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penelitian, jumlah nilai yang diperoleh dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket penilaian tersebut. Sehingga diperoleh rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut. x = Keterangan: x = nilai rata-rata dalam tiap butir pertanyaan x = jumlah nilai dari seluruh penilaian dalam tiap butir pertanyaan n = jumlah reviewer x n Kriteria uji kelayakan dengan menggunakan analisis rata-rata dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Rata-rata No. Rata-rata Kriteria Penilaian 1 3,26-4,00 Layak 2 2,51-3,25 Cukup Layak 3 1,76 2,50 Kurang Layak 4 1,00 1,75 Tidak Layak HASIL DAN PEMBAHASAN Uji kelayakan dilakukan oleh 1 dosen fisika dan 2 guru fisika dari SMAN 10 Malang. Uji kelayakan yang dilakukan antara lain menilai kelayakan isi dan kelayakan bahasa. Hasil penilaian bahan ajar siswa terhadap kelayakan isi dan bahasa dapat dijabarkan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Validasi Isi dan Bahasa Bahan Ajar Siswa No Aspek validasi Rata-rata Kategori Isi Bahasa 1 Halaman Muka (Cover) 3,89 3,56 Layak 2 Kata Pengantar 3,83 3,78 Layak 3 Daftar Isi 3,78 - Layak 4 Petunjuk Penggunaan Buku 3,67 3,67 Layak 5 Peta Konsep 3,83 4,00 Layak 6 Materi 3,86 3,67 Layak

Lanjutan Tabel 2. hasil validasi isi dan bahasa bahan ajar siswa No Aspek validasi Rata-rata Kategori Isi Bahasa 7 Lembar Kegiatan Siswa 3,67 3,67 Layak 8 Rangkuman 3,67 3,67 Layak 9 Soal Evaluasi 3,83 3,78 Layak 10 Glosarium 3,67 3,78 Layak 11 Daftar Pustaka 3,67 3,78 Layak Nilai Rata-Rata Total 3,76 3,74 Layak Hasil validasi isi secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,76 dan hasil validasi bahasa sebesar 3,74 sehingga keduanya memenuhi kriteria layak. Dari data hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMA 10 Malang tidak memerlukan perombakan yang signifikan. Hasil uji kelayakan yang berupa saran dan komentar terhadap isi bahan ajar siswa disajikan dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3. Saran dan Komentar dari Dosen dan Guru untuk Bahan Ajar Siswa No. Bagian Saran dan Komentar 1 Halaman muka a. Sebaiknya full colour 2 Kata pengantar a. Untuk isi kata pengantar sebaiknya menggunakan jenis font yang sama 3 Daftar Isi a. Perbaiki kesesuaian bagian D halaman 10 dengan daftar isi 4 Materi a. Perhatikan kebenaran konsep halaman 11 dan 12 b. Berikan kepanjangan istilah pada halaman 30 dan 31 c. Warna keterangan gambar kurang jelas d. Perbanyak tugas mandiri sehingga cara/sistem belajar siswa lebih terstruktur dan lebih optimal e. Sebaiknya guru dapat menyediakan waktu untuk siswa yang akan konsultasi seputar gelombang elektromagnetik f. Perhatikan lagi masalah pengetikan dan pemilihan kata 5 Rangkuman a. Kurang bagian radar 6 Soal evaluasi a. Perbaiki rumusan halaman 37 no. 2 dan 4 b. Jika memungkinkan jumlahnya ditambah Data hasil validasi panduan guru untuk kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Hasil Validasi Isi dan Bahasa Panduan Guru No Aspek validasi Rata-rata Skor Validasi Kategori Isi Bahasa 1 Halaman muka (cover) 3,78 3,78 Layak 2 Kata Pengantar 3,67 3,78 Layak 3 Daftar Isi 3,78 - Layak 4 Silabus 4,00 3,78 Layak 5 RPP 3,87 3,78 Layak 6 Lembar Penilaian 3,67 3,67 Layak 7 LKS 3,67 3,67 Layak 8 Pembahasan Soal 3,67 3,78 Layak Nilai Rata-Rata Total 3,76 3,75 Layak Sedangkan hasil validasi isi secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,76 dan hasil validasi bahasa sebesar 3,75 sehingga keduanya memenuhi kriteria layak. Dari data hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMA 10 Malang tidak memerlukan perombakan yang signifikan. Hasil uji kelayakan yang berupa saran dan komentar terhadap isi bahan ajar siswa disajikan dalam Tabel 5 berikut. Tabel 5. Saran dan Komentar dari Dosen dan Guru untuk Panduan Guru No. Bagian Saran dan Komentar 1 Halaman muka Perhatikan masalah design dan kemenarikannya 2 Kata pengantar Perhatikan lagi masalah pengetikan 3 Silabus Perhatikan lagi masalah pengetikan dan pemilihan kata 4 RPP Untuk karakter apabila tidak memungkinkan disampaikan/dilatihkan/ditumbuhkan tidak perlu ditulis Uji coba telah dilakukan pada 29 siswa dari kelas X-2 SMAN 10 Malang. Uji coba dilakukan setelah tahap validasi revisi dari ahli (validator). Data hasil uji coba terbatas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7 berikut. Tabel 6. Hasil Uji Coba Terbatas pada Siswa No Pernyataan Rata-rata Keterangan 1 Bahasa dan gambar pada halaman judul bahan ajar sudah 3,28 Layak cukup jelas dan membantu siswa menarik minat untuk mempelajari isi di dalamnya. 2 Kata pengantar dalam bahan ajar mudah dipahami dan 3,31 Layak memberikan gambaran sedikit tentang isi buku. 3 Petunjuk penggunaan buku jelas dan memberi tahu cara 3,34 Layak mempelajari buku sehingga membantu siswa memahami cara menggunakan bahan ajar. 4 Daftar isi dalam bahan ajar berisi susunan bab-bab yang ada di dalam buku secara keseluruhan dan membantu siswa mempermudah menemukan materi yang dicari. 3,31 Layak

Lanjutan Tabel 6. hasil uji coba terbatas pada siswa No Pernyataan Rata-rata Keterangan 5 Peta konsep dalam bahan ajar membantu siswa memahami 3,17 Cukup Layak materi yang akan disampaikan. 6 Pendahuluan pada awal bab sesuai dengan perkembangan 3,00 Cukup Layak masyarakat sehingga membantu siswa meningkatkan minat untuk mempelajari materi yang disampaikan. 7 Materi yang diberikan pada bahan ajar dikaitkan dengan 3,24 Layak teknologi dan kehidupan sehari-hari sehingga membantu siswa mempermudah dalam memahaminya. 8 Bahasa yang digunakan dalam materi dalam bahan ajar 3,45 Layak mudah dipahami sehingga membantu siswa mempermudah untuk mengerti isinya. 9 Kegiatan siswa sesuai dengan materi yang diajarkan 3,24 Layak sehingga membantu siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan. 10 Contoh soal sesuai dengan materi yang dibahas dan 3,41 Layak membantu siswa memahami materi yang disampaikan. 11 Latihan soal dalam bahan ajar membantu siswa memberi 3,45 Layak kesempatan untuk berlatih/mengukur penguasaan materi. 12 Rangkuman sesuai dengan ide pokok pada materi, bahasa 3,28 Layak yang digunakan cukup jelas dan membantu siswa mengukur kemampuan. 13 Soal evaluasi membantu siswa mengukur penguasaan 3,24 Layak materi. 14 Glosarium atau daftar istilah sesuai dengan materi dan 3,10 Cukup Layak memperjelas istilah yang digunakan. 15 Indeks membantu siswa menemukan halaman dari istilah 3,17 Cukup Layak yang mereka cari. 16 Daftar pustaka memberi informasi tentang buku sumber 3,07 Cukup Layak yang digunakan penulis dan membantu siswa untuk menambah pengetahuan. 17 Penempatan gambar pada bahan ajar sesuai dengan materi 3,48 Layak yang dibahas dan menarik, sehingga membantu siswa meningkatkan minat untuk belajar. 18 Keterangan pada gambar membantu siswa memperjelas 3,34 Layak pemahaman materi yang disampaikan. Nilai Rata-rata Total 3,27 Layak Tabel 7. Saran dan Komentar dari Uji Coba Terbatas pada Siswa Siswa ke- Saran dan Pendapat 1 a. Terlalu banyak teori 2 a. - 3 a. Indeks dan daftar isi sangat membantu 4 a. - 5 a. Sudah bagus, sebaiknya lebih banyak gambar 6 a. - 7 a. Contoh soal diperbanyak lagi 8 a. - 9 a. - 10 a. - 11 a. - 12 a. Menarik b. Judulya lebih baik kalau lebih besar c. Gambar kurang besar

Lanjutan Tabel 7. saran dan komentar dari uji coba terbatas pada siswa Siswa ke- Saran dan Pendapat 13 a. Sampul kurang menarik 14 a. Sudah bagus, tetapi sebaiknya lebih banyak gambar 15 a. Sudah bagus, tetapi sebaiknya lebih banyak gambar 16 a. - 17 a. - 18 a. Lebih banyak contoh soal dan latihan soal 19 a. Rangkuman dan indeks kurang mencakup keseluruhan isi 20 a. Warna yang digunakan dalam rumus kurang jelas dan kurang menarik 21 a. Bagus, bergambar 22 a. Ditambah gambar alat elektronik lain, selain HP b. Cukup bagus karena diberi gambar tokoh fisika sehingga siswa mengetahui siapa yang membuat hukum/teori yang sedang dipelajari 23 a. Bagian Tahukah Kamu cukup menarik 24 a. Bagus, banyak gambar 25 a. Rumus kurang terlihat jelas 26 a. - 27 a. Cukup menarik, dilengkapi gambar-gambar dan warna yang menarik minat siswa untuk belajar b. Sebaiknya rumus dicetak tebal dan lebih besar lagi c. Pada kata-kata yang penting sebaiknya dicetak miring/tebal/warna berbeda 28 a. - 29 a. - Berdasarkan Tabel 6 secara keseluruhan, didapat bahwa persentase pada masing-masing bagian mendapatkan nilai rata-rata 3,27. Bahan ajar dinilai layak untuk ditindak lanjuti pada tahap uji empirik. Uji empirik merupakan uji lebih mendalam terhadap bahan ajar, sehingga bahan ajar dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Adapun data kualitatif yang berupa saran dan pendapat pada Tabel 7 akan dijadikan acuan dalam revisi bahan ajar. PENUTUP Kesimpulan Bahan ajar fisika berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMAN 10 Malang yang dikembangkan mengaitkan materi dengan teknologi dan kehidupan sehari-hari. Bahan ajar yang dikembangkan ada 2 produk yaitu bahan ajar yang digunakan siswa dan pedoman penggunaannya yang berisi perangkat pembelajaran sehingga memudahkan guru dalam mengajar menggunakan bahan ajar tersebut. Bahan ajar fisika yang dikembangkan terdiri dari (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3) bagian akhir. Bagian pendahuluan terdiri dari: halaman

muka (cover), kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, dan peta konsep. Bagian isi terdiri dari: judul bab, tujuan pembelajaran, gambar pembuka bab, kata kunci, masalah, tes kemampuan awal, materi pembelajaran, gambar dan ilustrasi, kolom diskusi, contoh soal, latihan soal (ayo kerjakan), tugas (mari mencari tahu), catatan (ingat), tokoh fisika, informasi teknologi (tahukah kamu), rangkuman, dan soal evaluasi. Bagian akhir terdiri dari: glosarium, indeks, dan daftar pustaka. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan sebelum revisi, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,74 untuk kelayakan bahasa. Bagian yang perlu direvisi adalah kata pengantar, daftar isi, materi, rangkuman, dan soal evaluasi. Sedangkan panduan guru memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,75 untuk kelayakan bahasa. Bagian yang perlu direvisi adalah halaman muka, kata pengantar, silabus, dan RPP. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada siswa, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,27. Revisi juga dilakukan berdasar angket yang diberikan pada siswa. Bagian yang perlu direvisi adalah halaman muka, materi, rangkuman, dan indeks. Setelah dilakukan revisi tersebut, diharapkan bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria layak menurut ahli dan pengguna. Bahan ajar yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam bahan ajar yang dikembangkan adalah: (1) disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; (2) siswa dapat melihat hubungan antara sains, lingkungan, dan teknologi; (3) memudahkan guru dalam menyampaikan materi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan; (4) terdapat bahan ajar guru sehingga mempermudah guru menerapkan bahan ajar siswa di kelas; (5) pembahasan materi dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar. Sedangkan kekurangan pada bahan ajar ini adalah: (1) bahan ajar yang dikembangkan hanya pada materi gelombang elektromagnetik, tidak keseluruhan materi dalam satu semester atau satu tahun; (2) hanya diajarkan satu pertemuan pada satu kelas sehingga efisiensi waktu seluruhnya tidak dapat diketahui; (3) guru harus berwawasan luas dan memiliki kreativitas tinggi.

Saran Saran untuk penelitian lebih lanjut yaitu melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terhadap bahan ajar hasil pengembangan ini dengan melakukan kajian eksperimen dan uji coba yang lebih luas, sehingga diperoleh bahan ajar yang teruji validitas secara empiris dan mengetahui hasil belajar siswa atau penguasaan materi secara keseluruhan. Selain itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar dengan tema lain yang berbasis sains teknologi masyarakat, sehingga dapat memperkaya sumber belajar siswa dan dapat digunakan sebagai penunjang dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Education Research An Introduction. New York: Von Hoffman Press, Inc. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Kanginan, M. 2010. Physics 1B for Senior High School Grade X 2 nd Semester. Jakarta: Erlangga. Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurohman, S. Tanpa Tahun. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA Sebagai Upaya Peningkatan Life Skills Peserta Didik. (Online), (http://shobru.files.wordpress.com/2008/08/lifeskills.pdf, diakses 12 April 2013). Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.