PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-09)

dokumen-dokumen yang mirip
Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

1130 ISSN:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Elisabeth Natalia Krainova Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Jigsaw, Mengembangkan Karakter, Pebelajar.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-04)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI STRATEGI INTERACTIVE QUESTION AND READING ORIENTATION BERBASIS PROBLEM POSING

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

A ABSTRAK

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PROSIDING ISBN :

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

Wiwik Astuti Guru Matematika SMA Negeri 1 Palu. Kata Kunci: Kooperatif, NHT, Hasil Belajar, Sinus, Cosinus, SMA Negeri

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Penerapan Experiential Learning

Transkripsi:

MAKALAH PENDAMPING PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-09) ISBN : 978-979-1533-85-0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 7 TERHADAP REDOKS DAN ELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TUTOR SEBAYA Sitti Rahmawati, 1* 1 Program Studi Kimia, FKIP, Univ. Tadulako, Palu, Indonesia (sittirahmawati@yahoo.com) * Telp/HP: 085241111314, email: sittirahmawati@yahoo.com Abstrak Judul PTK ini adalah Peningkatan prestasi belajar Siswa kelas XII IPA 7 Terhadap Redoks dan elektrokimia dengan Menggunakan Sistem Tutor Sebaya. Masalah PTK dapat dirumuskan sebagai berikut Apakah dengan menggunakan sistem tutor sebaya, prestasi belajar siswa kelas XII IPA 7 terhadap konsep reaksi redoks dan elektrokimia dapat meningkat? Untuk menjawab masalah maka dilakukan PTK dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan. 3. Observasi, dan 4. Evaluasi dan Refleksi. Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa Beberapa aspek yang sangat penting dalam pembelajaran berhasil ditingkatkan dengan menggunakan sistem tutor sebaya seperti; kerjasama siswa siklus satu rata-rata mencapai 89.5 %, naik menjadi 98 % pada siklus dua dan tiga. Keaktifan dalam menyelesaikan tugas, pada siklus satu mencapai 74 %, siklus dua 92.5 %, dan siklus tiga 98 %. Kemampuan mempresentasikan, pada siklus satu 66.5 %, siklus dua 76.5 % dan siklus tiga 93 %. Menyimak penjelasan tutor sebaya dari 89.5 % pada siklus satu menjadi 95% siklus dua dan 98 % siklus tiga. Keseriusan memperhatikan pada siklus satu mencapai 80.5 % Sedangkan siklus dua mencapai 88 % dan siklus tiga 98 %. Demikian pula halnya dengan ketepatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di dalam kelompok pada siklus satu mencapai 82 %, meningkat sedikit menjadi 87.5 % pada siklus kedua dan 94 % pada siklus tiga. Menyangkut kemampuan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus satu 79.5 %, siklus dua 79 % dan 94 %. Demikian halnya dengan hasil evaluasi rata-rata tiap siklus menunjukkan % ketuntasan meningkat. Pada siklus satu 63.18 %, siklus dua 82.5 % dan 88.75 % pada siklus tiga. Dapat disimpulkan sistem tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci : Prestasi belajar, tutor sebaya, redoks dan elektrokimia PENDAHULUAN Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap reaksi redoks dan elektrokimia masih rendah. Pemahaman siswa masih bersifat instrumental yaitu siswa hanya sekedar menghafal langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks metode ion elektron ataupun metode biloks, serta reaksi-reaksi yang terjadi di katode dan anoda pada elektrolisis, menghafal rumus-rumus dalam materi sel volta ataupun hukum faraday serta digunakan untuk menyelesaikan soal-soal, tetapi tidak dapat menunjukkan kapan langkah-langkah dan rumusrumus itu digunakan. Siswa tidak dapat melihat keterkaitan antara suatu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lain. Di samping itu, diskusi kelompok jarang dilaksanakan serta interaksi dan komunikasi sering tidak muncul dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu fakta yang muncul dalam kegiatan pembelajaran kimia di kelas adalah selama pembelajaran kurang ditemukan adanya siswa yang bertanya, menjawab pertanyaan, maupun melakukan umpan balik dengan guru. Ini berarti suasana pembelajaran sangat dominan dikuasai oleh guru padahal dalam pembelajaran Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 88

modern saat ini, siswa seharusnya lebih diaktifkan partisipasinya di dalam kelas sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Fakta lain dapat dilihat dari hasil analisis ulangan harian siswa kelas XII IPA A7 untuk materi sebelum konsep reaksi redoks dan elektrokimia yaitu konsep sifat koligatif larutan, siswa yang belum tuntas secara individual 45 % sebagaimana terlampir (data guru kimia 2 Agustus 2007). Berarti masih dibawah rata-rata keberhasilan kelas dengan persentase sekurang-kurangnya mencapai lebih besar dari 70% (sesuai nilai Standar Kompetensi Dasar Minimum untuk pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Palu). Kondisi ini menunjukan rendahnya prestasi belajar siswa akan materi yang dipelajarinya. Jika ditelusuri secara mendalam salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa terhadap reaksi redoks dan elektrokimia di sekolah-sekolah adalah praktik pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik selama ini masih berjalan secara konvensional. Guru secara aktif menjelaskan materi pelajaran, memberikan contoh dan latihan. Sementara itu, siswa hanya mendengar, mencatat materi pelajaran, serta mengerjakan latihan soal. Siswa cenderung menghafalkan apa yang dicontohkan oleh guru. Agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran, lebih menarik, kreatif, dan menyenangkan, serta berpartisifasi aktif dalam pembelajaran, maka diperlukan suatu alternatif strategi pembelajaran lain yang lebih cocok sesuai dengan materi pelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang telah dikemukakan diatas yaitu sistem pembelajaran tutor sebaya. Tutor sebaya yang dimaksud disini adalah pemberian bantuan belajar yang dilakukan oleh siswa seangkatan yang ditunjuk oleh guru. Teman sebaya ini biasanya dipilih oleh guru atas dasar berbagai pertimbangan seperti siswa yang memiliki prestasi akademik yang baik dan hubungan sosial yang memadai. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan rekan sebaya (peer-teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. 1 Sistem tutor sebaya dilakukan atas dasar bahwa ada sekelompok siswa yang lebih mudah bertanya, lebih terbuka dengan teman sendiri dibandingkan dengan gurunya. Disiplin diri yang diberikan siswa dengan didasari oleh motivasi yang positif dari internal dan eksternal siswa baik yang prestasinya tinggi (si Tutor) maupun siswa yang yang prestasinya rendah (si Mentor) demi terciptanya suatu kondisi yang tepat bagi siswa untuk secara maksimal menerima bahan ajaran, sehingga tugas yang diberikan seorang guru tidak dianggap sebagai suatu keterpaksaan/beban oleh siswa melainkan sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelebihan lain sistem tutor sebaya dapat meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah dengan siswa yang prestasinya lebih tinggi dalam suatu kelas. Selanjutnya siswa termotivasi dalam menyelesaikan tugas dan motivasi itu diharapkan tumbuh dari terciptanya hubungan yang saling menentukan dan membutuhkan antara guru, siswa yang prestasinya dalam pelajaran kimia tergolong tinggi dan siswa yang prestasinya rendah. Dampak semuanya ini, seorang guru dituntut untuk mempersiapkan, memaksimalkan kemampuannya tanpa harus menjadi informator (pemberi informasi) saja tetapi guru juga berfungsi sebagai mediator, komunikator, fasilitator dan tutor sehingga guru mampu memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kematangan siswa yang pada akhirnya dapat memotivasi siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 89

Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan, penulis tertarik ingin mencoba menerapkan belajar dengan sistem tutor sebaya dalam pembelajaran reaksi redoks dan elektrokimia. Dan mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan prestasi belajar Siswa kelas XII IPA 7 Terhadap Redoks dan elektrokimia dengan Menggunakan Sistem Tutor Sebaya. Dengan rumusan masalah apakah penggunaan sistem tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar kimia siswa pada kelas XII IPA A 7 SMA Negeri 1 Palu. METODOLOGI 1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 1 Palu Sulawesi Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA A 7 dengan jumlah siswa 40 orang terdiri dari 24 perempuan dan 16 laki-laki. Penelitian ini dibagi atas tiga siklus, satu siklus terdiri dari dua tindakan. Setiap tindakan dialokasikan waktu 2 jam pelajaran, jumlah keseluruhan 12 jam pelajaran. Jadi lama tindakan 3 minggu atau 6 kali pertemuan. 2. Faktor yang diteliti a. Faktor siswa : Melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran reaksi redoks dan elektrokimia dengan sistim tutor sebaya. Selain itu juga diamati respon siswa seperti ketekunan, keseriusan, kerjasama dalam kelompok (antara tutor dan yang diberi tutorial), kerjasama antar kelompok, kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan dan penghargaan kepada kelompok lain. b. Faktor guru : Melihat cara guru merancang pembelajaran reaksi redoks dan elektrokimia dengan sistim tutor sebaya termasuk perangkat pembelajaran, perangkat evaluasi dan pelaksanaan tindakan. 3. Prosedur Kegiatan Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Perencanaan Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan rencana pembelajaran serta menentukan materi pokok yang diajarkan. Memilih siswa yang dijadikan tutor sebaya dengan cara memlih 8 orang siswa yang berprestasi akademik, mempunyai kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan merespon permasalahan, memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat satu siswa sebagai seorang tutor. Menyiapkan alat evaluasi sesuai dengan kompetensi dasar yang termuat dalam skenario pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yaitu : Siklus 1, Tindakan 1 pada tanggal 27 Agustus 2007, Tindakan 2 pada tanggal 30 Agustus 2007. Siklus 2, Tindakan 1 pada tanggal 3 September 2007, Tindakan 2 pada tanggal 6 September 2007. Siklus 3, Tindakan 1 tanggal 10 September 2007, tindakan 2 pada 13 September 2007, sesuai dengan jadwal mengajar di SMA Negeri 1 Palu. c. Observasi Dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. d. Refleksi Data yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi dianalisis dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihan sistim tutor sebaya pada siklus I untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan III Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 90

4. Cara Pengambilan data Data tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan sistim tutor sebaya diperoleh dengan mengamati respon siswa. Data tentang cara guru merancang pembelajaran dengan sistim tutor sebaya termasuk perangkat pembelajaran, perangkat evaluasi dan pelaksanaan tindakan. 5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti : analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : Daya serap individu Skor yang diperoleh peserta % daya serap individu = x 100% Skor maksimal soal Ketuntasan belajar secara individu. Peserta dikatakan tuntas belajar secara individu bila memperoleh persentase daya serap individu ³ 70% Daya serap secara klasikal Skor total peserta tes % daya serap secara klasikal = x 100% Skor ideal seluruh soal Ketuntasan belajar secara klasikal. Jumlah siswa yang tuntas % ketuntasan belajar = x 100% Jumlah seluruh siswa Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh persentase daya secara klasikal ³ 85 % (Depdikbud, 1996 : 25) Rata-rata hasil belajar Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Nilai rata-rata = 7. Jumlah siswa Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daya serap individual, ketuntasan klasikal, dan nilai rata-rata. Penerapan sistim tutor sebaya dinilai berhasil dalam pembelajaran Redoks bila setiap tindakan menghasilkan daya serap individual (ketuntasan individual) minimal 70 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 (terlampir) dapat dilihat perkembangan kegiatan guru dalam setiap siklus makin meningkat. Hal ini tidak lepas dari upaya perbaikan yang dilakukan guru berdasarkan saran dan hasil refleksi tiap siklus.tentunya kegiatan guru pada setiap siklus dapat mempengaruhi kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengetahui hasil observasi kegiatan siswa, maka disajikan data berdasarkan tabel 2 (terlampir). Dari tabel tersebut dapat dilihat pada semua aspek yang diamati mengalami peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Untuk mengetahui dan membuktikan keberhasilan penggunaan sistim tutor sebaya dalam pembelajaran kimia meningkatkan prestasi belajar siswa maka disajikan tabel berikut yang berisikan tentang hasil evaluasi mulai dari tindakan pertama siklus satu sampai dengan tindakan dua siklus tiga (6 tindakan). Berdasarkan data hasil evaluasi hasil belajar iswa pada table 3 (terlampir), dapat dijawab sekaligus dibahas permasalahan PTK yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan. Permasalahan apakah penggunaan sistem tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar kimia siswa pada kelas XII IPA A 7 SMA Negeri 1 Palu. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi tiap tindakan (rata-rata, daya serap dan ketuntasan klasikal). Hasil penelitian khususnya hasil evaluasi menunjukkan bahwa daya serap siswa cenderung mengalami peningkatan bila dalam pembelajaran kimia menggunakan sistim tutor sebaya. Pada siklus satu untuk tindakan pertama berhasil Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 91

dicapai daya serap sebesar 69,108, tindakan kedua naik menjadi 76,775. Sedangkan pada siklus kedua untuk tindakan pertama daya serapnya 82,13 yang berarti naik dari tindakan sebelumnya pada siklus satu. Tindakan kedua menjadi 87,70. Serta pada siklus ketiga tindakan pertama menjadi 89.60 dan tindakan kedua daya serap meningkat menjadi 91,00. Berarti terjadi peningkatan daya serap dalam pembelajaran redoks dan elektrokimia dengan menggunakan sistim tutor sebaya. Demikian pula halnya dengan ketuntasan klasikal. Ketuntasan setiap individu ditentukan nilai 70. (sesuai sistem penilaian KBK dengan skor maksimal 100). Pada siklus satu untuk tindakan pertama hanya mencapai 51,351 % yang berarti belum memenuhi standar ketuntasan klasikal dan masih banyak siswa yang tidak tuntas secara individual, lalu pada tindakan kedua menjadi 75,00 % yang berarti sudah memenuhi standar ketuntasan klasikal walaupun masih 10 siswa tidak tuntas. Selanjutnya kenaikan ketuntasan klasikal semakin tampak pada siklus kedua. Siklus dua untuk tindakan pertama ketuntasan klasikalnya 80 % dan tindakan kedua ketuntasan klasikalnya mencapai 85 % (Artinya terjadi peningkatan ketuntasan klasikal). Berdasarkan uraian di atas, maka berhasil dibuktikan bahwa penggunaan sistim tutor sebaya dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan daya serap dan ketuntasan klasikal, yang berarti prestasi belajar siswa terbukti meningkat. Hal ini dapat pula dilihat dan dibuktikan berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa. Data yang ada menunjukkan bahwa pada siklus satu untuk tindakan pertama berhasil diperoleh nilai rata-rata 6.9108, tindakan kedua naik menjadi 7,6775. Selanjutnya pada siklus kedua tindakan pertama berhasil diperoleh nilai rata-rata sebesar 8.21, dan terjadi peningkatan yang cukup besar pada tindakan kedua 8,77. Kemudian pada siklus ketiga terjadi juga kenaikan yaitu tindakan pertama nilai rata-rata 8,96 menjadi 9,10 pada tindakan kedua, semuanya menggunakan standar skor maksimal 10. Berarti secara keseluruhan semua tindakan cenderung mengalami peningkatan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu disimpulkan penggunaan sistim tutor sebaya dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN : A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas XII IPA A7 SMA Negeri 1 Palu dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistim tutor sebaya dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya kelas XII IPA A7. B. Saran Disarankan kepada guru-guru IPA pada umumnya dan guru-guru kima pada khususnya menggunakan sistem tutor sebaya sebagai salah satu variasi dalam proses belajar-mengajar disamping penggunaan metode DAFTAR PUSTAKA [1] Anita Lie. (2008). Cooperative Learning Mempraktekkan Coperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta. Grasindo. [2] Anti Priyatno E, 1995. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Teknik Tenaga Pendidik. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud, Jakarta. [3] Aninomous, 1995. Optimalisasi Pembelajaran Kimia Siswa Kelas 2 SMU Negeri 4 Palu Pokok Bahasan Larutan Asam Basa dengan Menggunakan Sistem Tutor Sebaya. Skripsi tidak diterbitkan. Palu: Universitas Tadulako Palu. [4] Depdikbud, 1996. Petunjuk Penilaian Pembelajaran Kimia. Jakarta Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 92

[5] Michael Purba. 2004. Kimia untuk Kelas SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga. [6] Muliaty Arifin., 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya, Bandung. [7] Soewondo. 1987. Pengaruh Minat pada Siaran TVRI terhadap Prestasi Belajar. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta. [8] Tine Maria Kuswati, dkk. 2006. Sains Kimia SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada: 1) Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Pengajaran. 2) Dekan FKIP Universitas Tadulako 3) Kepala SMA Negeri 1 Palu TANYA JAWAB Nama Penanya : Kusmardinah Nama Pemakalah : Siti Rahmawati Pertanyaan : Apa dasar pemilihan teaman sebaya dijadikan sebagai tutor? Jawaban : Siswa yang dijadikan tutor adalah siswa yang memiliki prestasi akademik yang baik dan hubungan sosial yang baik. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 93

LAMPIRAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Tindakan Guru Dalam KBM Siklus 1, 2, dan 3 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 No Kegiatan Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan 1 2 1 2 1 2 1 Kegiatan keseharian pada awal pembelajaran 4 5 4 5 5 4 2 Membangkitkan pengetahuan awal siswa 4 5 5 5 4 5 3 Menyampaikan pengantar singkat mengenai materi 4 4 4 4 4 5 4 Menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan 4 4 4 5 5 5 5 Membentuk kelompok 4 4 4 4 5 5 6 Menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab tutor dan kelompok 5 5 5 5 5 5 7 Menjelaskan kepada siswa agar memahami dan menyelesaikan soal 5 5 5 5 5 5 8 Mengontrol tutor dan yang diberi tutorial dalam menyelesaikan soal 5 5 5 5 5 5 9 Melakukan presentasi atau pelaporan 5 5 5 5 5 5 10 Memberi kesempatan untuk menanggapi 5 5 5 5 5 5 11 Membantu kelancaran presentasi 5 5 5 5 5 5 12 Merespon pembelajaran 4 4 5 5 5 5 13 Melakukan evaluasi 5 5 5 5 5 5 14 Kegiatan keseharian pada akhir pembelajaran 5 5 5 5 5 5 TOTAL SKOR 64 66 66 68 68 69 Persentase 91,4 94,3 94,3 97,1 97,1 98,6 Predikat SB SB SB SB SB SB Tabel 2. Hasil Pengamatan kegiatan siswa Dalam KBM Siklus 1,2 3 N o Kegiatan Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Jumlah % Predikat Jumlah % Predikat Jumlah % 1 Kerjasama 32 86 SB 39 98 SB 39 98 SB 2 3 Keaktifan dalam menyelesaikan tugas Ketepatan dalam menyelesaikan soal Predik at 25 68 C 36 90 SB 39 98 SB 28 76 B 34 85 B 39 98 SB 4 Menyimak penjelasan tutor sebaya 30 81 B 38 95 SB 39 98 SB 5 Kemampuan mempresentasikan 25 68 C 29 73 C 39 98 SB 6 Keseriusan 29 78 B 35 88 SB 39 98 SB 7 Keterbukaan 30 76 B 30 75 C 39 98 SB 8 9 Ketepatan waktu menyelesaikan tugas Kemampuan mengajukan/menjawab pertanyaan 21 57 K 32 80 B 38 95 SB 33 89 SB 28 70 C 38 95 SB 10 Kemampuan membuat kesimpulan 23 62 C 35 88 SB 38 95 SB Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 94

Tabel 3 Hasil evaluasi hasil belajar siswa pada siklus1,2,3 Nilai Siklus 1 Tindakan Siklus 2 Tindakan Ratarata siklus 1 Ratarata siklus 2 Siklus 3 Tindakan 1 2 1 2 1 2 Rata-rata siklus 3 Jumlah 255,7 307,1 281,4 328.5 350.8 339.7 358.4 364.0 361.2 Daya serap 69,108 76,775 72,94 82.13 87.70 84.91 89.60 91.00 90.3 Rata-rata 6,9108 7.6775 7.294 8.213 8.770 8.491 8.960 9.100 9.03 %Ke- tuntasan 51,351 75,00 63,18 80.00 85.00 82.50 87.50 90.0 88.75 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 95