BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan yang terjadi karena adanya dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses terus menerus dalam upaya

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

Fenomena Migrasi dan Pergerakan Penduduk. kependudukan semester

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG WARGA DESA JATIROKEH KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

MOBILITAS TENAGA KERJA KE MALAYSIA SERTA SUMBANGAN REMITAN TERHADAP EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

VII KETERKAITAN EKONOMI SEKTORAL DAN SPASIAL DI DKI JAKARTA DAN BODETABEK

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

ASPEK KEPENDUDUKAN IV

I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, HIPOTESIS. Menurut Bintarto (1998:6) geografi penduduk mempelajari sebaran penduduk dipermukaan bumi

BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan, pekerjaan dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja sektor informal.tenaga kerja sektor informal merupakan tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRAN BERMIGRASI KE KECAMATAN BANTARGEBANG KO TA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

I. PENDAHULUAN. positif. Migrasi dianggap sebagai proses alami di mana surplus tenaga kerja

Bab ini memberikan kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. BAB 2 LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BAB I ABSTRAK. Wali Aya Rumbia, Hubungan antara Pendidikan dan Pendapatan Migran. Kembali di Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perpindahan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

PENDUDUK, KETENAGAKERJAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI FAKTOR DI DAERAH ASAL, DAERAH TUJUAN, DAN PENGHALANG ANTARA

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

MEDIA INFORMASI PENELITIAN No. 180, Th. Ke 28 OKTOBER - DESEMBER Kehidupan Para Gelandangan di Yogyakarta Ditinjau dari Mobilitas Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri

KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

BAB IV DISKUSI TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun-ketahun menunjukkan

KERJASAMA THAILAND DAN KAMBOJA DALAM PENANGANAN MIGRASI TENAGA KERJA DARI KAMBOJA KE THAILAND

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 2 Juni 2013 PENGARUH TINGKAT UPAH TERHADAP MIGRASI MASUK DI KOTA PEKANBARU. Yusni Maulida

BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat sangat pesat, ditandai dengan

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap keluarga umumnya mendambakan anak, karena anak adalah harapan

ABSTRAK. Kata kunci: mobilitas ulang-alik, tingkat upah, pendidikan, jarak tempuh, umur, kegiatan adat

BAB V PENUTUP. Hargomuylo adalah Kota Jakarta. Jakarta sebagai pusat kota di Indonesia memang

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

I. PENDAHULUAN. dengan wilayah yang lain (Differensiation of Area). Perpindahan penduduk dikenal

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

APA ITU URBANISASI???? Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. arah perubahan struktural desa-kota diharapkan dapat berlangsung secara seimbang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Migrasi dalam arti luas merupakan perpindahan penduduk secara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian saat ini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

HALAMAN PENGESAHAN...

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran berkisar > 30 per tahun.

Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

1. Masalah Jumlah Penduduk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 1. Pengertian Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988 tentang Antar Kerja Antar Negara yang dimaksud dengan tenaga kerja Indonesia yang selanjutnya disebut TKI adalah warga negara Indinesia baik laki-laki maupun perempuan yanag melakukan kegiatan ekonomi atau sosial di luar negeri dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja. Pengiriman TKI keluar negeri dilakukan oleh pengerah tenaga kerja. Pengerah tenaga kerja adalah instansi pemerintah atau badan usaha berbentuk badan hukum yang mengerahkan TKI ke luar negeri baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun pihak lain. Menurut pasal 2 peraturan MENAKER No. PER-05/MEN/1998 pengerah tenaga kerja yang dapat mengerahkan TKI ke luar negeri adalah : a. Instansi Pemerintah b. Badan usaha yang terdiri dari : 1) BUMN 2) Koperasi 3) Perusahaan Daerah 4) Perusahaan Swasta. 4

2. Program ekspor jasa tenaga kerja Dalam arahan GBHN 1993, bahwa ekspor tenaga kerja ke luar negeri, dengan pendapat dasar filosofi sebagai ekspor jasa tenaga kerja keluar negeri bukan ekspor komoditi yang merupakan bagian dari program pembangunan ekonomi nasional, dengan sasaran penerimaan devisa negara yang tetap memperhatikan harkat, martabat serta nama baik bangsa dan negara. Dan mengandung maksud sebagai tujuan tertentu, yaitu mensukseskan ekspor jasa tenaga kerja Indonesia sejalan dengan amanat GBHN tahun 1993, dan bertujuan sebagai berikut : a. Perluasan lapangan kerja b. Peningkatan kualitas tenaga kerja c. Peningkatan perlindungan tenaga kerja d. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, penerimaan devisa negara (Depnaker, 1994). 3. Tenaga Kerja versus Kesempatan Kerja. Konsekuensi yang tidak dihindarkan akibat bertambahnya jumlah penduduk adalah lahirnya tenaga kerja. Besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung pada tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas. Semakin tinggi tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian akan ketersediaan tenaga kerja semakin meninggkat. Masalahnya sejauh mana kesempatan kerja menampung tenaga kerja yang melimpah. Apa yang terlihat selama ini, perluasan lapangan kerja itu berjalan seret, tidak dapat mengimbangi lajunya kenaikan jumlah tenaga

kerja, sehingga tidak dapat di hindarkan munculnya kaum penganggur, baik yang sifatnya terbuka maupun yang tersembunyi. Kurangnya kesempatan kerja yang tersedia tidak lepas dari struktur perekonomian Indonesia yang untuk sebagian masih tergantung pada sektor pertanian. Sektor ini nyatanya tidak dapat tumbuh dengan cukup pesat untuk dapat menyerap angkatan kerja yang besar itu. Hal ini mengakibatkan timbulnya keterbatasan kesempatan kerja secara umum, rendahnya produktifitas dan rendahnya pendapatan masyarakat. Mencegah tantangan tekanan angkatan kerja ini diperlukan usaha-usaha penciptaan kesempatan kerja yang lebih bervariasi dengan tidak melupakan factor pendukung dan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Masalah kesempatan kerja tidak dapat dipisahkan dari pembangunan bidang lain, sehingga dalam pemecahannya harus dikaitkan dengan melihat latarbelakang semua bidang lain yang melingkupinya. Oleh karena itu, hambatan perluasan kesempatan kerja ini harus dikaitkan dengan ketimpangan struktur kependudukan dan ekonomi pada masalampau. Demikian pula untuk masa yang akan datang, diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang situasi masa lampau dan masa kini. (Darmansyah, 1986 : 32).

B. Pengertian Migrasi Menurut Lee, ( dalam Banawati: 2013) definisi migrasi secara luas adalah suatu bagian dari mobilitas atau pergerakan penduduk yang berarti suatu perpindahan penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lainnya dengan maksud dan tujuan untuk menetap. Tidak ada pembatasan baik dari jarak maupun sifatnya, yaitu apakah tindakan tersebut bersifat sukarela atau terpaksa, serta tidak adaperbedaan migrasi dalam negeri maupun migrasi luar negeri. Faktor-faktor orang mengambil keputusan bermigrasi dan proses imigrasi ada empat faktor yaitu : 1. Faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor yang terdapat di daerah tujuan 3. Rintangan rintangan yang menghambat 4. Faktor-faktor pribadi. Aktivitas menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri termasuk migrasi Internasional yaitu emigrasi. Menurut Bintarto (1997 : 7) emigrasi artinya suatu perpindahan yang diikuti dengan perubahan kebiasaan hidup dan mereka tidak pulang lagi ke daerah asal. Selanjutnya dikatakan migrasi, apabila pelaku tersebut tinggal minimal 6 bulan. Menurut definisi ini tidak ada batasan jarak tentang perpindahan, sifatnya sukarela atau terpaksa, tidak ada pula perbedaan migrasi dalam negeri maupun migrasi luar negeri. Bahkan perpindahan antara apartemen yang hanya melewati lantai juga termasuk migrasi. Walaupun demikian,ada beberapa perpindahan yang tidak termasuk migrasi, misalnya kaum nomad,

pekerja musiman yang tidak lama berdiam disuatu tempat, berlibur untuk rekreasi ( Lee,1992). C. Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Menjadi TKI Di Luar Negeri 1. Faktor daerah tujuan a. Lapangan kerja terbuka Orang tertarik keluar negeri karena adanya kesempatan kerja yang sangat terbuka. Sejalan dengan ide kemampuan dan modernisasi juga terdapat kecenderungan yang sama terhadap urbanisasi. Pada hakekatnya yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Dikotalah prakteknya segala ide untuk kemajuan dilaksanakan. Juga dikota-kotalah tersedia kesempatan kerja yang banyak, oleh sebab itu sangat dirasakan oleh golongan terpelajar, karena sedikit sekali mereka dapatkan atau kerjakan kalau mereka tinggal dikampung (Naim, 1984). Sama halnya dengan responden di Desa Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes belum semua keluarga mendapat lapangan kerja yang tetap. Mereka bertekad merantau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diluar negri untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita mereka. Dan usaha agar dapat menyambung hidupnya didaerah asal. b. Sarana hidup lengkap Jika suatu daerah fasilitas hidup lengkap, orang ingin kedaerah itu. Yang termasuk fasilitas hidup antara lain pusat pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, rekreasi dan transportasi (Datta 1997 : 60).

c. Penghasilan relatif tinggi Menurut Todaro (1992 dalam Ardiyanto 2008) berangkat dari asumsi bahwa migrasi terutama sekali berdasar pada perhitungan ekonomis rasional bagi migran individual walaupun terjadi pengangguran yang tinggi di kota, migrasi berlangsung sebagai akibat perbedaan desa-kota yang lebih mengenal penghasilan yang diharapkan daripada penghasilan aktual. Dasar pemikiran utama adalah para migran sebagai para pembuat keputusan menganggap berbagai kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka sebagai antara. 2. Faktor Daerah Asal a. Penghasilan rendah Dikatakan salah satu alasan primordial untuk menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri adalah perjuangan ekonomi pada masa dulu maupun sekarang. Dikatakan lagi secara tradsional sekalipun sawah cukup untuk kelangsungan hidup keluarga orang muda selalu didorong untuk pergi merantau mencari rezeki. Ia masih sanggup berdiri sendiri dan menghidupi keluarganya pula bila datang masanya untuk berkeluarga. Berdasarkan teori diatas orang muda zaman sekarang tidak menyukai bidang pertanian yang masih dilaksanakan secara tradisional. Hal itu dikarenakan hasil dari pertanian jauh lebih rendah jika dibandingkan upah pekerja yang lain (Naim, 1984).

b. Lapangan kerja sulit Kesulitan memperoleh lapangan kerja ini telah dirasakan baik oleh penduduk yang berpendidikan menengah dan tinggi apalagi oleh penduduk yang berpendidikan rendah. Dari tahun ke tahun jumlah pencari kerja terus meningkat tidak seimbang dengan terbukanya lapangan kerja. Sebagai akibatnya dari tahun ke tahun pengangguran itu bertambah terus dan lebih mengecewakan lagi bertambahnya pengangguran ini terdiri dari para tenaga terdidik (Hasan, 1996 : 62) D. Penelitian yang relevan Penelitian yang dilakukan oleh Atik Trisna Utami Dewi (2008) yang berjudul Studi Minat Migrasi Penduduk Kendal Menjadi TKI di Malaysia, dengan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik dan profil TKI serta mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong minat penduduk kendal untuk bermigrasi di Malaysia. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa Model Binary Logistic Regression mempunyai kehandalan sebesar 70,0% dalam memprediksi. Dari hasil best fit model menghasilkan tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap minat migrasi untuk menjadi TKI di Malaysia yaitu Upah, Status Perkawinan, dan Status pekerjaan di daerah asal. Penelitian yang dilakukan oleh Sobirin (2005) yang berjudul Motivasi Warga Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Menjadi TKI ke Luar Negeri. Penelitian bertujuan untuk

mengetahui motivasi warga desa baseh kecamatan kedungbanteng kabupaten banyumas menjadi TKI di Luar negeri. Hasil bahwa uang hasil kerja luar negeri yang di peroleh dari para TKI asal desa Baseh digunakan untuk keperluan modal usaha, membuat atau memperbaiki rumah, membeli tanah, membeli peralatan rumah tangga, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan disimpan di Bank. Penelitian yang akan lakukan oleh peneliti adalah Faktor-faktor Pendorong warga Desa Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes menjadi TKI dengan tujuan untuk mengetahui Faktor Pendorong Warga Desa Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes menjadi Tenaga Kerja Indonesia menggunakan sampel kelompok, yaitu kelompok para Tenaga Kerja Indonesia. Bedanya dengan penelitian sebelumnya adalah lokasinya, tujuan dan teknik pengambilan sampelnya.

Tabel 2.1 Penelitian yang relevan No Nama dan Tahun Tujuan Penelitian 1. Trisna Mengidentifikasi Utami karakteristik dan Dewi profil TKI serta (2008) mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong minat penduduk Kendal untuk bermigrasi di Malaysia. Pengambilan Sampel Binary Logistic Regression Hasil Penelitian Menghasilkan tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap minat migrasi untuk menjadi TKI ke Malaysia yaitu, Upah, perkawinan, dan status pekerjaan di daerah asal. 2. A. Sobirin (2005) Motivasi Warga Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Menjadi TKI ke Luar Negeri Sampel diambil 10% Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa uang hasil kerja luar negeri yang di peroleh dari para TKI asal desa Baseh digunakan untuk keperluan modal usaha, membuat atau memperbaiki rumah, membeli tanah, membeli peralatan rumah tangga, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan disimpan di Bank. 3. Nunung Purwanti (2014) Faktor-faktor pendorong warga desa jatirokeh kecamatan songgom kabupaten brebes menjadi TKI. Sampel kelompok Tenaga Kerja Indonesia yang sudah kembali ke Indonesia Faktor internal yang paling dominan adalah menjadi Tenaga Kerja Indonesia karena kemauan sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah karena gaji di luar negeri lebih besar. Sumber : Dewi utami (2008), Sobirin (2005), Purwanti (2014)

E. Kerangka Pikir Faktor-faktor pendorong warga Desa Jatirokeh menjadi TKI Ketersediaan lapangan kerja Angkatan kerja pengangguran Bekerja TKI Dalam negeri Memperbaiki taraf hidup Bekerja keluar negeri Faktor-faktor Gambar : Diagram alir kerangka pikir penelitian