BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MANDAILING NATAL

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 14 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR BALI, Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 68 Tahun : 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

1 of 5 02/09/09 11:41

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 100 TAHUN 2001 SERI D.97 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 11

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Bab XI Pasal 46 Peraturan Daerah Kotawaringingin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat ; Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat ; : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) - 341 -

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4433); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; - 342 -

16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 6. Dinas adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat. 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat. Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari : 1. Kepala Dinas ; BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 2. Sekretaris, terdiri dari : 3. Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian. - 343 -

4. Kepala Sub Bagian Keuangan ; 5. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program 6. Bidang, terdiri dari: a. Kepala Bidang Perikanan Budidaya, terdiri dari: 1) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya ; 2) Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya ; 3) Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan ; b. Kepala Bidang Perikanan Tangkap, terdiri dari: 1) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap ; 2) Kepala Seksi Usaha Perikanan Tangkap ; 3) Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan; c. Kepala Bidang Pengendaliann Mutu dan Pemasaran, terdiri dari: 1) Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan ; 2) Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran ; 3) Kepala Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Penyuluhan ; d. Kepala Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri dari : 1) Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ; 2) Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ; 3) Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; a. Jabatan Fungsional terdiri dari ; 1) Penyuluh Perikanan 2) Pengawasan Perikanan b. Unit Pelaksana Teknis Dinas terdiri dari :. 1) Balai Benih Ikan (BBI) 2) Balai Benih Udang (BBU) 3) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) 4) Pusat Data dan Informasi Spasial Kabupaten (PDISK) Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Pasal 5 Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah menyelenggarakan Kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Kelautan dan Perikanan. - 344 -

Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku. b. Pembinaan perikanan budidaya. c. Pembinaan perikanan tangkap. d. Pembinaan dan pengendalian mutu, pengolahan dan pemasaran hasil. e. Pengeloaan sumber daya kelautan dan perikanan. f. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kelautan dan perikanan. g. Pembinaan, penyuluhan, pendidikan kelautan dan perikanan. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Dinas Kelautan dan Perikanan, mempunyai kewenangan sebagai berikut a. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan Kabupaten. b. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan dalam rangka pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut ; c. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan terpadu dan pemanfaatan sumberdaya laut antar Kabupaten/Kota; d. Pelaksanaan kebijakan perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut, pemberdayaan masyarakat pesisir antar Kabupaten/Kota ; e. Pelaksanaan dan penyerasian riset kelautan, dan pengawasan pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam ; f. Penetapan kebijakan dan pengaturan dan pelaksanaan koordinasi eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut, perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya di wilayah Kabupaten; g. Kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia di Bidang Kelautan dan Perikanan ; h. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut; i. Pelaksanaan dan koordinasi pemetaan potensi sumberdaya kelautan, penyerasian dan pengharmonisasian pengelolaan wilayah dan sumberdaya laut j. Koordinasi pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya, mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut wilayah kabupaten; k. Menetapkan kebijakan rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan dan lingkungannya antar Kabupaten/Kota ; l. Pelaksanaan dan koordinasi penetapan jenis ikan yang dilarang diperdagangkan dan jenis ikan yang dilindungi ; m. Koordinasi pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman, konservasi plasma nutfah spesifik lokasi, eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya di wilayah kewenangan provinsi ; n. Koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang perairan, dan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi perairan wilayah kewenangan provinsi; o. Perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian tata ruang laut, koordinasi pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungan wilayah Provinsi ; p. Rehabilitasi pesisir, pulau-pulau kecil dan laut di wilayah kewenangan Provinsi ; q. Bimbingan dan koordinasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah kewenangan Provinsi ; r. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan, koordinasi dan pelaksanaan estimasi stock ikan di wilayah perairan kewenangan Provinsi ; s. Fasilitasi kerjasama pengelolaan dan pemanfaatan perikanan antar Kabupaten/Kota ; t. Penetapan kebijakan pelaksanaan pungutan perikanan, usaha perikanan tangkap wilayah kewenangan Provinsi dan pemberdayaan nelayan kecil ; u. Kebijakan sistem permodalan, promosi dan investasi di bidang perikanan tangkap kewenangan Provinsi ; v. Koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan provinsi dan pembangunan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain ; w. Pelaksanaan kebijakan produk perbenihan perikanan dan pembangunan dan pengolahan balai benih ikan air tawar, air payau dan laut serta mutu benih/induk ikan; - 345 -

x. Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologi dan pakan ikan, akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan, rekomendasi eksport, import induk dan benih ikan ; y. Pelaksanaan kebijakan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya ; z. Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan, perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit ikan; dan å. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan ikan. BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas bertugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan kelautan dan perikanan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kelautan dan Perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; b. Pembinaan produksi dan pengembangan teknologi ; c. Pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan dan petani nelayan ; d. Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan sumberdaya hayati ; e. Pengembangan prasarana perikanan ; dan f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di Bidang Kelautan dan Perikanan. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program, penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif yang meliputi : perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi, tata laksana dan analisis jabatan serta perpustakaan, dokumentasi dan data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran SKPD b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD e. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas bidang secara terpadu. - 346 -

Pasal 12 Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan 2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan umum, administrasi perkantoran, kepegawaian, kehumasan dan protokol serta perlengkapan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Menyelenggarakan pelayanan umum, tata usaha dan surat menyurat. b. Melakukan perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan pengendalian, perlengkapan, perbekalan serta sarana dan prasarana c. Melaksanakan urusan kepegawaian. d. Melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan. e. Melaksanakan urusan perpustakaan dan kearsipan. f. Menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan. Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan rencana, pengelolaan dan pengendalian keuangan, melaksanakan penatausahaan dan pelaporan keuangan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan anggaran keuangan. b. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian keuangan. c. Menghimpun, mengklarifikasi serta mengolah data dan bahan analisa pelaksanaan anggaran, pembukuan, perbendaharaan dan verifikasi. d. Melaksanakan akuntansi keuangan. Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dalam pengelolaan program yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. - 347 -

Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran. b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan sratistik. c. Melaksanakan pengelolaan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan. Bagian Ketiga KEPALA BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA Pasal 19 Kepala Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas menyeleng-garakan perencanaan, pengembangan, pembinaan sarana dan prasarana perikanan budidaya, produksi dan usaha budidaya, perbenihan serta melakukan pengendalian kesehatan ikan dan sanitasi lingkungan. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis data budidaya ikan; b. Penyiapan bahan penelitian/pengujian dan pengembangan teknologi penangkapan ikan dan teknologi anjuran di Bidang Budidaya Ikan ; c. Penyiapan bahan perumusan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian kelayakan teknis teknologi budidaya ikan ; d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi budidaya ikan ; dan e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 21 Kepala Bidang Perikanan Budidaya, terdiri dari : 1. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya; 2. Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya ; 3. Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan ; Paragraf 1 Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya Pasal 22 Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya mempunyai tugas menyelenggarakan inventarisasi, identifikasi, dan penyusunan rancangan pembangunan dan pengembangan, menyiapkan rancangan dan skala prioritas pembangunan pengembangan rehabilitasi sarana dan prasarana budidaya serta kelengkapannya serta perumusan petunjuk teknis pola tatalaksana pengelolaannya. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis data prasarana dan sarana budidaya ; b. Penyiapan bahan pembinaan teknis pemanfaatan, pengembangan pola rehabilitasi dan pemeliharaan serta pengguna jasa prasarana dan sarana budidaya; c. Penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis pola tatalaksana pengelolaan sarana dan prasarana budidaya ; d. Penyiapan bahan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pengembangan prasarana dan sarana budidaya; dan - 348 -

e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya Pasal 24 Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya mempunyai tugas inventarisasi, identifikasi, perencanaan dan pengembangan budidaya ikan, penelitian dan pengembangan teknologi budidaya, penerapan teknologi anjuran dibidang budidaya, penelitian dan pengembangan teknologi spesifik daerah, melakukan pembinaan, bimbingan dan pengembangan usaha budidaya berbasis pemberdayaan kelompok, melakukan pelayanan dan pengawasan perizinan usaha budidaya, prosedur dan tata cara permohonan izin usaha serta pemantauan pelaksanaan Izin Usaha Budidaya, serta perumusan petunjuk teknis pola tatalaksana pengelolaannya, serta pembinaan pembudidaya/kelompok pembudidaya ikan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis data produksi dan usaha produksi; b. Penginventarisasian, identifikasi, perencanaan pembinaan dan pengembangan serta pengendalian budidaya ikan di laut dan perairan umum; c. Penginventarisasian, identifikasi, pembinaan dan pengembangan serta pengendalian budidaya ikan laut, payau dan air tawar ; d. Penginventarisasian, identifikasi dan bimbingan teknis budidaya; e. Penyiapan bahan perumusan bimbingan dan pelayanan sarana teknologi berproduksi; f. Pelaksanaan bimbingan dan pengembangan kelembagaan petani/ pembudidaya ikan sekaligus melaksanakan penyuluh; g. Pelaksanaan evaluasi, pemantauan dan pelaporan kegiatan; h. Penyiapan bahan penelitian/pengujian dan pengembangan teknologi budidaya spesifik daerah dan teknologi di bidang budidaya ikan; i. Penyiapan bahan perumusan pembinaan, pengembangan dan pengendalian kelayakan teknis teknologi budidaya ikan; dan j. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan Pasal 26 Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan inventarisasi, identifikasi, dan perencanaan dan pengembangan teknologi kesehatan ikan dan sanitasi lingkungan, serta perumusan petunjuk teknis pola tatalaksana pengelolaannya. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis data perbenihan ikan; b. Penyiapan bahan penelitian/pengujian dan pengembangan teknologi perbenihan ikan dan teknologi anjuran di bidang perbenihan ikan ; c. Penyiapan bahan perumusan pembinaan dan pengembangan kelayakan teknis teknologi perbenihan ikan ; d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perbenihan ikan ; e. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis kondisi sumberdaya ikan dan lingkungan perairan umum, sungai, waduk, rawa dan genangan air lainnya ; f. Penyiapan bahan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit ikan ; g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengendalian hama dan penyakit ikan ; - 349 -

h. Penyiapan bahan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran perairan laut dan air tawar ; dan i. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keempat KEPALA BIDANG PERIKANAN TANGKAP Pasal 28 Kepala Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pembinaan prasarana dan sarana penangkapan, teknis tata operasional pelabuhan perikanan, teknis kapal dan alat tangkap perikanan, teknis perizinan usaha penangkapan, melakukan pembinaan dan bimbingan teknis usaha penangkapan, melakukan pembinaan tata pemanfaatan perikanan perairan pedalaman, perairan payau dan perairan laut serta pemanfaatan data dan potensi kelautan dan perikanan. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, menyelenggarakan fungsi : a. Penginventarisasian, identifikasi, perencanaan pembinaan dan pengembangan serta pengendalian penangkapan ikan di laut dan perairan umum ; b. Mengoordinasikan kegiatan analisis dan perencanaan kebutuhan prasarana penangkapan dan sarana kelengkapannya agar sesuai dengan kebutuhan di lapangan ; c. Mengoordinasikan kegiatan penyusunan pedoman sebagai bahan pembinaan teknis penetapan lokasi pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan penetapan skala prioritas pembangunan fasilitas pokok fungsi dan tambahan ; d. Mengoordinasikan kegiatan pembinaan nelayan untuk kelayakan dan pengembangan lebih lanjut ; e. Melaksanakan pelayanan dan pengawasan perijinan usaha perikanan tangkap melalui monitoring dan pemantauan serta laporan agar dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; f. Mengevaluasi hasil yang telah dicapai oleh Bidang Perikanan Tangkap untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan perencanaan selanjutnya ;dan g. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 30 Kepala Bidang Perikanan Tangkap, terdiri dari : a. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap; b. Kepala Seksi Usaha Perikanan Tangkap ; c. Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan. Paragraf 1 Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap Pasal 31 Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tangkap mempunyai tugas inventarisasi, identifikasi melaksanakan bimbingan dan pengawasan, menyiapkan rancangan dan skala prioritas pembangunan, pengembangan dan rehabilitasi prasarana penangkapan ikan dan sarana kelengkapannya termasuk kapal penangkap ikan, alat tangkap, serta pembinaan nelayan. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis data prasarana dan sarana penangkapan ikan ; b. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis dalam penetapan lokasi pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, penetapan skala prioritas pembangunan fasilitas pokok, fungsional dan tambahan serta pengembangan rehabilitasi dan pemeliharaan pelabuhan perikanan; - 350 -

c. Penyiapan bahan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pengembangan/ pemanfaatan prasarana dan sarana penangkapan ikan ; dan d. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Kepala Seksi Usaha Perikanan Tangkap Pasal 33 Kepala Seksi Usaha Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyelenggarakan inventarisasi, identifikasi penyiapan bahan pembinaan, pengembangan dan pengendalian penangkapan ikan di perairan laut dan perairan umum, penelitian, pengembangan teknologi penangkapan spesifik daerah, pengujian dan penerapan teknologi anjuran dibidang penangkapan ikan, melakukan pelayanan dan pengawasan perijinan usaha perikanan yang menyangkut informasi perijinan, prosedur dan tata cara permohonan ijin usaha serta pemantauan pelaksanaan ijin usaha perikanan. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Kepala Seksi Usaha Tangkap Perikanan, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, identifikasi dan analisis data penangkapan ikan di laut dan perairan umum ; b. Penyiapan bahan penelitian/pengujian dan pengembangan teknologi penangkapan ikan dan teknologi anjuran di bidang penangkapan ikan dan perairan umum ; c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penangkapan ikan di laut dan perairan umum ; d. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan Pasal 35 Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan mempunyai tugas pembinaan, bimbingan dan pemanfaatan perikanan perairan pedalaman, perairan payau dan perairan payau serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data statistik perikanan tangkap serta data dan potensi kelautan dan perikanan. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan bimbingan, pembinaan dan tata pemanfaatan di Bidang Perikanan Perairan Tawar ; b. Penyelenggaraan bimbingan, pembinaan dan tata pemanfaatan di Bidang Perikanan Perairan Payau; c. Penyelenggaraan pendataan data dan potensi kelautan dan perikanan; dan d. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kelima Kepala Bidang Pengendalian Mutu Dan Pemasaran Pasal 37 Kepala Bidang Pengendalian Mutu dan Pemasaran mempunyai tugas menyelenggarakan bimbingan, pembinaan dan pengembangan mutu dan pengolahan hasil perikanan, pemasaran serta usaha dan investasi. - 351 -

Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Kepala Bidang Pengendalian Mutu dan Pemasaran, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan teknologi penanganan, pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan; b. Pengoordinasian pemasaran hasil perikanan; c. Penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan; d. Pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, bimbingan permodalan dan kerjasama usaha perikanan; e. Penyiapan bahan dan rencana pengembangan usaha di Bidang Perikanan; dan f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 39 Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri dari: a. Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan ; b. Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perikanan; c. Kepala Seksi Usaha dan Investasi. Paragraf 1 Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Pasal 40 Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan, pembinaan dan pengawasan mutu meliputi produk, tenaga, sarana, prosedur dan metode pengujian serta Unit Pengolahan Hasil Perikanan. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan, menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan standar mutu dan pengolahan hasil perikanan ; b. Penyiapan bahan pembinaan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan ; c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan mutu dan pengolahan hasil ; d. Penyiapan bahan untuk penyusunan metode pengujian serta unit pengolahan hasil perikanan ; dan e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Pasal 42 Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan bimbingan, pembinaan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan meliputi sarana dan prasarana pemasaran, pemantauan dan analisis pasar, data dan statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta promosi potensi dan produksi hasil perikanan. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran, menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan ; b. Pelaksanaan analisa pasar hasil perikanan ; c. pelaksanaan pemantauan harga pasar baik dalam negeri maupun luar negeri ; d. Pelaksanaan penyelenggaraan promosi hasil perikanan di daerah dan Tingkat Nasional ; - 352 -

e. Pelaksanaan pengembangan data statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan ; dan f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Kepala Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Penyuluhan Pasal 44 Kepala Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan analisa usaha bidang perikanan, bimbingan permodalan dan investasi serta kerjasama usaha perikanan. Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Kepala Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Penyuluhan, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sistem usaha perikanan; b. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan permodalan kepada pelaku usaha di Bidang Perikanan ; c. Menyiapkan bahan koordinasi pemberdayaan KKMB ; d. Menyiapkan bahan kemitraan usaha di Bidang Perikanan ; e. Menyiapkan bahan koordinasi Temu Usaha Bidang Perikanan ; dan f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keenam Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Pasal 46 Kepala Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, pelestarian ekosistem perairan beserta plasma nutfah dan sumberdaya ikan, dan penataan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan (SDKP). Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Kepala Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan fungsi : a. Pembinaan, penyelenggaraan dan penerapan hukum dalam rangka pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan ; b. Pembinaan, penyelenggaraan dan penerapan operasional pelestarian ekosistem sumber daya kelautan dan perikanan ; c. Pembinaan, penyelenggaraan, penyerasian dan penerapan operasional tata pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan ; dan d. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 48 Kepala Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri dari : a. Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; b. Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; c. Kepala Seksi Pengolahan Sumber Daya Kelautan Pesisir; Paragraf 1 Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan - 353 -

Pasal 49 Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, memantau dan mengevaluasi dan memberi bimbingan pelaksanaan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan serta menyelesaikan kasus pelanggaran hukum di Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan fungsi: a. Pembinaan dan penyelenggaraan hukum Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ; b. Penyiapan konsep perangkat peraturan serta perumusan konsep operasional tehnis pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan ; c. Pelaksanaan bimbingan operasional tehnis pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan serta upaya penegakan hukum di Bidang Kelautan dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ; d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penegakan hukum di Bidang Kelautan dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ; dan e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pasal 51 Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan analisis ekosistem kritis bagi sumberdaya ikan endemik dan melaksanakan perlindungan, konservasi serta rehabilitasi sumber daya ikan kritis dan langka melalui pengembangan suaka sumberdaya kelautan dan perikanan. Pasal 52 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, dan analisis habitat sumberdaya ikan endemik, kritis dan langka ; b. Bimbingan pelaksanaan teknis konservasi rehabilitasi dan perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan ; c. Penyusunan konsep pemulihan ekosistem kritis bagi habitat sumberdaya ikan endemik ; d. Penyusunan pola penataan wilayah suaka serta pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan suaka ; dan e. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pasal 53 Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas melakukan penataan, pengendalian serta penyerasian pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. - 354 -

Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi dan analisis penyebaran plasma nutfah di perairan Kabupaten Kotawaringin Barat ; b. Memberikan bimbingan pelaksanaan teknis analisis sumber daya kelautan dan perikanan di perairan Kabupaten Kotawaringin Barat ; c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan ;. d. Memberikan bimbingan teknis pemantauan kelautan dan evaluasi, situasi sumber daya kelautan dan perikanan ; e. Perumusan tata pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; dan f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 55 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 56 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku. BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 57 (1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kelautan dan Perikanan. (2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. BAB VII TATA KERJA Pasal 58 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing; - 355 -

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya ; BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 Uraian tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Dinas Kelautan dan Perikanan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 60 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka segala peraturan yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku. Pasal 61 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Cap/ttd H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, Cap/ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 012 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR 20-356 -