Bab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat pada dunia bisnis hampir terjadi di semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis produk semakin ketat. Hal ini dapat

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri pada saat ini semakin meningkat,

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan kemajuan teknologi meningkatkan daya kreativitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

Sebelum melakukan pembelian terhadap barang atau jasa, secara umum konsumen sebagai individu akan melalui beberapa tahapan seperti mencari informasi,

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK VIVA HAND AND BODY LOTION DI SURABAYA (Studi Pada Carrefour Bubutan Junction Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan berbagai sektor industri untuk merebutkan pangsa pasar,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. lama (non-durable consumer goods) sangat ketat. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. dan bersaing agar produknya menjadi unggulan. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori industri yang kini muncul adalah Fast Moving Costumer Goods (FMCG). Banyak perusahaan yang bergerak di kriteria industri ini, hal ini mendorong perusahaan melakukan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan. Ciri-ciri dari industri FMCG adalah produk yang diperdagangkan cepat terjual, harganya terjangkau, dan tidak diperlukan banyak pertimbangan bagi pelanggan untuk membeli produk tersebut, contohnya; minuman, toileteries, sayuran, makanan, kosmetik dan lain sebagainya. Seperti yang sudah disebutkan dalam ciri FMCG, produk dalam kategori ini dibeli oleh pelanggan dengan keputusan yang cukup cepat tanpa banyak pertimbangan, karena harga yang relatif terjangkau. Maka itu diperlukan promosi dan iklan yang baik sehingga merek tersebut dapat diingat dengan mudah oleh pelanggan. Produk-produk dari industri FMCG memiliki banyak pelanggan, karena merupakan produk yang dibutuhkan sehari-hari. Oleh sebab itu industri ini selalu tumbuh, dan meningkat dengan cepat. Salah satu satu produk yang termasuk kategori industri FMCG adalah toiletries dan kosmetik. Menurut penelitian AC NIELSEN orang menghabiskan uang untuk membeli produk toiletries dan kosmetik sama dengan mereka menghabiskan uang untuk makanan mereka. Hand and body lotion termasuk 1

kepada produk toiletries, yang menggunakannya bukan hanya wanita melainkan pria juga menggunakan produk ini dalam beragam merek dan variant hand&body lotion. (majalah : Swa 20/XXII/ 21 September-4 Oktober 2006) Berikut daftar 7 perusahaan terdepan di Indonesia yang memproduksi hand and body lotion. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki segmentasi pasar yang sama yaitu perempuan usia 18-25 tahun, dimana harga dan manfaat produk yang ditawarkan relatif sama. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang Memproduksi hand and body lotion di Indonesia no Nama produk Perusahaan 1 Emeron PT. Lion Wings 2 Citra PT. Unilever 3 Nivea PT. Beiersdorf Indonesia 4 Vaselin PT Unilever 5 Viva PT Vitapharm 6 Shinzui PT. Bina Karya Prima 7 Marina PT. Barclay Sumber: www.iknow.com (diunduh pada tanggal 10 Desember 2009) Seperti kategori produk lainya hand and body lotion juga mengalami persaingan yang sangat ketat untuk menjadi market leader. Salah satu strategi yang digunakan untuk menjadi market leader adalah membangun merek yang kuat, tidak sekedar nama saja, tetapi bagaimana identitas tersebut mampu mencerminkan kredibilitas, integritas dan nilai yang dianut oleh perusahaan tersebut dapat dikemas, dan disampaikan melalui produk atau jasanya. Produk hand&body lotion yang beredar di pasaran mempunyai harga dan manfaat yang relatif sama, sehingga keputusan pelanggan jatuh pada pilihan 2

merek. Merek yang akan dipilih oleh pelanggan adalah merek yang paling mereka ingat dan berkesan (Kesadaran Merek), merek yang mewakili personality mereka (Asosiasi Merek), merek yang dianggap paling berkualitas (Kesan Kualitas) dan merek yang sebelumnya mereka sudah pernah coba dan merasa puas (Kesetian Merek). Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Kesan Kualitas, dan Kesetian Merek merupakan 4 dimensi yang membentuk Ekuitas Merek (David Aeker, 1980). Apabila 4 dimensi tersebut sudah dimiliki oleh sebuah merek dengan baik, maka hal tersebut dapat mendorong pelanggan untuk membeli produk mereka untuk pertama kali dan seterusnya, dengan begitu sebuah merek bisa dikatakan mempunyai posisi yang kuat. Kekuatan posisi suatu merek juga dapat kita lihat melalui data Brand Value, dimana dalam menghitung Brand Value yaitu Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Kesan Kualitas, dan Kesetian Merek menjadi indikator penting. (Sumber : majalah SWA 16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009.) Table 1.2 Brand Value beberapa merek hand and body lotion (dalam persen) merek Brand Value 2009 Brand Value 2008 Brand Value 2007 Citra 62,2 57,5 67,1 marina 36,1 17,2 43,6 Vaselin 32,9 12,0 38,2 Viva 32,1 12,7 39,1 Nivea 3,5 3,1 4,3 Sumber : majalah SWA 16/XXV/27 JULI-5 AGUSTUS 2009 3

Data Brand Value dari majalah SWA didapat dari riset MARS. MARS menghitung Brand Value dengan sistem random ke kota-kota besar di Indonesia. Metodologi penilaian berdasarkan konsep Brand Equity oleh David Aeker (1980) yang diperkaya dengan dimensi gain index dan trust. Brand equity dalam Brand Value menjadi indikator domininan dalam menghitung Brand Value. Dari tabel 1.2 dapat kita lihat pada masing-masing merek fluktuasi Brand Value tiap tahunnya, namun posisi dalam 3 tahun tidak mengalami perubahan. Citra selalu menjadi market leader, marina nomer 2, dan vaselin urutan ke-3. Citra, Marina dan Vaselin selalu menjadi 3 besar merek hand&body lotion di indonesia. Vaseline selalu menjadi urutan ke-3 walaupun upaya yang dilakukan dalam menjadi market leader tergolong tinggi. Target utama produk hand and body lotion adalah wanita usia 18-25 tahun. Mahasiswi merupakan salah satu target pasar dari produk vaseline dan hand&body lotion lainnya. Salah satu fakultas yang yang memiliki jumlah mahasiswi dengan tingkat kepedulian yang tinggi akan penampilan dan perawatan tubuh adalah Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI), dimana mahasiswi dituntut untuk berpenampilan rapih namun tetap menarik terutama di program studi non-pendidikan. Jumlah mahasiswi di FPEB berjumlah 1015 orang (BAAK UPI 2010). Untuk mengetahui Brand Equity hand&body lotion di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2007 sampai 2009, dilakukan penelitian pendahuluan terhadap 30 orang 4

mahasiswi pengguna hand and body lotion. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada grafik 1.1 berikut : 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 94% 91% 79% 82% 94% 94% 79% brand recognation top of mind brand recall Sumber : Penelitian pendahuluan (pada 30 orang mahasiswi FPEB UPI angkatan 2007-2009) Juli 2010 Gambar 1.1 Persentase Responden Meneliti Kesadaran Merek Kesadaran Merek dapat kita lihat dari brand recognation, top of mind dan brand recall. Dari Brand Recognation kita dapat mengetahui pengetahuan mereka mengenai produk mereka. Persentase untuk tingkat pengenalan responden mengenai tingkat pengenalan 5 merek hand and body lotion adalah, artinya seluruh responden mengenal dengan baik merek-merek tersebut. Top Of Mind (TOM) adalah kemampuan responden untuk mengingat merek tersebut saat melakukan pembelian. Untuk TOM merek yang memiliki persentase diatas 90% adalah Citra, Marina dan Viva. Sedangkan Brand Recall adalah untuk mengetahi apakah responden mengenal merek tersebut lebih baik dari merek lainnya. Untuk 5

Brand recall merek citra dan nivea mendapat persentase dimana para responden benar-benar mengetahui merek tersebut. Kesimpulannya merek citra memiliki peringkat teratas dalam dimensi Brand Awareness. 95% 90% 85% 80% 69% 68% 60% 40% 20% 5% 10% 15% 31% 32% setia tidak setia 0% citra marina vaseline nivea viva Sumber : Penelitian pendahuluan (pada 30 orang mahasiswi FPEB UPI angkatan 2007-2009) Juli 2010 Grafik 1.2 Persentase Responden Kesetian Merek Dimensi kedua yaitu, Kesetiaan Merek yang artinya kesetiaan responden terhadap merek tersebut, chart biru mengindikasikan respondenn setia terhadap merek tertentu dan chart merah mengindikasikan bahwa responden tidak setia dengan produk tersebut, semakin tinggi persantese tidak setia. Kesetian merek pada Citra dan Marina merupakan yang terbaik dibandingkan yang lain. Hal ini dilihat dari jumlah persentase diatas setia 90% dan persentase tidak setia 10%. Maka semakin buruk Kesetian Merek yang dimiliki oleh merek tersebut. Sehingga kemungkinan pelanggan membeli kembali produk tersebut menjadi kecil. Dalam dimensi kesetian merek, merek citra paling unggul dibandingkan yang lain. 6

90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 91% 9% 87% 13% 75% 78% 25% 22% 69% 31% ya tidak citra marina vaseline nivea viva Sumber : Penelitian pendahuluan (pada 30 orang mahasiswi FPEB UPI angkatan 2007-2009) Juli 2010 Gambar 1.3 Persentase Responden Asosiasi Merek dan Kesan Kualitas Kesan Kualitas adalah kesan kualitas yang ditimbulkan oleh suatu produk. Asosiasi Merek adalah bagaimana merek tersebut mampu mewakili personality dan prestige. Pertanyaannya adalah apakah merek tersebut mempunyai kualitas yang baik dan mampu mewakili personality dan prestige responden. Apabila persentase jawaban ya tinggi maka merek tersebut sudah cukup baik. Merek Citra dan merek Marina unggul dalam dimensi Kesan Kualitas dan Asosiasi Merek dilihat dari jumlah responden diatas 85%. Dan merek Citra mengungguli ke 4 dimensi dalam membentuk Ekuitas Merek Hand and body lotion pada 5 merek terdepan hand and body lotion (hasil pra penelitian Survey Terhadap 30 Mahasiswi FPEB 2010) Apabila dilihat dari data-data tersebut jelas terlihat bahwaa merek Vaseline tidak memiliki Ekuitas Merek yang cukup baik sehingga dapat meningkatkan 7

volume penjualannya. Dalam industri FMCG, customer dihadapkan pada pilihan berbagai merek dalam produk dan manfaat yang sama. Yang menjadi keputusan mereka dalam membeli produk tersebut adalah bagaimana pelanggan mengingat dan membedakan merek. Untuk menggapai keberhasilan merek dalam indutri FMCG, diperlukan promosi penjualan yang efektif. Berikut adalahah hasil survey mengenai tingkat pengetahuan 30 responden mengenai program promosi penjualan yang dilakukan oleh 5 merek hand and body lotion terdepan di Indonesia 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 60% 40% 55% 45% 86% 85% 75% 25% 14,00% 15,00% tahu tidak tahu Sumber : penelitian pendahuluan pada 30 mahasiswi FPEB UPI. juli 2010 Gambar 1.4 Persentase Pengetahuan Responden Terhadap Program Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah ramuan kunci dalam kampanye pemasaran yang berisi kumpulan alat-alat insentif. Sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian produk atau jasa lebih cepat dan lebih besar oleh 8

pelanggan (kotler&kellar 2009 : 554). Artinya program promosi penjualan tidak dilakukan terus menerus sepanjang tahun, melainkan dalam jangka waktu tertentu. Berikut jenis-jenis promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi hand and body lotion di Indonesia. Table 1.3 Jenis-jenis Promosi Penjualan yang Dilakukan oleh Perusahaan hand and body lotion produk kontes sampel diskon Point of hadiah purchase Citra - marina Vaseline Nivea - - - viva - - - - Sumber: pengumpulan data dari berbagai sumber Berdasarkan data-data tersebut, mengindikasikan bahwa Ekuitas Merek Vaseline kurang baik dibandingkan dengan pesaingnya karena sudah melakukan hampir semua program promosi namun tingkat ekuitas merek masih jauh tertinggal dari merek pesaingnya. Banyak hal yang dapat menyebabkan hal tersebut, diduga diantaranya karena kurang efektifnya kinerja promosi penjualan. Agar kinerja promosi penjualan produk Vaseline efektif, dilakukan berbagai upaya seperti melakukan berbagai promosi penjualan yang dianggap lebih baik daripada pesaing. Mengingat pentingnya peranan promosi penjualan dalam membangun Ekuitas Merek, maka penulis melakukan penelitian mengenai : Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Ekuitas Merek Produk Vaselin 9

1.1 Identifikasi dan Rumusan Masalah Industri hand and body lotion merupakan industri yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi masyarakat terutama wanita. Berbagai produsen hand and body lotion wanita muncul dan berkembang dengan bermacam-macam keungulan produk yang ditawarkan. Hal tersebut mengakibatkan persaingan di industri ini cukup ketat. Salah satu merek produk hand and body lotion yang tengah berkembang adalah vaselin yang merupakan produk dari PT. Unilever Indonesia, namun perkembangan merek hand and body lotion ini tidak sebaik pesaing-pesaingnya. Hal itu ditunjukan dengan rendahya brand value, ekuitas merek dan pengetahuan mengenai program promosi penjualan yang dilakukan oleh vaselin. Salah satu aset terpenting dalam meningkatkan penjualan adalah dengan meningkatkan ekuitas merek dari produk tersebut. Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai ekuitas merek produknya. PT. Unilever Indonesia berupaya untuk terus melakukan berbagai strategi pemasaran. Strategi yang dilakukan diantaranya adalah dengan terus melakukan kegiatan Promosi penjualan. Melalui efektivitas program pemasaran tersebut, dan peningkatan Ekuitas Merek, maka diharapkan Vaselin mampu terus bertahan dan berkembang dalam persaingan industri produk hand and body lotion. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden terhadap Promosi penjualan pada produk hand and body lotion Vaselin di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 10

2. Bagaimana gambaran brand equity yang dimiliki produk hand and body lotion merek Vaseline di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 3. Seberapa besar pengaruh Promosi penjualan terhadap brand equity hand and body lotion Vaselin di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Tanggapan responden terhadap Promosi penjualan pada produk hand and body lotion Vaselin di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 2. Gambaran brand equity yang dimiliki produk hand and body lotion merek Vaseline di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 3. Pengaruh Promosi penjualan terhadap brand equity hand and body lotion Vaselin di FPEB UPI angkatan 2007-2009. 1.3 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini, terdapat kegunaan diantaranya : 1. Kegunaan Ilmiah Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu manajemen pemasaran yang berkaitan dengan teori promosi penjualan dan teori ekuitas merek menganai consumer good. 11

2. Kegunaan Praktis Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan bagi perusahaan terkait yaitu PT Unilever Indonesia sebagai produsen hand and body lotion merek Vaselin, untuk meningkatkan efektifitas promosi penjualan sebagai strategi komunikasi pemasaran sehingga dapat meningkatkatkan ekuitas merek produk vaseline. 12