BAB III METODE PENILITIAN. Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan manajer (agen) ketika para manajer telah dikontrak oleh pemilik

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015: 1-12

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor utama suatu pembangunan. Sumber daya manusia yang berkualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berkembang di Indonesia. Pengertian akuntansi pemerintahan tidak terlepas

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULASI PERHITUNGAN KESENJANGAN FISKAL PEMEKARAN PROVINSI TAPANULI (DANA ALOKASI UMUM TAPANULI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan L

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pelayanan publik di daerah. Di Indonesia, dokumen anggaran daerah

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

Oleh : Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang telah disediakan dan dipublikasi oleh pihak lain. Penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di Indonesia adalah 497, total populasi adalah sebanyak 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok dari semua individu, objek, atau pengukuran yang sifat-sifatnya sedang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2007 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA TAHUN 2007

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

ANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sumber-sumber pendapatan di dalam wilayahnya sendiri. penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Agency problem muncul ketika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP BELANJA DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bandung )

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENILITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua kabupaten dan kota yang ada di Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil sebanyak 270 kabupaten dan kota sesuai dengan tabel sampel yang bersumber dari Krejcie dan Morgan (1970, dalam Sekaran dan Bougie, 2013) untuk populasi 500 tabel dapat dilihat pada lampiran 3. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan metode probability sampling atau sering disebut juga dengan random sampling, yaitu teknik yang memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Cara pengambilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling yaitu setiap elemen dalam populasi dapat dipilih dan setiap elemen mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai subjek. Peneliti menggunakan simple random sampling karena metode ini berkemungkinan besar bahwa sampel dapat mewakili populasi dalam penelitian. 3.2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diambil berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS yang diambil adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014. Data pendapatan asli daerah, dana alokasi umm, dana alokasi khusus, dan belanja modal tahun 2014 diambil dari laporan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 23

24 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel penelitian dalam penulisan ini terdiri dari empat variabel independent (X) dan satu variabel dependent (Y). Variabel independent (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif maupun secara negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada suatu pemerintah daerah, Dana Alokasi Umum (DAU) pada suatu pemerintah daerah, Dana Alokasi Khusus (DAK) pada suatu pemerintah daerah, dan belanja modal pada suatu pemerintah daerah. 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. 2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. DAU diukur dengan formula sebagai berikut: DAU = AD + CF DAU AD = Dana Alokasi Umum = Alokasi Dasar

25 CF = Celah Fiskal Alokasi Dasar dihitung berdasarkan Belanja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dengan memperhatikan kebijakan perbaikan penghasilan PNS antara lain kenaikan gaji pokok, gaji bulan ke-13 dan mempertimbangkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD). Gaji PNSD terdiri dari komponen Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan PPh, dan Tunjangan Beras. Celah fiskal dihitung berdasarkan kebutuhan fiskal dikurangi kapasitas fiscal. (Kementerian Keuangan, 2013). CF = KbF KpF KbF KpF = Kebutuhan fiskal = Kapasitas Fiskal Kebutuhan fiskal daerah merupakan kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum. Kebutuhan fiskal diformulasikan sebagai berikut: KbF = TBR (α1ip + α2iw + α3ipm + α4ikk + α5ipdrb/kap) TBR IP IW IPM IKK IPDRB/kap = Total Belanja Rata-rata APBD; = Indeks Jumlah Penduduk; = Indeks Luas Wilayah; = Indeks Pembangunan Manusia; = Indeks Kemahalan Konstruksi; = Indek Produk Domestik Regional Bruto per kapita;

26 α1, α2, α3, α4, α5 = Bobot dari masing-masing indeks variabel; α1 + α2 + α3 + α4 + α5 = 100%. Kapasitas fiskal daerah merupakan sumber pendanaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil. Kapasitas fiskal diformulasikan sebagai berikut: KpF = PAD + DBH (PBB + BPHTB + PPh + CHT + SDA) PAD DBH PBB = Pendapatan Asli Daerah; = Dana Bagi Hasil; = Pajak Bumi dan Bangunan; BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; PPh = Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan Pasal 25 dan 29, PPh WPOPDN; CHT SDA = Cukai Hasil Tembakau; = Sumber Daya Alam 3. Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Pengukuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam penelitian ini adalah realisasi penerimaan DAK dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang tercantum dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

27 4. Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengukuran belanja modal dalam penelitian ini adalah realisasi belanja modal kabupaten dan/atau kota Variabel dependen (Y) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain baik secara positif maupun secara negatif. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang mengukur kualitas hidup manusia. IPM diformasikan sebagai berikut: 3 IPM = I kesehatan + I pendidikan + I pengeluaran x 100 IPM I kesehatan = Indeks Pembangunan Manusia = Dimensi Kesehatan I pendidikan = Dimensi Pendidikan I pengelaran = Dimensi Pengeluaran Dimensi Kesehatan = Dimensi Pendidikan = Dimensi Pengeluaran = AHH AHHmin AHHmax AHHmin I HLS+I RLS 2 ln Pengeluaran ln(pengeluaran min ) ln pengeluaran max ln (pengeluaran min ) AHH = Angka Harapan Hidup

28 HLS RLS Pengeluaran = Harapan Lama Sekolah = Rata-rata Lama Sekolah = Pengeluaran per kapita 3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut (Ghozali, 2006). Menurut Sekaran dan Bogie 2013, statistik deskriptif menyatakan bahwa analisis statistik deskriptif adalah analisis yang disediakan untuk memperlihatkan : 1. Frekuensi, yang mengacu pada berapa kali berbagai sub kategori pada fenomena tertentu terjadi, dimana persentase kumulatif terjadinya dapat diukur dengan mudah. 2. Pengukuran tendensi sentral dan deviasi yang terdiri dari Mean, yaitu ratarata hitung; Median, yaitu nilai tengah yang tersusun dalam sebuah kelompok observasi; Mode, yaitu fenomena yang paling sering muncul; Range, yaitu nilai ekstrem dalam observasi; serta Standar deviation, memperlihatkan indeks penyebaran distribusi atau keberagaman data. 3.4.2. Pengujian Data Pengujian data dilakukan dengan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

29 mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. 3.4.3. Analisis Kebaikan Model Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya (Ghozali 2005). Pengukuran dapat diukur dengan cara dibawah ini: 1. Koefisisen determasi Koefisien determasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel independen (Ghozali 2005). Nilai yang dilihat adalah nilai adjusted R 2. Nilai adjusted R 2 antara nol dan satu. Nilai adjusted R 2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel

30 independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai adjusted R 2 mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variansi-variabel dependen. 2. Uji F Uji ini dilakukan untuk menguji variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai f hitung kurang dari atau sama dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). b. Jika nilai f hitung lebih dari tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 3. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independent secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

31 a. Jika nilai t hitung kurang dari atau sama dengan tingkat signifikasni 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). b. Jika nilai t hitung lebih dari tingkat signifikasni 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 3.4.4. Pengujian Hipotesis Analisi regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003) Regresi linear berganda adalah analisis regresi linear untuk lebih dari dua variable independen. Model penelitian yang dilakukan dengan metode regresi linear berganda dengan model statistik sebagai berikut: IPM = β0 + β1pad + β2dau + β2dak + β3bm IPM β = Indeks Pembangunan Manusia = Konstanta PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD) DAU = Dana Alokasi Umum DAK = Dana Alokasi Khusus (DAK) BM = belanja modal

32 Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan pengujian Regresi linear berganda. Uji ini untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan di bawah α=5% maka variabel independen tersebut mempunyai pengaruh pada tingkat signifikan 0,05 dan jika nilai (constan) menunjukan angka negatif maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah hubungan terbalik artinya jika variabel independen tinggi maka variabel dependen rendah