MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Jamik Siswati SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

Oleh : Hamidah Guru pada SDN 1 Cakranegara

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Oleh: Sugeng SD Negeri I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Mutikno SDN I Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

Oleh: Kamtiyah SD Negeri 2 Malasan, Durenan, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Oleh: Endang Pratiwi SDN I Malasan, Durenan, Trenggalek Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dan prestasi belajar bidang studi IPA yang telah dicapai oleh siswa. Dari hasil penelitian tindakan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,29 dengan ketuntasan 42,86%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 69,43 dengan ketuntasan 71,43% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 89,14 dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan pada siswa kelas VI SDN I Malasan menjadi lebih efektif setelah pembelajaran diterapkan melalui metode eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktifitas belajar siswa dari siklus I sebesar 60,00% menjadi 83,00% pada siklus II. Kata kunci: IPA, eksperimen, vegetatif buatan Metode Eksperimen ialah metode yang siswanya mencoba mempraktekkan suatu proses, setelah melihat/mengamati apa yang telah didemonstrasikan oleh seorang demonstrator. Eksperimen juga dapat dilakukan untuk membuktikan kebenaran sesuatu, misalnya menguji sebuah hipotesis. Petunjuk penggunaan metode eksperimen: (1) Persiapan/perencanaan, (a) Tetapkan tujuan eksperimen, (b) Tetapkan langkahlangkah pokok eksperimen, (c) Siapkan alatalat yang diperlukan. (2) Pelaksanaan metode eksperimen, (a) Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas, (b) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan, (c) Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses, (d) buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. (3) Tindak lanjut eksperimen, setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. Salah satu tujuan belajar mengajar adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, karena prestasi merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya. Adapun yang dimaksud prestasi dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (Poerwadarminta, 1993:768). Dalam hal ini prestasi belajar didefinisikan sebagai hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu. Sedangkan menurut Hamalik (1971:18), prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan nilai hasil belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat itu. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa dalam PBM, guru biasa menggunakan alat ukur yang disebut tes prestasi. Dalam PBM, test prestasi biasa dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai individual. Dengan demikian test ini dapat digunakan

2 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 untuk menilai sampai dimana prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, setelah mereka mengalami proses belajar dalam waktu tertentu. Jadi test ini dilakukan setelah siswa mengalami proses belajar, dan bahan yang dijadikan soal test tidak menyimpang dari materi yang telah dipelajari, dan bahan yang dijadikan soal test tidak menyimpang dari materi yang telah dipelajari siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian prestasi belajar IPA dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam PBM di sekolah pada bidang studi IPA yang diukur dengan test (test prestasi). IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (1994:73). Tujuan pembelajaran IPA, yaitu (a) memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, (b) memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang a- lam sekitar, (c) mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, (d) bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri, (e) mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (f) mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditentukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun pelajaran 2013/2014 Semester I. (2) Peningkatan kualitas pembelajaran IPA setelah diterapkannya metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun 2013/2014 Semester I. (3) Efektifitas pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Eksperimen pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Tahun 2013/2014 Semester I. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai Kepala SDN I Malasan. Obyek penelitian siswa Kelas VI bidang studi IPA Pokok Bahasan perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan di SDN I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 7 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan November 2013 pada Semester I. Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Tanggal Kegiatan Keterangan 1 11 Oktober 2013 Pra Tindakan Melakukan pengamatan awal di kelas VI SDN I Malasan kecamatandurenan 2 18 Oktober 2013 Pelaksanaan siklus Menyampaikan materi perkembangbiakan tumbuhan (pertemuan 1) 3 21Oktober 2013 Pelaksanaan siklus 1 (pertemuan II) 4 25Oktober 2013 Evaluasi siklus 1 5 28Oktober 2013 Pelaksanaan siklus II (pertemuan 1) 6 1 November 2013 Pelaksanaan iklus II(pertemuan II) 7 4 November 2013 Evaluai siklus II dengan vegetatif buatan Meminta siswa untuk melakukan eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan Menyampaikan materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan Meminta siswa untuk melakukan eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan

Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 3 Penelitian ini memusatkan pada permasalahan yang memang terjadi atau ada pada permasalahan yang sedang terjadi atau ada pada saat sekarang ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dan prestasi belajar bidang studi IPA yang telah dicapai oleh siswa. Winarno Surakhmad mengemukakan ciri-ciri dari penelitian deskriptif, yaitu: (1) Memusatkan diri pada pemecahan masalahmasalah yang ada masa sekarang dan pada masalah lain yang aktual. (2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. (Winarno Surakhmad, 1980:100). Dalam pelaksanaannya demonstrasi dulu lalu diikuti dengan eksperimen. Petunjuk penggunaan metode eksperimen: 1. Persiapan/ perencanaan a. Tetapkan tujuan eksperimen b. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen c. Siapkan alat-alat yang diperlukan 2. Pelaksanaan eksperimen a. Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas. b. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan c. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses d. Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut 3. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus meliputi tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing-masing siklus berlangsung 2 pertemuan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan oktober sampai bulan November 2013. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus I direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan beberapa instrumen antara lain: (1) Silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) Lembar Kegiatan Siswa; (4) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, (a) Lembar observasi pengolahan metode praktik dan percobaan untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pengajaran, (b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pengajaran; (5) Tes formatif, disusun berdasarkan tujuan pengajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran, dan jenis soalnya adalah soal uraian. Untuk menganalisa data yang diperlukan dalam penelitian digunakan pengumpul data sebagai berikut. (1) Melaksanakan tes serta membuat rerata nilai tes. (2) Membandingkan hasil tes rata-rata siklus I dan II. (3) Menyimpulkan temuan-temuan dari anggota tim berupa hasil observasi lapangan berdasarkan instrumen yang telah dipersiapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Refleksi Awal Dalam refleksi awal ini peneliti (kepala sekolah) bersama guru kelas VI SDN I Malasan mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA di kelas

4 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 VI. Dari hasil identifikasi masalah, ditemukan adanya kemerosotan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 66,29 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 42,86%, jauh berada di bawah standar ketuntasan belajar yaitu 85%. Dengan merosotnya nilai hasil belajar siswa ini, peneliti dalam hal ini (kepala sekolah) menyarankan kepada guru kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA agar prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat. Untuk itu, peneliti (kepala sekolah) membimbing guru kelas VISDN I Malasan agar dapat menerapkan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. Hal ini mendapat respon yang positif dari guru kelas VI. Langkah selanjutnya peneliti (kepala sekolah) bersama guru Kelas VI berkolaborator untuk menyusun rencana tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti (kepala sekolah) bertindak sebagai pengamat (observer) yang mengamati jalannya proses pembelajaran sedangkan guru kelas VI sebagai kolaborator melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode eksperimen. 2. Planning Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini membahas materi dengan konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yang dilakukan dalam 2 kali tatap muka. Adapun rincian tahap perencanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: (a) Menentukan materi yang akan dipelajari pada siklus I yaitu perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan. (b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Eksperimen. (c) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. (d) Menyusun instrument penelitian. (e) Mempersiapkan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA. 3. Action Setelah tahap perencanaan selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanan. Pada siklus I pada konsep sama. Langkahlangkah dalam pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut: a. Persiapan / perencanaan 1. Tetapkan tujuan eksperimen 2. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen 3. Siapkan alat-alat yang diperlukan b. Pelaksanaan eksperimen 1. Usahakan eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas. 2. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan 3. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses 4. Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. c. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. 4. Observation Dari Hasil pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer diperoleh ratarata sebesar 60% dari keseluruhan aktivitas pada kegiatan awal, kegatan inti, dan penutup. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktivitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar 60%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Hasil pengamatan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VI bidang studi IPA SDN I Malasan, sebagai berikut:

Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 5 Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No Nama Jumlah Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 Adilla Khoirunnisa 76 T - 2 Amidana Hikmah 70 T - 3 Noni Eka Aprillia 62 - TT 4 Nova Ganjar Basuki 76 T - 5 Putri Wulandari 60 - TT 6 Yuvita Mar atul Qibtiyah 70 T - 7 Zulfaratush Umayroh 72 T - Jumlah 486 5 2 Rata-rata 69.43 71.43 28.57 Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode Eksperimen pada bidang studi IPA mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: sebelum siklus: 66,29 (Rendah) dengan ketuntasan belajar 42,86% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi: 69,43 dengan ketuntasan belajar 71,43%. 5. Refleksi (Reflection) Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (1) Proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana walaupun belum sempurna. (2) Siswa masih banyak yang belum memahami jalannya metode Eksperimen. (3) Suasana kelas masih ramai belum mengarah pada suasana yang hidup. (4) Siswa masih sedikit yang bertanya, sehingga guru banyak memberikan penjelasan. Siklus II 1. Planning Dengan memperhatikan refleksi pada siklus I maka diimplementasikan siklus II. Siklus II dimulai dengan perencanaan menyusun rencana pembelajaran pada konsep yang sama. Penggunaan metode eksperimen berdasarkan refleksi siklus I terdapat beberapa perubahan yang harus diperbaiki yaitu pengurutan metode eksperimen dari yang mudah ke yang sulit. Perbaikan tersebut sesuai yaitu pertama tujuan dari kegiatan sudah sedikit diarahkan atau dipandu sesuai dengan hasil refleksi siklus I. 2. Action Langkah-langkah dalam pembelajaran pada siklus II meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut: a. Persiapan / perencanaan 1. Tetapkan tujuan eksperimen 2. Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen 3. Siapkan alat-alat yang diperlukan b. Pelaksanaan eksperimen 1. Usahakan eksperimen dapat diikuti diamati oleh seluruh kelas. 2. Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan. 3. Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses 4. Buatlah penilaian: dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. c. Tindak lanjut eksperimen Setelah eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat Durenan laporan dan lain- lain. Dengan demikian guru dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa. 3. Observation Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh observer adalah bahwa aktifitas siswa dalam

6 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada siklus II adalah Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus II adalah 83%, termasuk kategori sangat baik. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar 85%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lainlain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil pengamatan pada siklus II dengan hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas VI bidang studi IPA SDN I Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek sebagai berikut: Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No Nama Jumlah Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 Adilla Khoirunnisa 86 T - 2 Amidana Hikmah 90 T - 3 Noni Eka Aprillia 82 T - 4 Nova Ganjar Basuki 86 T - 5 Putri Wulandari 100 T - 6 Yuvita Mar atul Qibtiyah 80 T - 7 Zulfaratush Umayroh 100 T - Jumlah 624 7 0 Rata-rata 89.14 100.00 0.00 Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode Eksperimen pada bidang studi IPA dapat dipertahankan dan meningkat lagi dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: pada siklus I: 69,43 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi: 89,14. Ketuntasan belajar siswa mencapai 100,00%, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan. 4. Refleksi Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. (a) Proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan sempurna. (b) Siswa sudah dapat memahami konsep IPA dengan mudah dengan diterapkannya metode Eksperimen. (c) Suasana kelas menjadi suasana yang hidup. (d) Siswa sudah mulai berminat dan sudah terbiasa bertanya kepada guru. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, maka peneliti memberikan angket kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Dari hasil rekapitulasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori sangat positif dengan perolehan rata-rata nilai respon siswa sebesar 1,80%. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen mendapat respon yang sangat baik dari siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan. Dari hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,29 dengan ketuntasan 42,86 %, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 69,43 dengan ketuntasan 71,43% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 89,14

Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 7 dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa kelas VI SDN I Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Berikut grafik hasil peningkatan prestasi belajar siswa yang didapatkan dari hasil observasi belajar siswa dari awal siklus, siklus I dan II. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 76 72 100 58 60 80 5 0 0 2 3 2 5 4 0 42,86 100,00 71,43 sebelum siklus siklus I siklus II Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa sebelum siklus I dan siklus II PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa kelas VISDN I Malasan mengalami peningkatan pada pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Eksperimen. (2) Kualitas pembelajaran IPA mengalami peningkatan setelah pembelajaran diterapkan dengan metode Eksperimen. (3) Pembelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan pada siswa kelas VI SDN I Malasan menjadi lebih efektif setelah pembelajaran diterapkan melalui metode Eksperimen. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar. 1980. Metodologi Belajar dan kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Saran Dari pengalaman peneliti melakukan penelitian dengan jalan perbaikan proses pembelajaran dan diterapkannya model penilaian keterampilan penggunaan alat pada siswa, ada saran yang perlu disampaikan sebagai berikut: (1) Mengingat pentingnya metode ekperimen sebagai upaya menunjang CBSA disekolah maka diharapkan agar para guru untuk menerapkan metode dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. (2) Hendaknya guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran dan konsep yang diajarkan. (3) Dengan menggunakan metode dalam belajar siswa tidak merasa bosan dan sukar. Kistona, AR. 2002. Classroom Action Research, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD se Jawa Timur, di BPG Surabaya.

8 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, TAHUN 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 Koenoesantoro. 2002. Evaluasi Pembelajaran, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD se-jawa Timur, di BPG Surabaya. Amini, Mutmainah. 2002. Pengalaman Proses Pembelajaran Metode demonstrasi dan Eksperimen di Malang, makalah disajikan di seminar Pembelajaran Konstruktivisme pada SD, di MIPA UM. Masturmudi. 2002. Inovasi Pendidikan, Makalah Pelatihan Wakasek Kurikulum SD Se Jawa Timur, di BPG Surabaya. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. 2002. Petunjuk Teknis Penelitian IPA.Jakarta: Depdiknas Poerwodarminto, WJS. 1984. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Surakhmad, Winarno. 1980. Dasar dan Teknik Research Pengantar Melodologi Ilmu. Bandung: Tarsito.