BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Spesifikasi Bola Lampu Pada setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing pada setiap sistemnya, salah satu diantaranya pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu Nama Lampu Daya V-W Jumlah Lampu Warna Lensa Ket. Lampu Besar Lampu kombinasi depan Lampu sein/ Lampu tanda bahaya 12-130/100 2 Putih Halogen 12-21 2 Kuning - Lampu senja 12-5 2 Putih - Lampu Lampu rem, Lampu senja Kombinasi 12-21 2 Merah - Belaakang Lampu sein/ Lampu tanda bahaya 12-21 2 Kuning - Lampu mundur 12-21 2 Putih - Lampu plat nomor 12-5 2 Putih - Lampu kabin 12 V 1 Putih LED (Sumber: Temuan Hasil Observasi)
B. Cara Kerja dan Perhitungan Kuat Arus 1. Lampu Kepala Lampu kepala merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan khususnya pada malam hari maupun pada keadaan jalan berkabut. Pada umumnya lampu kepala ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat, dan dapat dihidupkan dari salah satu switch yaitu oleh dimmer switch. Gambar 3.1 Lampu Kepala (Sumber : Dokumentasi)
Gambar 3.2 Rangkaian Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
Gambar 3.3 Jenis dan Kode Soket Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu Dekat (Low Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai H-LP Relay 2 H-LP Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa b. Perhitungan Arus Lampu Dekat (Low Beam)
Diketahui spesifikasi daya lampu untuk low beam yaitu 12V - 100W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 100W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = 200 12 I = 16,67 A = 16,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu low beamyaitu sebesar 16,67 A. c. Cara Kerja Lampu Jauh (High Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP 2 dan H-LP 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H- LP Relay 5 DIM Relay 2 DIM Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka
arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH Massa. d. Perhitungan Arus Lampu Jauh (High Beam) Diketahui spesifikasi daya lampu untuk high beam yaitu 12V - 130W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 130W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = 260 12 I = 21,67 A = 21,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu high beamyaitu sebesar 21,67 A. e. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu dekat yaitu 16.67 A dan lampu jauh yaitu 21.67 A, maka berdasarkan tabel 2.4Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 2.091 mm 2 dan diameter luar 2.9 mm, jadifuse yang akan digunakan menurut
table 2.4 untuk lampu dekat adalah 20A (yellow) untuk lampu dekat dan 25A (clear) untuk lampu jauh. 2. Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Gambar 3.4 Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
a. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi OFF Gambar 3.5 Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazard (OFF) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Lampu Hazard : Arus (+) baterai main fuse hazard fuse arus stand by di H5 (untuk hazard switch) Lampu Tanda Belok: Arus (+) baterai main fuse arus stand by di kunci kontak (untuk combination switch)
b. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Right) Gambar 3.6 Rangkaian Lampu Tanda Belok (On Right) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T8 FR dan R7 RR massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON right) Untuk lampu tanda belok (ON right) depan: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V
Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON right) belakang: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kanan yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kanan sebesar 3.5 A. c. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Left)
Gambar 3.7 Rangkaian Lampu Tanda Belok (ON Left) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T7 FL dan R6 RL massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON left) Untuk lampu tanda belok (ON left) depan: Diketahui :
o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON left) belakang: Diketahui: o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: v P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kiri yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kiri sebesar 3.5 A
d. Cara Kerja Lampu Hazard Gambar 3.8 Rangkaian Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse fuse H5 (ON) T13 flasher H5 T8 FR, T7 FL, R7 RR dan R6 RL massa. 2) Perhitungan arus lampu hazard Untuk lampu hazard dapaat dihitung dari jumlah semua arus yang masuk ke lampu tanda belok kiri dan kanan, adapun perhitungannya yaitu: 3,5 + 3,5 = 7 A
Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu hazard yaitu sebesar 7 A. e. Ukuran Kabel dan Fuseyang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu hazardyaitu 7 A, maka berdasarkan tabel 2.24kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu hazard adalah 7.5 A (brown). 3. Lampu Rem Gambar 3.9 Rangkaian Lampu Rem (Stop Light) Sumber: Toyota Astra Motor(2008)
a. Cara Kerja Lampu Rem (Stop Light) Arus (+) baterai fuse S13 J35(A), J26 (B) R6, R7 dan C15 massa. b. Perhitungan Arus Lampu Rem Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Jadi, arus yang dibutuhkan lampu rem sebesar 1,75 A. c. Ukuran Kabel dan Fuse yang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu rem yaitu 1.75 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). 4. Lampu Belakang, Lampu Senja, dan Lampu Plat Nomor
Gambar 3.10 Rangkaian Lampu Belakang (Taillight) Sumber:Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak akan menyala bersamaan dengan lampu kepala. Cara kerja dari masing-masing lampu akan diterangkan di bawah ini: 1) Lampu Belakang, Lampu Plat Nomor dan Lampu Jarak - Light control s/w (+B + T).
- Baterai F18 Terminal +B light control s/w Terminal T light control s/w Lampu belakang bagian kiri dan kanan Massa. Lampu Plat Nomor Massa. Lampu Jarak bagian kiri dan kanan Massa. (lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak menyala). b. Perhitungan Arus 1) Perhitungan Arus Lampu Bagian Senja Depan Diketahui: o Jumlah lampu Senja = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan yaitu sebesar 0.83 A 2) Perhitungan Arus Lampu Belakang Diketahui:
o Jumlah lampu belakang = 2 buah o P = 21 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian belakang yaitu sebesar 3.5 A 3) Perhitungan Arus Lampu Plat Nomor Diketahui: o Jumlah lampu plat nomor = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu plat nomor yaitu sebesar 0.83 A
c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan 0.83 A, lampu plat nomor 0.83 A, dan lampu belakang 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu senja bagian depan, lampu plat nomor dan lampu belakang adalah 5 A (yellowish brown). 5. Fog Lamp Gambar 3.11 Rangkaian Fog Lamp Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
a. Cara Kerja Arus (+) baterai fuse 15 FOG FOG Relay(terjadi kemagnetan maka arus langsung masuk ke) J 2 (A), J 3 (B) F1 dan F2 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu fog lamp = 2 buah o P = 100 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 200 12 = 16.7 A I = 16.7 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu sebesar 16.7 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu 16.7 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 1,287 mm 2 dan diameter luar 2,5 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untukfog lampadalah 20 A (yellow).
6. Lampu Mundur Gambar 3.12 Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Toyota Astra Motor (2008)
a. Cara Kerja Arus (+) baterai IG fuse B1 J35 (A), J35 (B) R6 dan R7 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu mundur = 2 buah o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu sebesar 3.5 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1,8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). Setelah dilakukan perhitungan tentang arus yang dibutuhkan oleh setiap lampu, maka arus yang dibutuhkan ketika semua lampu
dihidupkan adalah penjumlahan dari semua arus yang telah dihitung maka baterai yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan. Arus total pada Toyota TGN40 Tipe V ketika semua lampu dihidupkan adalah: Tabel 3.2 Total Arus Nama Lampu Arus (Ampere) Lampu kepala 38,34 Lampu hazard 7 Lampu Jarak 0,83 Lampu mundur 3,5 Lampu rem 3.5 Lampu belakang 1.35 Lampu plat nomor 0.83 Fog lamp 16.7 TOTAL ARUS 57.02 A Sumber: Temuan Hasil Perhitungan C. Analisis Masalah Berdasarkan analisis dilapangan terdapat masalah pada sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala kiri menyala dan lampu kepala kanan mati/tidak menyala.
Gambar 3.13 Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor) Berikut adalah cara pemecahan masalah mengenai kerusakan diatas dengan dilakukan proses pemeriksaan, pembongkaran, pengetesan dan pemasangan komponen yang berkaitan, dan hal perlu dilakukan adalah: 1. Konfirmasi pada rangkaian Konfirmasi pada rangkaian artinya dilakukannya penganalisaan pada rangkaian kelistrikan sesuai dengan wiring diagram agar memperkecil kemungkinan-kemungkinan pemeriksaan yang tidak diperlukan.
Gambar 3.14 Analisis Rangkaian Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor)
Penganalisaan padawiringdiagram, bahwaarus yang masukadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH massa. Dapat disimpulkan bahwa arus tidak masuk ke beberapa komponen yang menyebabkan lampu kepala sebelah kiri mati/tidak menyala, diantaranya: Head LH Fuse Headlight LH Connector. Maka lakukan pemeriksaan pada: a. Fuse Lakukan pemeriksaan fusible portion pada fuse karena bisa terjadi kemungkinan fusible portionputus. Gambar 3.15 Fuse (Sumber: Astra Daihatsu Motor)
b. Head Light Lakukan pemeriksaan pada headlight baik secara visual ataupun menggunakan alat ukur, karena hal ini bisa juga disebabkan karena putusnya filament pada headlight. Gambar 3.16 Head Lamp (Sumber: Astra Daihatsu Motor) c. Connector Lakukan pengecekan pada connector lampu kepala, karena bisa terjadi kemungkinan hubungan antar konektor tidak benar (terlepas/putus). Gambar 3.17 Connector (Sumber: Toyota Astra Motor)
D. Pembahasan Permasalahan yang terjadi pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 Type V tahun 2004 ini yaitu lampu kepala (head light) sebelah kanan mati/ tidak menyala dan lampu kepala sebelah kiri menyala. Hal ini disebabkan karena sekring/ fuse putus dikarenakan besarnya pemakaian arus lampu kepala, karena lampu kepala yang tidak sesuai standar spesifikasi. Dapatdisimpulkanbahwaarus yang masukpadasistemlampukepalaadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 Hanyamasukke H-LP RH massa. Pada saat penggantian lampu yang tidak sesuai standar spesifikasi, sebaiknya diperhatikan juga ukuran fuse dan kawat penghantar/ kabel, agar sistem kelistrikan pada kendaraan aman dan komponen kelistrikan lainya berumur panjang/ awet, karena bisa berakibat kurang baik bahkan fatal pada sistem kelistrikan lainnya apabila tidak diperhatikan dengan benar.