BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar Lampu kepala

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Gambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V

MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB I PENDAHULUAN. pembuangan, penerus daya, alat kemudi, sistem roda-roda, sistem suspensi,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO..

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN

DAFTAR ISI. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori... 7 B. Uraian Sistem Power Window C. Cara Kerja Sistem Power Window... 22

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

Perancangan Fog Lamp Otomatis dengan Substitusi Sensor

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF SKRIPSI

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB II KAJIAN TEORI. suatu gerakkan elektron yang berputar secara beraturan mengelilingi inti dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 1 TENGARAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

TUGAS AKHIR ANALISIS RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN BODI YAMAHA MIO-J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

4.2 Analisa Kebutuhan Berikut ini adalah analisa kebutuhan untuk penerapan aplikasi Augmented Reality Sistem Kelistrikan Body berbasis Android.

Antiremed Kelas 08 Fisika

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik

BAB III ANALISIS SISTEM KONTROL ELEKTRONIK

8. Parts location. page Part number (assy) : A802S of 1. Product name : COVER SET; WINK, MIRROR, AGYA 13. Figure or Photo Part on Location

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

UNJUK KERJA ALAT PERAGA SISTEM PENERANGAN KENDARAAN MITSUBISHI L300

RANCANGAN STABILIZER TEGANGAN LISTRIK UNTUK SISTEM PENERANGAN PADA SEPEDA MOTOR

BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

RANGKAIAN KOMBINASI SAKLAR. KELOMPOK 2 Dwi Melati Nova Maulana

Crane Hoist (Tampak Atas)

KATA PENGANTAR. pada jenjang Diploma III pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

Perbaikan Sistem Kelistrikan

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR BERBASIS LED UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENDIAGNOSA RANGKAIAN

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

PERINGATAN PERINGATAN PERHATIAN PERHATIAN PERINGATAN. Bahasa Indonesia Panduan awal cepat. Tindakan Pencegahan Saat Pemasangan

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

USER MANUAL INDIKATOR LEVEL AIR MATA DIKLAT : OTOMASI & PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA XII TEI 1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

USER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

No. Nama Komponen Fungsi

BAB III PERANCANGAN ALAT

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TUGAS AKHIR

PETUNJUK PENGGUNAAN KIPAS ANGIN DENGAN LAMPU NEON & RADIO AM/FM POWER AC/DC ISI ULANG

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Spesifikasi Bola Lampu Pada setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing pada setiap sistemnya, salah satu diantaranya pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu Nama Lampu Daya V-W Jumlah Lampu Warna Lensa Ket. Lampu Besar Lampu kombinasi depan Lampu sein/ Lampu tanda bahaya 12-130/100 2 Putih Halogen 12-21 2 Kuning - Lampu senja 12-5 2 Putih - Lampu Lampu rem, Lampu senja Kombinasi 12-21 2 Merah - Belaakang Lampu sein/ Lampu tanda bahaya 12-21 2 Kuning - Lampu mundur 12-21 2 Putih - Lampu plat nomor 12-5 2 Putih - Lampu kabin 12 V 1 Putih LED (Sumber: Temuan Hasil Observasi)

B. Cara Kerja dan Perhitungan Kuat Arus 1. Lampu Kepala Lampu kepala merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan khususnya pada malam hari maupun pada keadaan jalan berkabut. Pada umumnya lampu kepala ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat, dan dapat dihidupkan dari salah satu switch yaitu oleh dimmer switch. Gambar 3.1 Lampu Kepala (Sumber : Dokumentasi)

Gambar 3.2 Rangkaian Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008)

Gambar 3.3 Jenis dan Kode Soket Lampu Kepala Sumber : Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu Dekat (Low Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai H-LP Relay 2 H-LP Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa b. Perhitungan Arus Lampu Dekat (Low Beam)

Diketahui spesifikasi daya lampu untuk low beam yaitu 12V - 100W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 100W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = 200 12 I = 16,67 A = 16,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu low beamyaitu sebesar 16,67 A. c. Cara Kerja Lampu Jauh (High Beam) 1) OFF : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP 2 dan H-LP 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H- LP Relay 5 DIM Relay 2 DIM Relay 1 J4, J5 (Stand by di C12(A) Combination SW) 2) ON : Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka

arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH Massa. d. Perhitungan Arus Lampu Jauh (High Beam) Diketahui spesifikasi daya lampu untuk high beam yaitu 12V - 130W, maka untuk menghitung arus yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah: Diketahui: o Jumlah bola lampu = 2 buah o P = 130W o V = 12V Ditanyakan: I=? Jawab: I = P = V I P x jumlah lampu V = 260 12 I = 21,67 A = 21,67 A Jadi, arus yang digunakan untuk lampu high beamyaitu sebesar 21,67 A. e. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu dekat yaitu 16.67 A dan lampu jauh yaitu 21.67 A, maka berdasarkan tabel 2.4Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 2.091 mm 2 dan diameter luar 2.9 mm, jadifuse yang akan digunakan menurut

table 2.4 untuk lampu dekat adalah 20A (yellow) untuk lampu dekat dan 25A (clear) untuk lampu jauh. 2. Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Gambar 3.4 Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008)

a. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi OFF Gambar 3.5 Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazard (OFF) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Lampu Hazard : Arus (+) baterai main fuse hazard fuse arus stand by di H5 (untuk hazard switch) Lampu Tanda Belok: Arus (+) baterai main fuse arus stand by di kunci kontak (untuk combination switch)

b. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Right) Gambar 3.6 Rangkaian Lampu Tanda Belok (On Right) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T8 FR dan R7 RR massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON right) Untuk lampu tanda belok (ON right) depan: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V

Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON right) belakang: Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kanan yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kanan sebesar 3.5 A. c. Cara Kerja Lampu Tanda Belok Pada Posisi (ON Left)

Gambar 3.7 Rangkaian Lampu Tanda Belok (ON Left) Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse kunci kontak (ON) fuse H5 (OFF) flasher C12 combination swtich L T7 FL dan R6 RL massa. 2) Perhitungan Arus Lampu Tanda Belok (ON left) Untuk lampu tanda belok (ON left) depan: Diketahui :

o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Untuk Lampu tanda belok (ON left) belakang: Diketahui: o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: v P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Total arus yang dibutuhkan lampu tanda belok sebelah kiri yaitu: 1,75 + 1,75 = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu tanda belok sebelah kiri sebesar 3.5 A

d. Cara Kerja Lampu Hazard Gambar 3.8 Rangkaian Lampu Hazard Sumber : Toyota Astra Motor (2008) 1) Keterangan: Arus (+) baterai main fuse fuse H5 (ON) T13 flasher H5 T8 FR, T7 FL, R7 RR dan R6 RL massa. 2) Perhitungan arus lampu hazard Untuk lampu hazard dapaat dihitung dari jumlah semua arus yang masuk ke lampu tanda belok kiri dan kanan, adapun perhitungannya yaitu: 3,5 + 3,5 = 7 A

Jadi, arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu hazard yaitu sebesar 7 A. e. Ukuran Kabel dan Fuseyang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu hazardyaitu 7 A, maka berdasarkan tabel 2.24kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu hazard adalah 7.5 A (brown). 3. Lampu Rem Gambar 3.9 Rangkaian Lampu Rem (Stop Light) Sumber: Toyota Astra Motor(2008)

a. Cara Kerja Lampu Rem (Stop Light) Arus (+) baterai fuse S13 J35(A), J26 (B) R6, R7 dan C15 massa. b. Perhitungan Arus Lampu Rem Diketahui : o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 21 = 1,75 A 12 I = 1,75 A Jadi, arus yang dibutuhkan lampu rem sebesar 1,75 A. c. Ukuran Kabel dan Fuse yang Digunakan Setelah diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu rem yaitu 1.75 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). 4. Lampu Belakang, Lampu Senja, dan Lampu Plat Nomor

Gambar 3.10 Rangkaian Lampu Belakang (Taillight) Sumber:Toyota Astra Motor (2008) a. Cara Kerja Lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak akan menyala bersamaan dengan lampu kepala. Cara kerja dari masing-masing lampu akan diterangkan di bawah ini: 1) Lampu Belakang, Lampu Plat Nomor dan Lampu Jarak - Light control s/w (+B + T).

- Baterai F18 Terminal +B light control s/w Terminal T light control s/w Lampu belakang bagian kiri dan kanan Massa. Lampu Plat Nomor Massa. Lampu Jarak bagian kiri dan kanan Massa. (lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu jarak menyala). b. Perhitungan Arus 1) Perhitungan Arus Lampu Bagian Senja Depan Diketahui: o Jumlah lampu Senja = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan yaitu sebesar 0.83 A 2) Perhitungan Arus Lampu Belakang Diketahui:

o Jumlah lampu belakang = 2 buah o P = 21 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian belakang yaitu sebesar 3.5 A 3) Perhitungan Arus Lampu Plat Nomor Diketahui: o Jumlah lampu plat nomor = 2 buah o P = 5 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 10 = 0.83 A 12 I = 0.83 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu plat nomor yaitu sebesar 0.83 A

c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu senja bagian depan 0.83 A, lampu plat nomor 0.83 A, dan lampu belakang 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1.8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut table 2.25 untuk lampu senja bagian depan, lampu plat nomor dan lampu belakang adalah 5 A (yellowish brown). 5. Fog Lamp Gambar 3.11 Rangkaian Fog Lamp Sumber : Toyota Astra Motor (2008)

a. Cara Kerja Arus (+) baterai fuse 15 FOG FOG Relay(terjadi kemagnetan maka arus langsung masuk ke) J 2 (A), J 3 (B) F1 dan F2 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu fog lamp = 2 buah o P = 100 W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 200 12 = 16.7 A I = 16.7 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu sebesar 16.7 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk fog lamp yaitu 16.7 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 1,287 mm 2 dan diameter luar 2,5 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untukfog lampadalah 20 A (yellow).

6. Lampu Mundur Gambar 3.12 Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Toyota Astra Motor (2008)

a. Cara Kerja Arus (+) baterai IG fuse B1 J35 (A), J35 (B) R6 dan R7 massa. b. Perhitungan Arus Diketahui: o Jumlah lampu mundur = 2 buah o P = 21W o V = 12 V Ditanyakan: I =? Jawab: P = V I I = P V = 42 = 3.5 A 12 I = 3.5 A Jadi, arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu sebesar 3.5 A c. Ukuran Kabel dan Fuse yang digunakan Diketahui arus yang dibutuhkan untuk lampu mundur yaitu 3.5 A, maka berdasarkan tabel 2.24Kabelyang digunakan dengan luas penampang kawat 0.372 mm 2 dan diameter luar 1,8 mm, jadi fuse yang akan digunakan menurut tabel 2.25 untuk lampu rem adalah 5 A (yellowish brown). Setelah dilakukan perhitungan tentang arus yang dibutuhkan oleh setiap lampu, maka arus yang dibutuhkan ketika semua lampu

dihidupkan adalah penjumlahan dari semua arus yang telah dihitung maka baterai yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan. Arus total pada Toyota TGN40 Tipe V ketika semua lampu dihidupkan adalah: Tabel 3.2 Total Arus Nama Lampu Arus (Ampere) Lampu kepala 38,34 Lampu hazard 7 Lampu Jarak 0,83 Lampu mundur 3,5 Lampu rem 3.5 Lampu belakang 1.35 Lampu plat nomor 0.83 Fog lamp 16.7 TOTAL ARUS 57.02 A Sumber: Temuan Hasil Perhitungan C. Analisis Masalah Berdasarkan analisis dilapangan terdapat masalah pada sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala kiri menyala dan lampu kepala kanan mati/tidak menyala.

Gambar 3.13 Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor) Berikut adalah cara pemecahan masalah mengenai kerusakan diatas dengan dilakukan proses pemeriksaan, pembongkaran, pengetesan dan pemasangan komponen yang berkaitan, dan hal perlu dilakukan adalah: 1. Konfirmasi pada rangkaian Konfirmasi pada rangkaian artinya dilakukannya penganalisaan pada rangkaian kelistrikan sesuai dengan wiring diagram agar memperkecil kemungkinan-kemungkinan pemeriksaan yang tidak diperlukan.

Gambar 3.14 Analisis Rangkaian Lampu Kepala (Sumber: Toyota Astra Motor)

Penganalisaan padawiringdiagram, bahwaarus yang masukadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 H- LP LH dan H-LP RH massa. Dapat disimpulkan bahwa arus tidak masuk ke beberapa komponen yang menyebabkan lampu kepala sebelah kiri mati/tidak menyala, diantaranya: Head LH Fuse Headlight LH Connector. Maka lakukan pemeriksaan pada: a. Fuse Lakukan pemeriksaan fusible portion pada fuse karena bisa terjadi kemungkinan fusible portionputus. Gambar 3.15 Fuse (Sumber: Astra Daihatsu Motor)

b. Head Light Lakukan pemeriksaan pada headlight baik secara visual ataupun menggunakan alat ukur, karena hal ini bisa juga disebabkan karena putusnya filament pada headlight. Gambar 3.16 Head Lamp (Sumber: Astra Daihatsu Motor) c. Connector Lakukan pengecekan pada connector lampu kepala, karena bisa terjadi kemungkinan hubungan antar konektor tidak benar (terlepas/putus). Gambar 3.17 Connector (Sumber: Toyota Astra Motor)

D. Pembahasan Permasalahan yang terjadi pada sistem penerangan pada Toyota TGN40 Type V tahun 2004 ini yaitu lampu kepala (head light) sebelah kanan mati/ tidak menyala dan lampu kepala sebelah kiri menyala. Hal ini disebabkan karena sekring/ fuse putus dikarenakan besarnya pemakaian arus lampu kepala, karena lampu kepala yang tidak sesuai standar spesifikasi. Dapatdisimpulkanbahwaarus yang masukpadasistemlampukepalaadalahsebagaiberikut: Lampu Dekat (Low Beam): Arus (+) Baterai H-LP Relay 3 H-LP relay 5 DIM Relay 3 dan 4 H- LP LL dan H-LP RL H1 dan H2 (filament lampu dekat) massa. LampuJauh (High Beam):Arus (+) Baterai (Terjadi kemagnetan di H-LP Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) H-LP Relay 3 H-LP Relay 5 (Terjadi kemagnetan di DIM Relay 2 dan 1 maka arus langsung masuk ke) DIM relay 3 DIM relay 5 Hanyamasukke H-LP RH massa. Pada saat penggantian lampu yang tidak sesuai standar spesifikasi, sebaiknya diperhatikan juga ukuran fuse dan kawat penghantar/ kabel, agar sistem kelistrikan pada kendaraan aman dan komponen kelistrikan lainya berumur panjang/ awet, karena bisa berakibat kurang baik bahkan fatal pada sistem kelistrikan lainnya apabila tidak diperhatikan dengan benar.