PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG"

Transkripsi

1 PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif Disusun Oleh: AHMAD SAIFUDDIN NPM POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN 2014

2 LEMBAR PENGESAHAN Judul : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / Program : Diploma III Program Studi : Mesin Otomotif Lulus Ujian : 29 April 2014 Ketua Program Studi, Pembimbing, Bambang Wijayanto, S.T. Hargiono, S.Pd.T. NUPN : NUPN : Mengetahui dan Disahkan Oleh Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen, DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M. NIDN :

3 LEMBAR PERSETUJUAN Judul : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / Program : Diploma III Program Studi : Mesin Otomotif Diterima dan Disetujui Dipertahankan Dalam Ujian Sidang Pembimbing, Pembimbing Lapangan, Hargiono, S.Pd.T. NUPN : R. Partino HS

4 LEMBAR TIM PENGUJI Judul : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG Penulis / NPM : AHMAD SAIFUDDIN / Program : Diploma III Program Studi : Mesin Otomotif Telah Dinyatakan Lulus Ujian Dalam Ujian Sidang Pada Tanggal 29 April 2014 di Kebumen Ketua Merangkap Anggota, Sri Wahyuningsih, S.E., M.Si. NIDN : Anggota, Bambang Wijayanto, S.T. NUPN :

5 PERNYATAAN PENULIS Judul Laporan Semester : PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG. Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Laporan Semester saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar profesional Ahli Madya (A.Md.), baik di Politeknik Dharma Patria maupun perguruan tinggi lainnya. 2. Laporan Semester ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat atau jiplakan, serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Pembimbing. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi. Kebumen, 15 April 2014 Yang Membuat Pernyataan, AHMAD SAIFUDDIN NPM

6 MOTO Setiap detik adalah peluang, setiap menit adalah harapan setiap waktu adalah jalan untuk mencapai satu tujuan. Maka hargailah setiap waktu luangmu karena secepat apapun kamu berlari, takkan secepat waktu yang berputar. Hidup dan mati adalah takdir, dan diantara hidup dan mati hanya ada dua pilihan. Menjadi seorang pemenang atau menjadi seorang pecundang. Sesuatu akan menjadi sangat berarti ketika sesuatu itu telah tiada.

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-nya kepada penulis, sehingga Laporan Semester ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, sebagai salah satu Nabi yang kita harapkan syafa atnya di yaumil qiyamah, Amin. Dalam penulisan laporan, penulis sangat berterima kasih kepada orang tua yang telah bersedia memberikan doa restunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Semester dalam rangka persyaratan kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif di Politeknik Dharma Patria Kebumen. Atas tersusunnya Laporan Semester ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M., selaku Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen. 2. Bambang Wijayanto, S.T., selaku Kepala Prodi Mesin Otomotif di Politeknik Dharma Patria Kebumen. 3. Hargiono, S.Pd.T., selaku pembimbing Laporan Semester di Politeknik Dharma Patria Kebumen. 4. Segenap Dosen dan Karyawan di Politeknik Dharma Patria Kebumen. 5. Partino, selaku Kepala Bengkel Mobil Arjuna yang telah memberikan pembelajaran mengenai perawatan dan perbaikan pada kendaraan roda empat. 6. Ayahanda Tahrir dan Ibunda Sri Muryani yang telah mendidikku, untuk sujud panjang setiap do a yang terlantun, harap yang tersimpan, peluh yang tertetes untukku. 7. Ginanjar Prasetio, Agus Setiawan, Anas Fuadzi, Anggah Setiawan dan temanteman seperjuanganku di Politeknik Dharma Patria Kebumen. 8. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan motivasi dan semangat dalam menyelesaiakan penulisan Laporan Semester. i

8 Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Semester ini masih banyak kekurangan, baik dari penyusunan kata maupun isi dari laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Kebumen, 15 April 2014 Penulis ii

9 DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR TIM PENGUJI PERNYATAAN PENULIS MOTO KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pokok Permasalahan Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Batasan Masalah Metode dan Teknik Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian Sistematika Penulisan... 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Struktur Organisasi Pengertian Sistem Penerangan BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K 3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan Cara Perawatan Sistem Penerangan iii

10 3.3. Tujuan Perawatan Sistem Penerangan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP iv

11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Standar dan Mini Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Besar v

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Struktur Organisasi... 9 Gambar 2.2. Baterai (Accu) Gambar 2.3. Fusible Link Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah Gambar 2.5. Kunci Kontak Gambar 2.6. Kabel Penghantar Gambar 2.7. Konektor Gambar 2.8. Saklar Putar Gambar 2.9. Saklar Tekan Gambar Saklar Tuas Gambar Saklar Kombinasi Gambar Flasher Tipe Kapasitor Gambar Flasher Tipe Bimetal Gambar Flasher Tipe Transistor Gambar Relay Gambar Lampu Biasa Gambar Lampu Quartz Halogen Gambar Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay Gambar Rangkaian Lampu Kota dengan Relay Gambar Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay Gambar Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Gambar Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi Gambar Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Gambar Rangkaian Lampu Rem Gambar Rangkaian Lampu Mundur Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem vi

13 Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati Semua Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu Lampu Mati Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala Mati Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem Menyala Terus Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Redup Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Terang Saat Putaran Mesin Cepat Gambar Pemeriksaan Kotak Baterai Gambar Pembersihan Terminal Baterai Gambar Penambahan Air Accu Gambar Pemeriksaan Tegangan Baterai Gambar Pemeriksaan Berat Jenis Baterai Gambar Pemeriksaan Kunci Kontak Gambar Pemeriksaan Sekering Gambar Pemeriksaan Saklar Utama Gambar Pemeriksaan Relay Gambar Pemeriksaan Flasher Gambar Pemeriksaan Konektor Gambar Pemeriksaan Lampu vii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen Pembimbing Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester viii

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat dan menggelobal khususnya di bidang otomotif. Terbukti bahwa kini pengguna kendaraan bermotor semakin marak kita jumpai, khususnya pengguna kendaraan bermotor jenis mobil, ditambah dengan para produsen yang bergerak di bidang ini semakin hari semakin produktif. Meningkatnya jumlah produsen yang semakin hari terus meningkat, tentunya harus diimbangi dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan professional. Dalam upaya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional maka mahasiswa harus memiliki keterampilan dan pengalaman kerja khususnya di bidang otomotif. Oleh karena itu perlu diadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai wujud link and match antara program pendidikan perkuliahan dengan Industri. Sehingga diharapkan dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut akan menambah wawasan dan penguasaan teknologi pada mahasiswa PKL secara langsung yang ada di dunia industri dan dunia usaha. Bengkel Mobil Arjuna juga merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidak jasa otomotif dan merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) yang bertujuan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi 1

16 2 di bidang otomotif melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja. Dengan diadakannya kerja sama pada tiap-tiap sekolah, Bengkel Mobil Arjuna juga mengusahakan pelajar/ mahasiswa PKL yang berpotensi untuk mempekerjakan pelajar/ mahasiswa PKL tersebut sebagai guru pada sekolahsekolah yang telah bekerjasama dengan Bengkel Mobil Arjuna. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil Arjuna. Sistem Kelistrikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem penting yang menunjang kinerja suatu kendaraan, baik menunjang kerja mesin maupun menunjang kebutuhan pada chasis dan body kendaraan, sistem kelistrikan tersebut merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang bertujuan menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya yang tersusun menjadi berbagai sistem kelistrikan dengan fungsi masing-masing, salah satu contohnya adalah sistem penerangan. Adapun fungsi dari sistem penerangan ini adalah untuk penerangan pada malam hari dan sebagai tanda untuk memberikan informasi kepada pengendara lain. Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Oleh karena itu, semua sistem pada kendaraan khususnya sistem penerangan harus dapat bekerja secara optimal tanpa ada suatu kerusakan atau gangguan apapun. Kerusakan yang terjadi pada sistem penerangan akan berakibat fatal bagi pengendara tersebut dan pengendara lainnya.

17 3 Komponen dan kebel-kabel dalam sistem penerangan dalam kurun waktu tertentu akan mengalami kerusakan dan gangguan yang perlu dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan. Pemeriksaan bertujuan untuk mencari dan melokalisir daerah yang bermasalah, memperbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak. Perbaikan pada sistem penerangan yang biasa dilakukan adalah perawatan dan perbaikan pada kabel, terminal, soket dan penyolderan pada sambungan yang perlu diperbaiki, serta komponen-komponen lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membuat Laporan Semester dengan judul PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG Pokok Permasalaha Adapun pokok permasalahan dari penulis yaitu perawatan sistem penerangan secara berkala, komponen-komponen yang ada pada sistem penerangan, dan cara kerja sistem penerangan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka penulis mengajukan pertanyaan kepada instruktur sebagai berikut : a. Bagaimana cara kerja sistem penerangan? b. Bagaimana cara melakukan perawatan pada sistem penerangan? c. Apa tujuan dari perawatan sistem penerangan?

18 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Untuk memperjelas arah dan tujuan dari penulisan Laporan Semester ini, penulis merumuskan tujuannya sebagai berikut: a. Untuk menambah wawasan dan penguasaan teknologi secara langsung di dunia industri dan dunia usaha khususnya di bidang otomotif. b. Untuk mengetahui pengaruh pada sistem penerangan apabila sistem penerangan tersebut tidak dilakukan perawatan secara berkala. c. Untuk mengetahui cara pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan komponen sistem penerangan Manfaat Penelitian Dengan adanya Laporan Semester ini diharapkan dapat diambil manfaatnya, antara lain : a. Bagi Penulis Menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam permasalahan nyata. b. Bagi Pembaca Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai perawatan pada sistem penerangan, mengetahui komponenkomponen yang ada pada sistem penerangan serta cara kerja dari sistem penerangan tersebut, khususnya pada Mobil Kijang 5K.

19 5 c. Bagi Politeknik Dharma Patria Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan bacaan ilmiah di Politeknik Dharma Patria Batasan Masalah Sesuai dengan judul dan uraian pada pokok pembahasan maka penelitian dibatasi pada perawatan sistem penerangan Mobil Kijang 5K Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan metode deskripsi dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Teknik observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan praktek kerja. b. Wawancara Teknik wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara dengan narasumber. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan materi laporan. Selain itu, perangkat jaringan internet juga merupakan suatu bentuk pengumpulan data dalam mencari dan mempelajari perawatan dan perbaikan sistem penerangan pada Mobil Kijang 5K.

20 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Proses Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah selama 25 hari, dimulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 13 November Tempat Penelitian Lokasi penelitia yang penulis jadikan sebagai tempat praktek kerja lapangan adalah di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, yang beralamat di desa Semanding, Rt 03/ Rw 03, Gombong, Kebumen Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan merupakan penjelasan penyusunan laporan yang menjelaskan isi pada setiap bab. Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang meliputi praktek dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan laporan, metode dan teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang sejarah bengkel, visi, misi, tugas pokok, struktur organisasi, uraian teori-teori yang menunjang dan digunakan dalam penulisan.

21 7 BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K Pada bab ini membahas tentang program kegiatan dan pembahasan ilmiah penelitian. BAB IV PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis pada waktu melaksanakan kerja praktek yang ditunjukkan kepada Akademik dan Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

22 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gambaran Umum Bengkel Mobil Arjuna Bengkel Mobila Arjuna merupakan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) yang didirikan oleh Bapak Partino. Bengkel tersebut pertama didirikan pada tanggal 1 Januari 2008 yang beralamat di desa Semanding Rt 03/ Rw 05, Gombong, Kebumen Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Visi dan Misi Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen a. Visi Menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul, mampu bersaing dalam bidang otomotif dan mampu menciptakan wirausaha baru. b. Misi 1) Melatih dan mendidik siswa menjadi teknisi dibidang otomotif sesuai tuntutan dunia usaha. 2) Mendidik siswa mampu berwirausaha dan memberi layanan dibidang teknik otomotif sesuai permintaan pasar kerja. 3) Menjalin hubungan dengan dunia usaha untuk meningkatkan keterakitan dan kerataan. 8

23 Struktur Organisasi Direktur Dr. Hendri Murti Susanto, S.Kom,M.T Kepala bengkel R. Partino HS Sekretaris Sobiroh Teknisi I Ari Prasetyo Teknisi II Heri Agus Riyanto Toolman Agus Gambar 2.1. Struktur Organisasi Sumber : Struktur Organisasi Bengkel Mobil Arjuna Gombong Wewenang dan Tanggung Jawab a. Direktur 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas semua pengelolahan bengkel. 2) Wewenang Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan di bengkel.

24 10 3) Tugas Menyusun program praktek dan mengkoordinasikan pelaksanaanya, yang meliputi : a) Membuat tata tertib bengkel. b) Menentukan kebutuhan bahan dan alat praktek. c) Melaksanakan pengembangan bengkel. b. Kepala Bengkel Otomotif 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas kegiatan praktek di bengkel dan administrasi bengkel. 2) Wewenang Merencanakan kebutuhan peralatan seluruh kegiatan praktek. 3) Tugas a) Merencanakan jadwal penggunaan bengkel. b) Memonitor kondisi inventaris bengkel. c) Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan. d) Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan praktek bengkel. e) Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada direktur. f) Membuat laporan tertulis setiap tahun. g) Merencanakan pengembangan bengkel. h) Mengawasi keluar masuknya bahan dan alat.

25 11 c. Teknisi Otomotif 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan praktek. 2) Wewenang Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan praktek. 3) Tugas a) Mengevaluasi proses kegiatan praktek. b) Program praktek meliputi : (1) Tune-up Mobil (2) Over houle Mobil (3) Sistem kelistrikan (4) Analisis (5) Perbaikan (6) Pembinaan terhadap siswa d. Sekretaris 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab dalam semua pembukuan manajemen bengkel. 2) Wewenang Mengetahui semua yang berhubungan tentang manajemen bengkel. 3) Tugas a) Mencatat anak-anak yang mendaftar. b) Membuat jadwal absensi.

26 12 (1) Mencatat semua anggaran biaya pemasukan dan pengeluaran. (2) Mencatat keluar masuknya barang. e. Toolman 1) Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada Direktur dalam penyiapan, perawatan dan penyimpanan alat dan bahan praktek. 2) Tugas Khusus a) 15 (Lima Belas) menit sebelum jam pelajaran dimulai, harus sudah ada di ruangan alat. b) Memeriksa alat kelengkapan praktek. c) Memeriksa dan meneliti alat perlengkapan tersebut diatas tentang kerusakan atau kehilangan. d) Memberi pelayanan dan peminjaman alat perlengkapan kepada siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e) Menerima pengembalian alat perlengkapan yang dipinjam oleh siswa dan mencocokkan dengan bon alat. f) Membuat berita acara bila terjadi kerusakan atau kehilangan. g) Menginventarisasi alat perlengkapan yang ada di ruang alat dan membukukan pada buku alat. h) Mengatur cara penyimpanan alat supaya teratur dan rapi serta menjaga kebersihan ruang alat dan lingkungannya. i) Memperbaiki alat-alat yang mengalami kerusakan ringan.

27 13 3) Tugas Umum a) Membuka dan menutup bengkel setiap hari sesuai jadwal. b) Membersihkan ruangan instruktur/ pengajar. c) Membersihkan ruangan kamar ganti pakaian siswa. d) Menyiapkan air minum untuk pengajar dan stafnya. e) Membersihkan peralatan makan dan minum Memeriksa keamanan bengkel dan penerangannya. f) Melaporkan kepada koordinator bengkel bila diperlukan tingkatan perawatan gedung. g) Menyampaikan dan mengirim pesan untuk kepentingan bengkel. h) Menempel informasi dan pengumuman di bengkel Pengertian Sistem Penerangan Sistem penerangan adalah suatu sistem yang tersusun dari berbagai macam komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang saling berhubungan antara komponen satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu sistem dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem penerangan tersebut meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu rem, lampu mundur dan lampu plat nomor. Sistem penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh sebab itu sistem kelistrikan harus dapat bekerja dengan baik dan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku secara internasional,

28 14 terutama menyangkut kode warna dari lampu sistem penerangan tersebut. Berikut merupakan aturan sistem penerangan di Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi. Tabel 2.1. Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993 Sistem Keterangan Penerangan Lampu penunjuk arah berjumlah genap dan Lampu Tanda mempunyai sinar kelap-kelip berwarna kuning tua dan Belok dapat dilihat pada waktu siang atau malam hari. Lampu rem berjumlah dua buah dan berwarna merah Lampu Rem dan mempunyai kekuatan cahaya lebih besar dari lampu posisi belakang. Lampu Lampu posisi belakang berjumlah genap, berwarna Belakang merah dan dipasang pada bagian belakang kendaraan. Lampu Lampu mundur berwarna putih atau kuning muda dan Mundur tidak menyilaukan atau mengganggu pemakai jalan. Sumber : Data Diolah Komponen Sistem Penerangan Sistem penerangan terdiri dari beberapa komponen utama pada setiap sistemnya, yaitu : baterai, sambungan pengaman, sekring, kunci kontak, kabel penghantar, konektor, saklar, flasher, relay dan lampu. a. Baterai (Accu) Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan tenaga listrik melalui adanya reaksi kimia yang terjadi antara elektrolit baterai dengan plat baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara asam sulfat dan air dengan komposisi campuran

29 15 36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1,270 pada 20 0 C saat baterai terisi penuh. Baterai memiliki beberapa fungsi menurut kondisi kendaraan, yaitu : 1) Pada saat mesin belum hidup (kunci kontak ON), baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau lampulampu dan aksesoris. 2) Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar motor starter dan sistem pengapian selama start. 3) Pada saat mesisn hidup, baterai berfungsi untuk menerima dan menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai. Gambar 2.2. Baterai (Accu) Sumber : b. Sambungan Pengaman (Fusible Link) Sambungan pengaman pada prinsipnya sama dengan sekering. Sambungan pengaman akan rusak jika dilewati oleh arus yang lebih besar dari kemampuannya. Sambungan pengaman digunakan untuk

30 16 melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya dipakai pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30 A atau lebih. Gambar 2.3. Fusible Link Sumber : Manual Book Toyota. Sambungan pengaman bentuknya seperti kabel yang ukurannya pendek dan mempunyai kabel berdiameter lebih kecil dibanding kabel pada rangkaian agar dapat meleleh atau putus pada saat terjadi aliran arus yang berlebih. Pembungkus sambungan pengaman dibuat tidak mudah terbakar agar rangkaian tetap aman saat terjadi aliran arus yang berlebihan. Kapasitas sambungan pengaman biasanya ditunjukkan dengan label yang terpasang pada satu ujung sambungan pengaman. c. Sekering (Fuse) Sekering berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Sekering memiliki bagian yang mudah meleleh akibat aliran arus yang berlebihan yang melebihi kapasitasnya, bagian tersebut dilindungi oleh badan sekering yang biasanya terbuat dari tabung kaca atau plastik. Kapasitas sekering yang ada adalah 0,5 A sampai 35 A dan yang paling banyak

31 17 digunakan adalah 7,5 A sampai 20 A. Bagian logam yang meleleh dan putus pada sekering akan menyebabkan terjadinya rangkaian terbuka sehingga arus tidak dapat mengalir pada rangkaian tersebut dan rangkaian tidak dapat bekerja. Sekering yang dipakai kendaraan dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sekering tipe tabung kaca (cartridge) dan sekering tipe bilah (blade). Sekering tipe tabung kaca berbentuk silinder yang didalamnya terdapat elemen logam pengaman yang terhubung dengan bagian ujung penutup sekering yang terbuat dari logam yang akan terputus apabila dialiri arus berlebih, sedangkan sekering tipe bilah berbentuk pipih dengan dua kaki yang dapat diselipkan pada dudukan sekering. Kaki sekering tersebut saling terhubung satu sama lain melalui elemen logam tipis sebagai elemen pengaman yang akan meleleh apabila dialiri arus berlebih. Sekering tipe bilah adalah model sekering yang sekarang banyak digunakan pada kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua, untuk sekering tipe tabung kaca digunakan pada kendaraan keluaran lama. Gambar 2.4. Sekering Tipe Tabung Kaca dan Sekering Tipe Bilah Sumber :

32 18 Kapasitas arus pada sekering tipe tabung kaca ditunjukan dengan angka yang tertera pada badan sekering, sedangkan yang tertera pada punggung sekering dan warna dari rumah sekering tersebut. Tabel 2.2. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Standar dan Mini No Kapasitas Sekering (A) Warna 1 3 Violet (Ungu) 2 5 Coklat Kemerahan 3 7,5 Coklat 4 10 Merah 5 15 Biru 6 20 Kuning 7 25 Tak Berwarna 8 30 Hijau Sumber : Data Diolah Tabel 2.3. Warna Badan Sekering dan Kapasitas Sekering Ukuran Besar No Kapasitas Sekering (A) Warna 1 20 Kuning 2 30 Hijau 3 40 Kuning Muda 4 50 Merah 5 60 Biru 6 70 Coklat 7 80 Tak Berwarna Sumber : Data Diolah

33 19 d. Kunci Kontak Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama yang memutus dan menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (Baterai). Kunci kontak pada kendaraan memiliki tiga terminal, namun ada juga yang memiliki empat terminal, yaitu : 1) Terminal B dihungkan dengan (+) baterai. 2) Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan terminal IG regulator serta beban lain yang membutuhkan. 3) Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 selenoid starter. 4) Terminal ACC (terdapat pada kunci kontak 4 terminal) dihubungkan dengan aksesoris kendaraan, seperti: lampu penerangan, radio, tape, dll. Gambar 2.5. Kunci Kontak Sumber : 208/27/Pasang-Kunci-Kontak-Mobil-di-Sepeda-Motor e. Kabel Penghantar Kabel penghantar berfungsi sebagai penghubung komponenkomponen pada sistem penerangan dan penghantar arus listrik ke rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari

34 20 tembaga yang diberi isolasi agar tidak terjadi hubung singkat. Ukuran kabel pada rangkaian kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh : besar arus yang lewat, panjang dari suatu rangkaian kelistrikan dan penurunan tegangan yang diizinkan. f. Konektor Gambar 2.6. Kabel Penghantar Sumber : Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel, melindungi sambungan dari kotoran dan memungkinkan sambungan dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari konektor laki-laki (Male) dan konektor perempuan (Female) yang terbuat dari plastik. Jumlah terminal pada konektor sangat beragam mulai dari satu terminal sampai puluhan terminal begitu juga bentuk dari konektor ada yang berbentuk bulat dan berbentuk kotak. Pada konektor juga terdapat sebuah nok agar dalam penyambungan lebih mudah dan tidak salah, sedangkan untuk menjamin agar sambungan lebih kuat maka konektor dipasang pengunci.

35 21 Gambar 2.7. Konektor Sumber : Manual Book Toyota. g. Saklar Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Ada beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, seperti : 1) Saklar Putar Saklar putar mempunyai kontak point yang diatur satu sumbu di atas sebuah permukaan yang bundar (plat) dan dioperasikan dengan cara memutar saklar. 2) Saklar Tekan Gambar 2.8. Saklar Putar Sumber : Manual Book Toyota. Saklar tekan dilengkapi kontak point dan dioperasikan dengan jalan menekan saklar tombol.

36 22 Gambar 2.9. Saklar Tekan Sumber : Manual Book Toyota. 3) Saklar Tuas Kontak point dari saklar tuas dioperasikan oleh gerakan tuas ke atas, bawah, kanan dan kiri. Gambar Saklar Tuas Sumber : 4) Saklar Kombinasi Saklar kombinasi merupakan gabungan dari saklar putar, tekan dan tuas. Gambar Saklar Kombinasi Sumber :

37 23 h. Flasher Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara preodik/ berkala untuk menghasilkan kedipan pada lampu tanda belok sebanyak 60 sampai 120 kedipan setiap menitnya. Flasher memiliki beberapa tipe, diantaranya : 1) Flasher Tipe Kapasitor Flasher tipe kapasitor memanfaatkan sebuah kapasitor dan resistor untuk mengontrol kedipannya. Gambar Flasher Tipe Kapasitor Sumber : 2) Flasher Tipe Bimetal Flasher tipe bimetal memanfaat pemuaian bimetal untuk mengontrol kedipannya. Bimetal terdiri dari dua buah logam yang berbeda (biasanya kuningan dan baja) yang digabung menjadi satu.

38 24 Gambar Flasher Tipe Bimetal Sumber : 3) Flasher Tipe Transistor Flasher tipe transistor memanfaatkan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher (turn signal relay) melewati amplifier (penguat listrik). i. Relay Gambar Flasher Tipe Transistor Sumber : Relay berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara elektromagnetik. Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada

39 25 kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC. j. Lampu Gambar Relay Sumber : Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil dari arus listrik yang mengalir melalui kawat halus yang mempunyai tahanan serta titik lebur yang tinggi sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Ada beberapa jenis lampu yang ada pada kendaraan, yaitu : 1) Lampu Biasa Lampu biasa adalah lampu yang menggunakan kawat pijar (filament). Lampu jenis ini tidak dapat bekerja di atas suhu yang telah ditentukan karena filament bisa menguap. Uap tersebut bisa menimbulkan endapan yang membentuk lapisan seperti perak di rumah lensa kacanya (envelope) yang dapat mengurangi daya terang lampu tersebut.

40 26 Gambar Lampu Biasa Sumber : 2) Lampu Quartz Halogen Lampu quartz halogen menggunakan gas halogen didalam tabungnya agar terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu. Lampu halogen memiliki cahaya lebih terang, putih dan sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Gambar Lampu Quartz Halogen Sumber : Lampu halogen lebih panas dibandingkan dengan lampu biasa, sehingga masa lampu akan lebih pendek jika terdapat oli atau gemuk yang menempel pada permukaan tabung. Selain itu, kandungan garam pada keringat manusia dapat menodai kaca lampu. Oleh karena itu hindari jari-jari menyentuh tabung kaca saat hendak mengganti lampu dan sebaiknya pegang bagian flange saat mengganti lampu.

41 Rangkaian Sistem Penerangan Lampu Kota dan Plat Nomor Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan atau belakang merupakan lampu yang berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi cahaya di sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan kendaraan.lampu plat nomor digunakan untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu kota/ lampu belakang menyala. Ada dua tipe sistem lampu kota, yaitu : a. Sistem Lampu Kota Tanpa Relay Gambar Rangkaian Lampu Kota Tanpa Relay Sumber : Manual Book Toyota.

42 28 b. Sistem Lampu Kota dengan Relay Lampu Kepala Gambar Rangkaian Lampu Kota dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota. Lampu kepala sering disebut juga dengan nama lain seperti lampu depan atau lampu besar. Lampu kepala digunakan untuk penerangan pada malam hari atau kondisi gelap. Pada umumnya lampu kepala dilengkapi dengan lampu jarak dekat (low beam), lampu jarak jauh (high beam) dan lampu tembak (flash beam) yang dikontrol oleh saklar dim (dimmer switch). Lampu tembak digunakan untuk meminta perhatian pemakai jalan lain yang berada di depan kendaraan dengan arah berlawanan kita. Fungsi lampu ini hampir menyerupai klakson namun sedikit berbeda penggunaannya terutama menyangkut waktu dimana klakson jarang digunakan pada malam hari demi etika di jalan raya. Rangkaian lampu kepala dibedakan menurut komponen kelistrikannya, yaitu:

43 29 a. Sistem Lampu Kepala Tanpa Relay Gambar Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relay Sumber : Manual Book Toyota. b. Sistem Lampu Kepala dengan Relay Gambar Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota.

44 30 c. Sistem Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi. Gambar Rangkain Lampu Kepala dengan Relay Kombinasi Sumber : Manual Book Toyota Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Lampu tanda belok disebut juga dengan lampu sain atau lampu reting. Lampu ini memiliki beberapa kegunaan, seperti: a. Sebagai tanda belok. b. Sebagai tanda untuk mendahului kendaraan di depan. c. Sebagai tanda informasi untuk kendaraan dari arah berlawanan. d. Sebagai tanda pindah jalur. Lampu tanda bahaya atau disebut lampu hazzard sering dikaitkan dengan lampu tanda belok karena berada pada tempat yang sama, bedanya ketika lampu tanda bahaya dihidupkan maka lampu tanda belok kanan dan kiri akan hidup secara bersamaan dan ketika lampu tanda belok dihidupkan maka lampu tersebut tidak akan berfungsi karena tertutup oleh

45 31 lampu tanda bahaya. Lampu tanda bahaya digunakan untuk memberi isyarat kepada pengendara lain bahwa kendaraan sedang mengalami masalah atau meminta kepada pengguna jalan lain untuk memberi jalan karena situasi darurat Lampu Rem Gambar Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Sumber : Manual Book Toyota. Lampu rem digunakan untuk memberi isyarat pada pengendara lain pada saat kendaraan melakukan pengereman untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan lain yang mengikuti. Gambar Rangkaian Lampu Rem Sumber : Manual Book Toyota.

46 Lampu Mundur Lampu mundur atau yang biasa disebut dengan lampu parkir digunakan untuk memberikan penerangan tambahan saat kendaraan mudur di malam hari dan member isyarat kepada pengendara lain bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/ sedang mundur. Lampu mundur terletak pada bagian belakang kendaraan dan akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON. Gambar Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Manual Book Toyota.

47 BAB III PERAWATAN SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL KIJANG 5K 3.1. Cara Kerja Sistem Penerangan Lampu Kota dan Plat Nomor Gambar 3.1. Rangkaian Lampu Kota dan Plat Nomor Sumber : Manual Book Toyota. Cara kerja lampu kota dan plat nomor Pada saat saklar kontrol lampu posisi TAIL, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, saklar kontrol lampu, lampu dan menuju ke massa sehingga lampu kota dan lampu plat nomor menyala. 33

48 Lampu Kepala Gambar 3.2. Rangkaian Lampu Kepala dengan Relay Sumber : Manual Book Toyota. Cara kerja lampu kepala a. Lampu Jarak Dekat Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim pada posisi LOW, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak dekat menyala. b. Lampu Jarak Jauh Pada saat saklar kontrol lampu posisi HEAD dan saklar dim pada posisi HIGH, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu,

49 35 saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala bersamaan dengan lampu indikator jarak jauh. c. Lampu Tembak Pada saat saklar dim digerakkan ke posisi FLASH dan, arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, kumparan relay, lampu, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jarak jauh menyala bersamaan dengan lampu indikator jarak jauh Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Gambar 3.3. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Sumber : Manual Book Toyota. Cara kerja lampu tanda belok dan tanda bahaya a. Lampu Tanda Belok Pada saat saklar dim digerakkan ke atas/ bawah arus akan mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher,

50 36 lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda belok menyala. b. Lampu Tanda Bahaya Pada saat saklar tanda bahaya posisi ON arus akan mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju fuse, flasher, lampu, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu tanda bahaya menyala Lampu Rem Cara kerja lampu rem Gambar 3.4. Rangkaian Lampu Rem Sumber : Manual Book Toyota. Pada saat pedal rem ditekan arus mengalir dari baterai melewati sekering, saklar pedal rem, lampu dan menuju massa sehingga lampu rem menyala Lampu Mundur Gambar 3.5. Rangkaian Lampu Mundur Sumber : Manual Book Toyota.

51 37 Cara kerja lampu mundur Pada saat kendaraan bergerak mundur arus mengalir dari baterai melewati kunci kontak menuju sekering, saklar, lampu dan massa sehingga lampu mundur menyala Cara Perawatan Sistem Penerangan Trouble Shooting Sistem Penerangan Setiap kendaraan pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian yang menunjang kinerja dari kendaraan mengalami gangguan-gangguan yang apabila tidak segera diperbaiki akan mengganggu keamanan dan kenyaman dalam berkendara bahkan dapat membahayakan pengemudi kendaraan tersebut dan pengemudi kendaraan lainnya. Adapun gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan yaitu : a. Lampu Mati 1) Lampu Mati Semua Gambar 3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Mati Semua Sumber : Data Diolah

52 38 2) Salah Satu Lampu Mati b. Lampu Kepala Mati Gambar 3.7. Pemeriksaan dan Perbaikan Salah Satu Lampu Mati Sumber : Data Diolah Gambar 3.8. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Kepala Mati Sumber : Data Diolah

53 39 c. Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati Gambar 3.9. Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Tanda Belok dan Tanda Bahaya Mati Sumber : Data Diolah d. Lampu Rem Menyala Terus Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Rem Nyala Terus Sumber : Data Diolah e. Lampu Menyala Redup Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Redup Sumber : Data Diolah

54 40 f. Lampu Menyala Terang Saat Putaran Mesin Cepat Gambar Pemeriksaan dan Perbaikan Lampu Menyala Terang Sumber : Data Diolah Perawatan Sistem Penerangan Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem penerangan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu terjadi kerusakan pada salah satu komponen sistem penerangan dan tidak adanya arus yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan. Gangguan yang terjadi pada sistem penerangan harus segera ditangani dengan carapemeriksaan dan perbaikan, adapun langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sebagai berikut : a. Baterai Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh karena itu baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada sistem penerangan. Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai meliputi: 1) Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti: cekung atau cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran baterai perlu diganti.

55 41 Gambar Pemeriksaan Kotak Baterai Sumber : Manual Book Toyota. 2) Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan dengan menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat menyebabkan kebocoran arus sehingga tegangan yang dihasilkan baterai tidak maksimal. Gambar Pembersihan Terminal Baterai Sumber : 3) Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di bawah lower dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar lower isi dengan air accu.

56 42 Gambar Penambahan Air Accu Sumber : 4) Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara menghubungkan kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke (-) baterai. Apabila hasil pengukuran menunjukan nilai 12,4 V maka baterai harus di charger sampai penuh. Gambar Pemeriksaan Tegangan Baterai Sumber : Manual Book Toyota. 5) Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan hydrometer. Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang sel yang paling dekat dengan terminal (+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung terangkat. Tiap sel harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih dan perbedaan tiap sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika

57 43 perbedaan berat jenis tiap sel melebihi 0,050 baterai perlu diganti. b. Kunci Kontak Gambar Pemeriksaan Berat Jenis Baterai Sumber : Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan cara mengghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki kunci kontak ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki (B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm meter ke B kunci kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal kunci kontak lainnya (ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk mengetahui ada tidaknya hubungan. Apabila tidak ada hubungan maka kunci kontak perlu diganti. Gambar Pemeriksaan Kunci Kontak Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan

58 44 c. Sekering Periksa keadaan sekering secara visual apabila sekering putus maka sekering perlu diganti d. Saklar Utama Gambar Pemeriksaan Sekering Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan Ohm meter sambil mengoprasikan saklar utama. Tidak adanya arus yang mengalir dari saklar dapat disebabkan karena rusaknya saklar dan putusnya sambungan kabel pada saklar. Jika saklar rusak maka saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup diperbaiki. Gambar Pemeriksaan Saklar Utama Sumber : Manual Book Toyota.

59 45 e. Relay Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp dan baterai. Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+) baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu diganti. f. Flasher Gambar Pemeriksaan Relay Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan cara menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal L flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan berkedip maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka flasher perlu diganti.

60 46 Gambar Pemeriksaan Flasher Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan g. Konektor Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka bersihkan konektor menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada konektor akan menyebabkan kebocoran arus sehingga arus yang dihasilkan tidak optimal. h. Lampu Gambar Pemeriksaan Konektor Sumber : Manual Book Toyota. Apabila lampu mati, maka lepaskan lampu dari dudukannya kemudian lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter. Apabila tidak ada hubungan maka lampu perlu diganti.

61 47 Gambar Pemeriksaan Lampu Sumber : Manual Book Toyota Tujuan Perawatan Sistem Penerangan Terjadinya kecelakaan umumnya disebabkan karena kelalaian pengemudi dalam berkendara, namun ada pula faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu kondisi dari kendaraan tersebut. Kondisi kendaraan yang baik akan memberikan kinerja yang optimal pada kendaraan serta memberi rasa aman dan nyaman dalam berkendara. Apabila kondisi mobil buruk maka kinerja mesin juga tidak akan optimal dan apabila kondisi tersebut tidak segera diperbaiki maka dapat berakibat fatal yang dapat membahayakan pengemudi mobil tersebut dan pengendara lainnya. Untuk menjaga kondisi kendaraan tetap baik maka diperlukan perawatan berkala, pemeriksaan dan perbaikan pada bagian mesin yang mengalami kerusakan. Salah satu sistem penting pada kendaraan yang membutukan perawatan yaitu sistem kelistrikan penerangan yang berfungsi untuk penerangan saat malam hari dan memberi isyarat pada pengendara lain saat akan berbelok, mundur, berhenti dan darurat.

62 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab III dapat di ambil kesimpulan, antara lain: a. Cara kerja sistem kelistrikan penerangan adalah saat kunci kontak dalam posisi ON arus dari baterai mengalir melewati kunci kontak menuju sekering, relay, flasher, lampu, saklar, dan menuju ke massa sehingga lampu dapat menyala. b. Cara merawat sistem kelistrikan penerangan yaitu dengan cara melakukan perawatan, pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sistem kelistrikan penerangan yang mengalami kerusakan. Komponen-komponen tersebut meliputi: fuse, relay, flasher, konektor, lampu, saklar dan yang paling utama baterai yang merupakan sumber arus untuk sistem penerangan. c. Perawatan sistem kelistrikan penerangan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sistem kendaraan sehingga pengemudi merasa aman dan nyaman dalam berkendara Saran Dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh penulis antara lain : 48

63 49 a. Untuk Pembaca 1) Baterai merupakan sumber arus listrik untuk sistem penerangan dan aksesoris, jika baterai mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada sistem penerangan juga. Oleh karena itu baterai harus selalu dalam kondisi baik agar tidak mempengaruhi kinerja sistem penerangan. 2) Segera perbaiki jika terdapat tanda-tanda kerusakan sebelum kerusakan semakin parah. 3) Dalam penggantian komponen kendaraan, gunakanlah suku cadang yang asli. b. Untuk Bengkel Mobil Arjuna 1) Penyusun berharap agar Bengkel Mobil Arjuna bisa memberikan kepercayaan dan selalu mendampingi disetiap praktek, agar para mahasiswa dapat menambah pengetahuannya. 2) Penulis berharap pihak bengkel menjalin kerja sama dengan pihak Politeknik Darma Patria, guna mempermudah dalam pencarian tempat Praktek Kerja Lapangan bagi generasi mahasiswa berikutnya. c. Untuk Politeknik Dharma Patria Meningkatkan kerja sama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk tempat Praktik Kerja Lapangan bagi para mahasiswanya.

64 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU ILMIAH Anonim. (2003). Body Electrical. Step 2. Vol 17. Toyota Astra Motor : Jakarta. Daryanto. (2011). Prinsip Dasar Kelistrikan Otomotif. Alfabeta : Bandung. Soemadi, Drs. Soejono B.Sc. (1979). Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif jilid 1 dan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta. TEAM. (2011). New Step 1 Training Manual. Toyota Astra Motor : Jakarta. Tooley, M. (2003). Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Erlangga : Jakarta. Yunan Ginting. (1998). Listrik Otomotif Jilid 1. Angkasa : Bandung. B. WEBSITE [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul WIB]. [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul WIB]. [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul WIB]. [Kamis, 27 Maret 2014, Pukul WIB]. [Kamis, 10 April 2014, Pukul WIB]. 50

65 Lampiran 1. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 51

66 Lampiran 2. Lembar Pengajuan Judul Laporan Semester dan Dosen Pembimbing 52

67 Lampiran 3. Catatan Konsultasi Bimbingan Laporan Semester 53

68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 April 1993 dengan nama Ahmad Saifuddin, beragama islam dan memiliki hobi bermain sepak bola, futsal, basket, musik, tenis meja, membaca komik, menonton film kartun dan berpetualang. Mengawali pendidikan di TK Tunas Bangsa Klender, Jakarta Timur (1998), SDN Pondok Bambu (1999), SDN 3 Sidoagung (2001), SMP Muhammadiyah Karanganyar (2005), SMK Bina Karya 1 Karanganyar (2008) dan karena penulis mempunyai ketertarikan dalam bidang otomotif, maka pada tahun 2011 penulis melanjutkan kuliah di Politeknik Dharma Patria Program Studi D III Jurusan Mesin Otomotif. Kemudian pada tahun 2013 melakukan kerja praktek di Bengkel Mobil Arjuna Gombong, Kebumen.

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel

Lebih terperinci

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Toyota TGN40 yang mempunyai spesifikasi tersendiri, berikut: Tabel 3.1Spesifikasi Lampu BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Spesifikasi Bola Lampu Pada setiap kendaraan mempunyai spesifikasi masing-masing pada setiap sistemnya, salah satu diantaranya pada sistem penerangan pada Toyota

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K Laporan Tugas Akhir Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma 3 Untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA

ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA 20133020027 LAPORAN TUGAS AKHIR DITULIS DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menghasilkan suatu model electrical trainer yang diharapkan dapat mempermudah dalam proses

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016. BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005 TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005 Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i HALAMAN LEMBAR PERSOALAN...... ii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN MOTTO..v KATA PENGANTAR.vi ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR NAMA SIMBOL..

Lebih terperinci

Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti

Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti www.mobilku.org -Sekring mobil sangat penting fungsinya dalam mengendalikan besarnya arus listrik yang mengalir pada komponen-komponen mobil yang membutuhkan

Lebih terperinci

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa baterai. 2. Siswa dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan visual baterai.

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa baterai. 2. Siswa dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan visual baterai. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Memelihara Baterai : Menguji Baterai Indikator : Dapat menjelaskan prosedur pengujian baterai. A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan menguji/memeriksa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Gelar Ahli Madya Oleh : Nama : Lingga Pradita NIM :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Sistem Kelistrikan Bodi 1. Lampu kepala Jika lampu kepala memiliki spesifikasi 12V-25/25W maka tahananya adalah sebagai berikut : a. Tahanan lampu dekat 25 = 7

Lebih terperinci

Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18

Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18 Gambar 3.14. Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar... 16 Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18 Gambar 4.2. Bagian yang digerinda... 18 Gambar 4.3. Motor wiper yang telah

Lebih terperinci

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI

DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI DESKRIPSI : KELISTRIKAN BODI Mata Kuliah kelistrikan bodi merupakan ilmu dan ketrampilan yang sangat penting untuk masuk ke dunia kerja. Dengan memahami dasar-dasar kelistrikan Bodi, mahasiswa bias dengan

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan 40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

Lebih terperinci

MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE

MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh Achmad Fanani 5250307012 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 5 SUMBER ARUS (BATERAI)

BAB 5 SUMBER ARUS (BATERAI) BAB 5 SUMBER ARUS (BATERAI) 5.1. Pendahuluan Baterai merupakan suatu komponen elektrokimia yang menghasilkan tegangan dan menyalurkannya ke rangkaian listrik. Dewasa ini baterai merupakan sumber utama

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG

PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG PERAWATAN REM TROMOL PADA MOBIL KIJANG ROVER DI BENGKEL MOBIL ARJUNA GOMBONG LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup. BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K 3.1 Pengertian Kelistrikan mesin ialah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap

Lebih terperinci

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris DTG1I1 Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB By Dwi Andi Nurmantris OUTLINE 1. KWH Meter 2. ACPDB TUGAS 1. Jelaskan tentang perangkat dan Instalasi Listrik di rumah-rumah!

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI 2010 MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI 1 P a g e Budi Waluyo, ST MESIN OTOMOTIF FT UM MAGELANG 1/1/2010 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendukung dalam pembuatan proyek akhir. Materi yang akan dibahas adalah knedaraan medan berat, diagram kelistrikan mobil LJ 80, accu,

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-500

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-500 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-500 Edisi 2 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bertanggung jawab bahwa produk HS-39W sudah sesuai dengan pasal-pasal Petunjuk Dewan

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO..

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN LEMBAR PERSOALAN..... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... i ii iii SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. KATA PENGANTAR. v vi vii INTISARI... ix ABSTRACT..

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci

Gambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V

Gambar Konstruksi Kontaktor Magnit Merk HKE HRM1-5-DC12V MEMBUAT LAMPU HAZARD SEPADA MOTOR Lampu Hazard sering dikaitkan dengan lampu sein karena berada pada tempat yang sama. Bedanya ketika lampu hazard dihidupkan maka lampu sein kanan kiri akan hidup secara

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

BAB II DASAR TEORI. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti BAB II DASA TEOI 2.. Media 2... Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. pada jenjang Diploma III pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas

KATA PENGANTAR. pada jenjang Diploma III pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan kekuatan lahir maupun batin sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Penyusunan tugas akhir ini

Lebih terperinci

Pengetahuan Produk Baterai

Pengetahuan Produk Baterai Pengetahuan Produk Baterai A. Ikhtisar Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama

Lebih terperinci

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

Gambar Sistem pengunci pintu (door lock)

Gambar Sistem pengunci pintu (door lock) BAB11 SISTEM KELISTRIKAN BODI KONTROL ELEKTRONIK 11.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan bodi kontrol elektronik pada bab ini merupakan sistem kontrol pengunci pintu (door lock system), jendela (power window

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR

MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh

Lebih terperinci

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu : ULANGAN MID SEMESTER GENAP Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika Kelas : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu : Soal : Utama PETUNJUK UMUM. 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum kamu mengerjakan soal. 2.

Lebih terperinci

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA KEGIATAN BELAJAR 1 MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA Lembar Informasi Menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1978, pasal 1 butir 5 tentang instalasi listrik, menyatakan

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penggunaan Mesin Listrik Disusun oleh : Nur Rizki Kurniati 3.31.13.1.14 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN

Lebih terperinci

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL) Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) 1. Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan menjaga dan melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-95W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait

Lebih terperinci

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE I. TUJUAN 1. Agar praktikan dapat menginstalasi lampu pijar dengan hubungan seri-paralel (DIM). 2. Agar praktikan dapat menginstalasi penerangan satu

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-89W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1997 Indra Joko Sumarjo 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram

Lebih terperinci

ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR. Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya

ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR. Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya PKMT-1-11-1 ALAT PEMBATAS LAJU SEPEDA MOTOR Dwi Hendro Kusumo, Jenny Ermanto, Sun ah Mufida Jurusan Fisika, Universitas Surabaya, Surabaya ABSTRAK Tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat ini sangat

Lebih terperinci

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan MODUL 8 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 KELISTRIKAN A.PERCOBAAN MUATAN LISTRIK 1. Tujuan Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika

Lebih terperinci

SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL

SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL Kelistrikan merupakan suatu rangkaian yang secara sistematis menghubungkan satu komponen dengan komponen lain dengan menggunakan arus listrik. Setiap komponen mempunyai cara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOMOR PERSOALAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Las dan Tempa Disusun Oleh: FAJAR RIZKI SAPUTRA K2513021 PTM A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e. TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari

Lebih terperinci

CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR

CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR CARA KERJA DAN JUMLAH ARUS LAMPU KEPALA YANG MENGALIR PADA KELISTRIKAN ENGINE STAND PROYEK AKHIR Disusun guna menyelesaikan studi Diploma III Disusun Oleh : Nama : Lutfi Ari Artanto NIM : 5250306502 Program

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Bahan ajar dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri tanpa kehadiran guru atau pembelajaran klasikal. Apabila digunakan pada pembelajaran mandiri, ikutilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan peserta didik dapat menerima ilmu yang telah disampaikan oleh pendidik. Identifikasi bahwa peserta didik telah menerima

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohamad

Lebih terperinci

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 - Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Zuvitronic ZN01 sebagai pengaman sepeda motor Anda. Keunggulan Alarm ini adalah: 1. Password 3 digit. Motor tidak akan bisa dihidupkan tanpa

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-602 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS- 91W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk LD- 4W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER TUGAS AKHIR ANALISIS DAN MAINTENANCE SISTEM LAMPU TANDA BELOK ISUZU PANTHER Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Nama : Arman Seruli

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI Jurnal Emitor Vol.14 No.2 ISSN 1411-8890 PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR Umar, Agus Tain, Jatmiko Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut PENGERING RAMBUT I. Tujuan Praktek : Dapat memahami cara kerja dari pengering rambut Dapat mengatasi permasalahan seputar pengering rambut Dapat merawat pengering rambut dengan baik II. Dasar Teori Hair

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO..

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. HALAMAN LEMBAR PERSOALAN... ii. HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN. iv. HALAMAN MOTTO.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i HALAMAN LEMBAR PERSOALAN...... ii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR. vi ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR NAMA SIMBOL..

Lebih terperinci

RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300

RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300 RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN LAMPU PENERANGAN, LAMPU REM, DAN KLAKSON PADA KENDARAAN MITSUBISHI L300 Evia Ludvita Sari 1, Noor Setyo H.D 2, Wandi Arnandi 3 1,2,3 Program Studi Diploma III Teknik Mesin

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN BATERAI. Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) Kelas : XI

PEMELIHARAAN BATERAI. Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) Kelas : XI PEMELIHARAAN BATERAI Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) Kelas : XI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan Karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci