BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVRSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seiring pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa telekomunikasi,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

BAB II DESKRIPSI PT. INDOSAT TBK

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Indosat Tbk. sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. XL AXIATA, TBK Nurlaila Kasim Jurusan Manajemen Program Studi S1 Manajemen

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Indosat Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tentang TELKOM

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia. Indosat merupakan perusahaaan telemukasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. & 1800), GPRS, Wi Fi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

Analisis Penerapan International Financial Report Standards. Terhadap Laba PT LIPPO KARAWACI Tbk. : Irma Nuarti NPM :

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB III TINJAUAN UMUM. didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

Analisis Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. menyumbang 22,3% dari total produksi manufaktur di koridor ekonomi Jawa. Dari segi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan telekomunikasi (infocomm) serta penyedia jasa dan jaringan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat Tbk, yang sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. Indosat merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler setelah Telkomsel. Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah 42

43 Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom. Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Pada tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan

44 24,19% saham seri B dari publik). Pada tanggal 25 mei 2011 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, launching Indosat Mobile. 4.1.2 Produk-Produk Indosat Jasa Selular dan Broadband 3.5G : 1. IM3 Kebutuhan Pelanggan: Layanan selular pra-bayar yang terjangkau, dengan fleksibilitas isi ulang. Manfaat untuk Pelanggan: Waktu bicara lebih lama dan jumlah sms yang lebih banyak dengan harga yang terjangkau. 2. Mentari Kebutuhan Pelanggan: Layanan selular pra-bayar yang terjangkau untuk pengguna reguler. Manfaat untuk Pelanggan: Biaya percakapan yang lebih hemat bagi pelanggan yang sering melakukan panggilan (frequent caller) dengan perhitungan tarif yang sederhana. 3. Matrix Kebutuhan Pelanggan: Layanan selular pasca bayar. Manfaat untuk Pelanggan: Kebebasan melakukan komunikasi dengan tarif pasca bayar yang inovatif. 4. Matrix Auto Kebutuhan Pelanggan: Layanan selular pasca bayar yang dapat diisi ulang. Manfaat untuk Pelanggan: Fleksibilitas mengontrol pemakaian. Kombinasi dari manfaat layanan pasca bayar dan pra-bayar.

45 5. Blackberry Pasca bayar/pra-bayar Kebutuhan Pelanggan: Layanan selular pasca bayar/prabayar dan push-mail global. Manfaat untuk Pelanggan: Layanan push-email dengan konektivitas tanpa batas. 6. Indosat Broadband 3.5G Kebutuhan Pelanggan: Akses internet mobile berkecepatan tinggi. Manfaat untuk Pelanggan: Layanan wireless broadband dengan kecepatan akses hingga14,4mbps. 7. i Games, i Ring, i Go, i Menu Kebutuhan Pelanggan: Layanan nilai tambah untuk pengguna layanan selular dengan berbagai pilihan fitur. Manfaat untuk Pelanggan: Memberikan pilihan fitur, content, dan games. Jasa Telepon Tetap: 1. StarOne Pasca bayar/pra-bayar Kebutuhan Pelanggan: Layanan telepon tetap nirkabel dengan tarif pasca bayar dan pra-bayar. Manfaat untuk Pelanggan: Melakukan komunikasi bergerak secara terbatas dengan tarif layanan telepon tetap. 2. Indosat 001, Indosat 008 Kebutuhan Pelanggan: Sambungan Langsung Internasional. Manfaat untuk Pelanggan: a) Untuk telepon SLI yang jernih dan berkualitas.

46 b) SLI yang ekonomis. c) Dapat digunakan untuk menjangkau mitra bicara yang luas. 3. Flat Call 01016, Global Save Kebutuhan Pelanggan: Layanan Voice over Internet Protocol (VoIP) domestik dan internasional. Manfaat untuk Pelanggan: a) Tarif internasional yang terjangkau. b) Kartu telepon VoIP untuk jarak jauh. c) Biaya telepon yang terkontrol. 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan : 1. Menjadi perusahaan penyedia solusi informasi dan komunikasi pilihan di Indonesia. 2. Menawarkan produk, layanan, dan solusi informasi dan komunikasi yang lengkap dan berkualitas. 3. Berada pada Top-Of-Mind pelanggan dalam menyediakan produk, layanan, dan solusi informasi dan komunikasi 4. Menyediakan produk dan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat yang dilayani. Misi Perusahaan : 1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelanggan.

47 2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik. 4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsifungsi serta penerapan wewenang dan tanggung jawab. Dengan demikian suatu struktur organisasi meliputi pertimbangan bentuk dan sifat-sifat unit organisasi satuan usaha, termasuk organisasi pengolahan data serta hubungan fungsi manajemen yang berkaitan dan pelaporan selain itu struktur organisasi harus menetapkan wewenang dan tanggung jawab dalam satuan usaha dengan cara yang semestinya. Struktur organisasi ini mempunyai mempunyai kepentingan, diantaranya adalah: 1) Struktur organisasi suatu satuan usaha memberikan kerangka kerja menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan dan pengendalian operasi. 2) Struktur organisasi diperlukan untuk menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab. 4.1.5 Job Description 1. Direktur Utama (Dirut), memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain: Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan di PT. Indosat, Tbk. 2. Wakil Direktur Utama, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara lain: Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama.

48 3. Direktur Jabodetabek dan Corporate Sales, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara lain: Mengkoordinasikan perusahaan-perusahaan penjualan di bawah naungan PT. Indosat, Tbk di wilayah Jabodetabek. 4. Direktur Regional Sales, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain: Memimpin dan mengawasi daerah-daerah penjualan produkproduk PT. Indosat, Tbk. 5. Direktur Marketing, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain: Merencanakan, mengontrol, dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama Supervisor untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. 6. Direktur Information Technology, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain: Menyelenggarakan Perumusan kebijakan teknologi informasi dan melaksanakan pengelolaan Infrastruktur hardware, meliputi server, komputer, dan perangkat pendukungnya. 7. Direktur Network, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara lain: Memetakan kebutuhan sekarang dan akan datang, terutama hubungan dengan Matreial Management proses sehingga hubungan ini akan mempengaruhi jaringan terutama pada permasalahan stock barang pada saat terjadi kerusakan. 8. Direktur Finance, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara lain: Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan serta mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan perusahaan.

49 9. Direktur Corporate Service, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara lain: Penanggung jawab dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 4.2 Deskripsi Trend 4.2.1 Perputaran Modal Kerja (Variabel X) Perputaran modal kerja merupakan penjualan dibagi dengan rata-rata modal kerja, perbandingan ini menunjukan efektivitas badan usaha dalam menggunakan modal kerja untuk memperoleh penerimaan. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Indosat, Tbk, didapatkan informasi Perputaran Modal Kerja Tahun 2007 2010 sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Perputaran Modal Kerja PT. Indosat, Tbk Tahun 2007 2010 Perputaran Modal Kerja Tahun PT. Indosat, Tbk 2007 99,66% 2008 107,18% 2009 102,42% 2010 25,96% (Sumber : Data Olahan) Berdasarkan tabel 4.1 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut :

50 Perputaran Modal Kerja 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00-2007 2008 2009 2010 Perputaran Modal Kerja (Sumber : Data Olahan) Grafik 4.1 Perkembangan Perputaran Modal Kerja PT. Indosat, Tbk Tahun 2007 2010 Dari perkembangan Perputaran Modal Kerja PT. Indosat, Tbk selama empat tahun, terlihat bahwaa pada tahun 2007 Perputaran Modal Kerja sebesar 99,66% kemudian terjadi peningkatan sebesar 0,93% di tahun 2008 menjadi 107,18%. Pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 1,05% menjadi 102,42%, terus mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 sebesar 3,95% menjadi 25,96%. Penurunan ini disebabkan terjadi penurunan penjualan yang signifikan di tahun 2010 sebesar Rp. 4,7 triliun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 18,4 triliun dan peningkatan modal kerja di tahun 2010 menjadi Rp. 18,2 triliun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 17,9 triliun. (Annual Report PT. Indosat, Tbk).

51 4.2.2 Return On Equity (Variabel Y) Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Return On Equity) merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Indosat, Tbk, didapatkan informasi Return On Equity Tahun 2007 2010 sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Return On Equity PT. Indosat, Tbk Tahun 2007 2010 Tahun Return On Equity PT. Indosat, Tbk 2007 11,35% 2008 16,62% 2009 11,37% 2010 8,22% (Sumber : Data Olahan) Berdasarkan tabel 4.2 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut :

52 Return On Equity 20.00 15.00 10.00 Return On Equity 5.00-2007 2008 2009 2010 (Sumber : Data Olahan) Grafik 4.2 Perkembangan Return On Equity PT. Indosat, Tbk Tahun 2007-2010 Dari data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa, pada tahun 2007 Return On Equity sebesar 11,35%. Mengalami peningkatan sebesar 0,68% pada tahun 2008 menjadi 16,62%. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan yang terjadi pada perputaran modal kerja tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009 dan tahun 2010 mengalami penurunan, seiring dengan penurunan yang terjadi pada perputaran modal kerja tahun 2009 dan 2010. Dimana penurunan sebesar 1,,46% pada tahun 2009, sehingga menjadi 11,,37%. Dan terus mengalami penurunan sebesar 1,38% di tahun 2010 menjadi 8,22%. Hal ini disebabkan laba bersih mengalami penurunan, sementara modal kerja mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.(sumber : Annual Report PT. Indosat, Tbk).

53 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian a. Analisis Regresi Linier Sederhana Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana persamaan regresinya adalah : ŷ = a + bx Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) Versi 16, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh perputaran modal kerja terhadap Return On Equity : Tabel 4.3 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 95% Confidence Interval for B Lower Upper Model B Std. Error Beta t Sig. Bound Bound 1 (Constant) 17.699 2.653 6.670.022 6.282 29.116 PMK.170.029.860 3.821.000 196.057 a. Dependent Variable : ROE Berdasarkan tabel 4.3 Coefficients a di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = 17,699 + 170 X

54 b. Koefisien Determinasi ( R Square ) Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan.untuk mengetahui pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y : Tabel 4.4 Model Summary b Change Statistics R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change 1.860 a.739.609 1.97009.739 5.668 1 2.140 a. Predictors: (Constant), PMK b. Dependent Variable: ROE Mencermati tabel 4.4 pada halaman sebelumnya, diketahui bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar 0,739 atau 73,9%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk sebesar 73,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent positif signifikan. Dan sisanya 26,1% merupakan faktor lain yang mempengaruhi Return On Equity

55 diluar penelitian. Faktor lain tersebut bisa berupa net income dan hutang perusahaan. a. Pengujian Keberartian ( Uji t ) Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan (α) = 5% (0,05), berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : H a = Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk. H o = Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk. Jika t hitung t tabel : H o diterima dan H a ditolak. Jika t hitung t tabel : H o ditolak dan H a diterima. Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka disajikan data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) seperti yang tertera pada tabel 4.3 Coefficiensts di atas, yang menyatakan besarnya t hitung pada penelitian pengaruh perputaran modal kerja terhadap Return On Equity. Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (H a ) yang menyatakan perputaran modal kerja berpengaruh pada Return On Equity PT. Indosat, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel.

56 Dimana nilai t tabel dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 3 = 3.182. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk Tahun 2007-2010 Koefisien Regresi t hitung t tabel Variabel X 3,821 3,182 Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3,821 > 3,182. Dengan demikian H o ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indonesia, Tbk. 4.4 Pembahasan Hubungan antara modal kerja dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dikemukakan oleh Sutarno (2000 : 214) menurutnya modal kerja sangat penting untuk beberapa alasan. Satu hal yang penting, aktiva lancar dari perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari setengah jumlah total aktiva. Untuk perusahaan distribusi, jumlahnya lebih besar lagi. Untuk menjalankan perusahaan secara efisien, piutang dan persediaan harus dimonitor dan dikembalikan secara sesama. Hal ini penting untuk perusahaan yang berkembang

57 cepat, karena investasi pada kedua aktiva ini cepat sekali berubah dan sulit dikendalikan, kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat realisasi pengembalian investasi. Namun perusahaan dengan aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat menimbulkan kekurangan dan kesulitan dalam kelancaran operasi. Modal kerja mendasari dua keputusan penting perusahaan, modal kerja ini penentu dari tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar dan perpaduan sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang. Keputusankeputusan tersebut mempengaruhi hasil yang diharapkan yaitu laba dalam hal ini disebut Return On Equity. Menurut Agus Sartono (2008 : 495) Modal Kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Modal kerja kotor didefinisikan sebagai total aktiva lancar perusahaan. Modal kerja bersih adalah merupakan kelebihan total aktiva lancar diatas utang lancar. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan. Selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja ( working capital turnover period ) dimulai saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya, atau makin tinggi perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen modal kerja tersebut.

58 Modal kerja yang berlebihan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga dapat merugikan perusahaan karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif. Kelebihan modal kerja juga akan menimbulkan tidak efektif dalam operasi perusahaan. Sebaliknya adanya ketidak- cukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Komarudin (2005 : 62) menyebutkan lama periode perputaran modal kerjanya tergantung pada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata (working capital turn over). Rasio ini menunjukan hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Ardiyos (2003 : 995) mengemukakan pengertian perputaran modal kerja (working capital turn over) Penjualan dibagi dengan rata-rata modal kerja. Perbandingan ini menunjukan efektivitas badan usaha dalam menggunakan modal kerja untuk memperoleh penerimaan jadi dapat dikatakan bahwa perputaran modal kerja menunjukan hubungan antara penjualan dengan modal kerja yang digunakan untuk menilai keefisienan modal kerja suatu perusahaan dalam menghasilkan penerimaan atau penjualan. Perputaran modal kerja dapat dilihat dari perputaran kas (cash turnover), perputaran piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaaan (inventory turnover).

59 Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut Return On Equity merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan. ROE merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai buku investasi pemegang saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industri. Dari beberapa teori di atas dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap Return On Equity. Semakin cepat perputaran modal kerja, semakin baik tingkat pengembalian dalam bentuk penerimaan (laba) yang disebut Return On Equity. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa H o yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian H A yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan α = 5%. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk. Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.3 Coefficient di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh

60 perputaran modal kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk, maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 17,699 + 170 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5%. Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 17,699 merupakan nilai dari variabel Perputaran Modal Kerja. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 170 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Perputaran Modal Kerja dapat mempengaruhi Return On Equity dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (H A ) yang menyatakan perputaran modal kerja berpengaruh pada Return On Equity PT. Indosat, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 3 = 3.182. Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3,821 > 3,182. Dengan demikian H o ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,739. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity PT. Indosat, Tbk sebesar 73,9%. Hasil ini menunjukkan pengaruh signifikan antara perputaran modal kerja terhadap return on equity. Dan sisanya 26,1% merupakan faktor lain yang mempengaruhi Return On Equity diluar

61 penelitian. Faktor lain tersebut bisa berupa net income dan hutang perusahaan serta faktor-faktor eksternal perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh Sutarno (2000) dan Martono (2002) yang menyatakan pengaruh antara modal kerja dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, dan konsep yang mendasari manajemen modal kerja yang sehat ada dua keputusan yang menyatakan persoalan dasar perusahaan, yaitu sebagai berikut : Tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar dan perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang yang digunakan untuk mendukung investasi pada aktiva lancar. Untuk menilai koefisiensinya modal kerja dari operasional perusahaan dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja yang disebut dengan perputaran modal kerja (working capital turn over). Perbandingan ini menunjukan efektivitas perusahaan dalam menggunakan modal kerja untuk memperoleh penerimaan dalam hal ini Return On Equity (ROE). Apabila modal kerja yang terdapat dalam perusahaan digunakan dengan efektif dan efisien (modal kerja tidak ada yang menganggur dan perputarannya cepat) maka kesempatan perusahaan untuk mendapatkan laba pun akan semakin besar.