BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pertahanan diri dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan mempertahan diri dalam menghadapi persaingan terdapat juga usaha-usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang, serta mendapatkan laba. Tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan tergantung pada keahlian dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun di bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mengkombinasikan fungsifungsi tersebut agar organisasi berjalan dengan lancar dan seimbang. Menurut Kotler (2000 : 13) Pemasaran : suatu proses sosial dan manajerial dengan nama perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui perbuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran. Menurut Kotlet di atas dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dengan melalui perbuatan dan
pertukan dengan pihak lain. Disisi lain masih ada pendapat para ahli mengenai pemasaran antara lain : Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 06) Pemasaran : proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 06) Pemasaran : suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Setelah mengetahui berbagai jenis definisi pemasaran dari para ahli, selanjutnya yang harus diketahui adalah pengertian dari manajemen pemasaran itu sendiri. Menurut Kotler dan Keller (2007 : 06) Manajemen pemasaran : seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasian, nilan pelanggan yang unggul. Menurut Harper, Walker, dan Claude (2000 : 18) Manajemen pemasaran : proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program program yang mencangkup, jasa dan ide atau
gagasan yang dirangcang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Melihat dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang didalamnya mencangkup perencanaan, promosi, distribusi, program program yang meningkatkan penjualan dan pada akhirnya membantu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. B. Pengertian Saluran Distribusi Barang yang selesai di buat dan siap dipasarkan merupakan bagian dari pemasaran, dalam hal ini tahap pemasaran yang menentukan tercapainya suatu tujuan perusahaan adalah menentukan metode serta rute mana yang akan diambil dalam menyalurkan barang dan jasa tersebut agar tepat pada sasaran serta sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal ini merupakan masalah tentang distribusi dan saluran distribusi. Menurut Kotler dan Keller (2007 : 122), Saluran distribusi : organisasi organisasi yang saling tergantung yang tercangkup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi. Menurut Stanton (2006 : 06) saluran distribusi (Chanel of distribution) : jalur yang dipakai untuk perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai dari kalangan industry.
C. Bentuk Bentuk Saluran Distribusi Menyalurkan, menyebarkan dan menyampaikan barang-barang secara cepat dan tepat, harus terlebih dahulu mengetahui tempat konsumen berada, dengan mengetahui tempat konsumen berada, maka penyaluran barang-barang akan menjadi lebih efektif dan efisien. Saluran distribusi melakukan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai akhir. Pentapan mata rantai saluran distribusi sangatlah penting sebab mempengaruhi kelancaran penjualan, tingkat keuntungan, modal, resiko, dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller (2007 : 129), menyebutkan bahwa saluran pemasaran terdiri dari : 1. Saluran Nol tingkat atau Saluran Pemasaran Langsung (A Zero Levels Channel Or Direct Marketing Channel) Produsen menjual langsung ke konsumen akhir dan dilakukan dengan empat cara, yaitu : a. Dari rumah ke rumah (door-to-door) b. Arisan rumah (home parties) c. Lewat pos (mail order) d. Lewat toko-toko perusahaan (manufacture-owener stores)
2. Saluran Satu Tingkat (A One-Level Channel) Penjualan melalui satu perantara penjualan seperti pengecer. Di dalam pasar konsumsi, perantara ini merupakan pedagang besar atau grosir, sedangkan dalam pasar industri merupakan sebuah penyalur tunggal dan penyalur industri. 3. Saluran Dua Tingkat (A Two-Level Channel) Mempunyai dua perantara penjualan. Di dalam pasar konsumsi mereka merupakan pedagang besar atau grosir dan sekaligus pengecer, sedangkan dalam pasar industri mereka merupakan sebuah penyalur tunggal dan penyalur industri. 4. Saluran Tiga Tingkat (A Three-Level Channel) Penjualan yang mempunyai tiga perantara, yaitu pedagang besar (grosir), pemborong, dan pengecer. Ada juga perusahaan yang menggunakan saluran pemasaran banyak tingkat (higher level marketing channel), akan tetapi tetap jarang terjadi. D. Alternative Saluran Distribusi Saluran distribusi untuk barang konsumsi dan barang industri dapat di gambarkan sebagai berikut :
1. Saluran untuk barang konsumsi Ada lima saluran yang banyak digunakan oleh pemasar barangbarang konsumsi, yaitu : a. Produsen Konsumen Akhir Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara. b. Produsen Pengecer Konsumen Akhir Pengecer membeli barang kepada produsen secara langsung dan pengecer menyampaikan barangnya kepada konsumen akhir atau pemakai. c. Produsen Pedagang Besar Pengecer Konsumen Akhir Saluran distribusi ini banyak di gunakan oleh produsen dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjual dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembeli oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembeli oleh konsumen akhir hanya dilayani oleh pengecer saja.
d. Produsen Agen Pengecer Konsumen Akhir Saluran distribusi ini, produsen memilih agen penjualan atau agen pabrik sebagai penyalurnya. Sasaran penjualanya terutama ditujukan kepada pelanggan besar saja. e. Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen Akhir Saluran distribusi ini, produsen menggunakan perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. 2. Saluran untuk barang industri Ada empat saluran yang digunakan oleh pemasar yang banyak digunakan oleh pemasar barang-barang industri, yaitu : a. Produsen Pemakai Merupakan saluran paling pendek dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Saluran ditribusi ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.
b. Produsen Distribusi Industri Pemakai Industri Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain dapat menggunakan distribusi industri sebagai penyalurnya. c. Produsen Agen Pemakai Industri Saluran distribusi ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran, dan digunakan perusahaan untuk memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru. d. Produsen Agen Distribusi Industri Pemakai Industri Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan unit penjualan terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu, faktor penyimpanan pada saluranya perlu dipertimbangkan, karenan agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat peting perannya.
E. Efisiensi dan Efektivitas Perusahaan dalam menjalankan kegiaatannya harus mempunyai ukuran untuk menentukan keberhasilannya. Ukuran tersebut adalah efisiensi dan efektifitas. Menurut Handoko T,H (2000 : 7), Pengertian efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi merupakan pencapaian keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, performance) dibanding dengan masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu). Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau perantara yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Hasibuan (1984 : 233) Efisiensi : perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumberdayasumberdaya yang digunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang terbatas. Perusahaan yang efisien adalah perusahaan yang mampu memaksimalkan penjualan atau volume penjualan dan menekan pengeluaran atau biaya. Kemudian mampu memilih serta menggunakan tempat serta perantara yang tepat untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan agar dapat dikatakan efektif.