BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Pelita Salatiga merupakan Sekolah Menengah Kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di Kota Salatiga.SMK Pelita Salatiga memiliki 32 orang guru dan 269 orang siswa.terdapat empat program keahlian yaitu program keahlian akuntansi, pemasaran, akomodasi perhotelan dan TKJ (Tehnik Komputer dan Jaringan). Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. 1 Kurikulum yang digunakan di setiap sekolah merupakan alat untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.susunan mata pelajaran tiap program keahlian didasarkan atas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP adalah kurikulum yang 1 http://id.wikipedia.org/wiki/kurikulum 1
disusun dan dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan yaitu sekolah di Indonesia.KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan juga silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, proses penilaian, alokasi waktu, dan juga sumber belajar. Secara umum, mata pelajaran yang diajarkan di semua jurusan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu adaptif, normatif dan produktif. Mata pelajaran Kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran adaptif yang diajarkan di kelas X-B pada program keahlian akomodasi perhotelan. Mata pelajaran tersebut membutuhkan pemahaman yang sungguh sungguh supaya dapat diterapkan dalam dunia kerja pada siswa setelah lulus sekolah. Dalam proses pembelajaran, fokus yang ada di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dari perencanaan 2
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, pelatihan dan pembimbingan siswa, serta pemberian tugas tambahan. Dalam hal tersebut di atas, penguasaan materi yang diajarkan sangat penting. Dan hal yang tak kalah penting adalah bagaimana cara pemberian materi tersebut sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa. Dalam pencapaian hasil pembelajaran, proses pembelajaran merupakan hal yang penting dan sangat berpengaruh. Kemampuan berprestasi atau dalam hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar dikelas. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran. 2 Hasil pembelajaran pada saat evaluasi pembelajaran sebagian siswa X-B program keahlianakomodasi perhotelan di 2 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Alfabeta : Bandung,2010), hal 4 3
SMK Pelita Salatiga belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).KKM ialah nilai terendah yang harus dicapai oleh siswa supaya dapat dinyatakan telah tuntas dalam pencapaian kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh siswa. Menurut Lie dalam model-model pembelajaran mengemukakan: Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. 3 Peneliti hendak menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw guna meningkatkan proses belajar mengajar siswa.metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, dapat melatih siswa untuk berfikir aktif dan mengemukakan pendapat serta mengolah informasi. Anggota kelompok juga bertanggung jawab akan keberhasilan dari kelompoknya serta penuntasan materi yang harus disampaikan ke kelompok lain. Selain itu, metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga dapat meningkatkan hasil belajar, memberikan motivasi 3 Rusman,2010, Model-Model Pembelajaran, Jakarta, hal. 218 4
pada siswa untuk menggali infomasi lebih dalam lagi, serta saling memotivasi satu dengan yang lain demi tercapai tujuan bersama. 1.2. Permasalahan Kegiatan belajar mengajar seharusnya dapat menciptakan rasa senang siswa pada mata pelajaran kewirausahaan, sehingga siswa merasa tertarik dan tidak bosan terhadap mata pelajaran tersebut.guru harus senantiasa berperan aktif dan memberikan stimulus kepada siswa didalam pembelajaran agar siswa ikut berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Pencapaian tersebut dapat dicapai dengan model pembelajaran yang tepat sehingga memungkinkan siswa untuk meningkatkan dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Senyatanya, model pembelajaran yang digunakan oleh guru di X-B Program Keahlian Akomodasi Perhotelan di SMK Pelita Salatiga Mata Pelajaran Kewirausahaan Kompetensi Dasar Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet adalah seorang guru menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah bervariasi saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas. Model pembelajaran ini menyebabkan siswa masih 5
tergantung pada penjelasan guru saja dalam proses belajar mengajar. Gejala Gejala yang ditemui oleh peneliti berdasarkan observasi awal, siswa melakukan kegiatan lain yaitu berbicara dengan teman sebangkunya bahkan saling menggangu satu dengan yang lain. Banyak dari siswa yang bermain telepon genggam (handphone) dan terlihat berjalan jalan tanpa menghiraukan pelajaran. Siswa juga tidak membawa kelengkapan alat tulis, buku catatan, dan buku paket sebagai buku pedoman siswa pada saat proses pembelajaran dikelas berlangsung. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa pada saat evaluasi individu kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70 sebanyak tujuh belas siswa dari tiga puluh siswa. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus utama dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Apakah penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw pada kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet dapat meningkatkan motivasi dan 6
hasil belajar siswa kelas X-B Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Pelita Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran kewirausahaan kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-B program keahlian akomodasi perhotelan Semester II tahun ajaran 2012/2013 di SMK Pelita Salatiga. 1.4. Manfaat Penelitian Diharapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan mempunyai manfaat bagi: 1. Siswa Sebagai sarana membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan, meningkatkan motivasi, 7
membangun rasa percaya diri untukbekerjasama dengan siswa lain dan menghargai pendapat orang lain. 2. Guru Sebagai bahan acuan pertimbangan menentukan metode pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. 3. Sekolah Hasil yang dicapai penelitian ini dapat meningkatkan mutu dan proses belajar siswa di SMK Pelita Salatiga 4. Peneliti Menambah pengetahuan dan mengimplementasikan metode kooperatif pada saat menjadi seorang guru dalam proses belajar mengajar. 8