BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah geografis Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng benua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk vertebrata yang memiliki tulang belakang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. mendasar setiap manusia, sebab dengan terpenuhinya kesehatan secara jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pilihan lembaga asuransi kesehatan kian beragam, baik swasta

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN bab XIII, pasal 31 ayat (1) dan (2) bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. tertentu ( diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah merupakan salah satu pembentuk identitas suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. teman manusia tertua seperti yang dikutip dalam buku Encyclopedia of Pet

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melakukan program subsidi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan, dapat mencuci tangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir

2.1 Maksud dan Tujuan Perancangan Maksud Perancangan. diabetes melitus menjadi dampak yang baik di. penderita yang semakin banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Bengkulu merupakan salah satu Kota yang berada di Pulau Sumatra. Terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

poster di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan perempuan, 96% partisipan sadar bahwa olahraga teratur penting dan baik untuk kesehatan. Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Tubuh Manusia, ketergantungan otot, tulang dan sendi selain menjadi dasar kerja juga menjaga masing-masing tetap sehat, karena saat berolahraga dua per tiga darah dari jantung diberikan ke otot, dengan begitu hal ini juga merupakan olahraga bagi jantung, bandingkan saat otot istirahat yang hanya seperlimanya, demikian pula hubungan antara otot dan tulang dimana otot yang lemah tidak memberikan tekanan teratur pada tulang sehingga tulang bisa melemah (Parker, 2007, hlm.17). Pentingnya berolahraga apapun jenisnya apabila dilakukan dengan benar tentu bermanfaat bagi kesehatan begitu pula dengan latihan pilates. Pilates adalah sebuah metode latihan yang didesain untuk menguatkan dan memanjangkan otot dengan meningkatkan keseimbangan, teknik pernafasan yang baik serta meningkatkan kekuatan otot inti perut (Page, 2011, hlm.1). Berdasarkan buku Pilates Illustrated, banyak manfaat dari latihan pilates, diantaranya yaitu meningkatkan kebugaran tubuh, menguatkan dan memanjangkan otot, meningkatkan fleksibilitas, membuat tubuh bergerak lebih mudah, menguatkan keseluruhan otot perut, serta meningkatkan keseluruhan postur tubuh (Page, 2011, hlm.2). 1

Latihan pilates juga dapat mengurangi masalah sakit di bagian punggung, serta memperbaiki postur tubuh menjadi lebih proporsional (Menezes, 2004, hlm.12). Kedua masalah tersebut rentan dialami oleh perempuan. Menurut hasil survey yang penulis lakukan, sebanyak oleh 80% partisipan kerap mengeluhkan sakit punggung karena aktifitas sehari-hari. Selain itu masalah postur tubuh ideal adalah hal yang ingin dimiliki oleh setiap perempuan. Dari hasil focus group discussion yang dilakukan penulis bersama delapan partisipan perempuan, mereka mengatakan bahwa ingin melakukan olahraga termasuk pilates untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Oleh karena itu dengan adanya kampanye pilates ini dapat mengajak target audiens yang tidak tahu dan belum berolahraga pilates agar dapat rutin berolahraga pilates karena dengan latihan pilates sekaligus dapat mengatasi masalah sakit punggung yang rentan dialami oleh perempuan serta mendapatkan postur tubuh ideal. Kampanye ini didukung oleh Kalbe Nutritional, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produk penunjang kesehatan, salah satunya susu Entrasol Active yaitu susu bernutrisi untuk tetap sehat dan aktif bagi konsumen usia 19-50 tahun. Secara berkala Kalbe Nutritional telah melakukan beberapa kampanye sebelumnya. Dengan kampanye yang dilakukan secara konsisten dapat meningkatkan hubungan jangka panjang antara produk dengan konsumen (Barry, 2008:hlm.92). Hal ini menciptakan brand loyalty yang juga merupakan alat marketing yang sangat kuat. Bila brand loyalty sudah tercipta maka konsumen tidak segan-segan membayar lebih untuk suatu brand tertentu dibandingkan untuk produk lain yang brand loyalty nya tidak kuat. Oleh karena itu, dengan adanya 2

kampanye pilates dengan Entrasol Active untuk perempuan usia 19-35 ini dapat membangun hubungan antara produk dengan konsumen karena tidak hanya sekedar beriklan namun ada edukasi yang disampaikan sehingga menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap produk. 1.2. Rumusan Masalah Kampanye pilates seperti apa yang dapat mengajak perempuan usia 19-35 untuk rutin berolahraga pilates? 1.3 Batasan Masalah Dalam perancangan kampanye pilates ini dibutuhkan batasan masalah, yaitu: 1.3.1. Pesan Mengajak perempuan untuk rutin berolahraga pilates agar tetap sehat, mengecilkan perut dan mengurangi sakit punggung yang rentan dialami oleh perempuan. 1.3.2. Target kampanye 1. Demografis : Perempuan usia produktif 19-35. 2. Geografis : Domisili Jakarta 3. Psikografis : Ditujukan bagi perempuan yang belum melakukan olahraga pilates secara rutin. 3

1.4 Tujuan Tugas Akhir Tujuan perancangan tugas akhir ini adalah Mengajak perempuan untuk rutin berolahraga pilates agar tetap sehat, mengecilkan perut dan mengurangi sakit punggung yang rentan dialami oleh perempuan. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat yang diperoleh bagi penulis sendiri, orang lain dan juga Universitas, yaitu: 1. Melatih kemampuan penulis dalam berpikir, mengumpulkan data, menganalisis data dan proses desain, sebagai syarat kelulusan Sarjana Seni. 2. Mengubah gaya hidup masyarakat terutama perempuan usia 19-35 untuk rutin berolahraga pilates. 3. Menambah hasil karya bagi UMN dalam bentuk kampanye pilates. 1.6. Metode Pengumpulan Data Untuk membuat perancangan kampanye pilates ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1992: 21-22). Penulis menggunakan beberapa metode penelitian berdasarkan buku Memahami Penelitian Kualitatif (Basrowi dan Suwandi, 2008) yaitu : a. Observasi Mengamati secara umum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas fisik dan kebiasaan individu atau kelompok yang diteliti. 4

b. Studi Kepustakaan Data-data informasi mengenai desain, elemen desain, pilates dan kampanye sosial serta semua data yang mendukung riset ini berasal dari buku, e-books, website perusahaan, organisasi, serta kantor berita. c. Wawancara Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber yaitu instruktur pilates untuk menanyakan pendapat serta informasi yang diperlukan seputar pilates. d. Focus Group Discussion Metode kualitatif yang penulis gunakan untuk melacak hal-hal tertentu yang tampaknya ingin ditonjolkan atau menjadi prioritas bagi respoden atau subjek penelitian (Pawito, 2007: hlm.124). e. Survei Metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada partisipan mengenai pendapat umum dan aktifitas fisik partisipan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kuisioner ini bertujuan menguatkan data fakta serta menentukan target audiens yang sesuai untuk tugas akhir ini. 1.7. Metode Perancangan Dalam tahapan perancangan tugas akhir ini penulis menggunakan proses desain kampanye berdasarkan buku Desain Komunikasi Visual Terpadu (Safanayong, 2006: 72), proses tersebut yaitu: 1. Fakta/ latar belakang/ situasi 5

2. Identifikasi masalah Menemukan masalah yang terjadi di masyarakat. 3. Analisis situasi Meninjau manfaat, informasi yang relevan mengenai kampanye, 4. Analisis tantangan dan peluang Menganalisa faktor internal dan eksternal. 5. Strategi kampanye Menentukan target audiens, tema/ keywords/positioning 6. Menentukan komponen kampanye/ pemilihan media. 7. Visualisasi Gaya visual, pemilihan warna, tipografi. 8. Produksi (pre-press & post-press) Teknik dan metoda (material&proses). 6

1.8. Skematika Perancangan LATAR BELAKANG Olahraga pilates sebagai solusi masalah yang rentan dialami perempuan yaitu nyeri punggung. RUMUSAN MASALAH Kampanye pilates seperti apa yang dapat mengajak perempuan usia 19-35 untuk rutin berolahraga pilates? TUJUAN Mengajak perempuan usia 19-35 untuk berolahraga pilates secara rutin. OBSERVASI Mengamati secara umum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas fisik dan kebiasaan individu atau kelompok yang diteliti. STUDI KEPUSTAKAAN Data & informasi yang mendukung berasal dari buku, website organisasi serta kantor berita. WAWANCARA Wawancara secara langsung dengan narasumber yaitu instruktur pilates untuk menanyakan pendapat serta informasi yang diperlukan seputar pilates. KUISIONER Menyebarkan kuisioner kepada partisipan mengenai pendapat, aktifitas fisik partisipan dalam menjalani kehidupan seharihari. KHALAYAK SASARAN Demografis : Perempuan berusia produktif 19-35 Geografis :Domisili Jakarta. Psikografis : Ditujukan bagi perempuan yang belum melakukan olahraga pilates sehingga menjadi rutin berolahraga pilates. 7