BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan seta waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah kompetitif yang dapat menempatkan perusahaan dalam

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN PUSTAKA. sesuatu dalam pencapaiaan tujuan yang telah ditetapkan (Manulan, 1981)

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

2. LANDASAN TEORI. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih. tersebut. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

BAB I. lingkungan kerja non fisik dan meningkatkan kinerja karyawannya.

BAB II KAJIAN TEORITIS. setiap pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda beda dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis dengan teori ilmiah serta perhitungan statistika yang relevan dapat. Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan IPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa definisi motivasi dari beberapa ahli : 1. Menurut George R. Terry. Ph. D (1977)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi lingkungan disekitarnya, baik pengaruh negative maupun pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR Pengertian Kepemimpinan Entrepreneurial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ahli. Menurut Simamora (1997), manjemen sumber daya manusia adalah

Transkripsi:

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Tjutju dan Suwatno (2008) menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik. Jadi manajemen sumber daya manusia sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mathis & Jackson (2006) manajemen sumber daya manusia adalah sebuah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Jadi, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh seorang individu di dalam suatu organisasi dalam menciptakan hubungan kerja demi tercapainya suatu tujuan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang baik maka perusahaan juga harus memiliki keadilan dalam prosedur-prosedur yang dimiliki agar sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dan tertata dengan baik. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang mengatur peranan setiap tenaga kerja yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi agar dapat dimaksimalkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri. 2.1.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Menurut Nawawi (2006) kinerja di katakan tinggi apabila suatu target kerja dapat di selesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas waktu yang di sediakan. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas - tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. 8

9 Menurut Prawirosentono (2008) hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Mathis (2006) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kemampuan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi yang diterimanya. sehubungan dengan fungsi manajemen manapun, aktivitas manajemen sumber daya manusia harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah apabila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja. 2.1.1.2 Indikator Kinerja Karyawan Menurut Gomes (2001) ada beberapa indikator kinerja yaitu: 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Kreativitas kerja 4. Koorperasi kerja 5. Ketergantungan akan kerja itu sendiri 2.1.1.3 Faktor Kinerja Karyawan Menurut Mathis dan Jackson (2006) ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja seorang, yakni: 1. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut 2. Tingkat usaha yang dicurahkan 3. Dukungan organisasi Menurut Hasibuan (2006) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila kinerja tiap individu atau baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik pula. Menurut Nitisemito (2001), terdapat berbagai faktor kinerja, antara lain: 1. Jumlah dan komposisi dari kompensasi yang di berikan 2. Penempatan kerja yang tepat 3. Pelatihan dan promosi 4. Rasa aman di masa depan (dengan adanya pesangon dan sebagainya) 5. Hubungan dengan rekan kerja

10 6. Hubungan dengan pemimpin 2.1.2 Lingkungan Kerja 2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Mardiana (2005), lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaan sehari hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Menurut Nitisemito (2001), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang diembankan. 1. Lingkungan kerja fisik Menurut Robbins (2002) Lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja, faktor faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik yaitu: a. Suhu Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, penting bagi pegawai untuk bekerja di suhu yang sedemikian rupa b. Kebisingan Bukti dari penjelasan tentang suara menunjukan bahwa suara suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan prestasi kerja. Sebaliknya efek dari suara suara yang tidak dapat di ramalkan memberi pengaruh negatif dan menggangu konsentrasi pegawai c. penerangan Bekerja pada ruangan yang gelap, akan menyebabkan ketengangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai dalam memperlancar aktivitas kerja, tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga bergantung pada usia pegawai d. mutu udara merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi pegawai, udara yang tercemar dilingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, dan cepat marah.

11 2. Lingkungan kerja non fisik Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. 2.1.2.2 Indikator Indikator Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayanti (2007) Indikator indikator lingkungan kerja antara lain: penerangan, suhu udara, sirkulasi udara, tata letak ruang kerja, privasi ruang kerja, kebersihan, suara bising, penggunaan warna, peralatan kantor, keamanan kerja, musik di tempat kerja,hubungan sesama rekan kerja, hubungan antara atasan dan bawahan. Menurut Sihombing indikator lingkungan kerja adalah: 1. Fasilitas 2. Gaji 3. Tunjangan 4. Dan hubungan kerja 2.1.2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Faktor lingkungan kerja fisik antara lain adalah: 1. pewarnaan 2. penerangan 3. udara 4. suara 5. ruang gerak 6. keamanan 7. kebersihan Lebih lanjut Sedamayanti (2001) menjelaskan bahwa lingkungan kerja non fisik ini tidak kalah pentingnya dengan lingkungan kerja fisik. Semangat kerja sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan kerja non-fisik, terdapat 5 aspek dalam lingkungan kerja non- fisik antara lain: 1. struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang diberikan kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi yang baik 2. tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan bahwa pekerjaan mengerti tanggung jawab mereka serta bertanggung jawab atas tindakan mereka

12 3. perhatian dan dukungan pemimpin, yaitu sejauh mana merasakan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan, keyakinan, perhatian serta menghargai mereka 4. kerjasama antar kelompok, yaitu sejauh mana merasakan ada kerjasama yang baik diantara kelompok kerja yang ada 5. kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar. Baik dengan teman sekerja ataupun dengan pimpinan. 2.1.3 Motivasi 2.1.3.1 Pengertian Motivasi Barelson dan Stainer (2002) motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan dan mengarahkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan. Sedangkan menurut Robbins (2003) motivasi adalah proses yang memproduksi intensitas, arahan dan individual perseverance dalam mencapai tujuan. Luthan (2006) menjelaskan bahwa motivasi adalah proses yang memulai dengan psikis atau psikis defiency yang mempengaruhi kebiasaan atau pemberanian yang diintensikan untuk mencapai tujuan atau incentif Menurut Siagian (2002) mengemukakan dalam pengembangan konsep konsep motivasi, telah berkembang teori teori motivasi yang dapat memberikan penjelasan mengenai motivasi kerja para anggota organisasi. Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, masalah motivasi dapat dianggap simpel karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan apa yang diinginkannya. 2.1.3.2 Indikator Motivasi Menurut pengertian di atas bisa di lihat bahwa teori motivasi Maslow yang bisa di gunakan dalam penelitian ini, agar perusahaan dapat memberikan apa yang butuhkan dan meningkatkan motivasi. Pada dasarnya kebutuhan manusia disesuaikan dalam hirarki sebagai berikut, 1. Physilogical needs (kebutuhan psikologis) Kebutuhan akan makanan, minuman, sex, rumah dan pakaian 2. Safety and security needs (kebutuhan akan keamanan kerja dan rasa aman)

13 Rasa aman atau rasa ketidak khawatiran, kebebasan dari ketakutan, mendapatkan pekerjaan dan kehadiran akan regulasi yang menunjang arahan dan petunjuk untuk bertindak 3. Esteem Needs (kebutuhan kepercayaan ) Kebutuhan akan nama, pengakuan pribadi, kekuasaan, dan pengakuan akan status dan prestige 4. Self actualization needs (kebutuhan akan kesadaran) Kebutuhan akan penggunaan kemampuan secara maksimal, baik secara skill dan potensi 2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Herzberg (2002) bahwa termotivasi untuk bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu: 1. Faktor insintrik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri masing masing, berupa: a. Pekerjaan itu sendiri. Berat ringannya tantangan yang di rasakan dari pekerjaanya. b. Kemajuan. Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang maju dalam pekerjaannya seperti naik jabatan c. tanggung jawab (responsibility) besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab yang diberikan kepada seorang tenaga kerja. d. pengakuan (recognition) besar kecilnya pengakuan yang dirasakan terhadap tanggung jawab yang diberikan kepada seorang e. pencapaian (achievement) 2.2Penelitian Terdahulu besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja atas hasil kerja NO PENGARANG 1 Drs. H. Mudji Raharjo JUDUL PENELITIAN Analisis pengaruh lingkungan kerja dan motivasi OBJEK PENELITIAN Dinas penindustrian dan perdagangan kota semarang HASIL PENELITIAN Motivasi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh

14 terhadap kinerja 2 Doni Bachtiar Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 3 Ragil permanasari 2.3 Kerangka Teori Penelitian Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Aqua Tirta Investama PT. Anugrah Raharjo Semarang terhadap kinerja ada pengaruh pada motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja di PT. Aqua Tirta Investama ada pengaruh pada motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja di PT. Anugrah Raharjo Berdasarkan tinjauan pustaka maka kerangka pemikiran penelitian sangat dibutuhkan sebagai alur berfikir sekaligus sebagai landasan untuk menyusun hipotesis penelitian ini. Secara lengkap kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut: Motivasi (Maslow) Kinerja (Hasibuan) Lingkungan kerja (Sedarmayanti)

15 Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Keterangan: Menggambarkan dampak secara langsung 2.4 Hipotesis Dari kerangka pemikiran dan tinjauan diatas, dapat dirumuskan hipotesis atau dugaan sementara terhadap variable-variabel penelitian yang digunakan sebagai berikut: Untuk T-1: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja Untuk T-2: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungsn kerja terhadap kinerja Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja Untuk T-3: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja.