PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) YANG DIBANTU MEDIA FLIPCHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di Kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya) JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Oleh OVI WILIANTI 122154040 JURUSAN PNDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) YANG DIBANTU MEDIA FLIPCHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA Influence of Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions assisted Flipchart Media Against Student Results on the sub concept Food Human Digestive System Ovi Wilianti, Edi Hernawan, Suharsono Ovi.wilianti.Biologi@gmail.com Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi. Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail : info@unsil.ac.id ABSTRACT This study was conducted to determine the effect model of cooperative learning type Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) assisted media Flipchart on student learning outcomes in sub concept digestive system of food in Humans (experimental studies in class XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya). This study was conducted in November 2015 until April 2016 in SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Pree experimental research method used the population of all MIA class XI SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya much as 5 classes totaling 197 students. The sample in this study were students as much as 2 classes taken by cluster random sampling is class XI MIA 3 (experimental group ) and 40 students of class XI MIA 4 ( control group ) of 40 students. The research instrument is in the form of test student learning outcomes in sub concept of human digestive system of food in the form of multiple choice questions with five options. Data analysis technique used is the t test and the comparative descriptive t test with significance level ( α ) = 5 %. Based on the processing of data analysis and hypothesis testing shows there are significant cooperative learning model of the type of student teams achievement divisions ( STAD ) assisted flipchart media on student learning outcomes in sub concept digestive system of food in Humans. Keywords : Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievement Divisions assisted Media flipchart, Learning Outcomes, Human Digestive System Food.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang dibantu media Flipchart terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (studi eksperimen di kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan April 2016 di SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pree eksperimental dengan populasi seluruh kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 5 kelas yang berjumlah 197 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas XI MIA 3 (kelas eksperimen) sebanyak 40 siswa dan kelas XI MIA 4 (kelas kontrol) sebanyak 40 siswa. Instrumen penelitian adalah berupa tes hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia berbentuk soal pilihan ganda dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t komparatif dan uji t deskriptif dengan taraf signifikan (α) = 5 %. Berdasarkan pengolahan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan terdapat pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) yang dibantu media flipchart terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions yang dibantu Media flipchart, Hasil Belajar, Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam hidup dan kehidupan. Oleh karena itu pendidikan sangat berpengaruh dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia khususnya, pendidikan mempunyai rumusan-rumusan serta tujuan pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kenyataan dan fakta di lapangan bahwa permasalahan yang terjadi di dalam dunia pendidikan ini terjadi karena rendahnya aktivitas dalam pembelajaran, masih kurang memuaskan dan belum meratanya hasil belajar siswa, pembelajaran masih terpusat pada guru, model yang digunakan guru belum bervariasi, pembelajaran yang dilaksanakan cenderung monoton, dan kurang membangkitkan minat belajar siswa. Untuk itu diperlukan adanya berbagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, termasuk dibutuhkan model dan media pembelajaran yang konstruktif dan tidak menjemukan. Namun pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas XI MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya berdasarkan pengamatan waktu Program Pelatihan Profesi (PLP) di sekolah masih dihadapkan pada masalah mutu proses belajar mengajar. Proses
pembelajaran saat ini kebanyakan masih belum menunjukan hasil yang memuaskan. Upaya guru yang mengarah pada peningkatan proses belajar mengajar belum optimal. Meskipun dalam pembelajarannya sudah diterapkan model pembelajaran yang berpusat kepada siswa seperti diskusi kelompok dan tugas individu. Berdasarkan wawancara dengan guru biologi kelas XI MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia, bahwa pembelajaran yang dilaksanakan sudah menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa tetapi kurang efektif karena hanya sebatas diskusi dan pemberian tugas ditambah lagi tidak adanya media yang digunakan pada saat pembelajaran. Sehingga ulangan harian siswa masih kurang yaitu 70, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 78 dengan demikian hanya sebagian siswa yang mencapai tingkat ketuntasan. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, diperlukan upaya berupa pengembangan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta diperlukan pengembangan teknik pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang menekankan bahwa siswa sendirilah yang membangun pengetahuannya. Sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuannya, sehingga diharapkan kreativitas dan keaktifan siswa untuk maju dan berkembang secara bersama-sama. Sejalan dengan pernyataan di atas maka penulis mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) dengan dibantu media flipchart. Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Ada banyak model model pembelajaran, dari semua model tersebut masing masing mempunyai kelemahan dan kelebihannya. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisios (STAD) merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mengharuskan guru untuk menyajikan data yang relevan seperti gambar gambar, setelah itu guru akan membagi kelompok untuk mengamati data atau gambar yang disajikan sehingga siswa akan termotivasi untuk lebih memahami tentang materi yang disampaikan. Maka dari itu untuk menunjang model pembelajaran student teams achievement divisios (STAD), maka pada saat pembelajaran akan dibantu dengan media flipchart. Media flipchart sendiri merupakan media pembelajaran dimana pada saat pembelajaran mengharuskan menampilkan lembaran lembaran kertas berupa gambar yang bisa dibuat di dalam karton. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) yang dibantu media flipchart terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pree Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak lima kelas, dengan jumlah siswa 197 orang dan sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling yaitu kelas XI MIA 3 (dijadikan kelas eksperimen) dan XI MIA 4 (dijadikan kelas kontrol). Disain penelitian yang dilakukan adalah one shot casr study. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan, diberikan post test (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Tes berupa pilihan ganda dengan lima option dengan jumlah soal 50 soal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data posttest pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia di Kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Tabel 1 Rata-rata Post test Kelas Eksperimen (XI MIA 3) dan Kelas Kontrol (XI MIA 4) Kelas Post test Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams 28,11 Achievement Divisions yang dibantu media Flipchart di kelas Eksperimen (XI MIA 3) Model Pembelajaran Konvensional dibantu media Flipchart di 24,42 kelas kontrol (XI MIA 4) Kriteria Ketuntasan Minimal 25,74 Berdasarkan tabel 1 Skor rata-rata posttest di kelas eksperimen (XI MIA 3) adalah 28,11 dan rata-rata posttest di kelas kontrol (XI MIA 4) adalah 24,42.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas kaidah pengujian hipotesis yang digunakan sebagai berikut: jika x 2 hitung<x 2 tabel data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika x 2 hitung>x 2 tabel data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart di kelas eksperimen (XI MIA 3) x 2 hitung = -97,49 dan x 2 tabel = 7,81 sedangkan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart x 2 hitung = -59,39 dan x 2 tabel = 7,81 dapat disimpulkan bahwa, data hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kaidah pengujian hipotesis: tolak H 0 jika F hitung >F tabel. Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut F hitung 1,48 dan F tabel 1,79 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai varians yang homogen. Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah tolak Ho jika t tabel < t hitung + t tabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji t menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar 3,88 sedangkan t tabel sebesar 1,997 artinya tolak H 0. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart (di kelas eksperimen) dan model model pembelajaran konvensional (di kelas kontrol) terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. Untuk mengetahui apakah nilai posttest sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum digunakan perhitungan uji t deskriptif. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tes hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart telah mencapai KKM dan tes hasil belajar menggunakan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart belum mencapai KKM. b. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian yang dilanjutkan dengan analisis statistik, maka hasilnya menunjukan bahwa di kelas eksperimen (XI MIA 3) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievemnt division yang dibantu media flipchart lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol (XI MIA 4) yang menggunakan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart, hal tersebut bisa dibuktikan dengan perolehan nilai dari pengujian hipotesis yaitu uji t yang diperoleh nilai t hitung = 3,88 dan t tabel = 1,997 dengan kaidah pengujian : tolak H 0 jikat hitung t tabel, sehingga kesimpulan analisis yaitu Tolak Ho yang artinya terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (studi eksperimen di kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya). Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memperkuat penjelasan
diatas maka dilakukan pula uji t deskriptif untuk melihat apakah hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan data uji t deskriptif di kelas eksperimen (XI MIA 3) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipestudent teams achievement divisions yang dibantu media flipchart, diperoleh nilai rata-rata hasil post-test yaitu 28,11 dengan ketentuan kriteria ketuntasan minimal adalah 25,74 yang artinya bahwa model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia dilihat dari kriteria ketuntasan minimal yang dicapai siswa. Sedangkan untuk kelas kontrol (XI MIA 4) yang menggunakan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart diperoleh nilai rata-rata post-test yaitu 24,42 dengan ketentuan kriteria ketuntasan minimal adalah 25,74 yang artinya bahwa model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Sub Konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia. 30 25 25.74 28.11 24.42 20 15 10 5 0 KKM Kelas XI MIA 3 Kelas XI MIA 4 Sumber: hasil pengolahan data KKM Eksperimen Kontrol Gambar 1 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan gambar diatas bahwa kelas eksperimen (XI MIA 3) yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart menunjukan nilai rata-rata lebih tinggi dari kelas kontrol (XI MIA 4) yang menggunakan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart, hal ini karena pada model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart dalam proses pembelajarannya menggabungkan pembelajaran
kooperatif (kelompok) secara heterogen dan dilengkapi media flipchart sehingga siswa bisa lebih memahami materi karena didalam flipchart tersebut terdapat konsep-konsep materi yang dipelajari. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajarannya karena siswa dituntut untuk bekerjasama untuk memahami materi, siswa tersebut dikelompokan menjadi 4 orang perkelompok dengan tingkat akademik yang berbeda, karena tingkat akademik yang berbeda-beda bisa saling melengkapi satu sama lain sehingga proses pembelajaran akan lebih mudah. Selama melakukan proses pembelajaran, siswa diberikan Lembar Kerja Peserta Didik sebagai bentuk proses pembelajaran kelompok atau diskusi, untuk memudahkan proses diskusi maka dilengkapi media flipchart, setelah proses diskusi kelompok maka guru akan memanggil salah satu kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya masingmasing, proses presentasi tersebut berfungsi untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi yang mereka kerjakan. Setelah proses presentasi selesai, guru akan mengulas materi yang siswa persentasikan, tujuannya untuk meluruskan dan menambahkan teori atau penjelasan tentang materi yang dipelajari. Dikarenakan proses pembelajaran sudah selesai, maka diadakan tes individual, yang berfungsi untuk melihat sejauhmana siswa mengerti dan memahami materi sistem pencernaan makanan pada manusia. Diakhir pembelajaran guru akan memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok yang berprestasi yang terdiri dari kelompok super, kelompok sangat baik dan kelompok baik. Sedangkan untuk kelas kontrol (XI MIA 4) yang menggunakan model pembelajaran konvensional dibantu media flipchart berfungsi hanya sebagai kelas pembanding untuk kelas eksperimen. Proses pembelajarannya tidak kondusif dikarenakan terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru didepan, sehingga proses pembelajarannya pun hanya sebatas guru memberikan penjelasan materi dan bagi siswa yang memperhatikan akan memahami tetapi bagi siswa yang tidak memperhatikan akan sulit memahami. oleh karena itu guru pun untuk mengkondisikan pembelajaran agar kondusif menyuruh siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswanya masing-masing, meskipun sudah diberlakukan untuk mengerjakan lembar kerjanya masingmasing, masih banyak siswa yang berleha-leha mengerjakannya. Terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar berupa post-testmenunjukan hasil yang kurang dari pada kelas eksperimen (XI MIA 3), hasil tersebut bisa dilihat dari rata-rata nilai post-test yaitu 24,42 sedangkan kriteria ketuntasan minimal yaitu 25,74 yang artinya bahwa hasil belajar berupa post-test dikelas kontrol(xi MIA 4) belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisionsyang dibantu media flipchart dapat diketahui kelebihan kelemahannya. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif student teams achievement divisions, salah satunya memotivasi setiap siswa untuk memberi perhatian penuh dalam proses pembelajaran, selain itu dalam tipe model
pembelajaran ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh model pembelajaran kooperatif lain, yaitu skor kemajuan individual. Dimana dari skor kemajuan individual tersebut akan disumbangkan untk skor kelompok, sehingga dari skor kemajuan individual tersebut akan mempengaruhi dan yang akan menentukan prestatasi kelompok. Namun selain kelebihan, terdapat juga kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions, salah satunya dalam keaktifan belajar siswa, dimana kontribusi siswa yang berprestasi rendah cenderung kurang dan yang paling mendominasi dalam pembelajaran adalah siswa berprestasi tinggi serta dalam pengaplikasian dilapangan cukup sulit untuk mempraktekan komponenkomponen dalam model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions karena membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan kenyataan yang ditemukan di lapangan penulis menemukan beberapa kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division yang dibantu media flipchart diantaranya: a. karena dalam proses pembelajaranya melakukan diskusi kelompok, maka dalam pelaksanaanya seringkali kurang kondusif; b. terbatasnya waktu dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran; c. terdapat kesulitan ketika membimbing siswa secara langsung karena siswa yang tidak terbiasa pendiam dan tidak memperhatikan; Berdasarkan kendala-kendala yang telah dijelaskan tersebut, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: a. dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus lebih tegas agar siswa lebih serius dalam proses belajar mengajar; b. guru harus terampil mengefektifkan waktu dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran dalam model pembelajaran yang digunakan; c. diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya guru dan siswa dapat memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan. c. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions yang dibantu media flipchart (di kelas eksperimen) terhadap hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia (studi eksperimen di kelas XI MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya). d. Saran Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian sebagaimana disebutkan di atas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :
1. diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran,, sehingga dalam pelaksanaannya guru dan siswa dapat memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran sehingga tidak banyak waktu yang terbuang pada saat pembelajaran berlangsung dan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan; 2. proses belajar mengajar harus bervariasi, terutama dalam penggunaan model dan media pembelajaran agar siswa tidak merasa bosen; 3. untuk peneliti selanjutnya disarankan dalam memilih model dan media yang akan digunakan dalam penelitian, sebaiknya menggunakan model dan media yang sesuai dengan karakter siswa dan materi yang akan disampaikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik. Buku Ajar Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Unsil Tasikmalaya : Tidak diterbitkan. Isjoni. (2014). Cooperatif Learning Efektifitas pembelajaran Kelompok. Bogor : Ghalia Indonesia Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media. Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : ALFABETA. Slameto. (2013). Belajar dan faktor faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta. Widaningsih, Dedeh. (2013). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Buku Ajar Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unsil. Tasikmalaya : Tidak diterbitkan. Yamin, Martinis. (2008).Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta : Gaung Persada Press Riwayat Penulis Ovi Wilianti adalah mahasiswa angkatan 2012 pada Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2016).