Abstract. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak
|
|
- Yuliana Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DIBANTU PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KONTRUKTIVISME PADA SUB KONSEP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN (The Differences Result of Learning Using Cooperative Learning Model Type Group Investigation were Helped Contextual and Constructivism Approach on Sub Concept of Environment Balance) Sandra Novita Indrayani, Purwati Kuswarini. S dan Hj Ai Sri Kosnayani Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya -Jawa Barat, Gmail: sandranovita63@gmail.com Abstract The purposed of this research to know differences of student studies result which learning process used cooperative learning model type of group investigation were helped contextual and constructivism approach on sub concept of environment balance. This research conducted on October 2013 until April 2014 at the 8 th public senior high school Tasikmalaya. The method that used in this research was pre-experiment. The population of this research were the whole of students of X th grade mathematic and natural science (MNS) at the 8 th public senior high school Tasikmalaya as much 145 students divided into five classes. The interpretation of sample used proposive sampling technique selected X MNS-1 class were helped constructivism approach and X MNS-2 class were helped contextual approach. The measure of study used an instrument study result of test. Data analysis technique used t test with the standart signifikan α = 0,05. The average of the result of students learning process by using constructivism approach as 27,7 and contextual approach as 24,5. Grounded on result of analyzing the data and testing the hypothesis can be concluded that the were a difference betwen the result of students learning by using contextual and constructivism approach. Constructivism approach more appropriate used on sub concept of environment balance of X th grade MNS Class at 8 th public senior high school Tasikmalaya. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekataan Kontekstual dan Kontruktivisme Studi Eksperimen pada Sub Konsep Keseimbangan Lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014 di SMA Negeri 8 Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pre-experiment. Populasinya adalah seluruh peserta 1
2 didik kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya sebanyak 145 orang yang terbagi atas lima kelas. Sampel yang diambil dengan cara purposive sampling terpilih kelas X MIA 1 dengan pendekatan kontruktivisme dan kelas X MIA 2 dengan pendekatan kontekstual. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrument berupa tes hasil belajar. Teknik analisis berupa uji t dengan taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan kontruktivisme sebesar 27,7 dan pendekatan kontekstual 24,5. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis didapat kesimpulan bahwa ada perbedaan proses belajar siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual dan kontruktivisme. Pendekatan kontruktivisme lebih cocok digunakan dalam pembelajaran sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA 8 Tasikmalaya. kata kunci: Model Kooperatif, Group Investigation, pendekatan kontekstual dan kontruktivisme Pendahuluan Pendidikan sangat berhubungan erat dengan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria untuk menetapkan apakah pembelajaran itu berhasil atau tidak. Secara umum dapat dilihat dari dua segi, yakni kriteria ditinjau dari sudut proses pembelajaran itu sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang di hasilkan siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas X SMA Negeri 8 Tasikmalaya, rata-rata nilai ulangan biologi pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas tersebut yakni 70,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum adalah 75,00. Hal ini menunjukkan kurangnnya kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran biologi khusunya sub konsep Kesimbangan Lingkungan, sehingga siswa tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru SMA Negeri 8 umumnya sudah menerapakan model pembelajaran kooperatif, tetapi masih banyak guru yang menggunakan model dan pendekatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga tujuan dari proses pembelajaran tersebut belum bisa tercapai. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, diperlukan upaya berupa pengembangan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta perlu pengembangan teknik 2
3 pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang menekan bahwa siswa sendirilah yang membangun pengetahuannya. Sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuannya. Pengembangan kreativitas dan keaktifan siswa untuk maju dan berkembang secara bersama-sama. Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa agar dalam proses belajar mengajar aktif dan giat terutama dalam sub konsep Keseimbangan Lingkungan tentunya banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru. Hal ini dapat berupa penggunaan model dan pendekatan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, model dan pendekatan pembelajaran merupakan salah satu komponen agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Banyak model pembelajaran kooperatif dan pendekatan pembelajaran yang dipelajari, namun pada kesempatan ini peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan mencoba membedakan pendekatan kontekstual dan kontruktivisme, dimana model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar kelompok heterogen untuk mengembangkan dan menjelaskan materi yang diberikan guru dimana dalam setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda kemudian hasil dari diskusi tersebut akan dipresentasikan dan pada akhir pembelajaran guru akan memberikan penjelasan singkat dan kesimpulan. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah materi yang mereka pelajari. Pendekatan kontekstual merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan siswa dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang diakaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sedangkan pendekatan kontruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada siswa untuk belajar lebih inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal. Kontruktivisme adalah suatu pendekatan dalam belajar 3
4 mengajar yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif siswa. Serta siswa membangun pemikiranya sendiri secara sedikit demi sedikit dan hasil pemikiran tersebut disimpulkan bersama teman sekelompoknya dan diperluas melalui konteks terbatas. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experiment. Materi yang di bahs dalam penelitian ini adalah keseimbangan lingkungan, sedangkan model dan yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan pendekatan kontekstual dan kontruktivisme. Sampel yang diambil dengan cara purposive sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 8 Tasikmalaya berjumlah 58 siswa yang diberikan perlakuan berbeda, yaitu sebagai berikut : 1. Kelas X MIA 1 yang proses pembelajarannya menggunakn model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotruktivisme, ). Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme sebagai berikut: a. mengidentifikasikasi materi yang akan dibahas; b. membagi kelompok berdasarkan ketertarikan siswa pada materi yang akan dibahas dan bersifat heterogen; c. merencanakan tugas yang berbeda dalam setiap kelompok yang akan dipelajari masing-masing kelompok untuk menggumpulkan data dan informasi dari artikel, internet, ataupun wawancara dengan narasumber, yang berhubungan dengan materi yang disampaikan oleh guru; d. masing-masing kelompok secara kooperatif menginvestigasi materi-materi temuan yang didapatkan dari artikel, internet, ataupun wawancara dengan narasumber hal ini merupakan fase start; 4
5 e. melakukan diskusi kelompok, lalu menyiapkan laporan akhir dan wakilwakil kelompok mengkoordinasi rencana presentasi hasil diskusinya mengenai data dan informasi yang telah diperoleh dari artikel, buku, internet, ataupun hasil wawancara, yang mereka diskusikan hal ini merupakan fase eksplorasi; f. masing-masing kelompok mempresentasikan laporan akhir yang telah dibuat; g. evaluasi, dalam kasus dimana tiap-tiap kelompok mengkaji aspek yang berbeda dari suatu topik, maka siswa dan guru mengevaluasi kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat melibatkan asesmen individual maupun kelompok atau kedua-duanya hal ini merupakan fase aplikasi; 2. Kelas X MIA 1 yang proses pembelajarannya menggunakn model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotruktivisme, ). Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual sebagai berikut: a. mengidentifikasikasi materi yang akan dibahas; b. membagi kelompok berdasarkan ketertarikan siswa pada materi yang akan dibahas dan bersifat heterogen; c. merencanakan tugas yang berbeda dalam setiap kelompok yang akan dipelajari masing-masing kelompok dan mengkaitkan tugas tersebut dengan pengalaman kehidupan nyata (relating); d. masing-masing kelompok secara kooperatif menginvestigasi materi-materi temuan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar yang pernah siswa alami (experiencing); e. melakukan diskusi kelompok, lalu menyiapkan laporan akhir dan wakilwakil kelompok mengkoordinasi rencana presentasi hasil diskusinya (applying); f. masing-masing kelompok mempresentasikan laporan akhir yang telah dibuat; 5
6 g. evaluasi, dalam kasus dimana tiap-tiap kelompok mengkaji aspek yang berbeda dari suatu topik, maka siswa dan guru mengevaluasi kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat melibatkan asesmen individual maupun kelompok atau kedua-duanya. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Analisis Data Tabel 1 Tes Hasil Belajar Siswa Statistik Nilai Kelas X MIA 1 Kelas X MIA 2 Minimum Maksimum Rentang Rata-rata 27,7 24,5 Varians 6,6 7,24 Standar deviasi 2,57 2,62 KKM Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode ststistik uji t. Uji normalitas data kelas X MIA 1 diperoleh hasil belajar siswa dengan rata-rata 27,7 yang di konversi menjadi nilai 79,00. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X MIA 1 mencapai kriteria ketuntasan minimum pelajaran biologi yaitu 75,00. Data yang didapat di kelas X MIA 1 ini berdistribusi normal karena L 0 adalah 0,0722 yang dianggap memiliki nilai lebih kecil daripada L kritis adalah 0,163 dengan kaidah terima H 0 apabila L 0 < L kritis, sedangkan data siswa kelas X MIA 2 diperoleh dengan rata-rata 24,5 yang di konversi menjadi 70,00. Hal ini menunjukan bahwa kelas ini memiliki nilai rata-rata yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum pada pelajaran biologi adalah 75,00, tetapi data yang didapat di kelas X MIA 2 ini berdistribusi normal karena L 0 adalah 0,1146 yang dianggap memiliki nilai lebih kecil daripada L kritis adalah 0,163 dengan kaidah 6
7 terima H 0 apabila L 0 < L kritis. Uji homogenitas varians dengan menggunakan F maksimum di peroleh F hitung = 1,1 sedangkan F tabel 1,88. Jadi menurut perhitungan tersebut, maka di dapat F hitung < F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 4,64 dan t tabel 2,004. Ini menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual dan kontruktivisme pada sub Konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya. 2. Hasil Belajar Siswa kelas X MIA 1 yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontruktivisme. Pertemuan pertama di kelas X MIA 1 diawali dengan guru menyiapkan LKS kemudian mengindentifikasi materi yang akan dibahas mengenai sub Konsep Keseimbangan Lingkungan yang dibagi menjadi 5 topik yang berbeda, siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen yang beranggotakan 6 orang berdasarkan ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dibahas, masing-masing kelompok melakukan diskusi dan investigasi mengenai materi yang telah diberikan, yang dilakukan di kelas dan di perpustakaan sekolah, karena pada kelas X MIA 1 menggunakan pendekatan kontruktivisme dimana pendekatan ini siswa membangun pengetahuannya sendiri bersama teman sekelompoknya yang mengarah pada suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran secara insiatif, kemudian menyiapkan laporan akhir dan mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian ada sesi tanya jawab dengan kelompok lain, dan di akhir pembelajaran guru dan siswa dapat menarik kesimpulan bersama-sama mengenai materi yang dibahas. Pada pertemuan kedua di kelas X MIA 1 sama halnya dengan langkah-langkah pertemuan pertama, pada pertemuan kedua melanjutkan presentasi dari pertemuan pertama, karena materi sub konsep Keseimbangan Lingkungan untuk dua kali pertemuan sehingga pada pertemuan kedua 7
8 melanjutkan dari pertemuan pertama, namun setelah selesai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilanjut dengan kegiatan post test untuk melihat hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme. Adapun hasil belajar siswa dalam kegiatan LKS yang dilaksanakan di kelas X MIA 1 adalah sebagai berikut: Gambar 1 Diagram Hasil Lembar Kerja Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontruktivisme Dari gambar 1 dapat terlihat hasil belajar siswa dari LKS yang dilaksanakan di kelas X MIA 1 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan berjalan cukup baik karena ada sebagian siswa masih kurang aktif dan antusias dalam pengerjaaan LKS, pada pengerjaan LKS pada pertemuan pertama siswa mengerjakannya tidak hanya di dalam kelas, namun di perpustakaan sekolah juga, hal itu agar informasi dan jawaban yang diperlukan dalam pengerjaan LKS lebih lengkap serta siswa tidak hanya mencari jawaban di dalam berbagai buku saja tetapi siswa juga mencari informasi dan gambar yang berhubungan dengan materi yang mereka bahas dari internet, karena LKS yang diberikan guru berupa kliping mengenai macam-macam pencemaran lingkungan. Selanjutnya siswa melakukan presentasi, karena materi yang dibahas cukup banyak maka presentasi dilanjutkan pada pertemuan kedua dan 8
9 dilanjutkan dengan kegiatan post test yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme. Selain faktor model dan pendekatan pembelajaran yang digunakan, hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor guru, dan lingkungan, dimana guru harus bisa mengelola kelas serta lingkungan harus nyaman agar tercipta suasa belajar yang menyenangkan. Dalam pelaksanaan di kelas X MIA 1 proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme dapat membiasakan siswa secara mandiri dalam memecahkan masalah, menciptakan kreativitas untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjalin kerja sama dan siswa terlibat langsung dalam melakukan kegiatan, dapat menciptakan pembelajaran lebih bermakna karena timbulnya kebanggaan siswa menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari dan siswa akan merasa bangga dengan hasil temuannya, melatih siswa berfikir kritis dan kreatif. Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme juga memiliki kekurangan diantaranya sulit mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur bertahuntahun menggunakan pendekatan tradisional, guru konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencakan pelajaran dan memilih atau menggunakan media, siswa dan orang tua mungkin memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar dan mengajar yang baru. 3. Hasil Belajar Siswa kelas X MIA 2 yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontekstual. Pertemuan pertama di kelas X MIA 2 diawali dengan guru menyiapkan LKS, mengindentifikasi materi yang akan dibahas mengenai sub 9
10 Konsep Keseimbangan Lingkungan yang dibagi menjadi 5 topik yang berbeda, siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen yang beranggotakan 6 orang berdasarkan ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dibahas, masing-masing kelompok melakukan diskusi dan investigasi mengenai materi yang telah diberikan, dan dilakukan di dalam kelas, luar kelas, dan di luar lingkungan sekolah hal ini karena pada kelas X MIA 2 menggunakan pendekatan kontekstual dimana pendekatan ini merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan siswa dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull) yang diakaitkan dengan konteks kehidupan nyata. Kemudian menyiapkan laporan akhir dan mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian ada sesi tanya jawab dengan kelompok lain, dan di akhir pembelajaran guru dan siswa dapat menarik kesimpulan bersama-sama mengenai materi yang dibahas. Pada pertemuan kedua di kelas X MIA 2 sama halnya dengan langkah-langkah pertemuan pertama, pada pertemuan kedua melanjutkan presentasi dari pertemuan pertama, karena materi sub konsep Keseimbangan Lingkungan untuk dua kali pertemuan sehingga pada pertemuan kedua melanjutkan dari pertemuan pertama, namun setelah selesai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilanjut dengan kegiatan post test untuk melihat hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual. Adapun hasil belajar siswa dalam kegiatan LKS yang dilaksanakan di kelas X MIA 2 adalah sebagai berikut: 10
11 Gambar 2 Diagram Hasil Lembar Kerja Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontekstual Dari gambar 2 dapat terlihat hasil belajar siswa dari LKS yang dilaksanakan di kelas X MIA 2 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan berjalan cukup baik, pada pengerjaan LKS pada pertemuan pertama siswa mengerjakannya tidak hanya di dalam kelas, namun di luar kelas juga, hal itu agar informasi dan jawaban yang diperlukan dalam pengerjaan LKS lebih lengkap serta siswa tidak hanya mencari jawaban di buku pegangan saja, tetapi siswa juga melakukan penginvestigasian di lingkungan luar kelas, karena materi yang mereka bahas mengenai pencemaran lingkungan yang sering terjadi di lingkungan sekitar mereka, LKS yang dibuat guru untuk kelas ini berupa lembar observasi langsung yang harus di isi berdasarkan fakta dan data yang mereka temukan di lapangan. Dalam pengerjaaan LKS siswa terlihat aktif dan antusias karena siswa belajar untuk bisa memecahkan masalah yang ada dalam materi yang mereka bahas, namun banyak siswa yang menggunakan kegiatan observasi untuk bergurau dan main-main sehingga menyebabkan waktu pembelajaran tidak dapat digunakan secara efektif. Selain faktor siswa, karena mempunyai keterbatasan yang dimiliki guru pun guru tidak dapat menerapkan ke tujuh asas atau pilar yang terdapat dalam proses pendekatan kontekstual. Setelah melakukan diskusi siswa mempresentasikan hasil diskusinya kemudian dilanjutkan dengan kegiatan post test yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual yaitu, dapat membuat siswa lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta dapat membuat siswa 11
12 lebih berpikir kritis, kreatif dan dapat membentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok, proses pembelajaran lebih bermakna karena mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata, sehingga siswa mendapat pengetahuan yang jauh lebih luas dan banyak. Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual juga memiliki kekurangan yaitu, pendekatan ini di rasa kurang efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama, guru harus lebih intensif dalam membimbing, karena peran guru disini mengelola tim yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru untuk siswa. 4. perbedaan hasil belajar siswa kelas X MIA 1 yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontruktivisme dan siswa kelas X MIA 2 yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan kontekstual Dari hasil perhitungan statistik menggunakan uji t pada siswa kelas X MIA 1 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme dan siswa di kelas X MIA 2 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotekstual diperoleh data t hitung 4,64 dan t tabel 2,004 yang menunjukkan bahwa t hitung terletak di daerah penolakan H o artinya ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotekstual dan kontruktivisme pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya. Perbedaan hasil belajar siswa yang proses pebelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotekstual dan kontruktivisme pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya dapat dilihat dari diagram berikut ini: 12
13 KKM Kontruktivisme Kontekstual Gambar 3 Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dibantu Pendekatan Kontekstual dan Kontruktivisme. Perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan karena adanya pengaruh pendekatan pembelajaran yang berbeda. Kelas X MIA 1 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme hasil belajarnya lebih baik dari pada kelas X MIA 2 yang proses model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual. Hal ini dikarenakan kelas X MIA 1 siswanya lebih kompak dalam kegiatan diskusinya yang berlangsung di dalam kelas dan perpustakaan sekolah yang menyebabkan siswa lebih banyak mendapatkan data dan informasi yang mereka cari dari berbagai sumber buku yang mereka investigasi. Sedangkan kelas X MIA 2 yang proses model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual melakukan kegiatan observasi secara langsung, namun pada saat observasi masih banyak siswa yang bermain-main dan tidak serius, serta guru belum bisa menerapkan ke tujuh asas yang terdapat dalam pendekatan kontekstual karena beberapa alasan. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontruktivisme lebih cocok untuk diterapkan pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya, karena nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group 13
14 investigation dibantu pendekatan kontruktivisme ini telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dibandingkan dengan yang proses pembelajarannya yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotekstual Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan hasil Belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kontekstual dan kontruktivisme pada sub konsep Keseimbangan Lingkungan di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dibantu pendekatan kotruktivisme lebih cocok diterapkan pada sub konsep keseimbangan lingkungan karena sumber belajar/acuan lebih banyak dan luas. Daftar Pustaka Hernawan, Edi (2012). Penganta Statistika Parametrik Untuk Penelitian Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Tidak diterbitkan Sheva, Abraham (2011). Kelemahana dan Kelebihan Pendekatan Kontekstual. [Online]. Tersedia :. [5 Januari 2014] Slavin, Robert E (2005). Cooperative Learning. (Terjemahan) Yusron, Narulita. Bandung: Nusa Media. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta Winataputra, Udi. S Dkk (2008).Teori Belajar dan Pembelajaran (cetakan ke 3). Jakarta. Universitas Terbuka 14
Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (The Differences in Students
Lebih terperinciAbsract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA
Lebih terperinciAbstract. Key word : Cooperative Learning Model,Student Teams-Achievement Divisions, Observation Method and Discussion Method.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisionsdengan Metode Observasi dan Diskusi (Studi Eksperimen pada Sub
Lebih terperinciArinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN TIPE PAIR CHECKS (Studi Eksperimen pada Konsep Pencernaan Makanan pada
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII
Lebih terperinci(The Difference Result of Learning Using Cooperative Learning Model Type of GI and CIRC on Biodiversity Concept)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN
Lebih terperinciRahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa
Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen
Lebih terperinciKomalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Melalui Pendekatan Konstruktivisme dan Proses (Studi Eksperimen
Lebih terperinciKeywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TWO STAY TWO STARY DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
Lebih terperinciAi Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Melalui Pendekatan Ekspositori dan Proses (Studi Eksperimen pada Konsep Sistem
Lebih terperinciAnisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DENGAN GROUP INVESTIGATION PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (The Differences Between Students Achievement
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Dengan Pendekatan Questioning dan Reflection (Studi Eksperimen
Lebih terperinciCooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Learning Together (LT) (Studi Eksperimen pada Materi Ekosistem di Kelas
Lebih terperinciKeywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DAN TIPE TALKING STICK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di kelas VII
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match dengan Pendekatan Pembelajaran Resitasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciNourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN CERAMAH PLUS (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya)
Lebih terperinciAbstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONSEP DAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciKey words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Langsung dan Observasi Tidak Langsung ( Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya)
Lebih terperinci1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SURVEY, QUESTION, READ, RECITED, REVIEW (SQ3R) DAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
Lebih terperinciSariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA
Lebih terperinciSKRIPSI RANI APRIYANI
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN TIPE TIME TOKEN PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciAbstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DENGAN BANTUAN MEDIA CHARTA DAN POWERPOINT (Studi Eksperimen pada Sub Konsep
Lebih terperinciUlpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA YANG SEBENARNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Mikroskop
Lebih terperinci(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG DALAM PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN (THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING
Lebih terperinciCici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT
The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMA NEGERI 6 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Ciri-ciri Makhluk Hidup di
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciSiva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen
Lebih terperinciHarri Kurnia, Hernawan. Abstract
THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MODELING THE WAY AND TYPE PRACTICE REHEARSAL PAIRSON THE SUB CONCEPT OF DIGESTIVE SYSTEM FOOD IN HUMANS Harri Kurnia, Hernawan
Lebih terperinciDifferences Student Results Learning The Process Used Contextual Learning and Environmental Learning Approaches in Discovery Learning Model
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN LINGKUNGAN PADA MODEL DISCOVERY LEARNING (Studi Eksperimen di Kelas VII MTs Negeri Salawu Tasikmalaya Pada
Lebih terperinciTHE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM
THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM Eva Sri Nur, Hernawan Abstract The purpose of this research
Lebih terperinciRaisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN METODE DISKUSI DAN RESITASI (Studi Eksperimen pada Konsep Sistem Pencernaan
Lebih terperinci(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciPADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN EXPLICIT INSTRUCTION (EI) PADA SUB KONSEP SISTEM
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) YANG DIBANTU MEDIA FLIPCHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Lebih terperinciABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MNEMONIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA MAN SUKAMANAH SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015 (The Influence
Lebih terperinciIkeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna
Lebih terperinci(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DIBANTU DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 4 Tasikmalaya
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME DAN COOPERATIVE SCRIPT (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinci(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas
Lebih terperinciGalih Wangi, Hernawan. Abstract
THE DIFFERENCES OF THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM AND STRUCTURED NUMBERED HEADS TYPE TO THE SUB-CONCEPT OF HUMAN DIGESTIVE SYSTEM Abstract Galih
Lebih terperinci(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PRNAPASAN PADA MANUSIA (Studi
Lebih terperinciAbstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Keanekaragaman Hayati (Studi Eksperimen di Kelas X SMA Muhammadiyah Tasikmalaya pada Konsep Keanekaragaman
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions dibantu Media Biocards dan Charta (Studi Eksperimen pada Sub
Lebih terperinciAyu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Ita Dewi Puspita, Hernawan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBING PROMPTING LEARNING (PPL) PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMPN 3 CILAWU
Lebih terperinciPRANITASARI ANDINI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Baregbeg Tahun Pelajaran
Lebih terperinciAnisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)
THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE TEACHING MODEL TYPE OF GIVING GREETING AND QUESTIONS IN ORGANIZATIONAL LIFE CONCEPT IN 7 th GRADE OF 12 th PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anisa Nur Utami*) Purwati
Lebih terperinciAnggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )
IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh
Lebih terperinci(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LIMBAH DAN DAUR ULANG (Studi Eksperimen di Kelas X Semester 2 MA Putri PUI Majalengka pada Tahun
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE YANG DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN VIDEO PADA MATERI SISTEM RESPIRASI (Studi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PROBING PROMPTING LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi
Lebih terperinciWiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN POSTER DAN POWER POINT (Studi Eksperimen pada Sub Konsep
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN GUIDE INQUIRY Differences Student Result
Lebih terperinci(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI EKOLOGI (Studi Eksperimen di Semester Genap Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya
Lebih terperinciJURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADAA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015) (The Influence of Cooperative
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciRani Nursiami, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani
DIFFERENCES STUDENT RESULTS THE PROCESS LEARNING WAS USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE GROUP INVESTIGATION AND INQUIRY CONSTRUCTIVIST APPROACH WITH EXPERIMENTAL STUDY ON THE ECOSYSTEM CONCEPT IN CLASS
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER STRUCTURE DENGAN METODE DISKUSI (Studi Eksperimen
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen di kelas VIII SMPN 17 Tasikmalaya) (The Influence of Cooperative
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN TIPE COMPLETE SENTENCE DIBANTU MEDIA GAMBAR PADA SUB MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Lebih terperinciRini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Padakembang Kabupaten Tasikmalaya
Lebih terperinciResti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF GAMES TOURNAMENT TEAMS (TGT) WITH EXPLORE ACTIVITY STUDENT LEARNING RESULT IN CONCEPT PLANT STRUCTURE (Experimental Study in Fourth Grade Salebu Elementary
Lebih terperinci(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas X MA YPK Cijulang Tahun Ajaran 2015/2016 Kabupaten Pangandaran) Ria
Lebih terperinciKeywords: Cooperative Learning Model, think pair share, and exchanging couples type
1 THE DIFFERENTIATION OF STUDENT S LEARNING RESULT UTILIZED BY COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH THINK PAIR SHARE TYPE AND EXCHANGING COUPLES TYPE ON SUB CONCEPT HUMAN EXCRETION SYSTEM (Experimental study
Lebih terperinciSystem Concepts) ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME DAN TIPE LISTENING TEAM (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya pada Konsep
Lebih terperinciEma Susanti Purwati Kuswarini Suprapto
The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya
Lebih terperinciDifference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN DISKUSI KELAS PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP N SATAP 3 Bojonggambir
Lebih terperinciThe Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DIBANTU DENGAN METODE MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP SISTEM REPRODUKSI (Studi Eksperimen di kelas XI SMA Negeri
Lebih terperinciAsep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal dengan Tipe Snowball Throwing Dibantu dengan Media Audio-Visual pada Sub
Lebih terperinciINFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS
INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS Iva Demiar Shahiva* Dr. Purwati Kuswarini M.Si* Ivademiarsahiva@yahoo.com
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA TORSO PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA TORSO PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA Jurnal Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciAbstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Ciamis pada Konsep Energi dalam Sistem Kehidupan) Dina Rahmawati, Purwati Kuswarini,
Lebih terperinci(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran
Lebih terperinciAi Rohmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN EKSPOSITORI DAN HEURISTIK PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi Eksperimen pada Sub Konsep
Lebih terperinciDelia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya
Lebih terperinciInfluence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing
Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing of Learning Outcomes of Students to Content Ecosystem in Class VII SMP Negeri 15 Tasikmalaya City School Year 2015/2016 Ade Rijal Sumarwan, Edi
Lebih terperinciThe Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY (STS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya) The Influences
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) DENGAN TIPE TAKE AND GIVE (Studi Eksperimen di Kelas VII
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (The Influence of Cooperative Learning Model Course Review
Lebih terperinciIsmawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DAN TIPE PAIR CHECKS PADA SUB KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen
Lebih terperinciNeng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT
THE EFFECTS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE COOPERATIVE SCRIPT ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE CONCEPT OF ENVIRONMENTAL POLLUTION (Experimental Study at the Class VII of SMP Negeri 13 Tasikmalaya
Lebih terperinciYosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
The Application of Cooperative Teaching Learning Model Type of Learning Starts With A Question (LSQ) in The Ecosystem Concept on 7 th Grade of The 3 rd Junior High School at Panumbangan Yosi Febrianti*)
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dengan Menggunakan Media Powerpoint Dan Media Audiovisual Pada Materi Sistem
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JPMS), Vol. 1, No. 1, Agustus 017 eissn 581-53X PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciIka Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN BANTUAN METODE MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA (Studi Eksperimen
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA TORSO PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (The Differences of
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE SNOWBALL DRILLING PADA MATA PELAJARAN IPA SUB KONSEP CIRI-CIRI MAKHLUK
Lebih terperinci