Survei Kepuasan Pengguna Layanan Direktorat Jenderal Anggaran Tahun 2016 BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR. Jakarta 2016

BAB VII PENUTUP. implementasi kebijakan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Format kebijakan dengan strategi pelimpahan kewenangan dari DJA kepada

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016

: Kantor Pelayanan Kekayaan Negaradan Lelang Madiun

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

Perhubungan Udara perlu dibuat petunjuk teknis sebagai

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2015

21 Universitas Indonesia

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

POINTERS PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN DHANAPALA, 25 JULI 2008

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

K A T A P E N G A N T A R

SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE SEMESTER I TAHUN 2017 KPPN TOLITOLI

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

2. Surat Menteri Keuangan

LAPORAN KINERJA DJA

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA


HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan pula semakin pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan. meningkatkan nilai tambah sumber daya keuangan.

Standar Pelayanan Penyusunan Konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Negara Bagian Anggaran

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB III DESKRIPSI PROFIL APLIKASI SMART. Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai misi sebagai berikut: meningkatkan kualitas perencanaan;

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Subbagian Perbendaharaan, Bagian Keuangan, Sekretariat DJBC Gedung Papua Lantai 3 (021) ext 305

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

LAPORAN EMPAT BULANAN

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

KUESIONER PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2010 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2010

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PENGADILAN TINGGI MANADO

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

Pengukuran Indeks Kepuasan Penyelenggara (IKP) Pelayanan Publik Kementerian Kelautan & Perikanan

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

Transkripsi:

Survei Kepuasan Pengguna Layanan Direktorat Jenderal Anggaran Tahun 2016 BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

Metode Pengumpulan Data Survei (Pengisian Kuisioner) In depth interview Focus Group Discussion Pemilihan Sampel & Responden Teknik quota sampling, minimal 30 responden per jenis layanan Responden adalah Pengguna Layanan Kemenkeu dalam 1 tahun terakhir Sebaran Lokasi Survei Jakarta (170 responden)

No. 1 2 Jenis Layanan Layanan Penyelesaian Usulan Standar Biaya Khusus (SBK) Layanan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Jumlah Responden Indeks 36 4,13 49 4,30 3 Layanan Penyelesaian Revisi DIPA Non APBN-P 52 4,24 4 Layanan Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Online (SIMPONI) 33 4,04 Indeks Kepuasan DJA 170 4,20

Skor Kepuasan Layanan tiap Eselon I di Kemenkeu DJA menduduki peringkat ke-7 dari 10 unit eselon I di lingkungan Kemenkeu yang disurvei

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJA tahun 2016 adalah 4.20 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Kemenkeu tahun 2016 adalah 4.19

No. Aspek Layanan Indeks 1 Keterbukaan/ Kemudahan Akses Informasi 2 Informasi Layanan (Persyaratan & Prosedur) 3 Kesesuaian Prosedur dengan Ketentuan Akses informasi tentang prosedur layanan mudah diperoleh 4,14 Akses informasi mengenai ada/tidaknya biaya atas layanan disampaikan secara terbuka Akses informasi mengenai besarnya standar waktu proses layanan disampaikan secara terbuka Akses informasi mengenai hasil layanan disampaikan secara terbuka 4,21 Akses komunikasi bagi pengguna untuk menyampaikan keluhan (complaint) 4,01 Informasi layanan memuat semua persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh layanan Informasi layanan memuat semua petunjuk pengisian dokumen layanan 4,12 Informasi layanan memuat semua informasi terkait jenis/tipe layanan 4,15 Informasi layanan memuat semua informasi terkait standar waktu proses layanan Informasi layanan memuat semua informasi terkait standar hasil layanan 4,05 Informasi layanan menggunakan bahasa yang mudah dipahami pengguna layanan Pelayanan diberikan secara adil sesuai dengan prosedur/ketentuan 4,28 Proses/tahapan atau alur layanan bersifat sederhana sesuai dengan prosedur/ketentuan Pelayanan diberikan sesuai prosedur operasional standar (SOP) layanan ini 4,22 4,33 4,15 4,15 4,12 4,24 4,24

No. Aspek Layanan Indeks 4 Sikap Pegawai Pegawai bersedia membantu pengguna layanan sesuai tugas yang diatur dalam ketentuan yang resmi 4,26 Pegawai bersikap sopan kepada pengguna layanan 4,35 Pegawai mau mendengarkan dengan baik informasi dari pengguna layanan 4,26 Pegawai cepat tanggap dalam memberikan layanan 4,20 Pegawai siap melayani pada waktu dan tempat yang sesuai dengan ketentuan 4,36 Pegawai berpenampilan profesional/rapi 4,19 5 Kemampuan dan Keterampilan pegawai 6 Lingkungan Pendukung Pegawai dapat diandalkan dalam memberikan layanan 4,21 Pegawai cekatan dalam memberikan layanan 4,24 Pegawai memiliki keahlian yang baik dalam memberikan layanan 4,14 Pegawai memiliki pemahaman yang baik terhadap substansi/peraturan terkait layanan 4,08 Layanan didukung dengan sarana dan prasarana yang baik 4,21 Layanan didukung desain tata ruang tempat layanan yang baik 4,21 Layanan memiliki sistem teknologi informasi yang baik 4,22 Layanan berada di lingkungan yang nyaman 4,27

No. Aspek Layanan Indeks 7 Akses terhadap layanan 8 Waktu Penyelesaian Layanan 11 Keamanan Lingkungan dan Layanan Layanan dapat diperoleh di lokasi/tempat yang mudah dijangkau oleh penggunanya Waktu/jam operasional layanan yang sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan 4,34 4,28 Layanan mudah diakses dengan berbagai cara sesuai ketentuan 4,32 Kualitas akses online terhadap layanan 3,73 Jadwal waktu pelayanan yang pasti 4,23 Layanan diberikan secara tepat waktu sesuai standar waktu yang ditetapkan 4,19 Layanan dapat dipantau penggunanya tentang proses/tahapan penyelesaiannya Sistem untuk memonitor tahapan proses penyelesaian layanan yang sedang dilalui 4,09 3,73 Kantor Layanan memiliki lingkungan yang aman 4,42 Kantor Layanan memiliki petugas keamanan yang baik 4,29 Kantor Layanan memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung keamanan 4,30 Kantor Layanan memiliki sistem yang handal untuk memastikan keamanan layanan (proses, dokumen, dan hasil layanan) 4,27

No Aspek Layanan Kepentingan Kepuasan 1 Keterbukaan/ Kemudahan Akses Informasi 2 Informasi Layanan (Persyaratan & Prosedur) 3 Kesesuaian Prosedur dengan Ketentuan 4,64 4,17 4,58 4,14 4,67 4,25 4 Sikap Pegawai 4,58 4,27 5 Kemampuan dan Keterampilan pegawai 4,63 4,17 6 Lingkungan Pendukung 4,61 4,23 7 Akses terhadap layanan 4,63 4,17 8 Waktu Penyelesaian Layanan 11 Keamanan Lingkungan dan Layanan 4,67 4,06 4,64 4,32 Semua aspek layanan DJA terdapat pada kuadran I yakni terkategorisasi sebagai aspek yang penting sekaligus tinggi kepuasannya. Dengan demikian semua aspek layanan DJA perlu dipertahankan prestasinya.

5 aspek layanan yang perlu diperbaiki adalah : (1) Keterbukaan/kemudahan akses informasi; (2) Informasi tentang prosedur dan persyaratan layanan; (3) Kemampuan dan Ketrampilan Pegawai; (4) Akses terhadap layanan (5) Waktu penyelesaian layanan; Hal ini selaras dengan temuan pada wawancara mendalam, yaitu: 1) DJA sudah menyediakan website untuk memberikan informasi namun masih terlalu monoton tampilannya serta masih kurang informatif dan modern. Website yang lebih mudah digunakan sangat dinantikan. 2) Informasi sudah diberikan namun masih kurang dan membingungkan pengguna karena pegawai sering memberikan informasi yang berbeda. Informasi tentang prosedur dapat dibuat flyer, booklet dan standing banner. 3) Kurangnya jumlah SDM dan seringnya rotasi membuat pegawai susah memecahkan masalah pengguna karena keterbatasan pemahaman. Hasilnya, sering dioper ke pegawai lain ketika bertanya. 4) Adanya kesulitan melakukan akses pada layanan SIMPONI, terutama pada pengguna layanan DJA di daerah dengan keterbatasan akses internet. 5) Layanan online yang sering mengalami gangguan dan kadang-kadang tidak bisa diakses. 4 aspek layanan yang perlu dipertahankan adalah : (1) Kesesuaian prosedur dengan ketentuan yang ditetapkan; (2) Sikap pegawai; (3) Lingkungan pendukung; (4) Keamanan lingkungan dan layanan. Hal ini selaras dengan temuan pada wawancara mendalam, yaitu: 1) Antara prosedur dengan ketentuan yang ditentukan sudah sesuai, namun ada alur yang perlu diringkas, karena saat mengurus pengesahan DIPA masih berbelit-belit. Beberapa kali petugas memberikan persyaratan berbeda untuk mengurus hal yang sama. 2) baik, ramah, sopan, dan disiplin 3) Sudah baik, perbaikan dapat dilakukan untuk perluasan ruangan penelaahan dan pengadaan CCTV untuk alasan keamanan. 4) Kesediaan metal detector mendukung penciptaan suasana aman.

Terkait keadilan, terkadang petugas mendahulukan/mengutamakan unit eselon yang anggarannya besar. Ke depannya seharusnya disesuaikan urutan kedatangan atau sama semua tim karena penelaahan dilakukan per tim dan di ruangan yang sama. Terkait akuntabilitas, masih kurang sistematis dan konsisten. Lebih dipertegas dengan peraturan/sop yang disampaikan kepada pengguna layanan secara langsung maupun online. Layanan Pengesahan DIPA Terkait partisipatif, DJA sudah membuat forum DJA Mendengar untuk menangkap aspirasi dari pengguna layanan. Namun forum itu terlalu besar sehingga masih kurang efektif, seharusnya lebih diarahkan untuk personal (dalam memberikan kritik dan saran perbaikan layanan). DJA pernah melakukan survei untuk menilai kinerja pegawainya. Target output dan anggaran juga perlu dipantau penggunaannya. DJA bekerja sama dengan Bappenas untuk melakukan penelaahan laporan kinerja. Namun DJA dengan Bappenas tidak satu single base. Ke depannya diharapkan agar kedua pihak saling meningkatkan senergi sehingga dalam melakukan proses pelayanan menjadi lebih baik.

Terkait keadilan, tidak adil karena belum semua pembayaran PNBP menggunakan SIMPONI, masih banyak yang melakukan pembayaran PBNP secara offline. Seharusnya pembayaran dialihkan ke SIMPONI semua. DJA harus mematikan sistem SSBP dengan menolak sistem pembayaran lain selain SIMPONI. Cara terbaik untuk mematikan sistem pembayaran secara offline adalah dengan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah melalui KPPN. Terkait akuntabilitas, belum, karena hasil layanan tidak disampaikan secara terbuka. DJA harus membuka semua informasi terkait data-data pada seluruh kementerian teknis yang menjadi Pembina agar detail billing terkait volume, penjualan, harga, tariff, dll dapat diketahui dan memiliki kejelasan, sehingga tidak akan terjadi perbedaan pencatatan. Layanan SIMPONI Terkait partisipatif, waktu pembuatan kita memang dilibatkan khususnya untuk sistem dan data. Sekarang, sudah tidak pernah apalagi untuk perbaikan sistem SIMPONI. Secara umum partisipasi kita hanya sebatas pengakomodasi mekanisme pengguna SIMPONI dengan menindaklanjuti PMK secara nasional. Tidak ada sarana atau akses untuk mengkomunikasikan komplain. Salah input data sedikit, prosesnya terlalu ribet karena harus menggunakan PMK dan prosedurnya bertele-tele. Padahal banyak perusahaan start-up online seperti Tokopedia, Bukalapak dll ketika terjadi kesalahan input data sedikit pasti masalahnya langsung selesai dalam waktu 1x24 jam. Harusnya DJA harus memiliki sistem yang sama seperti star-up tersebut untuk perbaikan data. Sistem online ini telah mengantisipasi berbagai masalah gratifikasi, tapi masih juga ada yang membayar secara offline. DJA harus menghapus sistem pembayaran secara offline agar SIMPONI bisa digunakan menjadi basis sistem pembayaran secara utuh

Jangka Pendek: Menambah bandwith, merubah tampilan website, membuat flayer/booklet/standing banner alur layanan, syarat, dan prosedur layanan. Jangka Menengah: Meningkatkan profesionalisme pegawai, meratakan kemampuan dan keterampilan pegawai. Jangka Panjang: Koordinasi antar lembaga (Kementerian Keuangan dengan Bappenas). Perbaiki sistem agar jaringan lebih stabil, libatkan dan buka informasi ke kementerian teknis yang menjadi Pembina wajib bayar agar informasi lebih transparan. Tambah sistem pencarian data pada banyak fokus keyword yaitu seperti nama perusahaan, daerah, dll. Jangan terfokus pada keyword kode billing. Tambahkan kolom perkomoditi/perdaerah penghasil pada menu report, serta kolom pembayaran PNBP, current, dan hutang. Satukan akun pembayaran royalti/iuran dan pembayaran pencadangan wilayah agar tidak ribet menggunakan 2 akun sekaligus. Pelayanan yang modern dan penampilan pegawai lebih baik karena untuk melayani pengguna (contoh: pegawai FO di perbankan) dengan penampilan yang rapi. Menyamakan persepsi para pegawai agar satu suara dalam memberikan informasi dan dalam menjawab pertanyaan dan keluhan.

No Eselon I 2014 2015 2016 1 Setjen 4,08 4,10 4,22 2 DJA 3,97 3,96 4,20 3 DJP 3,91 3,87 4,10 4 DJBC 3,97 3,89 4,40 5 DJPB 4,23 4,32 4,40 6 DJKN 4,20 4,10 4,20 7 DJPK 4,37 4,27 4,23 8 DJPPR 4,09 4,02 4,40 9 ITJEN 4,20 4,29 4,33 10 BPPK 4,18 4,01 4,33 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJA pada tahun 2016 naik dari skor 3.96 menjadi 4,20 Target IKU tahun 2016 sebesar 4,06 tercapai dengan indeks capaian 103,45%

Trajectory Indikator Kinerja untuk DJA berdasarkan Renstra DJA 2016-2019 ditargetkan sebagai berikut: Tahun Realisasi Target 2013 3,88 3,97 2014 3,97 4,00 2015 3,96 3,97 2016 4,20 4,06 2017-4,17*) 2018-4,24*) 2019-4,33*)

No Aspek Khusus Temuan 1 Biaya Tambahan Seluruh responden (100%) menyatakan tidak ada tarif biaya atas layanan di DJA atau gratis. 2 Praktek Pemberian Imbalan Sebanyak 1,76 persen (3 responden) mengaku adanya praktik pemberian imbalan kepada petugas layanan. Praktik tersebut ditemui di 3 layanan di DJA yakni Layanan Pengesahan DIPA, Layanan Revisi DIPA (non APBN-P) dan Layanan SIMPONI. Adapun bentuk imbalan yang diberikan adalah sebagai berikut : 3 Pengguna Jasa Perantara Seluruh responden (100%) pengguna layanan DJA adalah pengguna tanpa jasa perantara.

SIMPULAN Mayoritas responden DJA adalah laki-laki, usia dominan 31-40 tahun, pendidikan S1 dan sudah menggunakan layanan selama 3-10 tahun. Indeks Kepuasan tertinggi = Layanan Pengesahan DIPA ; Indeks Kepuasan terendah = Layanan SIMPONI Semua aspek layanan mengalami peningkatan indeks kepuasan dari 2015 ke 2016 Tidak ada pemberian biaya di luar ketentuan namun ditemukan adanya praktik pemberian imbalan No Aspek Layanan Isu Utama Rekomendasi 1 Keterbukaan/ Kemudahan Akses terhadap Informasi 2 Informasi Layanan (Persyaratan, Prosedur, dll.) 3 Kesesuaian Prosedur dengan Ketentuan Akses informasi tentang prosedur layanan agar lebih mudah diperoleh. Akses informasi mengenai besarnya standar waktu proses layanan lebih disampaikan secara terbuka. Akses komunikasi bagi pengguna untuk menyampaikan keluhan agar dipermudah. Petunjuk pengisian dokumen yang lebih mudah dipahami. Standar waktu proses layanan yang jelas. Standar hasil layanan yang lebih jelas. Prosedur perlu dibuat lebih sederhana. Peningkatan kesesuaian pelayanan dengan SOP. Permudah akses untuk mendapatkan informasi tentang prosedur, standar waktu, dan hasil layanan, serta untuk menyampaikan keluhan. Website sebagai media untuk mengakses informasi perlu dibuat agar lebih informatif, mudah digunakan, dan tidak monoton. 1. Informasi dapat disajikan melalui bagan dan gambar sehingga lebih mudah dipahami. 2. Informasi tentang prosedur dapat dibuat flyer, booklet, dan standing banner agar pengguna layanan dapat memahami alur prosedur dengan lebih baik. 3. Cantumkan dengan jelas standar waktu layanan dan hasil layanan. Menyederhanakan prosedur untuk mendapatkan layanan. Internalisasi pemahaman prosedur pada pegawai dengan lebih baik sehingga terdapat kesepahaman prosedur antar petugas.

No Aspek layanan Isu utama Rekomendasi 4 Sikap Pegawai Pegawai perlu lebih bersedia untuk membantu, mendengarkan, cepat, tanggap, dan rapi. 5 Kemampuan dan Keterampilan Pegawai 6 Lingkungan Pendukung 7 Akses terhadap Layanan 8 Waktu Penyelesaian Layanan 9 Keamanan Lingkungan dan Pelayanan Pegawai perlu memiliki kesamaan pada pemahaman dan keahlian Peningkatan sarana dan prasarana. Peningkatan tata ruang. Peningkatan sistem teknologi. Akses online, termasuk SIMPONI, perlu ditingkatkan. Akses online, termasuk SIMPONI, perlu ditingkatkan. Waktu penyelesaian layanan perlu ditingkatkan. Peningkatan layanan petugas keamanan. Peningkatan sarana/prasarana keamanan. Peingkatan keamanan pada sistem. 1. Optimalisasi jam dan beban kerja. 2. Internalisasi nilai-nilai layanan DJA pada semua pegawai yang kemudian diikuti pelatihan untuk pelayanan prima. 1. Perlu adanya kecukupan jumlah pegawai dan pelatihan. 2. Rotasi pegawai yang tinggi dapat berimbas pada kurang dalamnya pemahaman pegawai atas pekerjaan yang dilakukan. Oleh karenanya,manajemen karir melalui rotasi perlu dimanajemen dengan lebih baik. Perlu adanya CCTV untuk alasan keamanan. Disarankan adanya perluasan ruangan. Peningkatan sistem teknologi pada aspek pelayanan pada Pengguna. Investasi untuk meningkatkan layanan online, termasuk SIMPONI, perlu segera dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Investasi untuk meningkatkan layanan online, termasuk SIMPONI, perlu segera dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pengguna. 1. Peningkatan kestabilan layanan online. 2. Penambahan kapasitas untuk layanan online. 3. Diperlukan sistem monitoring proses pelaksanaan layanan. Pelatihan petugas keamanan sebagai garda depan kepuasan pengguna. Metal detector diperlukan untuk meningkatkan rasa aman. Pembangunan sistem teknologi yang lebih informatif sekaligus kuat pada berbagai upaya pembajakan data.

No Jenis layanan Isu utama Rekomendasi 10 Layanan Penyelesaian Usulan Standar Biaya Khusus (SBK) Peningkatan aspek keadilan. Peningkatan akuntabilitas. Peningkatan aspek partisipatif. Peningkatan layanan dan janji waktunya. Pelayanan diberikan sesuai urutan kedatangan, bukan karenanya besarnya anggaran. Pertegas SOP baik yang disampaikan online maupun langsung oleh petugas. Tingkatkan efektifitas kegiatan DJA mendengar. Usulan SBK yang dapat diselesaikan pada minggu ke-2 Juni sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan perlu diperkuat ketepatan pelaksanaannya. 11 Layanan Pengesahan DIPA Kesesuaian waktu layanan. Tingkatkan pemenuhan janji waktu layanan. 12 Layanan Penyelesaian Revisi DIPA non APBN-P 13 Layanan Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Online (SIMPONI) Kesesuaian waktu layanan. Peningkatan layanan online. Peningkatan akuntabilitas. Peningkatan aspek partisipatif. 14 Praktik pemberian imbalan Hilangkan persepsi dan praktik perlunya memberikan imbalan. Tingkatkan pemenuhan janji waktu layanan terkait revisi anggaran yang diproses di DJA yang tidak memerlukan penelaahan. Peningkatan penggunaan layanan dengan cara online daripada offline. Hasil layanan perlu disampaikan secara lebih terbuka. Libatkan pengguna untuk arah perbaikan SIMPONI. Berikan link untuk menyampaikan keluhan Permudah prosedur untuk memperbaiki data. Penguatan nilai-nilai dasar bekerja. Penguatan SOP dan monitoring pelaksanannya Penguatan sistem reward dan punishment.