BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN KUESIONER PENELITIAN PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN KUALITATIF

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil Uji Validitas. Corrected Item- No. Total Correlation Penyataan (r hitung)

BAB III METODE PENELITIAN

GANGGUAN TIDUR PADA PERAWAT PEKERJA SHIFT SKRIPSI. Disusun Oleh: Noni Doe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah. penelitian kuantitatif dengan tipe pendekatan model observasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis regresi, dimana

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. (penelitian semu) dengan rancangan desain pretes-postes. dengan kelompok kontrol di RS PKU Muhammadiyah


III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1: LEMBAR PERSETUJUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian Deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Berdasarkan beberapa teori dalam tinjauan pustaka sebelumnya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif observasional. Penelitian dilakukan untuk melihat ketepatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan (menggambarkan) data yang telah terkumpul secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisa secara sederhana juga (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi aspek yang akan dipaparkan dan dijelaskan adalah gangguan tidur pada perawat pekerja shift. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011). Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini adalah gangguan tidur dan perawat pekerja shift. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Gangguan Tidur Gangguan tidur adalah ketidakmampuan tidur secara baik yang disebabkan karena tidur yang kurang dan tidak teratur, 27

penyakit dan keadaan psikologis yang tidak stabil, serta kondisi lingkungan yang bising. Variabel ini diungkap dengan melihat jumlah terbanyak ada keluhan tidur dan tidak ada keluhan tidur, dan menganalisa faktor-faktor predisposisi terjadinya gangguan tidur pada responden. 2. Perawat Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara profesional. 3. Shift Kerja Shift kerja adalah jadwal kerja yag dilakukan secara bergilir untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Penggunaan sistem shift berbeda antara instansi yang satu dengan yang lainnya. Ada yang menerapkan sistem shift rotasi dan adapula yang menerapkan sistem permanen atau menetap. Panjang dan lama waktu shift juga berbeda-beda pada setiap tempat kerja. D. Ruang Lingkup Penelitian 1. Lingkup Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan november 2011 sampai september 2012. 28

2. Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan di ruang-ruang rawat inap RS DKT Dr. Asmir Salatiga, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, RS Panti Wilasa Citarum-Semarang dan Poliklinik RS Panti Wilasa Citarum-Semarang. 3. Lingkup Materi Materi dalam penelitian ini dibatasi pada tidur dan gangguan tidur, shift kerja dan dampak dari shift kerja, dan karakteristik perawat. E. Karakteristik Responden Penelitian 1. Perawat pelaksana RS yang bekerja shift dengan masa kerja minimal 0-2 tahun ke atas, 10 tahun dan yang sudah pensiun. 2. Tidak pernah bekerja di manajemen rumah sakit. Karena orang-orang bekerja di manajemen biasanya tidak bekerja shift tapi reguler. 3. Bersedia menjadi Responden F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu 29

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut Riyanto (2011), populasi adalah selur subjek (manusia, binatang, percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bekerja shift di rumah sakit. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya sampel yang dipalajari, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling sehingga semua perawat pelaksana yang bekerja shift dijadikan sebagai responden. Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal di setiap rumah sakit adalah sebagai berikut: Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal pada setiap rumah sakit No. Rumah Sakit Bangsal Populasi Sampel 1. RS DKT Dr. Utama 17 orang 16 orang 30

Asmir Salatiga Dahlia 12 orang 11 orang Operasi 7 orang 7 orang 2 3 RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga RS Panti Wilasa Citarum- Semarang IGD 9 orang 9 orang Flamboyan Atas 12 orang 10 orang Flamboyan Bawah 12 orang 10 orang Mawar 14 orang 12 orang Dahlia Bawah 18 orang 16 orang Dahlia Atas 13 orang 11 orang Kepodang 11 orang 9 orang IGD 13 orang 11 orang ICU Dalam 13 orang 11 orang Anggrek 18 orang 17 orang Operasi 14 orang 13 orang IGD 12 orang 11 orang Dahlia 13 orang 12 orang HCU 14 orang 13 orang Bougenvil 15 orang 14 orang Peristi 6 orang 5 orang ICU 12 orang 11 orang Cempaka 18 orang 17 orang Poliklinik 14 orang 13 orang Jumlah 287 orang 259 orang Pada rumah sakit DKT Dr. Asmir Salatiga Untuk bangsal Operasi dan IGD diambil total populasinya karena kepala ruang 31

kedua ruangan tersebut juga mengikuti shift kerja secara bergilir. Sedangkan untuk RS Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti mengambil poliklinik sebagai tempat meneliti karena poliklinik RS ini juga melaksanakan shift kerja. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga memiliki dua koordinator dalam setiap bangsal perawatan yaitu kepala ruang dan wakil kepala ruang sedangkan untuk RS DKT Dr. Asmir Salatiga dan RS Panti Wilasa Citarum-Semarang hanya memiliki koordinator ruangan atau kepala ruang tanpa wakil kepala ruang. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh lewat data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner gangguan tidur pada perawat pekerja shift. Kuesioner dirancang sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada teori-teori tentang gangguan tidur dan shift kerja. Berdasarkan acuan tersebut maka peneliti dapat menyusun kuesioner menjadi dua kuesioner, yaitu: kuesioner untuk perawat aktif dan perawat pensiun. Peneliti membuat dua jenis kuesioner karena item pertanyaan yang akan ditanyakan kepada perawat yang masih kerja berbeda 32

dengan yang ditanyakan kepada perawat pensiun. Pada perawat yang masih bekerja menanyakan tentang pola kerja shift saat sekarang dan pada perawat pensiun menanyakan tentang pola kerja shift di masa lalu. Ini semua untuk mengetahui efek jangka panjang dari kerja shift. Jumlah item pertanyaan untuk perawat pelaksana berjumlah 44 item soal yang terdiri dari no. 1-4 adalah pertanyaan informasi diri, no. 5-9 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 10-22 ada pertanyaan tentang shift kerja, no. 23-33 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 34-40 adalah pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 41-44 adalah pertanyaan tentang gangguan kesehatan, serta tersedia 1 lembar pendapat bebas tentang shift kerja. Jumlah item pertanyaan untuk pensiunan perawat pelaksana berjumlah 45 item soal yang terdiri dari no. 1-4 pertanyaan tentang data diri, no. 5-13 adalah pertanyaan tentang informasi pekerjaan, no. 14-24 adalah pertanyaan tentang shift kerja saat kerja, no. 25-35 adalah pertanyaan tentang kualitas tidur, no. 36-41 adalah pertanyaan tentang gangguan tidur dan no. 42-45 adalah pertanyaan tentang ganggaun kesehatan. Dan tersedia 1 lembar pendapat bebas mengenai kerja shift. Adapun konstruk alat ukur kuesioner ini sebagai berikut: 33

Perawat Pelaksana RS Tabel 1.3. Konstruk Alat Kuesioner Subjek Aspek Indikator Item 1. Jadwal shift 10 2. Pergantian jadwal 11 3. Jadwal shift terbanyak 12 4. Lama libur 5. Panjang shift 13 Shift Kerja 6. Perilaku tidur 14 sebelum shift 15 malam 7. Perilaku tidur saat shift malam 16 8. Perilaku tidur setelah shift malam Pensiunan Perawat Pelaksana Kualitas tidur Gangguan Tidur Gangguan Kesehatan Shift Kerja Kualitas Tidur 1. Kualitas tidur secara umum 2. Kualitas tidur setelah shift malam 1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat mulai tidur 5. Usaha untuk dapat tidur 1. Keluhan Kesehatan 2. Pemeriksaan kesehatan 3. Gangguan pencernaan 4. kelelahan 1. Jadwal shift 2. Pergantian jadwal 3. Lama libur 4. Panjang shift 5. Jadwal shift yang disenangi 6. Perilaku tidur sebelum shift malam 7. Perilaku tidur saat shift malam 8. Perilaku tidur setelah shift malam 1. Kualitas tidur secara umum 2. Kualitas tidur sebelum pensiun 17, 18, 19, 20,21,22 23,24,25,26,27 28,29,30,31,32,33, 40 34 35 36 37,38 39 41 42 43 44 14 15 16 17 18 19 20 21,22,23,24 25,26,27,28,29, 30 31,32,33,34,35 34

Gangguan Tidur Gangguan Kesehatan 1. Keluhan tidur 2. Perasaan saat beraktivitas 3. Kedalaman tidur 4. Perasaan saat mulai tidur 5. Usaha untuk dapat tidur 1. Keluhan Kesehatan 2. Pemeriksaan kesehatan 3. Gangguan pencernaan 4. kelelahan 36 37 38 39 40,41 42 43 44 45 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui wawancara kepala ruang, data-data keperawatan, jadwal kerja dan gambaran umum mengenai rumah sakit yang diteliti. H. Teknik pegolahan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Teknik pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: a. Editing: dalam tahap pertama setelah data terkumpul akan dilakukan editing dengan memeriksa kelengkapan ceklis dan pengisis jawaban lain pada pilihan jawaban lainnya untuk mempermudah dalam proses melengkapi data yang kurang atau yang tidak sesuai. 35

b. Koding: adalah suatu proses penyusunan secara sistimatis data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data. c. Entri data: adalah memindahkan data yang telah di ubah menjadi kode ke dalam alat bantu pengolah data yaitu komputer. d. Pembersihan data: adalah untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukan ke dalam alat bantu pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya atau tidak ada yang salah. 2. Analisa Data Analisa dilakukan untuk data kualitatif dan kuantitatif. a. Data kualitatif dalam penelitian ini analisis kualitatif yang bersifat terbuka (open ended) dengan pola berfikir induksi yaitu pengujian yang bertitik tolak dari data yang telah terkumpul kemudian dilakukan kesimpulan. Data kualitatif diolah sesuai dengan karakteristik penelitian dengan metode pengolahan analisis diskripsi isi (conten analisis) (Sudrajat, (1985) dalam Martini (2007)). b. Data kuantitatif dianalisa dengan membuat tabel frekuensi dan mencari keterkaitan antar setiap variabel untuk membuktikan adanya gangguan tidur pada perawat pekerja shift. Data yang sudah tersedia dalam tabel distribusi 36

frekuensi kemudian akan dideskripsikan sesuai dengan data yang ada. I. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data Untuk menguji validitas dan reliabilitas maka dilaksankan uji coba terhadap 50 responden di Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga dengan alasan RS ini juga menerapkan shift kerja dan juga kemudahan akses. Responden dalam uji coba ini tidak termasuk responden pada penelitian. 1. Validitas Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran (Riyanto, 2011). Pengujian validitas instrumen terdiri dari 3 bagian yaitu pengujian validitas konstruk, pengujian validitas isi dan pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2011). Pengujian validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen penelitian disiapkan, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Pendapat para ahli ini mungkin saja akan memberi keputusan; instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang (Sugiyono, 2011). 37

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagi tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator (Sugiyono, 2011). Pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi maka akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula (Sugiyono, 2011). Pengujian validitas pada penelitian ini, peneliti melakukan uji coba dengan cara uji konstruk yaitu mengkonsultasikan kepada para ahli yang mengetahui tentang shift kerja. Hasil yang didapat setelah berkonsultasi dengan para ahli dan 50 responden di RS yaitu adanya penambahan dan perbaikan pada beberapa pertanyaan instrumen, yaitu: a. Menambahkan petunjuk soal b. Variabel data diri tidak ada perbaikan c. Variabel informasi pekerjaan tidak ada perbaikan 38

d. Variabel pola kerja, ada perbaikan yaitu pertanyaan nomor 1: Pada minggu ini Anda bekerja pada shift apa saja? Diubah menjadi bagaimana jadwal shift Anda dalam seminggu terakhir. Dan pilihan jawabannya juga diubah menjadi a. Shift pagi; b. Shift siang; c shift malam. Selain itu juga ditambahkan pertanyaan: Dalam seminggu terakhir, Anda paling banyak bekerja pada shift? Hal ini untuk melihat pengaruhnya terhadap gangguan tidur. e. Variabel shift kerja, untuk pertanyan nomor 2 dihapus, pertanyaan nomor 3 untuk pertanyaan lanjutannya diperbaiki agar tidak membingunkan responden, dan ada tambahan pertanyaan, yaitu yang pertama: apakah ketika sampai rumah langsung beristirahat tidur setelah shift malam, yang kedua: alasan yang membuat tidak langsung tidur, yang ketiga: baru istirahat tidur setelah shift malam pada jam berapa, yang keempat: tanyakan tentang lama waktu tidur siang setelah shift malam, dan yang kelima: tanyakan tentang apakah bisa tidur siang dengan nyenyak setelah shift malam. f. Variabel kualitas tidur, ada perbaikan pada pertanyaan nomor 4 untuk pilihan jawabannya diganti dengan perasaan yang dialami ketika tidak bisa tidur dan bisa tidur. Dan untuk pertanyaan nomor 9 digabungkan dengan nomor 10,11,12,13 agar bisa 39

menjadi satu pertanyaan saja sehingga mudah dipahami responden. g. Variabel gangguan tidur, ada perbaikan pada semua pertanyaannya dengan menyusun kalimat lebih baik lagi. Awal pertanyaan sebaiknya diawali dengan keluhan gangguan tidur, perasaan yang dialami saat beraktivitas dan adakah usaha yang dilakukan untuk membantu mendapatkan tidur. Hal ini semua agar peneliti lebih mudah dalam mengkategorikan gangguan tidur yang dialami respoden. Untuk pertanyaan mengenai tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah sebaiknya dihapus atau kalimatnya diganti dengan bahasa yang mudah di mengerti. Karena untuk mengetahui nilai dari tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar gula darah harus dilakukan dengan alat ukur baru bisa didapatkan hasilnya. Dan untuk kaki gelisah diganti dengan kaki terasa pegal atau kaku. h. Variabel gangguan kesehatan, ada perbaikan pada semua pertanyaannya yaitu kalimat pertanyaannya harus kalimat yang mudah dimengerti dan disesuaikan dengan efek dari shift kerja. Pertanyaan yang dibuat sebaiknya tidak langsung pada pertanyaan bentuk gangguan kesehatan tetapi bisa diawali dengan apakah ada gangguan kesehatan, baru kemudian ditanyakan spesifik gangguan kesehatan yang dialami responden. 40

i. Untuk jawaban sering dan selalu memiliki arti yang hampir sama, ada baiknya menggunakan interval waktu misalnya hari, minggu atau bulan. j. Penomoran yang salah diperbaiki dan lengkapi kotak-kotak cek yang belum ada. k. Tambahkan mengenai perasaan dan kesan setelah pensiun. Melalui hasil konsultasi inilah kemudian peneliti mencoba untuk memperbaiki instrumen penelitian sebelum disebarkan kepada responden untuk penelitian. 2. Reliabilitas Pengujian reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, instrumen dikatakan reliabel jika digunakan berulang-ulang nilainya sama. Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Riyanto, 2011). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Pada penelitian ini tidak dapat dilakukan uji reliabilitas dikarenakan peneliti hanya melakukan uji validitas secara konstruk. 41

J. Etika Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif yang tidak dilakukan dengan perlakuan terhadap responden/subjek penelitian sehingga tidak ada kemungkinan resiko yang dapat membahayakan/merugikan responden. Namun untuk memperhatikan etika profesional dalam penelitian, maka yang harus dipertimbangkan adalah menyangkut privasi responden yang meliputi hasil dan identitas yang diperoleh dari responden akan dijaga kerahasiaannya. 42