Gambaran Resistensi Antibiotika Kuman Salmonella sp yang Diisolasi dari Daging Sapi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam

BAB I PENDAHULUAN. daging bagi masyarakat (BSN, 2008). Daging sapi sebagai protein hewani adalah

EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resistensi terhadap antimikroba atau. antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

25 Universitas Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang tinggi seperti protein, lemak vitamin B (vitamin B 6 /pridoksin, vitamin

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani menjadi sangat penting karena mengandung asam-asam amino

I. PENDAHULUAN. Infeksi dan kontaminasi yang disebabkan oleh Salmonella sp. ditemukan hampir di. Infeksi bakteri ini pada hewan atau manusia dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

Analisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA. Oleh : Dr. Harmita

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Daya Kerja Antimikroba dan Oligodinamik yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Adit

I. PENDAHULUAN. kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya

RESISTENSI Escherichia coli TERHADAP ANTIBIOTIK DARI DAGING AYAM BROILER DI PASAR RUKOH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan bahan baku obat tradisional tersebut tersebar hampir di seluruh

VETERINARIA Vol. 5 No. 3 Nopember 2012

Survei Resistensi Antibiotik pada E. coli di Ternak, Manusia dan Lingkungan di Peternakan

Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

BAB I PENDAHULUAN. antigen (bakteri, jamur, virus, dll.) melalui jalan hidung dan mulut. Antigen yang

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber protein fungsional maupun pertumbuhan, terutama pada anak-anak usia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyakit ternak di Indonesia dapat

PENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA

KAJIAN HASIL MONITORING DAN SURVEILANS CEMARAN MIKROBA DAN RESIDU OBAT HEWAN PADA PRODUK PANGAN ASAL HEWAN DI INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

TINJAUAN PUSTAKA. 18,20 Lemak (g) 25,00 Kalsium (mg) 14,00 Fosfor (mg) 200,00 Besi (mg) 1,50 Vitamin B1 (mg) 0,08 Air (g) 55,90 Kalori (kkal)

ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BEKU YANG DILALULINTASKAN MELALUI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK MELANI WAHYU ADININGSIH

BAB 1 P ENDAHULUAN. irasional dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri yaitu menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. alami Salmonella sp adalah di usus manusia dan hewan, sedangkan air dan

3. METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Identifikasi Salmonela sp pada ayam potong

Pola Kepekaan Escherichia coli yang Diisolasi dari Feses Broiler Penderita Diare Terhadap Sulfametokzasol, Ampisilin, dan Oksitetrasiklin

I. PENDAHULUAN. penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012). Infeksi nosokomial dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kambing peranakan etawa (PE) merupakan salah satu ternak di Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gangguan produksi telur. Faktor-faktor pendukung / penyebab gangguan produksi

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

ISOLASI RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI DEPOK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BERPOTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP Staphylococcus SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia serta negara-negara Asia lainnya berasal dari tumbuh-tumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UJI KEPEKAAN Escherichia coli O157:H7 HASIL ISOLASI FESES SAPI DI KECAMATAN KUTA SELATAN TERHADAP BEBERAPA JENIS ANTIBIOTIKA SKRIPSI

UJI-UJI ANTIMIKROBA. Uji Suseptibilitas Antimikrobial. Menggunakan cakram filter, mengandung sejumlah antibiotik dengan konsentrasi tertentu

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia Coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. Deteksi Mutasi pada Quinolone Resistant Determining Regions (QRDRs ) gen gyra pada Salmonella typhi Isolat Klinik dan Galur Khas Indonesia

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

IDENTIFIKASI BAKTERI DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI POLI GIGI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA 1. Susi Novaryatiin

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

Resistensi Bakteri Gram Negatif Terhadap Antibiotik Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung Tahun

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel Uji Daya Hambat Infusa Rimpang Kunyit Terhadap E. coli dan Vibrio sp. Pada Ikan Kerapu Lumpur

Angka Lempeng Total Bakteri pada Broiler Asal Swalayan di Denpasar dan Kabupaten Badung

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. populasi mikrobia dengan berbagai ukuran dan kompleksitas. Bakteri

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Makanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

Pengaruh Lama Penyimpanan Makanan Khas Dayak Telu Ikan Furud (Garra sp) Terhadap Angka Lempeng Total (ALT)

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

Transkripsi:

Veterinaria Medika Vol 7, No. 1, Pebruari 2014 Gambaran Resistensi Antibiotika Kuman Salmonella sp yang Diisolasi dari Daging Sapi The Pattern of Antimicrobial Susceptibility of Salmonella sp Isolated from Beef 1 A.T. Soelih Estoepangestie, 2 Freshca Ayu Anggita, 1 Boedi Setiawan 1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2 PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kampus C Unair, Jl. Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. 031.5992785, Fax. 031.5993015 Email : edcha91_cute@yahoo.co.id Abstract The aim of the study was to determine Salmonella sp susceptibility to antibiotic. Samples were obtained from beef then were isolated and identified of Salmonella sp due to it s characteristic of rod shape, Gram-negative, black coloni on BSA medium, and the ability to produce alkalis - base, gas and H 2 S in TSIA medium, and Citrat positive. Seven isolates out of 21 samples were identified as Salmonella sp. The Antibiotica susceptibility was than tested by disk diffusion method according to Kirby-Bauer using 10 antibiotic disks as follows: Ampicillin, Ciprofloxacin, Chloramphenicol, Cloxacillin, Erythromycin, Gentamycin, Nalidixic Axid, Oxytetracycline, Penicillin and Tetracycline. The result showed that: 100 % Salmonella sp isolates were susceptible to Gentamycin and Ciprofloxacin; 42,8% were intermediate to Chloramphenicol, 28,5% were intermediate to Nalidixic Axid; and only 14,3% were susceptible to chloramphenicol, Nalidixic Axid, Oxytetracycline and Tetracycline; while it were 100% Resistance to Ampicillin, Cloxacilline, Erythromycin and Penicilline; 85,7% were resistant to Oxytetracycline and Tetracycline; 57,2% were resistant to Nalidixic Axid and 42,8% were resistance to Chloramphenicol. Keywords : Salmonella sp, beef shank, susceptibility test. Pendahuluan Bahan pangan asal hewan seperti daging sapi, selain sebagai bahan makanan yang bernilai gizi tinggi juga merupakan salah satu media yang baik bagi perkembangan bakteri (Mukartini dkk., 1995). Daging yang tercemar bakteri melebihi ambang batas akan menjadi berlendir, berjamur, daya simpannya menurun, berbau busuk dan rasa tidak enak serta menyebabkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi. Produk daging sapi relatif mudah didapatkan di pasar tradisional dan pasar swalayan. Pasar sebagai salah satu tempat penjualan daging juga dapat menjadi faktor luar penyebab kerusakan yang dapat meningkatkan jumlah cemaran bakteri pada daging tersebut. Menurut Lestari (1997), pasar tradisional mempunyai total bakteri lebih tinggi daripada pasar swalayan di kota Surabaya karena kondisi pasar tradisional dan cara penjualan yang kurang higienis dimana tidak memperhatikan sanitasi lingkungan di sekitarnya serta ditunjang keadaan iklimnya panas, sangat kering atau lembab dan 67

A.T. Soelih Estoepangestie, dkk. Gambaran Resistensi Antibiotika Kuman... temperatur di udara pada umumnya rata-rata minimum 22,2 0 C dan maksimum 33,5 0 C, sehingga bakteri akan mudah berkembang biak. Beberapa bakteri patogen yang biasa mencemari daging adalah Campylobacter, Escherichia coli dan Staphylococcusaureus. Salmonella sp adalah bakteri patogen utama pada manusia maupun hewan. Beberapa spesies salmonella merupakan penyebab utama gastroenteritis akut di beberapa negara dan Salmonellosis tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya dinegara-negara berkembang. Salmonellosis adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan yang paling umum di negara-negara berkembang, meskipun tingkat insiden bervariasi menurut negara. Limbah kotoran dari hewan dan manusia yang terinfeksi dan manusia adalah sumber penting dari kontaminasi bakteri dari lingkungan dan rantai makanan (Addis et al., 2011) Beberapa bakteri mempunyai kemampuan alami untuk kebal atau resisten terhadap obat, misalnya dengan antibiotik meskipun tidak berinteraksi secara langsung. Hal ini dapat terjadi karena bakteri mempunyai enzim yang dapat merusak obat (Brander etal., 1991). Penggunaan antibiotik di Indonesia yang cukup dominan adalah turunan tetrasiklin, penisilin, kloramfenikol, eritromisin dan streptomisin. Seperti juga di Negara lain, pola penggunaan antibiotik tersebut telah mencapai tingkat yang berlebihan dan banyak diantaranya digunakan secara tidak tepat. Perkembangan resistensi kuman terhadap antibiotika sangat dipengaruhi oleh intensitas pemaparan antibiotik di suatu wilayah, tidak terkendalinya penggunaan antibiotika cenderung akan meningkatkan resistensi kuman yang semula sensitif (Refdanita dkk, 2001) Atas dasar pemikiran tersebut peneliti melakukan penelitian terhadap Salmonella sp pada daging sapi dan resistensinya terhadap beberapa antibiotik untuk mendapatkan daging sapi yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) perlu meningkatkan kualitas daging terutama dari segi higienis dan sanitasi di tempat pemotongan maupun tempat penjualan. Materi dan Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus tahun 2013 di Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Dua puluh satu sampel daging sapi bagian kisi (shank) dibeli dari empat pedagang pasar tradisional dan pasar swalayan di kota Surabaya sebanyak tigakali pembelian. Sampel dimasukan dalam plastik steril kemudian diletakkan pada cool box yang telah diisi es batu. Semua alat dan bahan yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu dengan oven dan autoclave. Cara kerja yaitu sampel daging dipotong-potong kecil sebanyak 25 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer dan ditambahkan dengan larutan Peptone Water 1 % sebanyak 225 ml. Kemudian masingmasing sampel dimasukkan ke lactose broth sebanyak 1ml, masukkan 1 ml dari lactose broth ke tetrathionate broth, kemudian dari tetrathionate broth diinokulasikan ke BSA, dari BSA diinokulasikan ke TSIA dan SITRAT, dan diuji resistensi antibiotik pada media MHB dan MHA (Prawesthirini dkk., 2009). 68

Veterinaria Medika Vol 7, No. 1, Pebruari 2014 Hasil dan Pembahasan Hasil dari 21 sampel daging sapi yang telah ditumbuhkan pada media Lactose Broth dan Tetrathionate Broth terdapat 7 sampel yang menandakan tumbuhnya bakteri pencemar dan pada BSA dapat dilihat adanya koloni hitam bulat yang menandakan adanya salmonella sp, Kemudian setiap sampel dilakukan uji biokimia pada media TSIA dan Sitrat Hasil Uji Kepekaan Isolat Salmonella spdiketahui dari 7 isolat Salmonella sp yang didapatkan, semuanya mempunyai efektifitas kepekaan yang sama terhadap antibiotika Ampicilin, Cloxacillin, Erytromicyn dan penicillin yaitu 100%, Chlorampenicol mempunyai dayasensitivitas 14,3%sama seperti Nalidixic Axid Oxytertacicline dan Tetracicline. 42,8% intermediet terhadap Chloramphenicol, 28,5% intermediet terhadap Nalidixic Axid, 42,8% Resisten terhadap Chloramphenicol, 57,2% resisten terhadap Nalidixic Axid, 85,7% resisten terhadap Oxytetracicline dan TetraciclinAntibiotika yang paling baik adalah Gentamicin dan Ciprofloksasin yaitu menghambat 100% isolat bakteri Salmonella sp. Hasil pengamatan uji kepekaan Salmonella sp terhadap antibiotika Ampicilin, Ciprofloxacin, Chloramphenicol, Cloxacillin, Eritromicyn, Gentamicin, Nalidixic Axid, Oxytetracicline, Penicillin dan Tetracicline. Uji resistensi antibiotik mempunyai fungsi, terutama dalam pemilihan pengobatan antimikrobial (Effendi, 2008). Bakteri bisa mendapatkan resistensi antibiotik dari bakteri lainnya. Mekanisme inilah yang saling bertanggung jawab terhadap resistensi antibiotik terhadap bakteri (Plumb, 2005). Hasil uji kepekaan 10 bahan antibiotika terhadap 7 isolat Salmonella spmenunjukkan bahwa antibiotika Gentamicin dan Ciproxloxacin 100% peka untuk bakteri Salmonella sp. Antibiotika yang lain dengan daya efektifitas 14,3% yaitu Chloramphenicol, Nalidixic Axid, Oxytetracicline dan Tetracicline dan untuk resisten 100 % yaitu Ampicillin, Cloxacillin, Erytromycin dan Penicilline. Hasil uji kepekaan 10 bahan antibiotika terhadap 7 isolat Salmonella sp dapat dilihat pada Tabel 4.2. yang menunjukkan bahwa antibiotika Gentamicin dan Ciproxloxacin 100% peka untuk bakteri Salmonella sp. Antibiotika yang lain dengan daya efektifitas 14,3% yaitu Chloramphenicol, Nalidixic Axid, Oxytetracicline dan Tetracicline, 42,8% intermediet terhadap Chloramphenicol, 28,5% intermediet terhadap Nalidixic Axid, 42,8% Resisten terhadap Chloramphenicol, 57,2% resisten terhadap Nalidixic Axid, 85,7% resisten terhadap Oxytetracicline dan Tetracicline dan untuk resisten 100 % yaitu Ampicillin, Cloxacillin, Erytromycin dan Penicilline. Zewdu dan cornelius (2009) melaporkan bahwa isolat salmonella dari makanan dan personil dari addis ababa resisten terhadapan tibiotik yang umum digunakan termasuk Streptomisin, Ampisilin dan Tetrasiklin. Hasil penelitian saat ini juga menunjukkan ketahanan isolat Salmonella terhadap antimikroba yang umum digunakan termasuk Ampisilin, Streptomisin, Nitrofurantoine, Kanamycine dan Tetrasiklin,dengan tingkat resistensi dari masing-masing 100%, 66,7%, 58,3% dan 33,3%. Antibiotika Gentamicin sangat baik digunakan karena ada 7 sampel yang peka dengan daya efektifitasnya 100% untuk Salmonella sp. Gentamicin merupakan antibiotika golongan aminoglikosida. Gentamicin mempunyai gugus gula (glikosida) yang terikat pada gugus NH 2 (amino) dengan mekanisme kerja yang mengikat secara irreversible sub unit ribosom 30s dari bakteri, yaitu dengan menghambat atau mencegah sel membuat protein secara tepat dan menyebabkan kesalahan translokasi kode genetik (Tirtodiharjo., 2011). Antibiotika Ciprofloxacin sangat baik digunakan karena 69

A.T. Soelih Estoepangestie, dkk. Gambaran Resistensi Antibiotika Kuman... ada 7 sampel yang peka dengan daya efektifitasnya 100% untuk Salmonella sp. Antibiotik Ciprofloxacin menghambat proses sintesis dan fungsi DNA melalui hambatan pada enzim DNAgirase, dimana enzim tersebut berfungsi untuk menata kromosom yang sangat panjang menjadi bentuk spiral, hal ini menyebabkan peran DNA yang menyusun kromosom tidak berfungsi secara sempurna sehingga menimbulkan kematian mikroorganisme. Antibiotika Chloramphenicol memiliki daya sensitifitas 14,3% terhadap 1 sampel untuk salmonella sp. Chloramphenicol bekerja dengan cara menghambat pengikatan asam amino baru pada rantai peptida yang mulai timbul, sebagian besar karena Chloramphenicol menghambat peptidil transferase. Chloramphenicol terutama bersifat bakteriostatik dan pertumbuhan mikroorganisme dimulai lagi bila pemberian obat dihentikan (Brooks et al, 2005 ; Greenwood et al., 2002 ; Jawetz., 2008). Chloramphenicol memiliki daya intermediet 42,8% terhadap 3 sampel untuk Salmonella sp, memiliki daya resisten 42,8% terhadap 3 sampel untuk Salmonella sp, itu artinya Salmonella sp sudah mulai termasuk resisten terhadap antibiotik Chloramphenicol Antibiotika Nalidixic Axid memiliki daya sensitifitas 14,3% terhadap 1 sampel untuk Salmonella sp, memiliki daya intermediet 28,5% terhadap 2 sampel untuk Salmonella sp dan memiliki daya resistensi 57,2% terhadap 4 sampel untuk Salmonella sp. Itu artinya Salmonella sp sudah mulai resisten terhadap antibiotik Nalidixic Axid. Antibiotika Oxytetracicline memiliki daya resistensi 85,7% terhadap sampel, ada 6 sampel resisten Salmonella sp. Oxytetracicline tidak dapat mencapai lokasi target yang dikehendaki disebabkan karena penurunan permeabilitas dinding mikroorganisme terhadap antibiotik. Perubahan permeabilitas berhubungan dengan perubahan reseptor permukaan sel sehingga antibiotik kehilangan kemampuan untuk melakukan transportasi aktif guna melewati membran sel karena terjadinya perubahan struktur dinding sel yang tidak spesifik. Antibiotika Tetracicline memiliki daya sensitifitas 14,3% terhadap 1 sampel untuk salmonella sp memiliki daya resistensi 85,7% terhadap 6 sampel untuk salmonella sp. Antibiotik Tetraciclinetidak dapat mencapai lokasi target yang dikehendaki disebabkan karena penurunan permeabilitas dinding mikroorganisme terhadap antibiotik. Perubahan permeabilitas berhubungan dengan perubahan reseptor permukaan sel sehingga antibiotik kehilangan kemampuan untuk melakukan transportasi aktif guna melewati membran sel karena terjadinya perubahan struktur dinding sel yang tidak spesifik yang dapat disimpulkan bahwa Salmonela sp mulai resisten terhadap antibiotik Tetracicline. Antibiotika Ampicillin memiliki daya resisten 100% terhadap 7 sampel untuk Salmonella sp. Organisme patogen melalui proses enzimatik berperan mengurangi atau aktif sehingga penggunaan Ampicillin sudah tidak efektif lagi bagi salmonella sp. Antibiotika Cloxacilline memiliki daya resistens 100% terhadap 7 sampel untuk Salmonella sp. Artinya antibiotik Cloxacilli sudah tidak efektif lagi pada pengobatan Salmonella. Organisme patogen melalui proses enzimatik berperan mengurangi atau aktif. 70

Veterinaria Medika Vol 7, No. 1, Pebruari 2014 Antibiotika Eritromicin memiliki daya resisten 100% terhadap 7 sampel untuk Salmonella sp. Organisme patogen melalui proses enzimatik berperan mengurangi atau aktif dan penggunaannya sudah tidak efektif lagi. Antibiotika Penicillin memiliki daya resisten 100% terhadap 7 sampel untuk Salmonella sp. Artinya amibiotik penicillin sudah tidak baik lagi bila dijadikan sebagi obat. Organisme patogen melalui proses enzimatik berperan mengurangi atau aktif. Adanya peningkatan dalam penggunaan antibiotika yang berlebihan, tidak sesuai anjuran dalam jangka waktu yang lama serta pemberian yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi bakteri (Yanuartono., 2008). Terjadinya resistensi juga dapat disebabkan oleh kemampuan bakteri merusak obat, resistensi yang disebabkan oleh kemampuan mikroorganisme dapat dibedakan menjadi resistensi primer dan resistensi sekunder (Volk.,1992) Kesimpulan Salmonella sp dapat diisolasi pada 7 sampel (33,3%) dari 21 sampel daging sapi.dari 33,3% isolat Salmonella sp yang diisolasi memberikan gambaran resistensi antibiotika sebagai berikut: 100% sensitif terhadap Gentamicin dan Ciprofloxacin; 14,3% sensitif terhadap Chloramphenicol, Nalidixic Axid, Oxytetracicline dan Tetracicline; 42,8% intermediet terhadap Chloramphenicol; 28,5% intermediet terhadap Nalidixic Axid; 57,2% resisten terhadap Nalidixic Axid; 85,7% resisten terhadap Oxytetracicline dan Tetracicline; 100% resisten terhadap Ampicilline, Cloxacillin, Eritromicin dan Penicilline. Daftar Pustaka Addis Z., N Kebede., Z. Worku, H. Ganahegn, A. Yirsaw and T. Kassa. 2011. Prevalence and antimicrobial resistence of Salmonella isolate from lactating cows and in contact humans in dairy farms of Addis Ababa: a cross sectional study. Brander G., D. Pugh, R. Bywater and W. Jenkins. 1991.Veterinary Applied pharmacolog and Therapeutics,5th edn., (Baillere, Tindall, London) 484-488. Dewan Standardisasi Nasional. 2009. SNI Batas Cemaran Mikroba Dalam Bahan Pangan Asal Ternak (SNI 7388:2009). Dewan Standardisasi Nasional. Jakarta. Lawrie, R.A. 1995. Ilmu Daging. Edisi Ke Lima. Alih bahasa oleh Aminudin Prakkasi. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Widji L. 1997. Evaluasi Total Bakteri dan Staphylococcus aureus pada Daging Segar Ayam Kampung dan Broiler dari Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan di Kotamadya Surabaya [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Mukartini, S., C. Jehne, B. Shay, and C.M.L. Harper. 1995. Microbiological status of beef carcass meat in Indonesia. J. Food Safety 15: 291-303. 71

A.T. Soelih Estoepangestie, dkk. Gambaran Resistensi Antibiotika Kuman... Prawesthirini, S. Dan H.P. Siswanto., Estoepangestie, A.T.S., Effendi, M.H., Harijani, N., Budiarto. 2011. Analisa Kualitas Susu, Daging, dan Telur. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Aitlangga, Surabaya. Refdanita, Maksum, Nurgani A, dan P. Endang. 2004. Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotika di ruang rawat intensif rumah sakit Fatmawati Jakarta Timur tahun 2001-2002. Makara Kesehatan 8: 41-48. Setiowati, E.W. dan E. Mardiastuty. 2009. Tinjauan Bahan Pangan Asal Hewan Yang Asuh Berdasarkan Aspek Mikrobilogi di DKI Jakarta. Prosiding PPI Standardisasi 2009. Jakarta. Volk, W.A. and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi Ke-5 Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta Zewdu E and P. Cornelius. 2009Antimicrobial resistance pattern of Salmonella serotypes isolated from food items and personnel in Addis Ababa, Ethopia. Trop Anim Health Pro. 41:241-9. 72