BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci: green marketing, green product, dan keputusan pembelian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN. pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada peningkatan konsumsi dunia. Pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. Deforestasi atau penebangan hutan secara liar di Indonesia telah menimbulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 68 juta US$. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. kesempatan untuk tumbuhan mangrove beradaptasi (Noor dkk, 2006). Hutan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

Bab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c.

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. KAWASAN HUTAN/Forest Area (X Ha) APL TOTAL HUTAN TETAP PROPINSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan selalu diawali oleh terjadinya suatu masalah yang perlu untuk segera dicari solusinya agar masalah

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

sumber pembangunan ekonomi dan sumber kehidupan masyarakat, tetapi juga sebagai pemelihara lingkungan global.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika Serikat, Tiongkok dan India. Berdasarkan data terkini yang dilansir

Penebangan Pohon di Hutan, Produk, Desainer, Limbah & Produk Daur Ulang

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang)

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. Kenya, 2013, p.18). Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat di kembangkan adalah industri air minum isi ulang.

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri untuk

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Organisasi PT. Graha Kerindo Utama dan PT. Graha Cemerlang Paper Utama adalah Anak perusahaan dari Kompas Gramedia, yang berfokus pada jaringan bisnis. PT. Graha Kerindo Utama adalah produsen spesialis dalam mengkonversi kertas tisu. Sejak tahun 1986, PT. Graha Kerindo Utama telah berkomitmen untuk menjaga kualitas tinggi dalam memproduksi 100% jaringan. Sebagai bagian dari Kelompok Kompas Gramedia, kami mendedikasikan untuk membuat bisnis yang baik dengan perusahaan lain. Kami memiliki tim yang sangat berpengalaman dan personil yang kompeten dan teknologi tinggi untuk menghasilkan kualitas produk kertas tisu tinggi seperti tisu wajah, roll, kacu, serbet, dan handuk. Kami menawarkan kelembutan, dan higienis. Perusahan kami memiliki beberapa nama brand seperti Tessa, MULTI, DYNASTY dan produk popok baru PEEMO. Kini Graha Kerindo Utama sudah mencapai pangsa pasar 52% di Indonesia. PT. Graha Cemerlang Paper Utama adalah produsen spesialis dalam pembuatan kertas tisu. Pada tahun 2004, Kompas Gramedia group (Indonesia) dan Chan Li (Taiwan) sepakat untuk membentuk jaringan pabrik yang terletak KIKC bernama PT. Graha Cemerlang Paper Utama (PT. GCPU) Cikampek. PT. Graha Cemerlang Paper Utama menyelesaikan proses pembangunan jaringan mesin pertama pada bulan September 2005 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan November 2005. Pada tahun 2009, Chan Li menjual sahamnya kepada Kompas Gramedia, sejak hari itu status kepemilikannya dimiliki sepenuhnya PT. GCPU. Dengan pesatnya perkembangan pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri, pada tahun 2011 PT. GCPU menginvestasikan mesin jaringan kedua dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasar. Saat ini PT. GCPU menjadi 1

pemasok utama ke PT. Graha Kerindo Utama untuk melayani permintaan domestik dan juga ekspor jumbo roll ke seluruh dunia. 1.1.2 Visi dan Misi Organisasi Adapun visi dan misi PT. Graha Kerindo Utama adalah: Menjadi perusahaan Toiletries terkemuka di Asia Tenggara dengan memproduksi produk yang unggul dan inovatif yang menjadi pilihan utama bagi pelanggan. 1.1.3 Logo Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo PT. Graha Kerindo Utama Sumber: http://www.tessatissue.com/tessa 1.2 Latar Belakang Penelitian Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan berbagai kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan. Salah satunya adalah berkurangnya lahan hutan atau tanaman hijau yang merupakan akibat dari pembangunan dan penebangan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sejak tahun 2000 sampai 2012, hutan utama di Indonesia telah hilang sebanyak 6.020.000 hektar per tahun (Mathhew Hansen, University of Maryland). Hal ini 2

terjadi karena adanya penebangan hutan yang tak terkendali mengakibatkan penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Berdasarkan analisis interpretasi tutupan hutan alam yang dilakukan oleh FWI, sampai tahun 2013 luas tutupan hutan alam hanya tinggal 82 juta hektare atau sekitar 46 persen dari luas daratan Indonesia dan 62,6 persen dari total luas kawasan hutan. Lebih dari setengah (51%) luas hutan alam Indonesia pada tahun 2013 tersebar di 3 (tiga) provinsi saja, yaitu Papua, Kalimantan Timur dan Papua Barat. Delapan provinsi yang memiliki tutupan hutan terluas yaitu: Provinsi Papua dengan luasan sekitar 25% dari luas hutan Indonesia, Provinsi Kalimantan Timur sekitar 15%, Provinsi Papua Barat sekitar 11%, Provinsi Kalimantan Tengah sekitar 9%, Provinsi Kalimantan Barat sekitar 7%, 5% di Provinsi Sulawesi Tengah sekitar 5%, Provinsi Aceh sekitar 4%, dan Provinsi Maluku sekitar 3,2%. Kerusakan hutan yang mengakibatkan hilangnya tutupan hutan secara masif dan berkelanjutan mulai terjadi di Indonesia sejak awal tahun 1970-an. Ketika perusahaan-perusahaan pengusahaan hutan diberi kemudahan oleh pemerintah dan mulai melakukan eksploitasi skala komersil. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, pada periode 1985-1997 pengurangan luas hutan di Indonesia adalah sebesar 22,46 juta hektar atau sebesar 1,87 juta hektar/tahun. Akan tetapi pada periode 1997-2000 meningkat tajam menjadi 2,84 juta hektar /tahun. Sedangkan data berdasarkan citra SPOT Vegetation didapatkan angka pengurangan penutupan berhutan sebesar 1,08 juta hektar/tahun (periode 2000-2005). Data penghitungan deforestasi Indonesia periode 2003-2006 menggunakan citra Landsat 7ETM+ menghasilkan angka deforestasi Indonesia sebesar 1,17 juta hektare/tahun. Data terakhir penghitungan deforestasi Indonesia periode 2006-2009 menghasilkan angka deforestasi Indonesia sebesar 0,83 juta hektar/tahun (Forest Watch Indonesia, 2015:5). 3

Penyebab adanya penebangan hutan merupakan akibat dari gaya hidup manusia yang tidak dapat dipisahkan dari pemanfaatan pohon, diantaranya kayu untuk bangunan, bahan dasar kertas, dan properti. Dengan demikian semakin bertambahnya industri manufaktur dalam bidang tersebut maka akan semakin terancam kelestarian hutan yang ada di Indonesia. Perusahaan-perusahaan manufaktur besar mulai menyadari akan hal itu. Beberapa perusahaan mulai melakukan aktivitas ramah lingkungan (green marketing). Menurut Dahlstorm (2011:8) Green marketing...as the study of all efforts to consume, produce, ditribute, promote, package, and reclaim products in a manner that is sensitive or responsive to ecological concerns. Green marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan bauran pemasaran untuk memfasilitasi konsumsi, produksi, distribusi, promosi, kemasan, dan produk reklamasi dengan cara yang sensitive atau responsive terhadap kepentingan ekologi. Beberapa perusahaan yang sudah mulai melakukan aktivitas ramah lingkungan ini adalah PT. Graha Kerindo Utama, Carrefour, The Body Shop, PT Mercedez Benz Indonesia, dan Toyota. Perusahaan di Indonesia yang mulai melakukan green marketing dengan membuat green product diantara adalah PT. Graha Kerindo Utama. Produsen tisu Tessa ini membuat sebuah produk ramah lingkungan (ecofriendly) dengan meluncurkan produk ecoplas 260 Sheet dan Colored Toilet Tisssue. Produk ramah lingkungan tersebut bekerja sama dengan Forest Stewardship Council (FCS) dan WWF Indonesia. Produk tersebut dikatakan ramah lingkungan karena isi (tisu) yang berasal dari sumber hutan yang bertanggung jawab dan kemasan plastik yang terbuat dari tepung singkong (ecoplas) sehingga mudah terurai. Berdasarkan uraian di atas, peneliti membuat suatu penelitian dengan judul PENGARUH GREEN PRODUCT (Tissue Tessa) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Wilayah Kabupaten Bandung Dan Kota Bandung Tahun 2016). 4

1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan green product tissue Tessa di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung? 2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen tissue Tessa di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung? 3. Berapa besar pengaruh green product tissue Tessa terhadap keputusan pembelian di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pelaksanaan green product tissue Tessa di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. 2. Mengetahui keputusan pembelian konsumen tissue Tessa di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh green product tissue Tessa terhadap keputusan pembelian di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Aspek Akademis a. Mahasiswa, diharapkan dengan adanya penelitian ini memberikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya dan memberikan pengetahuan akan cara melestarikan lingkungan dengan mudah dan menyenangkan. 5

b. Peneliti dan Pengajar, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi bahan ajar maupun penelitian yang bisa dikembangkan lebih lanjut. 2. Aspek Praktisi Kegunaan praktisi dipraktekkan dan bahan pertimbangan bagi praktisi dan perusahaan yang akan mengambil kebijakan sistem manajemen lingkungan dan green product sebagai strategi pertumbuhan korporasi dalam meningkatkan kenerja perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan dalam penelitian ini penulis menyusun lima bab uraian, dimana dalam tiap-tiap bab dilengkapi dengan sub-sub masing-masing yaitu sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat mengenai objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan observasi, kegunaan observasi dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variable penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Kajian kepustakaan harus mencakup teori-teori yang sudah baku dalam buku teks, maupun temuan temuan terbaru yang ditulis dalam jurnal yang terpercaya. Hasil kajian tersebut kemudian digunakan untuk menguraikan kerangka pemikiran. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang: 6

a. Rangkuman Teori b. Kerangka Pemikiran c. Hipotesis Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: a. Jenis Penelitian b. Variabel Operasional c. Tahapan Penelitian d. Populasi dan Sampel e. Pengumpulan Data f. Uji Validitas dan Reliabilitas g. Teknik Analisis Data 4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batas dan benang merahnya apabila disajikan dalam sub-judul tersendiri. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Meliputi kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya serta saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil peneliti. 7