BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV KEPATUHAN SYARIAH DALAM MEKANISME PEMBIAYAAN DAN METODE PENGAKUAN MARGIN MURA>BAH}AH PADA KCP BRI SYARIAH SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENURUT FATWA. DEWAN SYARIAH NASIONAL No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB IV ANALISIS SISTEM

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB IV PENERAPAN AKAD IJARAH MULTIJASA PADA PEMBIAYAAN PERNIKAHAN DI KJKS BTM KEDUNGWUNI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SYARAT DAN KETENTUAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Mekanisme Akad Murabahah Pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan Di Kospin Jasa Syariah Tegal (Analisis Menurut Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000) dan Perhitungan Marginya 1. Penerapan Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan di Kospin Jasa Keuangan Atas dasar peraturan yang berkaitan dengan murabahah baik yang bersumber dari fatwa DSN maupun PBI, perbankan syariah melaksanakan pembiayaan murabahah. Namun demikian, dalam praktiknya tidak ada keseragaman model penerapan pembiayaan murabahah karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Ada beberapa tipe penerapan murabahah dalam praktik perbankan syariah yang kesemuanya dapat dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu: 1) Tipe Pertama Tipe pertama penerapan murabahah adalah tipe konsisten terhadap fiqih muamalah. Dalam tipe ini bank membeli dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian sebelumnya. Setelah barang dibeli atas nama bank kemudian dijual ke nasabah dengan harga perolehan ditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau 62

63 sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 2) Tipe Kedua Tipe kedua mirip dengan tipe yang pertama, tapi perpindahan kepemilikan langsung dari supplier kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan bank langsung kepada penjual pertama/supplier. Nasabah selaku pembeli akhir menerima barang setelah sebelumnya melakukan perjanjian murabahah dengan bank. Pembelian dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. 3) Tipe Ketiga Tipe ini yang paling banyak dipraktekkan oleh bank syariah. Bank melakukan perjajian murabahah dengan nasabah, dan pada saat yang sama mewakilkan (akad wakalah) kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang akan dibelinya. Dana lalu dikredit ke rekening nasabah dan nasabah menandatangi tanda terima uang. Tanda terima uang ini menjadi dasar bagi bank untuk menghindari klaim bahwa nasabah tidak berhutang kepada bank karena tidak menerima uang sebagai sarana pinjaman. Tipe ketiga ini bisa menyalahi ketentuan syariah jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, sementara akad jual beli murabahah telah dilakukan sebelum barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

64 Di Kospin Jasa Syariah khususnya pada pembiayaan usaha kapal untuk nelayan ini menggunakan tipe yang ketiga yakni nasabah membeli barang yang diperukannya sendiri atas perintah pihak Kospin Jasa Syariah karena nasabah dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai atau cash. Namun dalam membeli barang yang diperlukan, nasabah harus menyerahkan surat kuasa yang berisikan data-data barang yang akan dibeli atau diperlukan nasabah untuk membuat kapal sesuai dengan akad jual beli yang dilakukan nasabah dengan Kospin Jasa Syarah. Besarnya pembiayaan ini adalah pembiayaan diatas Rp. 100.000.000,00 dengan jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan dengan cara pembayaran secara angsuran dengan margin sebesar 57,60 % dari pembiayaan yang diajukan. Nasabah yang ingin mengajukan pembiayan usaha kapal ini harus melewati beberapa proses yakni mulai melakukan wawancara, hingga pengecekan data sampai pada proses akad berlangsung dan dana dapat di cairkan oleh pihak Kospin Jasa Syarih. Nasabah yang mengajukan pembiayaan usaha biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan kapal. Jaminan yang digunakan dalam pembiayaan akad murabahah pada Kospin Jasa Syariah tergantung dengan jumlah pembiayaan yang diajukan. Dengan kata lain semakin besar pembiayaan yang dilakukan maka semakin besar pula bentuk jaminannya. 74 74 Wawancara Wendy Gunawan Spd Selaku Administrasi Pembiayaan di Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10 November 2014.

65 2. Mekanisme Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan 2.1 Mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan Dalam hal mekanisme akad murabahah di Kospin Jasa Syariah ada 2 tahapan yang harus dilewati oleh nasabah yaitu menyerahkan dokumen kepada Kospin Jasa Syariahnya sendiri dan Kospin Jasa Pusat. Penerapan akad murabahah tahap pertama pada Kospin Jasa Syariah ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam permohonan pembiayaan usaha kapal nelayan. Mekanisme permohonan pembiayaan di kantor cabang Kospin Jasa Syariah cabang Tegal antara lain sebagi berikut: 75 1. Nasabah mengajukan pembiayaan bisa langsung datang ke Kospin Jasa Syariah atau melalui marketing Kospin Jasa Syariah. 2. Customer Service menanyakan keperluan nasabah, sekaligus menanyakan dari mana tahu Kospin Jasa syariah. 3. Customer Service memberikan penjelasan tentang persyaratan untuk pengajuan pembiayaan. Yang terdiri dari: a) Fotocopi KTP suami istri yang berlaku rangkap 4 lembar. b) Foto berwarna ukuran 3X4. c) Fotocopi kartu keluarga. d) Fotocopi surat nikah. Maret 2014. 75 Wawancara dengan Berlian Nur Awanis selaku Custumer Service Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25

66 e) Surat keterangan usaha dari kelurahan, NPWP, surat ijin usaha, surat izin trayek (usaha angkutan), surat perintah kerja (kontraktor atau development), izin praktek (dokter atau bidan). f) Rekening listik dan telepon. g) PBB/SPPT (rumah), fotocopi STNK terbaru, fotocopi BPKB, kwitansi dan esek-esek nomor rangka/mesin kendaraan. h) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan atau kelurahan. i) Slip gaji untuk karyawan atau PNS. j) Mutasi rekening tabungan selama 6 bulan terakhir. k) Rincian/schedule angsuran pinjaman (jika ada). l) Foto dan denah jaminan / lokasi rumah. 4. Nasabah mengisi formulir dan menyerahkan persyaratan yang diminta pihak Kospin Jasa Syariah cabang Tegal. 5. Customer Service mengecek persyaratan, jika ada kekurangan nasabah harus melengkapi persyaratan tersebut. 6. Kemudian bagian marketing melakukan survei kepada nasabah mengenai karakter, kondisi usaha, keadaan jaminan, dan mencocokan data pada Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) dengan kondisi nasabah yang sebenarnya, kemudian memeriksa berkas administrasi dan dokumen lain yang dibtuhkan. Hasil survey selanjutnya direkam dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SPP untuk di analisa dan diteruskan kepada direksi. 7. Pihak direksi selanjutnya mempertimbangkan hasil analisa pembiayaan dan memutuskan apakah pembiayaan disetujui untuk direalisasikan atau tidak.

67 8. Untuk pembiayaan yang disetujui, maka adm. Pembiayaan kemudian mempersiapkan akad pembiayaan murabahah dan berbagai dokumen yang dibutuhkan: Slip Setoran, Nota Pencairan Uang, Slip Penarikan, Tanda Terima Jaminan, Surat Kuasa Pendebetan Rekening, Surat Kuasa Pemindahtanganan Agunan Dan Kartu Jadwal Angsuran. 9. Apabila hasil survey menunjukkan bahwa hasil pembiayaan tidak layak sehingga tidak dapat direalisasikan, maka marketing akan melakukan survey ulang kepada nasabah. Dalam hal ini nasabah dapat mengganti agunan apabila agunan nasabah tidak disetujui. 10. Mengadakan akad antara nasabah dengan Kospin Jasa Syariah, ketentuan perjanjian pembiayaan dan pengikatan jaminan: a. Untuk pembiayaan dengan plafon diatas Rp. 10.000.000,00 warmarking Notaris. Artinya yang membuat akad adalah pihak dari Kospin Jasa syariah, kedua belah pihak tanda tangan untuk persetujuan akad dahulu baru kemudian perjanjian akadnya dibawa ke pihak notaris. b. Khusus untuk pembiayaan diatas Rp. 100.000.000,00 dengan Akta Perjanjian Pembiayaan Notariil dan legalitas notaris. Artinya yang membuat akad perjanjian adalah dari pihak notaris dan harus mengajukan permohonan perjanjian ke Kospin Jasa Pusat. 11. Dokumen yang lain yaitu bukti penyetoran, nota pencairan uang, dan slip penarikan diteruskan ke bagian teller untuk pencairan dana pembiayaan. 12. Bagian teller menyerahkan uang tunai kepada nasabah atau mentransfernya ke rekening tabungan nasabah.

68 Untuk tahapan kedua yaitu permohonan kepada Kospin Jasa Syariah Pusat kelengkapan dokumen dan informasi dalam pengajuan pembiayaan yang selama ini telah berlaku di Kospin Jasa Syariah sebagai berikut: 76 I. Permohonan Baru a. Putusan komite cabang. b. Surat permohonan pinjaman (SPK) dan surat permohonan perpanjangan pinjaman (SP3) untuk diisi lengkap dan ditandatangani oleh pemohon dan mencantumkan asal cabang. c. Data analisa permohonan pembiayaan, termasuk mengenai usaha detail pemohon, kejelasan penggunaan dana, laporan keuangan yaitu Neraca, laba rugi, dan analisis kebutuhan modal (OPE Proyek), fasilitas pinjaman yang sedang dinikmati beserta jaminan dan transaksinya. d. Berita acara jaminan dengan transaksi terbaru, beserta: a) Fotocopi sertifikat / BPKB dan STNK terbaru. b) Kwitansi dan esek-eseknya. c) Foto dan denah jaminan. d) Surat keterangan harga tanah dari kecamatan / kelurahan. e) Jika transaksi naik, maka kejelasan kenaikan tersebut. f) Penggunaan jaminan. e. Data produksi CIB jasa dan rekening yang harus dilampirkan: November 2014. 76 Dilihat pada Surat Pemberitahuan dari Kospin Jasa Pusat keapada Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 11

69 a) Rekening jasa / lembaga keuangan lain (bila ada) 3 bulan terakhir baik simpanan maupun pinjaman yang sedang berjalan. b) Untuk pengajuan take over dari bank / lembaga keuangan lain, mutasi pinjaman dari bank harus dilampirkan minimal selama 3 bulan terakhir dan alasan pindah ke jasa. c) Jika permohonan masih memiliki pinjaman dari lembaga keuangan lain maka mintakan informasi mengenai bentuk pinjaman, plafond, outsanding, jangka waktu, jaminan pinjaman, bukti setoran angsuran / mutasi, dan kegunaan dana. f. Perjalanan pinjaman lama yang sudah lunas (jika ada). g. Foto usaha pemohon. h. Jika pemohon benar-benar debitur baru, tanyakan informasi / referensi pemohon mengajukan pinjaman ke jasa. i. Dokumen pendukung a) Pemohon dan penjamin : Akta nikah, kartu keluarga, KTP suamiistri terbaru. b) NPWP, surat ijin usaha (bila ada), surat ijin trayek (jika usaha angkutan), dan surat perintah kerja (kontraktor / developer), ijin praktek (dokter / bidan) harus dilampirkan dan sebagainya. c) Surat keterangan dari kecamatan / keluruhan bila terjadi perbedaan nama (yang tertera disertifikat harus sama di KTP / KK / akta nikah baik tanggal lahir maupun nama).

70 d) Surat keterangan kematian, penunjukan ahli waris, akta cerai dan penetapan harta gono gini. e) Rekening listrik, telepon, PBB, IMB. f) Rekop / nota penjualan dan pembelian. g) Dokumen lain yang mendukung. II. Penggantian dan Penarikan Jaminan a. Permohonan / surat penarikan jaminan. b. Permohonan dari pemohon dan dtandatangani. c. Berita acara jaminan yang akan menggantikan dan yang digantikan. d. Foto dan denah jaminan yang akan menggantikan dan digantikan. e. Rekening jasa 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada). III. Keringanan Bunga, Biaya Provisi dan Administrasi a. Permohonan dari pemohon dan ditandatangani. b. Surat pengantar dan persetujuan dari cabang. c. Rekening Koran 3 bulan terakhir dan pinjaman yang masih berjalan (jika ada). d. Jika keputusan pusat Jakarta, maka lampirkan fotocopi PRKP. IV. Refund a. Surat permintaan dari debitur. b. Surat pengantar dan persetujuan cabang.

71 2.2 Analisis akad murabahah dengan prinsp 5C Untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah dikemudian hari, penilaian Kospin jasa Syariah dalam memberikan persetujuan terhadap permohonan pembiayaan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip 5C, karena hal in menyangkut kepercayaan dan cairnya sebuah permohonan. Mengenai prinsip 5C dapat diuraikan sebagi berikut : 77 a. Character (sifat-sifat anggota atau calon anggota debitur) Bahwa anggota atau calon anggota debitur memiliki watak, moral, dan sifat-sifat pribadi yang baik. Penilaian terhadap karakter ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kejujuran, integritas, dan kemauan dari anggota atau calon anggota debitur untuk memenuhi kewajiban dan menjalankan usahanya. Informasi ini dapat diperoleh dari daftar riwayat hidup, riwayat usaha, dan informasi dari usaha-usaha yang sejenis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menanyakan dalam lingkungan pergaulan. b. Capacity (modal dasar anggota atau calon anggota debitur) Capacity dalam hal ini dalah kemampuan anggota atau calon anggota untuk mengelola kegiatan usahanya dan mampu melihat prospek masa depan, sehingga usahanya akan dapat berjalan dengan baikdan memebrikan keuntungan yang menjamin bahwa ia mampu melunasi pembiayaannya dalam jumlah dan jangka waktu yang ditentukan. Pengukuran kemampuan ini dilakukan dengan berbagai pendekatan misalnya pendekatan materiil yaitu melakukan penilaian terhadap keadaan 77 Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan selaku Adiminstrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 28 Oktober 2014.

72 neraca, laporan laba rugi, dan arus kas (cash flow) usaha dari beberapa tahun terakhir. Dengan pendekatan ini maka akan diketahui tingkat solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas usaha serta tingkat resikonya. Pada umumnya penilaian capacity seseorang bisa dilihat dari pengalamannya dalam dunia bisnis yang dihubungkan dengan pendidikan anggota atau calon anggota debitur, serta kemampuan dan keunggulan perusahaan dalam melakukan persaingan usaha dengan pesaing lainnya. c. Capital (Kemampuan anggota atau calon anggota debitur) Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah harus terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap modal yang dimiliki oleh pemohon pembiayaan. Penyelidikan ini tidak semata-mata didasarkan pada besar kecilnya modal, akan tetapi lebih difokuskan kepada bagaimana distribusi modal ditempatkan oleh pengusaha tersebut, sehingga sumber yang telah ada dapat berjalan secara efektif. d. Collateral (jaminan yang disediakan anggota atau calon anggota debitur) Collateral adalah jaminan untuk persetujuan pemberian pembiayaan yang merupakan sarana pengaman (back up) atas risiko yang mungkin terjadi atas wanprestasinya anggota atau caon anggota debitur dikemudian hari, misalnya terjadi macet. Jaminan ini diharapkan mampu melunasi sisa pembiayaan yang belum terlunasi baik pokok maupun margin dan jaminan tersebut tidak hanya bernilai besar tapi juga harus marketable.

73 e. Condition of Economy Dalam pemberian pembiayaan, kondisi ekonomi secara umum serta kondisi sector usaha pemohon pembiayaan perlu memperoleh perhatian dari koperasi. Untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut. 3. Analisis Kesesuaian Akad Murabahah pada Pembiayaan Usaha Kapal di Kospin Jasa Syariah Tegal dengan Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000. 78 Tabel 4.1 Kesesuaian penerapan pembiayaan usaha kapal nelayan pada Kospin Jasa Syariah Tegal terhadap fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah. No Fatwa Kesesuaian Keterangan Ketentuan Umum 1 Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. Sesuai Kospin Jasa Syariah dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2 Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. Sesuai Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. 3 Bank membiayai sebagian atau Sesuai Kospin Jasa Syariah 78 Wawancara dengan Bapak Wendy Gunawan SPd selaku bagian Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 25 November 2014.

74 seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah 4 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan Belum Sesuai Belum Sesuai disepakati kualifikasinya. Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah Tegal menyuruh nasabah untuk membeli keseluruhan barang. Kospin Jasa Syariah tidak membeli barang yang diperlukan nasabah namun pembelian atas nama Kospin Jasa Syariah sendiri. Akan tetapi nasabah hanya diminta untuk memberikan daftar barang yang akan dibeli, karena nasabah diberikan uang tunai dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Kospin Jasa Syariah Tegal tidak harus menyampaikan

75 pembelian, misalnya jika pembelian semua hal yang berkaitan dilakukan secara utang. dengan pembelian, 6 Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan Belum Sesuai misalnya jika pembelian dilakukan secara utang karena Kospin Jasa Syariah tidak membeli sendiri melainkan nasabah sendirilah yang melakukan pembelian. Kospin Jasa Syariah tidak menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) karena Kospin tidak ini bank harus memberi tahu secara melakukan pembellian jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. barang. Namun Kospin Jasa Syariah memberitahu kepada nasabah tentang jumlah pembiayaan senilai harga beli plus keuntungannya kepada nasabah. Karena dalam hal ini Kospin Jasa Syariah hanya memberikan

76 pembiayaan murabahah 7 Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada Belum Sesuai dalam bentuk uang tunai. Nasabah tidak membayar harga barang namun jangka waktu tertentu yang telah nasabah membayar uang disepakati. muka pembiayaan yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu yang sesuai dengan telah disepakati. Namun ada nasabah yang melakukan pembelian barang sendiri. 8 Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus Sesuai Ada perjanjian khusus antara Kospin Jasa Syariah dan Nasabah, Perjanjian ini Kospin Jasa Syariah dengan nasabah. meminta nasabah menyerahkan surat kuasa yang berisi bahan-bahan yang akan dibeli untuk membuat kapal untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan tersebut.

77 Hal ini tidak terkait dengan akad wakalah. 9 Jika bank hendak mewakilkan Sesuai Kospin Jasa Syariah kepada nasabah untuk membeli mewakilkan kepada barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank. Namun dalam pembelian barang, barang tersebut milik bank jadi nasabah membeli barang yang diperlukan langsung pada pihak ketiga. Ketentuan Murabahah Kepada Nasabah 1 Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank. Sesuai Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau aset kepada Kospin Jasa Syariah. pembahasan Seperti sebelumnya

78 bahwa diperbolehkan melakukan nasabah untuk perjanjian 2 Jika bank menerima permohonan Belum namun bulan langsung melangsungkan akad. Ketika Kospin Jasa Syariah tersebut, ia harus membeli terlebih Sesuai menerima permohonan dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. tersebut, ia belum membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. 3 Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima atau membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. Sesuai Kospin Jasa Syariah kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah namun asetnya dalam bentuk uang tunai dan nasabah menerma sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak

79 4 Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Sesuai jual-beli. Dalam hal ini Kospin Jasa Syariah dibolehkan meminta nasabah untuk melakukan pembayaran uang muka pada saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan sebesar 30%. 5 Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. Sesuai Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil yaitu biaya yang secara 6 Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. Belum Sesuai administrasi tercatat dalam pengeluaran Kospin Jasa Syariah harus dibayar dari uang muka tersebut. Tidak ada perjanjian yang jelas dengan hal ini, karena pembelian barang dilakukan oleh nasabah sehingga kalau ada kerugian ditanggung oleh nasabah sendiri jadi Kospin Jasa Syariah tidak

80 7 Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka: (a) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga. (b) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank a) Sesuai b) Sesuai dapat meminta sisa kerugian. Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka: (a) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga. maksimal sebesar kerugian yang (b) jika nasabah batal ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya. membeli, uang muka menjadi milik Kospin Jasa Syariah namun hanya dimintai membayar biaya yang telah dikeluarkan. Jaminan Dalam Murabahah 1 Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. 2 Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang. Sesuai Sesuai Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Kospin Jasa Syariah dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang

81 dapat dipegang. Utang Dalam Murabahah 1 Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank. Sesuai Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban menyelesaikan untuk utangnya kepada Kospin Jasa Syariah. 2 Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya. Sesuai Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib melunasi seluruh angsurannya, atau dia harus mengurus pemindahan kepemilikan

82 atas barang tersebut agar pembiayaan dilakukakan oleh pemilik baru barang tersebut. 3 Jika penjualan barang tersebut Sesuai Jika penjualan barang menyebabkan kerugian, nasabah tersebut menyebabkan tetap harus menyelesaikan kerugian, nasabah tetap utangnya sesuai dengan harus menyelesaikan kesepakatan awal. Tidak boleh utangnya sesuai dengan memperlambat pembayaran kesepakatan awal. Tidak angsuran atau meminta kerugian itu boleh memperlambat diperhitungkan. pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan. Penundaan Pembayaran Dalam Murabahah 1 Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan Sesuai Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian utangnya. menunda utangnya. penyelesaian 2 Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak Belum Sesuai Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak menunaikan kewajibannya, maka tidak menunaikan

83 penyelesaiannya melalui Badan kewajibannya, maka dalam Arbitrase Syariah setelah tidak penyelesaiannya akan melalui tercapai kesepakatan melalui musyawarah. penyitaan dengan proses sebelumnya adalah dengan menberikan surat peringatan (SP) sebanyak 3 kali dalam periode tiga bulan. Bangkrut Dalam Murabahah Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, Belum Sesuai Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal bank harus menunda tagihan utang menyelesaikan utangnya, sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan. Kospin Jasa Syariah akan melakukan konfirmasi untuk uji kelayakan apakah nasabah cukup syarat untuk diberikan perpanjangan periode pembayaran atau keringanan denda. Dari tabel diatas bisa diambil beberapa penjelasan diantara: 1. Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Di Kospin Jasa Syariah ini belum sesuai karena dalam pembiayaan

84 Usaha Kapal Nelayan ini yang membeli barang yang diperlukan untuk membuat kapal itu nasabah sendiri bukan Kospin yang membeli barang sebab dalam pembiayaan ini diberikan uang tunai, namun nasabah harus menyerahkan daftar barang-barang yang diperlukan dalam pembuatan kapal dan disaksikan notaris jadi dalam hal ini barang yang dibeli atas nama Kospin bukan atas nama nasabah sendiri tetapi pembelian barang tetap harus sah dan bebas dari riba. Karena pembelian barang atas nama bank jadi nasabah dalam melalukan pembelian barang harus sesuai dengan daftar yang diserahkan karena ada badan hukum yang mengikat karena disaksikan notaris. 2. Dalam Fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Hal ini belum sesuai karena ketika Kospin Jasa Syariah menerima permohonan pembiayaan tersebut, Kospin belum membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang, melainkan nasabah sendirilah yang membeli barang yang diperlukan sesuai daftar barang yang telah diberikan kepada Kospin yang disaksikan notaris, karena aset yang diberikan pihak Kospin dalam bentuk uang tunai bukan dalam bentuk benda jadi pihak Kospin tidak dapat melakukan pembelian barang terlebih dahulu. Jika ditinjau dari kesesuaian fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad murabahah, penerapan Pembiayaan Usaha Kapal Nelayan yang diterapkan Kospin Jasa Syariah Tegal terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan hal-hal yang diatur dalam fatwa tersebut. Selama ini track record Kospin Jasa Syariah Tegal adalah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan. Untuk itu

85 penerapan yang dilakukan haruslah terus dievaluasi oleh pihak Kospin Jasa agar sesuai dengan pedoman yang berlaku. 4. Penetapan Margin Murabahah di Kospin Jasa Syariah Selain dituntut untuk mematuhi aturan-aturan Syariah. Kospin Jasa Syariah juga diharapkan memberikan bagi hasil kepada para pihak ketiga minimal sama dengan atau bahkan lebih besar dari pada suku bunga yang berlaku dilembaga keuangan konvensional. Serta menerapkan profit margin pembiayaan yang lebih rendah dari pada suku bunga lembaga keuangan konvensional. Profit margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun. Profit margin secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari. Perhitungan profit margin secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan. Namun dalam Kospin Jasa Syariah dalam penetapan profit margin melalui referensi profit margin. Referensi profit margin adalah keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah. Penetapan margin pembiayaan berdasarkan rekomendasi, usulan dan saran dari Team ALCO Bank Syariah, dengan pertmbangan beberapa berikut: 79 1) Direct Competitor s Market Rate (DCMR) Yang dimaksud dengan Direct Competitor s Market Rate (DCMR) adalah tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa perbankan syariah, atau tingkat margin keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung, 79 Adiwarman Karim, Op. cit, hlm. 214.

86 atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat. 2) Indirect Competitor s Market Rate (ICMR) Yang dimaksud dengan Indirect Competitor s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung terdekat. 3) Expective Competitive of Investor (ECRI) Yang dimaksud dengan Expective Competitive of Investor (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga. 4) Acquiring Cost Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. 5) Overhead Cost Adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga. Dalam penerapan refensi profit margin perbankan-perbankan di Indonesia berbeda dengan Kospin Jasa Syariahbyaitu diperoleh dari rapat ALCO bank syariah. Sedangkan Kospin Jasa Syariah referensi profit margin diperoleh dari

87 hasil rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa. 80 Setelah diperoleh referensi profit margin diperoleh dari keputusan dewan pengurus, pengawas, dan penasehat, maka Kospin Jasa Syariah melakukan penetapan hatga jual. Harga jual adalah penjumlahan dari harga beli atau harga pokok (harga perolehan) Kospin Jasa Syariah dari supplier dengan referensi profit margin. 81 Gambar proses penentuan harga jual Referensi Profit Margin Harga Beli Kospin Jasa Syariah Harga Jual Kemudian setelah referensi profit margin diperoleh maka dilakukan pepentuan profit margin. Dalam penentuan profit margin pada Kospin Jasa Syariah dan perbankan Syariah menggunakan 4 metode yaitu Mark Up Pricing, Target Return Pricing, Perceived Value Pricing dan Value Pricing. Setelah profit margin telah ditentukan maka akan dilakukan perhitungan margin melalui rapat keputusan pinjaman dewan pengurus, pengawas, dan penasehat Kospin Jasa. Sebelum melakukan perhitungan profit margin, lakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan meliputi: 1) Jenis perhitungan profit margin. 2) Plafond pembiayaan sesuai dengan jenisnya. 3) Jangka waktu pembiayaan. 4) Tingkat profit margin pembiayaan. November 2014. 80 Kospin Jasa dalam buku Laporan Pengurus dan pengawas tahun 2005. 81 Bapak Wendy Gunawan selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal tanggal 10

88 5) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan, baik harga pokok maupun profit marginnya. Margin di Kospin Jasa Syariah diperoleh dari selisih antara harga beli dari supplier dengan harga jual kepada nasabah untuk mempermudah perhitungan, dimana Kospin Jasa Syariah menetapkan standar margin disesuaikan dengan tahunnya yaitu: Tabel 4.2 Penetapan Margin di Kospin Jasa Syariah Pembiayaan Administrasi Basil / Margin Murabahah 1 Tahun 1 % 11,25 % 2 Tahun 1,25 % 23, 04 % 3 Tahun 1,5 % 34, 50 % 4 tahun 1.9 % 46, 08 % 5 Tahun 2,3 % 47, 60 % MSA insidensil 1,2 % 21 % MSA berjangka 1,2 % 18 % MSA PHS 1,2 % 18 % Ijaroh 1,2 % 10 % Dalam perhitungan profit margin di Kospin Jasa Syariah menggunakan metode anuitas, dimana metode anuitas merupakan metode perhitungan angsuran

89 bulanan yang terdiri dari angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan dan margin yang besarnya dihitung dari pokok yang belum lunas. 82 Contoh perhitungan margin pada akad murabahah dalam pembiayaan usaha kapal nelayan adalah sebagai berikut: Pak Toni mengajukan adalah seorang nelayan dari desa Tegalsari, ia ingin mengajukan pembiayaan usaha kapal nelayan di Kospin Jasa Syariah Tegal sebesar Rp. 150.000.000,00 selama 5 tahun atau 60 bulan dengan margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0,96 % per bulan. Pada saaat pencairan pembiayaan dikenakan biaya administrasi sebesar 2,3 % (pembiayaan selama 5 tahun), biaya materai sebesar Rp. 42.000, dan biaya notaris sebesar Rp. 300.000. Berapa besar penetapan margin dan angsuran tiap bulannya? Jawab: Jumlah Pembiayaan : Rp. 150.000.000 Uang muka 30% dari pembiayaan : (Rp. 45.000.000) Plafond/pembiayaan : Rp. 105.000.000 Pokok angsuran = Rp. 105.000.000 / 60 = Rp 1.750.000 Biaya-biaya: 1. Biaya Adm. 5 tahun ( 2,3% X Rp. 105.000.000) = Rp. 2.415.000 2. Materai = Rp. 42.000 3. Notaris = Rp. 300.000 ( + ) Total Biaya = Rp. 2.757.000 Margin selama 5 tahun 57,60 % atau 0.96 % per bulan atau 11,52% per tahun 82 Wawancara Bapak Wendy Gunawan SPd. Selaku Administrasi Pembiayaan Kospin Jasa Syariah Tegal Tanggal 10 November 2014.

90 Perhitungannya: Margin = Rp. 105.000.000 x 57,60% = Rp. 60.480.000 (margin Selama 5 tahun atau 60 bulan) *Perhitungan margin perbulan = Rp. 60.480.000 / 60 = Rp. 1.008.000 Pembiayaan Kospin Jasa = Pembiayaan nasabah + Margin = Rp. 105.000.000 + Rp. 60.480.000 = Rp. 165.480.000 (selama 5 tahun) Angsuran = Rp. 165.480.000 / 60 = Rp 2.758.000 Saldo mengendap untuk 1x angsuran Jadi pada saat pembayaran uang muka = Dp 30% + biaya-biaya + saldo mengendap = Rp.45.000.000 + Rp. 2.757.000 + Rp. 2.758.000 = Rp. 50.515.000 Jadwal pembayaran angsuran No Pokok angsuran Margin Jumlah Angsuran Sisa Angsuran 1 1.750.000 1.008000 2.758.000 165.480.000 2 1.750.000 1.008.000 2.758.000 162.722.000 3 1.750.000 1.008.000 2.758.000 159.964.000 4 1.750.000 1.008.000 2.758.000 157.206.000 5 1.750.000 1.008.000 2.758.000 154.448.000 6 1.750.000 1.008.000 2.758.000 151.690.000

91 7 1.750.000 1.008.000 2.758.000 148.932.000 8 1.750.000 1.008.000 2.758.000 146.174.000 9 1.750.000 1.008.000 2.758.000 143.416.000 10 1.750.000 1.008.000 2.758.000 140.658.000 11 1.750.000 1.008.000 2.758.000 137.900.000 12 1.750.000 1.008.000 2.758.000 135.142.000 13 1.750.000 1.008.000 2.758.000 132.384.000 14 1.750.000 1.008.000 2.758.000 129.626.000 15 1.750.000 1.008.000 2.758.000 126.868.000 16 1.750.000 1.008.000 2.758.000 124.110.000 17 1.750.000 1.008.000 2.758.000 121.352.000 18 1.750.000 1.008.000 2.758.000 118.594.000 19 1.750.000 1.008.000 2.758.000 115.836.000 20 1.750.000 1.008.000 2.758.000 113.078.000 21 1.750.000 1.008.000 2.758.000 110.320.000 22 1.750.000 1.008.000 2.758.000 107.562.000 23 1.750.000 1.008.000 2.758.000 104.804.000 24 1.750.000 1.008.000 2.758.000 102.046.000 25 1.750.000 1.008.000 2.758.000 99.288.000 26 1.750.000 1.008.000 2.758.000 96.530.000 27 1.750.000 1.008.000 2.758.000 93.772.000 28 1.750.000 1.008.000 2.758.000 91.014.000 29 1.750.000 1.008.000 2.758.000 88.256.000

92 30 1.750.000 1.008.000 2.758.000 85.498.000 31 1.750.000 1.008.000 2.758.000 82.740.000 32 1.750.000 1.008.000 2.758.000 79.982.000 33 1.750.000 1.008.000 2.758.000 77.224.000 34 1.750.000 1.008.000 2.758.000 74.466.000 35 1.750.000 1.008.000 2.758.000 71.708.000 36 1.750.000 1.008.000 2.758.000 68.950.000 37 1.750.000 1.008.000 2.758.000 66.192.000 38 1.750.000 1.008.000 2.758.000 63.434.000 39 1.750.000 1.008.000 2.758.000 60.676.000 40 1.750.000 1.008.000 2.758.000 57.918.000 41 1.750.000 1.008.000 2.758.000 55.160.000 42 1.750.000 1.008.000 2.758.000 52.402.000 43 1.750.000 1.008.000 2.758.000 49.644.000 44 1.750.000 1.008.000 2.758.000 46.886.000 45 1.750.000 1.008.000 2.758.000 44.128.000 46 1.750.000 1.008.000 2.758.000 41.370.000 47 1.750.000 1.008.000 2.758.000 38.612.000 48 1.750.000 1.008.000 2.758.000 35.854.000 49 1.750.000 1.008.000 2.758.000 33.096.000 50 1.750.000 1.008.000 2.758.000 30.338.000 51 1.750.000 1.008.000 2.758.000 27.580.000 52 1.750.000 1.008.000 2.758.000 24.822.000

93 53 1.750.000 1.008.000 2.758.000 22.064.000 54 1.750.000 1.008.000 2.758.000 19.306.000 55 1.750.000 1.008.000 2.758.000 16.548.000 56 1.750.000 1.008.000 2.758.000 13.790.000 57 1.750.000 1.008.000 2.758.000 11.032.000 58 1.750.000 1.008.000 2.758.000 8.274.000 59 1.750.000 1.008.000 2.758.000 5.516.000 60 1.750.000 1.008.000 2.758.000 2.758.000 0 Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem angsuran yang digunakan Kospin Jasa Syariah Tegal ini adalah sistem anuitas, dimana nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dapat mengangsur secara tetap antara pokok pembiayaan dan margin keuntungan yang tetap sampai jatuh tempo pembiayaan.