PENGARUH MUSIM TERHADAP PERTUMBUHAN KAMBING KACANG PRASAPIH DI STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH

dokumen-dokumen yang mirip
MORTALITAS PRASAPIH KAMBING KACANG DAN BOERKA DI STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH

PERTUMBUHAN ANAK KAMBING KOSTA SELAMA PERIODE PRASAPIH PADA INDUK YANG BERUMUR LEBIH DARI 4 TAHUN

LAJU PERTUMBUHAN PRASAPIH DAN SAPIH KAMBING BOER, KACANG DAN BOERKA-1

PENAMPILAN REPRODUKSI KAMBING INDUK: BOER, KACANG DAN KACANG YANG DISILANGKAN DENGAN PEJANTAN BOER

FLUKTUASI BOBOT HIDUP KAMBING KACANG INDUK YANG DIKAWINKAN DENGAN PEJANTAN BOER DARI KAWIN SAMPAI ANAK LEPAS SAPIH

KEJADIAN DAN POLA BERANAK KAMBING KACANG DAN BOER PADA STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG

PENGARUH FAKTOR NON GENETIK TERHADAP BOBOT LAHIR KAMBING BOER PADA STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH

PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG PADA KONDISI DI KANDANGKAN: 1. BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH, JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN DAYA HIDUP ANAK PRASAPIH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boerawa merupakan hasil persilangan antara kambing Boer jantan

I. PENDAHULUAN. penting di berbagai agri-ekosistem. Hal ini dikarenakan kambing memiliki

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Pertumbuhan Anak Kambing Peranakan Etawah (PE) Sampai Umur 6 Bulan di Pedesaan

LAMA BUNTING, BOBOT LAHIR DAN DAYA HIDUP PRASAPIH KAMBING BOERKA-1 (50B;50K) BERDASARKAN: JENIS KELAMIN, TIPE LAHIR DAN PARITAS

PRODUKTIVITAS KAMBING HASIL PERSILANGAN KACANG DENGAN PEJANTAN BOER (BOBOT LAHIR,BOBOT SAPIH DAN MORTALITAS)

REPRODUKSI AWAL KAMBING KACANG DAN BOERKA-1 DI LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG

PEMBERIAN KONSENTRAT DENGAN LEVEL PROTEIN YANG BERBEDA PADA INDUK KAMBING PE SELAMA BUNTING TUA DAN LAKTASI

TINJAUAN PUSTAKA. penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

PENGARUH NAUNGAN TERHADAP RESPONS TERMOREGULASI DAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETTAWA

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

PERTUMBUHAN PRA-SAPIH KAMBING PERANAKAN ETAWAH ANAK YANG DIBERI SUSU PENGGANTI

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

PRODUKTIVITAS KAMBING HASIL PERSILANGAN ANTARA PEJANTAN BOER DENGAN INDUK LOKAL (PE) PERIODE PRASAPIH

EFISIENSI REPRODUKSI INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIPELIHARA DI PEDESAAN

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

PRODUKTIVITAS TERNAK DOMBA GARUT PADA STASIUN PERCOBAAN CILEBUT BOGOR

Pengaruh Musim Kawin Terhadap Produktifitas Induk Kambing PE Pada Kondisi Pedesaan

PENAMPILAN REPRODUKSI INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI FERMENTASI: PERKEMBANGAN BOBOT HIDUP ANAK SAMPAI PRASAPIH

KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN PRODUKSI KAMBING BOER, KACANG DAN PERSILANGANNYA PADA UMUR 0 3 BULAN (PRASAPIH)

EVALUASI POTENSI GENETIK GALUR MURNI BOER

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

SELEKSI INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWA BERDASARKAN NILAI INDEKS PRODUKTIVITAS INDUK DI KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

PENAMBAHAN DAUN KATUK

Pendugaan Nilai Heritabilitas Bobot Lahir dan Bobot Sapih Domba Garut Tipe Laga

Analisis litter size, bobot lahir dan bobot sapih hasil perkawinan kawin alami dan inseminasi buatan kambing Boer dan Peranakan Etawah (PE)

EVALUASI GENETIK PEJANTAN BOER BERDASARKAN PERFORMANS HASIL PERSILANGANNYA DENGAN KAMBING LOKAL

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performans Bobot Lahir dan Bobot Sapih

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK ANTARA BERAT LAHIR DENGAN BERAT SAPIH PADA SAPI MADURA Karnaen Fakultas peternakan Universitas padjadjaran, Bandung

DOE PRODUCTIVITY AND KID CROP OF ETAWAH GRADE DOES KEPT UNDER INDIVIDUAL AND GROUP HOUSING IN TURI SUB DISTRICT, SLEMAN DISTRICT - DIY PROVINCE

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

PENGARUH JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KINERJA ANAK DOMBA SAMPAI SAPIH. U. SURYADI Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo Artiodactyla, Subordo

POLA PERTUMBUHAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG BETINA DI KABUPATEN GROBOGAN (Growth Pattern of Body Weight of Female Kacang Goats in Grobogan Regency)

Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pakan terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang

PENGARUH STRATIFIKASI FENOTIPE TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN SAPI POTONG PADA KONDISI FOUNDATION STOCK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Laju Pertumbuhan Kambing Anak Hasil Persilangan antara Kambing Boer dengan Peranakan Etawah pada Periode Pra-sapih

PENGARUH EFEK TETAP TERHADAP BOBOT BADAN PRASAPIH DOMBA PRIANGAN

I. PENDAHULUAN. penting di berbagai agri-ekosistem. Hal ini dikarenakan kambing memiliki

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

PERBANDINGAN DUA METODE PENDUGAAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH BERDASARKAN CATATAN SEBULAN SEKALI

KORELASI BOBOT SAPIH TERHADAP BOBOT LAHIR DAN BOBOT HIDUP 365 HARI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE

TAMPILAN PRODUKTIVITAS TERNAK SAPI BALI PADA DUA MUSIM YANG BERBEDA DI TIMOR BARAT

KACANG GOATS DOE PRODUCTIVITY IN KEDUNGADEM SUB-DISTRICT BOJONEGORO REGENCY

DAFTAR PUSTAKA. Blakely, J dan D. H. Bade Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Keunggulan Relatif Anak Hasil Persilangan antara Kambing Boer dengan Kacang pada Priode Prasapih

SKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM STUD1 ILMU NUTFUSI DAN MAKAWAN TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. P2 * hari hari hari

PE DOE SELECTION BASED ON DOE PRODUCTIVITY INDEX ON WEAN WEIGHT IN DADAPAN VILLAGE, SUMBEREJO SUBDISTRICT, TANGGAMUS MUNICIPAL

TINGKAH LAKU MAKAN KAMBING KACANG YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN-ENERGI BERBEDA

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

VIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA

Hasnudi dan Tri Hesti Wahyuni. (Staf Pengajar Departemen Peternakan Fakultas Pertanian USU)

Pengaruh Waktu Pemerahan dan Tingkat Laktasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Holstein

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

KAJIAN PRODUKTIVITAS TERNAK KAMBING PADA SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN ANDOOLO BARAT KABUPATEN KONAWE SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

RESPON PRODUKSI KAMBING PE INDUK SEBAGAI AKIBAT PERBAIKAN PEMBERIAN PAKAN PADA FASE BUNTING TUA DAN LAKTASI

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Pertumbuhan Kelinci

THE EFFECT OF CROSSES HAMSTER CAMPBELL NORMAL WITH HAMSTER CAMPBELL PANDA AND PARENT AGE WHEN MATED TO THE APPEARANCE OF CHILDRENS PRODUCTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Purbowati, 2009). Domba lokal jantan mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dengan populasi yang

STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

PENDUGAAN KEMAMPUAN PRODUKSI SUSU PADA KAMBING SAANEN (KASUS DI PT TAURUS DAIRY FARM) Ine Riswanti*, Sri Bandiati Komar P.

E. Kurnianto, I. Sumeidiana, dan R. Yuniara Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Pakan Konsentrat dan Hijauan Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

PENGANTAR. Latar Belakang. khususnya masyarakat pedesaan. Kambing mampu berkembang dan bertahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak

Transkripsi:

PENGARUH MUSIM TERHADAP PERTUMBUHAN KAMBING KACANG PRASAPIH DI STASIUN PERCOBAAN LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG SEI PUTIH (The Influence of Season on Pre-weaning Growth of Kacang Kids at the Sei Putih Goat Research Station) SADDAT NASUTION, F. MAHMILIA dan M. DOLOKSARIBU Loka Penelitian Kambing Potong, Po. Box 1 Sungei Putih, Galang, 20585 Sumatera Utara ABSTRACT Preweaning growth is one of the criteria used as a maintenance guide for goat production efficiency which is influenced by many factors, one of which is seasonal. The purpose of this study is to investigate the influence of rainy and dry season on the growth preweaning kid in nuts (cempe). The materials used as many as 223 goats nuts preweaning pups born during the years 2005 to 2009. Observations were birth weight, weaning weight and daily weight gain (ADG). Data grouped by season of birth that is divided into four parts, namely the end of the rainy season, kemaru early season, late dry season and early rainy season. Then analyzed using the SAS with an average difference test. Results showed that the rate of daily weight gain was influenced by seasonand, lowest at the end of the dry season. Thus it can be used as consideration in increasing the growth rate cempe, especially during the dry season. Key Words: Peanut Preweaning Goats, Season, Growth ABSTRAK Pertumbuhan prasapih merupakan salah satu kriteria yang digunakan sebagai petunjuk efesiensi produksi pemeliharaan ternak kambing yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah musim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musim penghujan dan kemarau terhadap pertumbuhan prasapih anak kambing kacang (cempe). Materi yang digunakan sebanyak 223 ekor anak kambing kacang prasapih kelahiran selama tahun 2005 2009. Parameter yang diamati adalah bobot lahir, bobot sapih serta pertambahan bobot hidup harian (PBHH). Data dikelompokkan berdasarkan kejadian kelahiran pada musim yang berbeda, yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu akhir musim hujan, awal musim kemaru, akhir musim kemarau serta awal musim hujan. Kemudian dianalisis menggunakan SAS dengan uji beda rata - rata. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju pertambahan bobot hidup harian (PBHH) sangat dipengaruhi oleh musim (P < 0,05), dimana PBHH tertinggi didapatkan pada awal musim penghujan dan terendah pada akhir musim kemarau. Dengan demikian hal ini bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan laju pertumbuhan cempe terutama pada musim kemarau. Kata Kunci: Kambing Kacang Prasapih, Musim, Laju Pertumbuhan PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara tropis yang secara geografis memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan musim ini sangat berpengaruh terhadap fluktuasi temperatur udara dan juga terhadap potensi ketersediaan hijauan pakan yang secara lansung juga mempengaruhi perkembangan ternak pada status fisiologis yang berbeda - beda. Kondisi lingkungan yang ekstrim akan sangat terasa bagi ternak dalam keadaan bunting dan menyusui diantaranya akibat cekaman panas dan kekurangan pakan. Pengaruh lingkungan terhadap ternak dapat secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh lingkungan secara langsung adalah terhadap tingkat produksi melalui metabolisme basal, konsumsi makanan, gerak laju makanan, kebutuhan pemeliharaan, reproduksi pertumbuhan dan produksi susu, sedangkan pengaruh tidak langsung berhubungan dengan 621

kualitas dan ketersediaan makanan (ANDERSON et al. 1985). Faktor lingkungan adalah faktor yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap tingkat produksi. Di antara sekian banyak komponen faktor lingkungan yang paling nyata pengaruhnya terhadap ternak, terutama pada masa laktasi (produksi susu) adalah temperatur yang selalu berkaitan erat dengan kelembaban. Kondisi fisik ternak, merupakan cerminan kondisi sebenarnnya dari kemampuan ternak dalam menanggapi kondisi lingkungannya, baik berupa kemampuan biologis dalam hal aktivitas reproduksi dan juga kemampuan produksi berupa laju pertumbuhan yang ditampilkan dalam tampilan bobot badan. Dari pengamatan di Loka Penelitian Kambing Potong terhadap kondisi sebagian ternak terlihat bahwa pada musim kemarau ternak lebih kurus dibandingkan dengan pada musim penghujan. Pada temperatur udara panas terlihat adanya kecenderungan penurunan nafsu makan, ternak terlihat akan lebih banyak minum dan menjauhi pakan rumput. Pertumbuhan merupakan salah satu kriteria yang digunakan sebagai petunjuk keberhasilan pemeliharaan kambing potong. Pertumbuhan prasapih dimulai dari bobot lahir sampai dengan sapih. Bobot lahir merupakan faktor penting yang mempengaruhi produktivitas ternak (DEVENDRA dan BURN, 1994). Bobot lahir yang tinggi di atas rataan, umumnya akan memiliki kemampuan hidup lebih tinggi dalam melewati masa kritis, pertumbuhannya cepat dan akan memiliki bobot sapih yang lebih tinggi. Menurut HARDJOSUBROTO (1984), bobot sapih diartikan sebagai bobot anak saat mulai dipisahkan dari induknya. Bobot sapih mempunyai korelasi positif dengan bobot lahir, artinya bobot lahir yang lebih tinggi akan menentukan bobot sapih yang tinggi pula. Jadi, jika seleksi dilakukan terhadap bobot sapih akan meningkatkan bobot lahir pada generasi berikutnya (TRIWULANINGSIH, 1986). Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perubahan musim. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh musim penghujan dan kemarau terhadap pertumbuhan prasapih kambing Kacang di Stasiun Percobaan Loka Penelitian Kambing Potong. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Percobaan Loka Penelitian Kambing Potong, Sei Putih. Data yang digunakan adalah data pengamatan dari awal 2005 sampai akhir 2009. Materi yang diamati pada awal kegiatan adalah sebanyak 223 ekor anak kambing Kacang prasapih (cempe). Variabel yang diamati adalah bobot lahir, bobot sapih (90 hari) serta pertambahan bobot badan harian (PBHH). Untuk manajemen perkawinan, dilakukan deteksi birahi setiap pagi (jam 8.00 WIB) dengan cara memasukkan pejantan vasektomi ke dalam kandang kelompok betina. Betina yang terdeteksi menunjukkan gejala birahi akan dikawinkan dengan pejantan yang telah ditentukan. Sumber makanan pokok bagi kambing induk adalah hijauan pakan ternak yang diambil dari lapangan dalam bentuk cut and carry (+ 10% dari bobot badan). Pakan tambahan berupa konsentrat (+ 1,25% bobot badan) yang diberikan pada waktu pagi hari, sedangkan hijauan diberikan siang dan sore hari. Dan air minum disediakan ad libitum. Pengolahan data dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan kejadian kelahiran yaitu. Kejadian kelahiran pada: 1) akhir musim hujan (Januari Maret), 2) awal musim kemarau (April - Juni), 3) akhir musim kemarau dan 4) awal musim hujan (Oktober Desember). Bobot sapih di koreksi pada umur penyapihan 90 hari. Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis menggunakan SAS. HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot lahir dan bobot sapih Data hasil pengamatan terhadap bobot lahir dan bobot sapih kambing kacang dikelompokkan berdasarkan musim saat bulan kelahiran pada musim penghujan dan musim kemarau, kemudian untuk melihat lebih jelas perbedaan pada masing-masing musim dibagi lagi menjadi empat periode yaitu akhir musim hujan, awal musim kemarau, akhir musim kemarau serta awal musim hujan, yang 622

disajikan pada Tabel 1. Data dari bobot lahir perbedaan bobot lahir yang signifikan (P < 0,05) dibandingkan dengan awal musim hujan. Perbedaan bobot lahir kambing kacang ini kemungkinan disebabkan faktor tipe lahir (litter size) bukan pengaruh langsung dari musim (Tabel 1). Cempe yang dilahirkan pada akhir musim kemarau memiliki rataan tipe lahir yang lebih rendah dibandingkan dengan cempe lainnya pada musim yang berbeda. Adanya pemberian konsentrat ternyata mampu untuk mengurangi dampak buruk dari kekurangan hijauan selama akhir musim kemarau sehingga fetus dapat berkembang dengan baik. Sebagaimana hasil penelitian ZAKELE (2007), dimana Ia menyatakan bahwa musim kelahiran tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap bobot lahir kambing somalia disebabkan adanya ketersediaan jerami dan konsentrat selama masa kebuntingan, namun dipengaruhi oleh sex, tipe lahir dan paritas. Sama dengan hasil pengamatan AFZAL et al. (2004), bahwa bobot lahir anak kambing beetal tidak dipengaruhi oleh musim (spring dan autumn), namun dipengaruhi oleh breed, sex dan tipe lahir. ALABAMA COOPERATIVE EXTENSION SYSTEM (2007) di akhir kebuntingan domba (50 hari terakhir masa kebuntingan) gizi sangat penting karena 70% dari pertumbuhan janin terjadi pada masa ini. Kekurangan gizi pada masa ini akan sangat berpengaruh pada bobot lahir, produksi susu, bobot sapih, daya tahan tubuh serta kelangsungan hidup. Begitu juga menurut BARKER dan CLARK (1997) yang mengatakan fetus Malnutrisi akan mempengaruhi perkembangan setelah kelahiran. Dari pengamatan memperlihatkan bahwa bobot cempe yang disapih pada empat periode musim tersebut tidak berbeda nyata (P > 0,05). Namun ada kecenderungan bahwa anak yang lahir pada awal musim hujan memiliki bobot sapih yang lebih tinggi walaupun secara statistik tidak signifikan. Penelitian pada domba memperlihatkan bahwa pengaruh musim tidak terlalu signifikan terhadap bobot sapih, sebagaimana dilaporkan oleh NOOR (2006), bahwa keragaman bobot sapih sebagian besar dipengaruhi oleh ragam gen aditif dan hanya sebagian kecil yang dipengaruhi ragam lingkungan. Selain itu juga dikarenakan produksi susu induk sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan cempe pada musim yang berbeda selama masa prasapih. Bobot sapih banyak dipengaruhi oleh bobot lahir, banyaknya susu induk, jenis kelamin, dan banyaknya anak dalam satu kelahiran (LASLEY, 1978). Laju pertumbuhan anak yang cepat mempunyai peranan yang penting pada pencapaian bobot sapih yang tinggi (SPEEDY, 1982). Laju pertumbuhan Data hasil pengamatan terhadap laju pertumbuhan anak kambing kacang (cempe) disajikan pada Tabel 2. Laju pertumbuhan cempe yang dilahirkan pada akhir musim kemarau dan awal musim penghujan menunjukkan perbedaan pertambahan bobot hidup harian (PBHH) yang signifikan (P < 0,05) sampai masa penyapihan dengan umur 90 hari. Laju pertumbuhan cempe yang paling Tabel 1. Rataan dan standar deviasi bobot lahir dan bobot sapih kambing Kacang berdasarkan triwulanan per priode musim Kejadian kelahiran Litter size Bobot (kg) Bobot lahir Bobot sapih Akhir musim hujan 1,46 a 1,59 ± 0,34 b 6,19 ±1,34 a Awal musim kemarau 1,47 a 1,74 ± 0,37 ab 6,47 ± 1,47 a Akhir musim kemarau 1,23 b 1,77 ± 0,41 a 6,09 ± 2,08 a Awal musim hujan 1,31 ab 1,72 ± 0,40 ab 6,89 ± 1,93 a Rataan 1,37 1,71 ± 0,40 6,44 ± 1,75 a, b Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan nyata (P < 0,05) 623

Tabel 2. Rataan dan standar deviasi pertambahan bobot hidup harian prasapih kambing Kacang berdasarkan triwulanan per priode musim a, b Kejadian kelahiran PBHH (g/ekor/hari) Akhir musim hujan 49,23 ± 15,82 ab Awal musim kemarau 51,91 ± 12,99 ab Akhir musim kemarau 46,85 ± 23,39 b Awal musim hujan 59,55 ± 20,35 a Rataan 52,33 ± 18,97 Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukan perbedaan nyata (P < 0,05) tinggi adalah cempe yang lahir pada awal musim penghujan dan yang paling rendah cempe yang lahir pada akhir musim kemarau. Tingginya pertambahan bobot hidup harian (PBHH) pada awal musim hujan merupakan pengaruh langsung dari ketersediaan hijuan pakan yang cukup serta temperatur udara yang yang nyaman. Cempe sangat tergantung pada susu induk, karena pada saat ini susu merupakan sumber makan utama sebelum sapih. Produksi susu induk sangat tergantung dengan kondisi pakan terutama hijauan. Hijauan yang berkualitas baik dan kuantitasnya cukup dapat meningkatkan produksi susu induk. Produksi hijauan pada musim kemarau sangat sedikit sehingga hal ini akan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Induk menyusui yang kekurangan pakan akan menghasilkan produksi susu yang sedikit, hal ini menyebabkan pertumbuhan cempe rendah dan ini terlihat dari rataan bobot badan pada akhir musim kemarau yang disajikan pada Tabel 2. Pada musim kemarau dengan temperatur suhu yang tinggi apabila dihadapkan pada cekaman panas, prioritas tingkah laku kambing akan berubah dari kegiatan merumput dan mengkonsumsi pakan, hal ini dilakukan untuk menghindari kondisi yang tidak menyenangkan. Konsekuensi yang cepat untuk menghindari hal ini adalah dengan mengurangi konsumsi pakan dan energi metabolis yang tersedia. Gangguan lain terhadap keseimbangan energi berasal dari perubahan fisiologis, endokrin dan pencernaan yang selanjutnya menurunkan energi yang tersedia, dan sebagai konsekuensinya menurunkan produksi ternak (WODZICKA et al., 1993). Demikian juga pendapat dari MCDOWELL (1972) yang menyatakan bahwa ternak yang mengalami stres panas akibat meningkatnya temperatur lingkungan, fungsi kelenjar tiroidnya akan terganggu. Hal ini akan mempengaruhi selera makan dan penampilan. Adanya perbedaan laju pbhh awal musim penghujan dan akhir musim kemarau menunjukkan perlu adanya antisipasi untuk menanggulangi permasalahan ini. Pakan alternatif sebagai cadangan pakan pada masamasa paceklik di perlukan agar pengaruh musim ini tidak berdampak serius dalam menghambat laju pertumbuhan ternak. Pemberian suplemen berdampak positif terhadap pertumbuhan kambing pada musim kemarau, Dari hasil penelitian MARSETYO (2006) memperlihatkan bahwa penambahan daun lamtoro atau bungkil kelapa pada kambing betina lokal yang mendapatkan pakan dasar jerami jagung dapat meningkatkan konsumsi pakan, kecernaan pakan dan pertambahan bobot badan harian. KESIMPULAN Laju pertambahan bobot hidup harian (PBHH) sangat dipengaruhi oleh musim, dimana PBHH tertinggi didapatkan pada awal musim penghujan dan terendah pada akhir musim kemarau. Adanya pakan alternatif sebagai cadangan pakan pada musim paceklik perlu dipertimbangkan agar pertumbuhan ternak dapat tercapai dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA AFZAL, K., K JAVED and M. SYAFIQ. 2004. Enveronmental effect on birt weight in beetal goat kids. Livestock Production Research Institute, Bahadurnagar, Okar. University of Veterinary and Animal Sciences, Lahore, Pakistan. Vet. J. 24(2). ALABAMA COOPERATIVE EXTENSION SYSTEM. 2007. Reproductive management of sheep and goats. Alabama A & M and Auburn Universities. ANR-1316.www.aces.edu. 624

ANDERSON R.R., R.J. COLLIER, A.J. GUIDRY, C.W HEALD, R. JENNESS, B.L. LARSON and H.A. TUCKER. 1985. Lactation. The Iowa University Press, Ames, Iowa. BARKER, D.J. and P.M. CLARK. 1997. Fetal undernutrition and disease in later life. Rev. Reprod., 2: 105 112. DEVENDRA, C. dan M. BURNS. 1994. Prodiksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan IDK Harya Putra. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung. HARDJOSUBROTO, W. 1984. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Grasindo, Jakarta. LASLEY, J. 1978. Genetics of Livestock Improvement. 3 rd Ed., Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New 244 J. Indon. Trop. Anim. Agric. 32(4) Dec 2007 Jersey MARSETYO. 2006. Pengaruh penambahan daun lamtoro atau bungkil kelapa terhadap konsumsi, kecernaan pakan dan pertambahan bobot kambing betina lokal yang mendapatkan pakan dasar jerami jagung. Ejournal.umm.ac. id/ index.php/ protein/article view/19. J. Protein 13(1). MCDOWELL, R.E. 1972. Improvement of Livestock Production in Warm Climates. W.H. Freeman and Company, San Fransisco. TRIWULANINGSIH, E.J. 1986. Beberapa Parameter Genetik Sifat Kuantitatif Kambing Peranakan Etawah. Tesis. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. SPEEDY, A.W. 1982. Sheep Production Science Into Practical. Longman Group Ltd, London. WODZICA M.T., A. DJAJANEGARA, S. GARDINER, T.R WIRADARYA and I.M. MASTIKA. 1993. Produksi Ruminansia Kecil pada Lingkungan Tropis. Terjemahan: Universitas Sebelas Maret Press, Surakarta, Indonesia. ZAKELE, ZM. 2007. Environmental influence on pre -weaning growth performances and mortality rates of exstensively managed Somali goats in eastern Ethiopia. Livestock Research of Rural Development. 19(12). 625