BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian, agar mempermudah langkah-langkah penelitian. terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai Kec Parongpong,, Parongpong 40559. Terdapat dua akses yang dapat ditempuh menuju Tebing View, arah lembang dan dari arah Parongpong. Tidak ada transportasi umum karena letaknya berada di remote area. Lokasi Tebing View dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1 Lokasi Tebing View Resort Sumber: www.maps.google.com, 2012

29 B. Populasi dan Sampel Menurut sugiyono (2010:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berkunjung ke Tebing View Resort. Roscoe dalam sugiyono (2010:91) mengemukakan bahwa jumlah sampel 30 sampai dengan 500 orang termasuk ukuran sampel yang layak dalam peneltian. Menurut Sugiyono (2010:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Sampel yang digunakan merupakan sebagian dari wisatawan yang datang ke Tebing View Resort. Adapun sampel yang diambil berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di Tebing View Resort tahun 2011 yakni sebanyak 3.128 wisatawan yang akan dihitung untuk mengetahui responden dengan menggunakan rumus Slovin. Dalam penelitian ini banyaknya atau besaran nilai toleransi yang diinginkan adalah sebesar 10%. Maka dengan menggunakan rumus Slovin, berikut adalah perhitungannya : ( ) ( )

30 C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004: 31). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Kinerja Karyawan sebagai variabel independen (X) 2. Kualitas pelayanan sebagai variabel dependen (Y) Variabel X (Kinerja Karyawan) adalah Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor angket karyawan terhadap kinerjanya. Semakin tinggi skor angket seorang pegawai semakin tinggi pula persepsinya terhadap kinerjanya (Faustino Cardoso Gomes, 1995:142). Variabel Y (Kualitas Pelayanan) adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Lovelock (1988) dalam Laksana, 2008:88). Berikut ini adalah tabel variabel penelitian dan sub variabel dari proses Kinerja karyawan sebagai variabel independen (variabel X) dan kualitas pelayanan sebagai variabel dependen (variabel Y) sebagai parameter dari variabel yang diteliti akan dijelaskan pada Gambar 3.2 berikut.

31 Kinerja Karyawan 1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas Kerja 3. Pengetahuan Kerja 4. Kreativitas 5. Kerjasama 6. Kesadaran 7. Inisiatif 8. Kualitas Pribadi Kualitas Pelayanan 1. Reliability 2. Responsiveness 3. Assurance 4. Emphaty 5. Tangible Dimensi Kinerja Karyawan Faustino Cardoso Gomes Dimensi Kualitas Pelayanan Zeithaml dalam Laksana (2003:142) (2008: 187) Gambar 3.2 Hubungan Dimensi Kinerja Karyawan serta Kualitas Pelayanan Sumber: diolah peneliti, 2012 Mengenai variabel, sub variabel dan indikator mengenai Kinerja Karyawan (X) dan Kualitas Pelayanan (Y) dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

32 Tabel 3.1 Operasional Variabel Kinerja Karyawan (X) dan Kualitas Pelayanan (Y) Variabel Indikator Ukuran Item Pertanyaan Kinerja Karyawan (X) Kualitas Kerja Pengetahuan Kerja Kerjasama Inisiatif Kualitas Pribadi 1. Karyawan teliti dalam menyiapkan kebutuhan wisatawan. 2. Membuat keputusan ketika terjadi komplain secara tepat. 3. Dapat memberi solusi alternatif dan rekomendasi produk kepada wisatawan ketika terjadi kesalahan/komplain. 4. Dapat memberikan informasi mengenai Tebing View Resort ketika ditanya wisatawan. 5. Dapat bekerjasama dengan rekan kerja dalam melayani wisatawan.. 6. Memiliki inisiatif saat melayani pengunjung tanpa diminta. 7. Dapat berkomunikasi dengan baik saat melayani wisatawan. 8. Memiliki sikap professional dalam segala hubungan antar individu. 9. Bersikap sabar dan ramah menghadapi 2a 2b 2c 2d 2e 2f 2g 2h 2i

33 komplain. 10. Melayani dengan 2j tepat waktu 11. Melayani sesuai 2k Reliability dengan keinginan wisatawan. 12. Fasilitas yang 2l disediakan pihak hotel lengkap. 13. Respon pelayanan 2m cepat. 14. Penanganan 2n Kualitas Pelayanan Jasa (Y) Responsiveness Keluhan wisatawan cepat tanggap. saat dilayani. 16. Percaya sepenuhnya 2p 15. Wisatawan merasa 2o nyaman Assurance terhadap pelayanan di Tebing View Resort 17. Karyawan 2q Emphaty memahami kebutuhan wisatawan. 18. Penampilan 2r Tangible karyawan rapi dan enak dipandang. 19. Resort bersih, rapi 2s dan nyaman. Sumber: diolah peneliti berdasarkan Faustino et all (2003)dan Zeithaml dalam Laksana (2008), 2012. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang (aktual) dengan memberikan gambaran atau keterangan tentang kedua variabel selama proses penelitian, yaitu variabel kinerja karyawan dan kualitas pelayanan di Tebing View Resort. Metode deskriptif ini lebih

34 menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung. Seperti yang dikemukakan oleh Moh. Nazir (2003:54) bahwa: Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi lapangan adalah pengumpulan data yang menggunakan mata dan pertolongan alat standar lainnya untuk keperluan tersebut. Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2006:162). Penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu dengan melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kondisi aktual dari Tebing View Resort. 2. Wawancara Wawancara merupakan cara interaksi dan komunikasi antara pengumpul data dan narasumber. Wawancara dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data langsung yang diperoleh dari narasumber baik dengan cara dicatat maupun direkam menggunakan alat perekam (Sugiyono, 2006:154). Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak

35 pengelola,beberapa wisatawan dan divisi sumber daya manusia, untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian dengan cara mencatat langsung hasil wawancara tersebut. 3. Kepustakaan Untuk memperoleh data sekunder, penulis melakukan studi kepustakaan yaitu dengan mencari teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan aspek-aspek dalam penelitian. Data yang diperoleh berasal dari buku-buku yang dijadikan sebagai literatur/referensi, brosur, koran, dan data internet, serta data yang diperoleh dari pihaktebing View Resort. 4. Kuisioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden yang menjadi anggota sampel penelitian. Bentuk kuisioner yang digunakan berupa kuisioner tertutup dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia yang dianggap sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan. Responden tidak perlu memberikan penjelasan atas pertanyaan atau pernyataan tersebut. F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Burhan Bungin (2005:96,97) validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di mana-mana. Sumadi Suryabrata (2008:60) mengemukakan bahwa validitas didefinisikan

36 sebagai sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Validitas menurut Sugiyono (2007: 363) dikatakan bahwa, Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti Uji Validitas Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment dalam Sugiyono (2007: 356) adalah sebagai berikut : r i N XY X Y N X 2 ( X) 2 N Y 2 ( Y) 2 Keterangan : r hitung = Koefisien korelasi X i Y i n = Jumlah skor item = Jumlah skor total (seluruh item) = jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13 dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. 2) Jika r hitung positif dan r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaan program SPSS 13 dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

37 2) Jika r alpha < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel a. Kuisioner Variabel Kinerja Karyawan Sebelum peneliti menyebarkan kuisioner sebanyak 100 responden, peneliti menggunakan 30 sampel untuk memastikan bahwa kuisioner variabel kinerja karyawan layak disebarkan sebagai bahan penelitian. Adapun data analisis validitas dan reliabilitas variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan Koefisien Reliabilitas Titik Kritis Keterangan Kinerja Karyawan (X) p1 0.422 0.361 valid p2 0.688 0.361 valid p3 0.639 0.361 valid p4 0.824 0.361 valid p5 0.648 0.361 valid p6 0.471 0.361 valid p7 0.502 0.361 valid p8 0.471 0.361 valid p9 0.675 0.361 valid 0.743 0.7 Reliabel Sumber: diolah peneliti dari kuesioner, 2012.

38 b. Kuisioner Variabel Kualitas Pelayanan Jasa Sebelum peneliti menyebarkan kuisioner sebanyak 100 responden, peneliti menggunakan 30 sampel untuk memastikan bahwa kuisioner variabel kualitas pelayanan layak disebarkan sebagai bahan penelitian. Adapun data analisis validitas dan reliabilitas variabel kualitas pelayanan jasa dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Jasa Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan Koefisien Reliabilitas Titik Kritis Keterangan p10 0.905 0.361 valid p11 0.912 0.361 valid p12 0.869 0.361 valid p13 0.869 0.361 valid Kualitas Pelayanan Jasa (Y) p14 0.420 0.361 valid p15 0.685 0.361 valid 0.902 0.7 Sangat Reliabel p16 0.827 0.361 valid p17 0.502 0.361 valid p18 0.551 0.361 valid p19 0.771 0.361 valid Sumber: diolah peneliti dari kuesioner, 2012.

39 2. Reliabilitas Pengertian reliabilitas menurut Sugiyono (2009:3) adalah derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan definisi diatas, maka relibilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Lebih lanjut Kaplan (1993: 126) menyatakan: It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8 are good enough for most purposes in basic research. Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu :

40 1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat) 3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel) 5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sempurna Reliabilitas Alpha Cronbach Rumusan Koefesien Reliabilitas untuk instrumen penelitian yang berupa skor berskala ukur ordinal, digunakan persamaan koefesien-α ( Cronbach, 1951 ) 2 k b 1 2 k 1 1 k σ b 2 1 2 = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total G. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan jasa pengunjung Tebing View Resort, dalam hal ini analisis yang digunakan adalah teknik skala yaitu skala Likert dan SPSS 13. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Mengenai skor skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

41 Tabel 3.4 Skala Likert Kinerja Karyawan dan Kualitas Pelayanan Kinerja Karyawan Kualitas Pelayanan Jawaban Bobot Skor Jawaban Bobot Skor Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 5 Setuju 4 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak 1 Setuju Sumber: diolah peneliti dari Sugiyono (2004: 86) Untuk menentukan skala prioritas, dari setiap variabel yang diukur, selanjutnya dihitung skala dari skor yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ( ) Keterangan : RS : Rentang Skala n : Jumlah Sampel m : Jumlah Alternatif jawaban Jika diasumsikan kepada rumus dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden, maka RS dapat dihitung sebagai berikut :

42 ( ) = 400/5 = 80 Rentang skala sebesar 80. Perhitungan skala : Skala Terendah : Skor Terendah x jumlah sampel (n) : 1 x 100 : 100 Skala Tertinggi : Skor Tertinggi x jumlah sampel (n) : 5 x 100 : 500 Mengenai skala skor dan rentang skala kinerja karyawan dan kualitas pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Rentang Skala Kinerja Karyawan dan Kualitas Pelayanan Skala Rentang Jawaban Skor Skala Kinerja Karyawan Kualitas Pelayanan 1 100-180 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 2 181-260 Tidak Setuju Tidak Setuju 3 261-340 Cukup Setuju Cukup Setuju 4 341 420 Setuju Setuju 5 421-500 Sangat Setuju Sangat Setuju Sumber: diolah peneliti berdasarkan Sugiyono (2004: 88-89)

43 Jika dituangkan dalam bentuk Bar Scale sebagai berikut : Gambar 3.3 Bar Scale Untuk Kinerja Karyawan dan Kualitas Pelayanan Sumber: diolah peneliti berdasarkan Sugiyono (2004:89)