4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur

dokumen-dokumen yang mirip
4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur

4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur

4.7 G. INIELIKA, Nusa Tenggara Timur

EVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 2008

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara

4.8. G. INIE RIE, Nusa Tenggara Timur

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Telepon: , , Faksimili: ,

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL

AKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 2007

4.9. G. EBULOBO, Nusa Tenggara Timur

BERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008

G. TALANG, SUMATERA BARAT

1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

5.6. G. LEGATALA, Kepulauan Banda, Maluku

6.2. G. AMBANG, SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

4.19. G. ILI WERUNG, Nusa Tenggara Timur

4.13. G. EGON, Nusa Tenggara Timur

4.11. G. KELIMUTU, Nusa Tenggara Timur

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

4.21. G. SIRUNG, Nusa Tenggara Timur

II. TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI PARAMETER SUHU AIR PANAS, KEGEMPAAN, DAN DEFORMASI LETUSAN G. SLAMET APRIL - MEI 2009

6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara

ERUPSI G. SOPUTAN 2007

BERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan. akibat pertumbukan lempeng-lempeng tersebut (Gambar 2).

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.

4.14. G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, Nusa Tenggara Timur

PEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GEOLOGI REGIONAL KOMPLEKS GUNUNG RAJABASA

4.20. G. BATUTARA, Nusa Tenggara Timur

7.2. G. GAMKONORA, Halmahera - Maluku Utara

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

Potensi bencana Gunung Api Iya, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur

BERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.1 Peta sebaran gunungapi aktif di Indonesia (dokumen USGS).

G. BUR NI TELONG, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

G. SUNDORO, JAWA TENGAH

5.2. G. WETAR, Kepulauan Banda, Maluku

5.3. G. WURLALI, Kepulauan Banda, Maluku

Pos Pengamatan : Pos Pengamatan G. Kaba, Desa Sumber Urip, Kec. Sambirejo, Kab. Rejanglebong, Bengkulu.

6.7. G. RUANG, Sulawesi Utara

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

6.3. G. SOPUTAN, Sulawesi Utara

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

: Piek Van Bali, Piek of Bali, Agung, Gunung Api. Kab. Karangasem, Pulau Bali. Ketinggian : 3014 m di atas muka laut setelah letusan 1963

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Wai Selabung secara administratif termasuk ke dalam wilayah

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL

6.1. G. COLO (P. Una-una), Sulawesi Tengah

PENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009

SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI BUKIT KILI GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT. Muhammad Kholid, Harapan Marpaung

BERITA GUNUNGAPI JANUARI APRIL 2009

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.1.1 Lokasi Kompleks Gunung Guntur

BAB III METODE PENELITIAN

G. SUMBING, JAWA TENGAH

4.6 G. ANAK RANAKAH, Nusa Tenggara Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Bahaya Geologi

G. ARJUNO-WELIRANG, JAWA TIMUR. Gunungapi Arjuno - Welirang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

G. SEULAWAH AGAM, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.

G. KERINCI, SUMATERA BARAT

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

G. MARAPI, SUMATERA BARAT

ERUPSI G. KARANGETANG 2007 DAN PERKIRAAN KEDALAMAN SUMBER TEKANAN BERDASARKAN DATA ELECTRONIC DISTANCE MEASUREMENT (EDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

6.8. G. KARANGETANG, P. Siau Sulawesi Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran masuk

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2015, No Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3676); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2012 tentang Keselamatan da

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON DAERAH PANAS BUMI SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR - NTB

BADAN GEOLOGI - ESDM

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG EVALUASI TAPAK INSTALASI NUKLIR UNTUK ASPEK KEGUNUNGAPIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

SISTEM INFORMASI BENCANA GUNUNG API (STUDI KASUS GUNUNG API SALAK JAWA BARAT)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

Transkripsi:

4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur G. Iya KETERANGAN UMUM Nama : G. Iya Nama Lain : Endeh Api Nama Kawah : Kawah 1 dan Kawah 2 Tipe Gunungapi : Strato Lokasi Geografis : 8 03.5' LS dan 121 38'BT Lokasi : Kampung Rate, Kelurahan Paupanda, Kab. Ende, NTT Administratif Ketinggian : 637 meter di atas permukaan laut Kota Terdekat : Ende Pos Pengamatan : Jl. Ikan Paus/Jl. G. Iya Kel. Paupanda, Kec. Ende Selatan Kab. Ende (08 o 51 57,18 LS, 121 o 38 06,30 BT, 20 meter di atas permukaan laut) PENDAHULUAN Cara pencapaian Puncak G. Iya bisa dicapai dari Kampung Rate atau dari Endeh ke Mutmainah dilanjutkan ke G. Roja sampai ke puncak.

SEJARAH LETUSAN Tahun Kejadian 1671 Mei 1844 Januari 1867 Mei 1868 1 September 1871 1882 27 Januari 1969 Keterangan Diduga terjadi letusan normal pada Kawah Pusat Diduga terjadi letusan luar biasa pada kawah pusat Diduga terjadi letusan normal pada kawah pusat Letusan normal pada kawah pusat Letusan normal pada kawah pusat Letusan normal pada kawah pusat Pada pukul 04:00 terjadi letusan yang disertai awan panas dan suara gemuruh terus menerus, pada pukul 11:00 terlihat semburan api berwarna putih, kuning dan biru disertai lontaran bom, lapili, pasir dan abu, sedangkan asap yang berbentuk bunga kol mencapai ketinggian ± 400 m di atas puncak. Berdasarkan catatan sejarah letusan G. Iya, periode istirahat terpendek 1 tahun dan terpanjang 173 tahun, letusan terakhir terjadi pada 27 Januari 1969. GEOLOGI Produk letusan dari komplek gunungapi G. Iya membentuk suatu tanjung di P. Flores bagian selatan. Komplek G. Iya terdiri dari G. Pui (G. Meja) dengan ketinggian 371 mdpl, G. Roja dengan keringgian 425 mdpl dan G. Iya. Ketiga gunungapi tersebut terletak dalam satu garis lurus, G. Iya terletak di bagian baratdaya dan G. Pui di sebelah timur. Stratigrafi daerah G. Iya dari yang tertua hingga termuda sebagai berikut: - Batuan Pra Roja (Tersier) - Batuan hasil erupsi G. Roja - Batuan hasil erupsi G. Pui - Batuan hasil erupsi G. Iya - Endapan alluvial Morfologi daerah G. Iya dan sekitarnya dapat dikenali menjadi empat satuan, yakni Morfologi Perbukitan Vulkanik Tersier, Morfologi Komplek Roja, Morfologi Kerucut Vulkanik Iya dan Morfologi Dataran. Morfologi G. Iya dan G. Pui membentuk suatu morfologi kerucut vulkanik Iya yang pembentukannya didominasi oleh proses membangun, sedangkan G. Roja memperlihatkan morfologi vulkanik tertoreh. G. Pui merupakan benteng alam terhadap ancaman letusan G. Iya bagi kota Ende. Struktur komplek G. Iya adalah sesar normal yang terdapat diantara G. Roja dan G. Iya, berarah timurlaut-tenggara dengan blok bagian selatan relatif turun. Selain struktur sesar, juga terdapat kelurusan yang berarah baratdaya-timurlaut yang menghubungkan titik-titik letusan dari G. Iya, G. Roja dan G. Iya.

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI Pemantauan Visual dan Pengukuran Suhu Solfatara Titik pengukuran suhu di bagian puncak sebelah barat, terukur 79 o C - 80 o C pada suhu udara 25 o C. Hembusan asap putih tipis, dan tercium bau belerang lemah. Sedangkan pengukuran suhu pada bagian dasar kawah, tembusan-tembusan fumarola lebih banyak ke arah timur, suhu terukur maksimum 94 o C dan minimum 88 o C pada suhu udara 26 o C. Tampak asap fumarola putih tipis hingga agak tebal. Endapan-endapan yang terdapat di sekitar tembusan fumarola berwarna putih, dan asap mengandung uap air. Sebuah rekahan yang berkembang di sekeliling kawah aktif (K2) G. Iya. Hal ini mengingatkan bahwa rekahan tersebut menunjukkan suatu zona lemah di dalam gunung api, yang kemungkinan akan mengakibatkan longsoran besar ke arah laut pada saat letusan G. Iya yang akan datang. Antara Kawah I dan Kawah II terdapat satu pematang yang memisahkan keduanya. Pematang pemisah tersebut untuk ke Kawah II merupakan dinding yang sangat terjal dengan batuannya yang bersifat lepas dan mudah longsor, sehingga pengamatan kawah dan pengukuran suhu sukar untuk dilakukan. Di sekitar daerah Kawah II terdapat 4 (empat) lokasi tembusan solfatara yang semuanya tersebar di dinding bagian timur. Bau gas belerang tercium lemah di lokasi pengamatan. Asap solfatara putih tipis agak tebal yang umumnya langsung tertiup angin, sedangkan dasar kawah terlihat banyak longsoran berupa batuan lepas dari dinding kawah. Pemantauan Seismik Pemantauan kegiatan gunungapi dilakukan menggunakan seismograf Kinemetrics PS-2 dengan seismometer satu komponen vertikal di dua stasiun seismik yang terletak di lereng utara G. Iya, stasiun seismik I berada pada 08 o 53 00 LS dan 121 o 38 07 BT dengan ketinggian 184 mdpl, sementara stasiun seismik II berada pada 08 o 53 15 LS dan 121 o 38 34 BT dengan ketinggian 594 mdpl. Data dari stasiun seismik I dan II dikirimkan ke Pos PGA Iya dengan menggunakan radio, dan direkam dengan menggunakan seismograf analog. Kegempaan yang terekam di G. Iya adalah tipe vulkanik A, vulkanik B, Tektonik Jauh dan Tektonik lokal. Pemantauan Deformasi Pengukuran deformasi dilakukan dengan metoda EDM dan GPS dengan titik lokasi pengukuran sebagai berikut:

BENCHMARK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR TINGGI dml (m) Lokasi IYA1 08 o 51 57.2 121 o 38 06.7 25 Depan pos PGA IYA2 08 o 53 26.1 121 o 38 22.7 621 Puncak Timur G.Iya IYA3 08 o 53 30.1 121 o 38 11.2 598 Puncak Barat G.Iya Posisi benchmark yang baru (Mei 2008) di mana posisi berdiri alat (IYA1) di depan pos PGA, dan IYA1 ini digunakan untuk pengukuran EDM selanjutnya. BENCHMARK Lintang Selatan Bujur Timur Ketinggian Lokasi IYA01 08 o 51'57.3" 121 o 38'06.4" 23 m Depan Pos G. Iya IYA02 08 o 52'36.7" 121 o 37'46.8" 26 m Pantai baratlaut G.Iya IYA03 08 o 53'01.2" 121 o 38'08.2" 229 m Lereng utara G.Iya IYA04 08 o 49'41.9" 121 o 38'13.7" 141 m Ds.Koribhari IYA05 08 o 52'21.7" 121 o 31'33.2" 85 m P.Ende Posisi Koordinat Geodetik Titik Pengukuran Survei GPS di G.Iya. Sejak November 2008, Pos PGA Iya menjadi pusat pengamatan (regional center) untuk 3 gunungapi, yaitu G. Rokatenda, G. Kelimutu dan G. Iya sendiri. Data digital yang dikirimkan dari G. Rokatenda dan G. Kelimutu di terima oleh repeater yang terletak di stasiun seismik II, dan diteruskan ke Pos PGA Iya, dan selanjutnya data digital ketiga gunungapi tersebut dikirimkan ke Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung melalui internet. Peta Daerah Bahaya Waspada Peta Daerah Bahaya G. Iya dikelompokkan menjadi 2 yaitu Daerah Bahaya dan Daerah

Peta Daerah Bahaya dan Waspada G. Iya dengan lokasi Pos PGA dan Sta. Seismik

DAFTAR PUSTAKA Dahlan, S, 2006, Pengamatan Terpadu G. Iya Flores, Nusa Tenggara Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006. Kusumadinata, K. Data Dasar Gunungapi Indonesia, 1979, Direktorat Vulkanologi Kemmerling,G. L. L., Vulkan van Flores Newmann van Padang, M,,1951, Caralog of The Active Volcanoes of The World including Solfatara fields, v.ii. Indonesia p.179-198 Kasbani,et al, Laporan Pemetaan Geologi Gununapi Iya dan Sekitarnya, Kabupaten Ende, Flores Tengah Nusa Tenggara Timur, Februari 1993, Direktorat Vulkanologi, tidak diterbitkan Imam Santosa, Ir.,Priatana, Ir., Penyelidikan Kimia Gas G.Iya Flores, Direktorat Vulkanologi No. 231/DV/94, Februari 1994 Berita Direktorat Vulkanologi, Edisi Khusus No. 131, Direktorat Vulkanologi, Bandung 1990 Rohi, W. E., dkk,laporan Penyampaian Informasi Gunungapi Iya (P. Flores) Mei 1998, Direktorat Vulkanologi No. 45/DV/1998 Muchsin, M.C., 1979, Inventarisasi Penyelidikan terhadap gejala-gejala kenampakan Panasbumi daerah Flores Nusa Tenggara Timur, Dierktorat Vulkanologi Laporan-laporan bulanan kegiatan G. Iya oleh Seksi Bali Nusa Tenggara, Sub.Dit Pengamatan Gunungapi Wilayah Indonesia bagian Timur. Chaniago, R., Suhadi, D.,1992; Laporan Geologi Foto, dan Pemeriksaan Lapangan Daerah G. Iya, Dit Vulkanologi, Bandung Kasbani, Suhadi D. dan Agus Solihin, 1993, Laporan Pemetaan Geologi Gununapi Iya dan Sekitarnya Kabupaten Endeh, Flores Tengah, Nusa Tenggara Timur, Direktorat Vulkanologi, tidak dipublikasi. Solihin, A., 2007, Pemantauan dan Instalasi Peralatan Gunungapi G. Egon G. Lewotobi dan G. Iya, Nusa Tenggara Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2007