PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN TAHUN 2017

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

SINERGITAS KOORDINASI PEMBINANAAN DAN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN SIMDA TERINTEGRASI e-budgeting

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

INDONESIA Percentage below / above median

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

BAB 6 Kebijakan Fiskal

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMANFAATAN DATA DAPODIK UNTUK PEMBINAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

PROGRAM PENUNTASAN REHABILITASI SEKOLAH RUSAK

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

CEDERA. Website:

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar. iii

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI PROGRAM KEWASPADAAN NASIONAL PADA DITJEN KESBANGPOL KEMENDAGRI GRAND SAHID JAYA, 6 DESEMBER 2013 DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

POKOK-POKOK PERUBAHAN DAN KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA DESA TAHUN 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 1. Pemerintah Asing/Lembaga Asing adalah pemerintah/lembaga yang berasal dari luar negeri yang menerima hibah dari Pemerintah Republik Indonesia. 2.

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN No.60/Kpts/RC.110/4/08 TENTANG

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Mekanisme Pembahasan Multilateral Meeting II, Bilateral Meeting II dan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

NOTA DINAS Nomor : ND 6/D4/1/2017 Tanggal : 16 Januari 2017

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2017 DAN KNOWLEDGE SHARING KEBERHASILAN KEPALA DAERAH Yogyakarta, 20 Februari 2017 1

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DALAM RANGKA MENJAGA KREDIBILITAS FISKAL 2

Ruang lingkup Pengelolaan Perbendaharaan Pengelolaan perbendaharaan merupakan bagian dari siklus pengelolaan Keuangan Negara yang dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Bendahara Umum Negara Perumusan kebijakan fiskal dan penyusunan APBN Akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Penyusunan APBN Pelaporan dan Pertanggung- Jawaban APBN Pengelolaan Penerimaan Pengelolaan Perbendaharaan Pengumpulan penerimaan pajak, bea cukai, PNBP Pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas, pengelolaan utang, pengelolaan aset Pengelolaan perbendaharaan pada Ditjen Perbendaharaan Pelaksanaan Anggaran Penyusunan regulasi dan standarisasi pelaksanaan APBN Pengelolaan Kas Negara Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran dari Kas Negara dan pengaturan rekening pemerintah Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Perumusan standar akuntansi pemerintahan dan penyusunan LKPP Sistem Manajemen Investasi Perumusan dan standarisasi kebijakan investasi Pemerintah Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Perumusan dan standarisasi kebijakan pembinaan dan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Sistem Perbendaharaan Perumusan dan standarisasi kebijakan dan regulasi pengelolaan perbendaharaan Sistem dan TI Perbendaharaan Pengembangan system dan tekonologi informasi perbendaharaan 1 SETDITJEN 7 DIREKTORAT 33 KANWIL 181 3

Peran Pengelolaan Perbendaharaan dalam menjaga kredibilitas fiskal APBN (triliun Rupiah) Realisasi Sementara A. PENDAPATAN NEGARA 1.551,8 1.750,3 12,8 I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.546,0 1.748,9 13,1 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.283,6 1.498,9 16,8 a. PPh Migas 35,9 35,9 0,1 b. Pajak Non Migas 1.069,0 1.271,7 19,0 - PPh non migas 630,9 751,7 19,1 - PPN 410,5 493,9 20,3 - Lainnya 27,6 26,1 (5,5) c. Bea dan Cukai 178,7 191,2 7,0 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 262,4 250,0 (4,7) II. PENERIMAAN HIBAH 5,8 1,4 (76,5) B. BELANJA NEGARA 1.859,5 2.080,5 11,9 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.148,6 1.315,5 14,5 1. Belanja K/L 677,6 763,6 12,7 2. Belanja Non K/L 471,0 552,0 17,2 II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 710,9 764,9 7,6 1. Transfer ke Daerah 664,2 704,9 6,1 2. Dana Desa 46,7 60,0 28,5 C. KESEIMBANGAN PRIMER (124,9) (109,0) (12,8) D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (307,7) (330,2) 7,3 % Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (2,46) (2,41) E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV + V) 330,3 330,2 (0,0) I. PEMBIAYAAN UTANG 398,5 384,7 (3,5) II. PEMBIAYAAN INVESTASI (89,1) (47,5) (46,7) III. PEMBERIAN PINJAMAN 2,1 (6,4) (412,3) IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,7) (0,9) 41,8 V. PEMBIAYAAN LAINNYA 19,6 0,3 (98,5) KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 22,7 0,0 2016 2017 APBN terdiri dari penerimaan negara yang masih bersifat Pertumbuhan APBN terhadap proyeksi karena masih harus dihimpun, dan belanja negara realisasi (%) yang bersifat pasti karena telah menjadi komitmen pada DIPA. Dalam rangka menjaga APBN dapat dilaksanakan (kredibel), maka peran pengelolaan perbendaharaan adalah: Menjaga kecukupan Kas Negara untuk menjamin Belanja Negara disalurkan tepat waktu Menjamin kelancaran pencairan dana APBN untuk mendukung program kegiatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat Melakukan monitoring dan evaluasi penerimaan negara, belanja negara dan pembiayaan negara Menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan pertanggungjawaban anggaran negara 4

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI 5

Tujuan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui SUMUT 11 ACEH 7 BABEL 2 RIAU 3 SUMBAR 6 SUMSEL 5 BENGKULU LAMPUNG BANTEN 3 JAMBI 5 DKI JKT 10 JABAR 12 DIY 3 KALTENG KALBAR 6 KEPRI 2 JATENG 15 KALTIM KALSEL 5 5 JATIM 15 BALI 3 NTB SULBAR 2 SULSEL 9 NTT 6 SULTENG SULTRA GORONTALO 2 SULUT MALUKU UTARA 2 MALUKU Tujuan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui diseluruh Indonesia PAPUA BARAT 3 PAPUA 7 Pemerintah telah berkomitmen secara bertahap meningkatkan alokasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Saat ini alokasi anggaran TKDD di APBN 2017 telah melampaui alokasi anggaran Kementerian/Lembaga. Sebagai konsekuensinya diperlukan pelayanan, koordinasi dan monitoring evaluasi yang lebih efektif terhadap kinerja pelaksanaan anggaran Pusat dan Daerah. Mendekatkan pelayanan Kementerian Keuangan terhadap Pemerintah Daerah melalui 171 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara () yang tersebar di seluruh Indonesia Meningkatkan efisiensi koordinasi dan konsultasi antara Pemerintah Daerah dengan Kementerian Keuangan Meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi serta analisis kinerja pelaksanaan anggaran pusat dan daerah 6

Mekanisme penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui DJPB SELAKU BUN DJPK SELAKU PPA DIPA INDUK Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui dilakukan dengan penerbitan DIPA yang memuat alokasi tiap kabupaten/kota pada setiap, dan pencairan dana dari langsung ke Kas Daerah. Pencairan dana tetap bersifat transfer (bukan belanja), dan dalam pencairan dana, tugas adalah verifikasi laporan dan dokumen yang dipersyaratkan (tidak melakukan pengujian material). SELAKU K-BUN SELAKU KPA DIPA PETIKAN 1 DJPK selaku Pembantu Pengguna Anggaran (PPA) BA-BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa, menerbitkan DIPA Induk alokasi DAK Fisik dan Dana Desa SP2D SPM SPP PMK TRANSFER 2 3 DIPA Induk selanjutnya dirinci ke dalam DIPA Petikan DAK Fisik dan Dana Desa per, yang memuat alokasi per Kabupaten/Kota DJPK selaku PPA menunjuk selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BA-BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada setiap DIPA Petikan KAS DAERAH 4 Berdasarkan PMK Penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa, selaku KPA menerbitkan SPP dan SPM penyaluran dana DAK Fisik dan Dana Desa Tahap I DESA SKPD LAPORAN REALISASI Rencana Pelaksanaan April 2017 5 6 selaku Kuasa BUN menerbitkan SP2D penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa ke Rekening Kas Daerah Kab/Kota Pemerintah Daerah Kab/Kota melaksanakan anggaran DAK Fisik dan penyaluran Dana Desa sesuai ketentuan dan menyampaikan laporan realisasi ke untuk persyaratan penyaluran tahap berikutnya 7

Mekanisme pelaporan DAK Fisik dan Dana Desa melalui DJPB SELAKU BUN DJPK SELAKU PPA LK-BUN TKDD Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui diharapkan laporan dari Pemerintah Daerah lebih tepat waktu dan tetap menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Selain laporan keuangan, akan dihasilkan laporan manajerial yang memuat pencapaian kinerja out put per bidang DAK Fisik. KANWIL DJPB PEMBINAAN DAN SUPERVISI SELAKU K-BUN Sistem Akuntansi K-BUN e-rekon LK DIT. PA DJPB SELAKU KOORDINATOR SELAKU KPA Sistem Akuntansi K-PA LK-BUN DAK Fisik dan Dana Desa Konsolidasian LK-BUN DAK Fisik dan Dana Desa 1 2 3 4 Berdasarkan dokumen sumber (laporan realisasi, SPM dan SP2D), selaku Unit Akuntansi Tingkat KPA menyusun Laporan Keuangan Tingkat KPA selaku Unit Akuntansi Tingkat KPA melakukan rekonsiliasi dengan selaku Unit Akuntansi Tingkat Kuasa BUN melalui e- rekon Kanwil Ditjen Perbendaharaan melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap pelaksanaan penyaluran dan pelaporan keuangan oleh Laporan Keuangan DAK Fisik dan Dana Desa dikonsolidasikan oleh Direktorat PA-DJPB untuk selanjutnya disampaikan kepada DJPK selaku Unit Akuntansi Tk PPA PEMDA KAB/KOTA 5 DJPK selaku Unit Akuntansi Tk PPA mengkonsolidasikan LK DAK Fisik dan Dana Desa ke dalam LK BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) DESA SKPD LAPORAN REALISASI 6 LK BUN TKDD selanjutnya dikonsolidasikan oleh Dit. APK DJPB sebagai bagian dari LK BA-BUN Pusat 8

Kesiapan dalam penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa di seluruh Indonesia siap melaksanakan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan mengutamakan integritas, pelayanan prima, professional, akuntabel dan berbasiskan teknologi informasi yang modern. Kanwil Ditjen Perbendaharaan pada setiap Provinsi akan melakukan koordinasi, pembinaan dan supervisi. Pelayanan Prima Pernah meraih Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Standar Kantor Percontohan Seluruh telah menerapkan standar Kantor Pecontohan dari Kemenkeu Bersih dan Anti Korupsi Seluruh telah mencanangkan Zona Integritas, Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Sertifikasi ISO 2001:1998 telah menerapkan standar Quality Management berdasarkan ISO 9001:2008 Penerapan SPAN Proses bisnis di telah melakukan modernisasi dengan sistem yang terintegrasi Penerapan SAKTI Proses bisnis penyaluran dan pencairan DAK Fisik dan Dana Desa dilakukan berbasiskan aplikasi SAKTI yang terintegrasi dengan SPAN 9

TERIMA KASIH Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10