KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

dokumen-dokumen yang mirip
KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Pengairan. Kode Pelatihan :

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Konstruksi Khusus. Kode Jabatan Kerja : F Kode Pelatihan :

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

M E N T E R I P E K E R J A A N U M U M R E P U B L I K I N D O N E S I A PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO : 14/PRT/M/2009 T E N T A N G

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) PENGAWAS PEKERJAAN INTERIOR

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA BETON PRACETAK UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

STANDAR LATIHAN KERJA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 380 TAHUN 2013 TENTANG

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/IX/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAGANGAN DI DALAM NEGERI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC)

STANDAR LATIHAN KERJA

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : PELAKSANA PEMASANGAN PINTU AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA IRIGASI

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS

KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA

PERATURAN MENTERI NO. 21 TH 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN LEVEL I berbasis

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman.

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI (ZONING REGULATOR)

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU KERJA

PEDOMAN AKREDITASI INSTITUSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA JASA KONSTRUKSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan Implementasi Sertifikasi Keahlian dalam Bidang Industri Jasa

BAB I STANDAR KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h

No.1415, 2014 BNPB. Penanggulangan Bencana. Pelatihan. Penyelenggaraan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN

: Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : Kep. 24 /DJPPK/V/2006 Tanggal : 17 Mei 2006

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI (ZONING REGULATOR) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Penataan Ruang Sub Bidang Pekerjaan : Pengendalian Pemanfaatan Ruang Klasifikasi Pekerjaan : Kualifikasi : Ahli Kode Jabatan Kerja : F45PZ Kode Pelatihan : D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2011

1 A. PENDAHULUAN Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) disusun mengacu pada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang disahkan oleh Menteri berdasarkan hasil Konvensi Nasional. Sedangkan konsep SKKNI disusun berdasarkan hasil analisis kompetensi jabatan kerja yang melibatkan para ahli yang mempunyai pengalaman kerja (pelaku langsung) di bidang pekerjaan yang dianalisis. Karena unit-unit kompetensi setiap bidang tugas sektor konstruksi sangat banyak, maka proses analisis kompetensi jabatan kerja difokuskan pada jabatan kerja yang diprioritaskan. Dalam penyusunan SKKNI telah dirumuskan : unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja yang merupakan transformasi dari hasil analisis kompetensi. Berdasarkan rumusan kriteria unjuk kerja, setiap elemen kompetensi dianalisis kompetensinya yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dipersyaratkan untuk dipergunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum pelatihan berbasis kompetensi (KPBK) seperti tertuang dalam lampiran tentang Kerangka Acuan Penyusunan Kurikulum Pelatihan. B. TUJUAN PELATIHAN Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal kompetensi yang ditentukan, dan indikator kompetensi yaitu : Dalam kondisi (K), mampu dan mau melakukan (X), sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T). Tentang kondisi (K) yang diwarnai oleh variabelvariabel tingkat produktivitas tenaga kerja dan latar belakang/tingkat/mutu pendidikan formal serta pengalaman kerja, maka penetapan waktu / lama dan metodologi pelatihan dapat disesuaikan dengan kondisi peserta pelatihan dan tersedianya sarana pada pelaksanaan pelatihan. Namun yang paling penting hendaknya tetap berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan. 1. Tujuan Umum Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu : mengaplikasikan pekerjaan penyusunan peraturan zonasi berdasarkan ketentuan, prosedur serta SOP pekerjaan penyusunan peraturan zonasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan baik, benar, aman dan efisien. 2. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu memiliki:

2 KOMPETENSI UMUM 1 F45.PZ01.001.01 Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) KOMPETENSI INTI 1. F45.PZ02.001.01 Mempersiapkan Referensi yang Relevan dengan Kegiatan 2. F45.PZ02.002.01 Menganalisis Informasi yang Relevan dengan Kegiatan 3. F45.PZ02.003.01 Merumuskan Dokumen Teknis 4. F45.PZ02.004.01 Merumuskan Ketentuan Pelaksanaan 5. F45.PZ02.005.01 Melakukan Pendampingan Penyusunan Naskah Akademis dan Naskah Raperda 6. F45.PZ02.006.01 Membuat Laporan C. PERSYARATAN PELATIHAN 1 Sektor : JASA KONSTRUKSI 2 Sub Sektor/Bidang Pekerjaan : PENATAAN RUANG 3 Sub Bidang Pekerjaan : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 4 Klasifikasi Pekerjaan : 5 Nama Jabatan Kerja : AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI 6 Persyaratan Jabatan : Lulusan S1/S2/S3 pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang terakreditasi a. Pendidikan dan Pengalaman Kerja minimal : Berpengalaman sebagai praktisi minimal 6 (enam) tahun di dalam bidang perencanaan tata ruang wilayah dan kota serta pengendalian pemanfaatan ruang pada level kota dan zona non perkotaan b. Persyaratan lain Sehat fisik dan mental, yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter : Mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar d. Sertifikat Telah memiliki sertifikat Ahli Madya Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

3 7 Jenjang KKNI/KKJK : Level VI VII - VIII 8 Deskripsi Jabatan Kerja/Profesi : Ahli bertugas merumuskan dokumen, sebuah perangkat aturan pada skala blok untuk melengkapi aturan dalam pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang Kota agar lebih operasional dengan tujuan utama pengendalian pemanfaatan ruang. 10 Kode Jabatan : F45.PZ D. LAMA PELATIHAN Selama = 153 jam pelajaran @ 30 menit, terdiri dari materi pelatihan : 1. Mata Pelatihan umum = 6 jam pelajaran teori dan 3 jam pelajaran praktek 2. Mata Pelatihan Inti = 77 jam pelajaran teori dan 53 jam pelajaran praktek 3. Mata Pelatihan Pilihan / Khusus = 0 jam pelajaran 4. Praktek / Studi Kasus / Peninjauan Lapangan = 0 jam pelajaran 5. Evaluasi / Ujian = 14 jam pelajaran Catatan : 1 Jam Pelajaran (JP) = 30 menit bagi Unit Kompetensi Umum

E. KURIKULUM PELATIHAN: AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI WAKTU No UNIT /ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM /SILABUS E. I UNIT KOMPETENSI UMUM 1 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) Teori Praktek Jumlah 180 90 270 1.1 Mengidentifikasi ketentuan SMK3L Ketentuan SMK3L 60 30 90 1.2 Melakukan antisipasi terhadap potensi kecelakaan kerja Potensi kecelakaan kerja 60 30 90 1.3 Melaksanakan SMK3L Pelaksanaan SMK3L 60 30 90 Jumlah Waktu Pelajaran PELATIHAN UMUM (Menit) 180 90 270 Jumlah Jam Pelajaran (JPL) 6 3 9 E. II UNIT KOMPETENSI INTI 1 Mempersiapkan Referensi yang Relevan dengan Kegiatan 1.1 Mempersiapkan dokumen rujukan pada tingkat kabupaten/kota 1.2 Mempersiapkan peta kerja untuk kabupaten/kota 1.3 Menyusun zona-zona dasar berdasarkan rujukan yang berlaku 1.4 Mempersiapkan daftar kegiatan pada zona yang akan diatur 2 Menganalisis Informasi yang Relevan dengan Kegiatan Penyusunan 2.1 Menganalisis jenis, tingkat, dan konsekuensi dampak kegiatan 2.2 Mengkaji kesesuaian daya dukung lahan dengan pengembangan kegiatan Persiapan Referensi dalam 330 270 600 Dokumen rujukan peraturan zonasi 120 30 150 Peta kerja peraturan zonasi 60 90 150 Penyusunan zona-zona dasar 90 60 150 Persiapan daftar kegiatan 60 90 150 Judul modul : Analisis Informasi Dasar dalam 540 360 900 Pembahasan hasil studi lapangan 180 120 300 Kesesuaian daya dukung lahan dan kegiatan 180 120 300 2.3 Mengkaji kegiatan dalam zona Kegiatan dalam zona 90 60 150 2.4 Merumuskan penanganan kegiatankegiatan yang tidak sesuai (incompatible atau noncorformity) dengan karakteristik zona Penangangan kegiatan tak sesuai 90 60 150

7 3 Merumuskan Dokumen Teknis Perumusan Dokumen Teknis 540 330 870 3.1 Merumuskan klasifikasi zona sesuai fungsi kabupaten/kota Klasifikasi zona 90 60 150 3.2 Membuat delineasi zona Delineasi zona 120 60 180 3.3 Merumuskan aturan teknis zonasi Aturan teknis zonasi 120 60 180 3.4 Merumuskan standar teknis Standar teknis peraturan zonasi 120 90 210 3.5 Menentukan teknik peraturan zonasi berdasarkan tujuan pengaturan Teknik peraturan zonasi 90 60 150 4 Merumuskan Ketentuan Pelaksanaan Perumusan Ketentuan Pelaksanaan 300 210 510 4.1 Membuat peta zonasi dan blok Peta zonasi dan blok 120 90 210 4.2 Merumuskan aturan pelaksanaan Aturan pelaksanaan peraturan zonasi 90 60 150 4.3 Merumuskan aturan perubahan Aturan perubahan peraturan zonasi 90 60 150 5 Melakukan Pendampingan Penyusunan Naskah Akademis dan Naskah Raperda Peyusunan Naskah Akademis dan Naskah Raperda 360 240 600 5.1 Melakukan persiapan pendampingan penyusunan naskah akademis Penyusunan naskah akademis 90 60 150 5.2 Merumuskan rancangan Perda Rancangan Peraturan Daerah 180 120 300 5.3 Membuat usulan penyempurnaan Raperda Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah 90 60 150 6 Membuat Laporan Membuat Laporan Penyusunan 240 180 420 6.1 Melaporkan kegiatan persiapan referensi yang relevan 6.2 Melaporkan kegiatan analisis informasi yang relevan Laporan kegiatan persiapan 60 45 105 Laporan kegiatan analisis informasi 60 45 105 6.3 Melaporkan kegiatan perumusan dokumen teknis peraturan zonasi Laporan kegiatan perumusan dokumen teknis 60 45 105 6.4 Melaporkan kegiatan pendampingan penyusunan naskah raperda Laporan kegiatan pendampingan penyusunan naskah raperda 60 45 105 Jumlah Waktu Pelajaran PELATIHAN INTI (Menit) 2310 1590 3900 Jumlah Jam Pelajaran (JPL) 77 53 130

8 V Studi Kasus/ Praktek Praktek/studi kasus -- -- -- V Magang Praktek Kerja -- -- -- VI Evaluasi/ Ujian Evaluasi/ ujian 7 7 14 Total Jam Pelajaran 90 63 153 F. HASIL BELAJAR 1. MATA PELATIHAN UMUM (KOMPETENSI UMUM) 1.1 Judul Materi / Modul: Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) : Peserta mampu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) : Kemampuan untuk menguasai kaidah dasar SMK3L Kemampuan untuk menyusun manajemen resiko Kemampuan dalam melaksanakan SMK3L 2. MATA PELATIHAN INTI (KOMPETENSI INTI) 2.1. Judul Materi / Modul: Persiapan Referensi Peserta mampu mempersiapkan referensi yang relevan dengan kegiatan penyusunan peraturan zonasi Kemampuan mempersiapkan dokumen rujukan pada tingkat kabupaten/kota Kemampuan mempersiapkan peta kerja untuk kabupaten/kota Kemampuan menyusun zona-zona dasar berdasarkan rujukan yang berlaku Kemampuan mempersiapkan daftar kegiatna pada zona yang akan diatur 2.2. Judul Materi / Modul: Analisis Informasi Dasar Peserta mampu menganalisis informasi yang relevan dengan kegiatan penyusunan peraturan zonasi Kemampuan untuk menganalisis jenis, tingkat, dan konsekuensi dampak kegiatan Kemampuan untuk mengkaji kesesuaian daya dukung lahan dengan pengembangan kegiatan Kemampuan untuk mengkaji kecocokan antar-zona Kemampuan untuk merumuskan penanganan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai (incompatible atau noncorformity) dengan karakteristik zona

9 2.3. Judul Materi / Modul: Dokumen Teknis Peserta mampu untuk merumuskan dokumen teknis peraturan zonasi Kemampuan untuk merumuskan klasifikasi zona sesuai fungsi kabupaten/kota Kemampuan untuk membuat delineasi zona Kemampuan untuk merumuskan aturan teknis zonasi Kemampuan untuk merumuskan standar teknis Kemampuan untuk menentukan teknik peraturan zonasi berdasarkan tujuan pengaturan 2.4. Judul Materi / Modul: Ketentuan Pelaksanaan Peserta mampu untuk merumuskan ketentuan pelaksanaan peraturan zonasi Kemampuan untuk membuat peta zonasi dan blok Kemampuan untuk merumuskan aturan pelaksanaan Kemampuan untuk merumuskan aturan perubahan 2.5. Judul Materi / Modul: Penyusunan Naskah Akademis dan Naskah Raperda Peserta mampu melakukan pendampingan penyusunan naskah akademis dan naskah Raperda Kemampuan untuk melakukan persiapan pendampingan penyusunan naskah akademis Kemampuan untuk merumuskan rancangan Perda Kemampuan untuk membuat usulan penyempurnaan Raperda 2.7. Judul Materi / Modul: Membuat Laporan Peserta mampu melakukan membuat laporan penyusunan peraturan zonasi Kemampuan untuk membuat garis besar laporan penyusunan peraturan zonasi Kemampuan untuk membuat laporan eksekutif (executive summary) G. STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Strategi Pembelajaran (teori) : Strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan harus sesuai, baik menurut Teori maupun praktek. Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi pelatihan dengan :

10 a. Metodologi : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek/Peragaan / Demonstrasi / Simulasi b. Media/ Bahan : 1. OHT + OHP atau LCD + Laptop 2. Papan tulis lengkap dengan flipchart dan alat tulis 3. Bahan ajaran / materi serahan : Modul, Powerpoint, VCD 4. Ruang kelas (teori) 2. Instruktur/Fasilitator : Konsisten mengacu SKKNI, KPBK dan MUK Pemanfaatan modul-modul hendaknya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan, dengan metodologi yang tepat. Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan misalnya dengan sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya (surat keterangan mengajar dalam berbagai pelatihan). 3. Penyelenggara Konsisten dan disiplin dalam pencapaian tujuan pelatihan yang ditentukan (minimal kompetensi yang harus dicapai). 4. Referensi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Register. Kode / Nama Jabatan Kerja : Ahli penyusunan peraturan zonasi Modul-modul pelatihan H. PENILAIAN HASIL PELATIHAN 1. Peserta latih mendapatkan sertifikat kompetensi bila hasil penilaian tingkat kompetensi telah mencapai minimal kompetensi yang ditentukan. 2. Evaluasi dilakukan setelah peserta sertifikasi mengikuti uji kompetensi dengan menggunakan MUK (Materi Uji Kompetensi) selama 14 jam pelajaran untuk 7 (tujuh) modul, masing-masing modul diujikan dengan alokasi waktu 2 (dua) jam pelajaran. I. LEMBAGA PELAKSANA PELATIHAN 1. Asosiasi profesi terakreditasi. 2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan terakreditasi.