BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Laporan Praktek Kerja Lapangan. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan penerimaan dalam negeri sangatlah penting dalam mensukseskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Peranan pajak sebagai penerimaan dalam negeri semakin besar, hal ini di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling potensial di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) salah satu kota terbesar di Indonesia, tidak luput dari keikutsertaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik material

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan Nasional

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. belum satu satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) yang mampu berperan sebagai tenaga yang terampil, kritis dan siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapinya pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. melaksanakan kewajiban perpjakannya.setelah adanya tax reform,

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Sebagai mahluk hidup dan juga sosial manusia memerlukan fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kehidupan masyarakat khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi negara maju. Memiliki penduduk yang termasuk padat tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dimiliki Indonesia. Hasil dari kekayaan alam dan potensi lainnya itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tujuan pembangunan tersebut. Untuk mencapai pembangunan itu maka pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

PENDAHULUAN. yang cukup besar. Salah satu cara memenuhi pembiayaan tersebut berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A.

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pemerintahan karena jumlahnya relatif stabil. Dari sektor pajak diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah suatu cara kerja yang langsung dapat membimbing kita ke dalam dunia kerja yang nyata guna memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan. PKLM adalah kegiatan instrakurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri yang langsung ditujukan untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari dosen jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian secara praktis, maka bantuan yang diberikan cenderung terbatas, untuk mengetahui Klasifikasi dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Berdasarkan sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu Self Assesment System, wajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan (tax planning), memotong, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar dan dilaporkan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Pengenaan Pajak Penghasilan atas wajib pajak berdasarkan penghasilan yang diperoleh baik di Indonesia maupun dari luar negeri dalam satu tahun pajak, bagian tahun pajak atau tahun buku. Biasanya pajak penghasilan disebut juga pajak langsung karena dikenakan atas penghasilan sesuai dengan daya pikulnya.

Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang penghasilan netonya tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Pada prinsipnya orang pribadi yang menjadi subjek pajak dalam negeri adalah mereka yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan orang pribadi di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut-turut, tetapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak keddatangannya di Indonesia. Subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar negeri. Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak. Undang-undang ini menganut prinsip perpajakan atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajb pajak tersebut. Berdasarkan self assessment system yang diterapkan oleh pihak-pihak fiskus kepada wajib pajak yaitu menghitung, memperhitungkan, membayar serta melaporkan jumlah pajaknya yang terutang. Dalam hal ini dibuktikan dengan pengisian SPT yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. Setiap wajib pajak mengisi SPT dengan jelas, benar, lengkap, menandatangani dan meyampaikan SPT-nya ke KPP Pratama dimana dia bertempat tinggal atau tempat lain yang telah ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. SPT wajib disertai lampiran yang ditentukan

menurut perundang-undangan perpajakan yang berlaku. SPT tersebut harus disampaikan ke KPP Pratama, paling lama tiga bulan setelah akhir tahun pajak. Meskipun demikian, masih banyak wajib pajak orang pribadi yang belum patuh dan belum melaporkan pajaknya dengan benar. Masih terdapat pula wajib pajak yang melaporkan pajaknya tidak sesuai waktu serta tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya. Dengan memperhatikan hal diatas, penulis tertarik untuk mempelajari, memahami, mendalami proses pengklasifikasian dan penetapan pajak penghasilan orang pribadi. Maka penulis mengangkat judul tentang Klasifikasi Dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. B. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Kegiatan PKLM oleh mahasiswa dari Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fisip USU diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan PKLM yaitu : 1.1 Untuk mengetahui secara lebih mendalam prosedur dan tatacara Pengkasifikasian dan Penetapan Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. 1.2 Untuk mengetahui perkembangan jumlah Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. 1.3 Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam Pengklasifikasian dan Penetapan Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) PKLM ini tentunya sangat bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah : 2.1 Bagi Mahasiswa a. Dapat mempraktikkan yang diperoleh dari bangku kuliah kedalam permasalahan kehidupan yang nyata. b. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengklasifikasian dan penetapan wajib pajak penghasilan orang pribadi. c. Memahami tata cara dan pengklasifikasian dan penetapan wajib pajak penghasilan orang pribadi. 2.2 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fisip USU. a. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi mahasiswa dituntut sumbangsihnya terhadap instansi, baik berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan instansi tersebut. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. b. Agar program studi dapat lebih berperan dalam menyelesaikan kegiatan pendidikan sesuai dengan peraturan-peraturan yang sekarang ditetapkan. c. Sebagai sarana mempromosikan potensi-potensi dari Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fisip USU.

2.3 Bagi instansi pemerintah khususnya KPP Pratama Binjai a. Membina kerjasama antar lembaga pendidikan dengan instansi pemerintah. b. Dapat menambah masukan dan saran dan sumber-sumber ide baru c. Dapat melihat sampai dimana perkembangan ilmu pengetahuan yang sekarang diterapkan. C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2.Pengertian Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan (PPh) sebelum perubahan perundang-undangan perpajakan tahun 1983 diatur dalam beberapa ketentuan perundang-undangan/ordonansi seperti yang dikenal dengan Pajak pendapatan orang pribadi yang dipungut berdasarkan Ordonansi Pajak Perseroan yang diatur dalam Ordonansi Pajak Perseroan Tahun 1925 serta pajak atas bunga, dividen, dan royalti tahun 1970. Selanjutnya sejak tahun 1984 Pajak Penghasilan dipungut berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Dalam sejarah perkembangannya,

undang-undang PPh ini dilakukan perubahan pada tahun 1990, tahun 19994, tahun 2000 dan yang terakhir dilakukan perubahan tahun 2008. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 dengan beberapa kali dilakukan perubahan terakhir pada tahun 2008 digunakan sebagai Dasar Hukum Pemungutan Pajak Penghasilan merupakan perpaduan dari beberapa ketentuan yang sebelumnya diatur secara terpisah sebagaimana telah diuraikan di atas. Ditinjau dari pengelompokannya, Pajak Penghasilan dikategorikan sebagai Pajak Pusat, tetapi ditinjau dari sifatnya dikategorikan sebagai Pajak Subjektif. Dengan pengertian bahwa pemungutan Pajak Penghasilan ini berpangkal atau berdasarkan pada subjek pajaknya. 3. Manfaat Pajak Adapun beberapa manfaat pajak bagi negara adalah : a.sumber Penerimaan Negara Penerimaan pajak dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam sisi penerimaan dan di pakai untuk membiayai pengeluaran pemerintah. b. Sebagai Alat Pemerataan Pendapatan Pajak sebagai alat pemerataan pendapatan dilakukan dengan menerapkan tarif pajak lebih tinggi untuk golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi. Akan tetapi dengan tarif pajak ini bisa efektif sebagai pemerataan apabila dana yang dikumpulkan dialokasikan betul-betul untuk kepentingan golongan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yaitu untuk memperbaiki fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam laporan praktek kerja lapangan mandiri ini, maka yang menjadi ruang lingkup penulisan adalah : 1. Prosedur dan tata cara Pengklasifikasian dan Penetapan Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada KPP Pratama Binjai. 2. Perkembangan jumlah Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada KPP Pratama Binjai. 3. Kendala-kendala yang terjadi dalam Pengklasifikasian dan Penetapan Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada KPP Pratama Binjai. E.Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mandiri maka penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1.Tahap Persiapan Mengajukan judul, penentuan judul, pengesahan judul oleh Kajur Program Diploma III Administrasi Perpajakan, pembuatan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, perbaikan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, persetujuan penentuan Dosen Pembimbing, bimbingan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing, pembuatan surat izin untuk Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

2. Studi Literatur (Kepustakaan) Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah yang akan di bahas melalui buku-buku, majalah, Undang-Undang, keputusan Menteri Keuangan, keputusan Menteri Keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan. 3. Observasi Lapangan Penulis melaksanakan pengamatan dan kegiatan studi secara langsung guna mencari data dan informasi dengan mengikuti PKLM di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, serta mempelajari laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.. 4. Pengumpulan Data Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri nantinya yang diperlukan dalam penyusunan laporan akhir dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam pengumpulan data sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari pihak-pihak yang mengetahui dan memahami tentang Pengklasifikasian dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Binjai. Contoh data primer adalah yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.

b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari referensi ilmiah yang mendukung laporan PKLM. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya. 5. Analisis Data dan Evaluasi Kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan dan kendala yang dihadapi dan mencari tahu atau menanyakan solusi atau jalan keluar terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. F. Metode Pengumpulan Data Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Adapun metode yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Wawancara (Interview) Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkompeten agar menambah objektifitas tugas akhir berkaitan dengan kebutuhan untuk melengkapi laporan PKLM. 2.Observasi (Pengamatan) Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar dan

bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak instansi dengan mematuhi petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko yang tinggi. 3. Dokumentasi Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi. G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM Adapun yang menjadi maksud yang membuat sistematika penulisan laporan PKLM adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan PKLM. Sistematika penulisan PKLM dibuat dalam 5 (lima) bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini. Bab ini terdiri dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, Uraian Teoritis, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan PKLM. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana Praktik Kerja Lapangan Mandiri dilakukan. Dalam hal ini sejarah singkat lokasi yang akan diuraikan penulis adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, Struktur Organisasi, tugas dan fungsi pegawai di instansi tersebut serta gambaran lain jika dibutuhkan.

BAB III : KLASIFIKASI DAN PENETAPAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BINJAI Pada bab ini penulis akan membahas tentang bagaimana gambaran mengenai pengklasifikasian dan penetapan pajak penghasilan orang pribadi di KPP Pratama Binjai. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Dalam bab ini diuraikan mengenai penganalisisan masalah yang timbul dan alternatif pemecahan masalah juga evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dari uraian-uraian dalam bab-bab sebelumnya serta saran-saran dari penulis yang merupakan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak yang memerlukan agar lebih baik di masa mendatang. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN