PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BUANA SELULAR INDONESIA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENOLAKAN BARANG KIRIM DENGAN METODE WATERFALL PADA JASA PENGIRIMAN

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI STOK BARANG DIVISI PENJUALAN MORNING COFFE YOGYAKARTA. Skripsi

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DI BENGKEL LANCAR MOTOR PADA BAGIAN BENGKEL MESIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK RS. JA FAR MEDIKA KARANGANYAR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. MOKO KONVEKSI SEMARANG

PERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LABORATORIUM. Oleh : Budi Prasojo, Indah Nofikasari STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KOPERASI RODA SEJAHTERA SEMARANG

ARTIKEL SISTEM INFORMASIAKADEMIK PADA SD AL-AZHAR 29 SEMARANG. Disusun Oleh : : Rihza Zulkarnain : A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi tiap-tiap perusahaan agar mereka dapat bersaing dalam era globalisasi

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B )

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dorothea Wahyu Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit Andi, 2004, Hlm 4

BAB 1 PENDAHULUAN. data yang dibutuhkan, termasuk dalam bidang perhotelan. dimana orang tersebut berasal dari daerah lain.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN

PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA PT. SILINDER MEGAH PERKASA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai fasilitas yang ada dalam komputer tidaklah heran jika sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

STMIK GI MDP. Studies Program Information System THESIS Semester Odd Year 2011/2012

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang semakin tinggi memungkinkan berbagai pembuatan aplikasi yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI PROSES TRANSAKSI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN SUN ABSTRAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Aplikasi Administrasi Penjualan pada Rumah Makan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP PADA SMK PELITA NUSANTARA 1 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakai. Informasi yang dimaksud disini

BAB III LANDASAN TEORI

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

MENGOPTIMALKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UTAMA BEGACRON BLACK GI 200%: STUDI KASUS PT COLORINDO ANEKA CHEMICALS

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

SISTEM INFORMASI PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL BERBASIS MULTI USER PADA PT. SAI GARMENT INDUSTRIES SEMARANG.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pompa hydrolik, pompa lumpur, top drive, crane, dan lainnya. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. proposal, brosur,leiflet, pamflet, formulir-formulir kantor, kartu undangan, poster dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sangatlah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pembuatan Sistem Informasi Produksi Pada Perusahaan label X. Melvina Setiadi Jurusan Teknik Informatika

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak perusahaan yang ingin atau telah mengubah seluruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

APLIKASI PENGELOLAAN BARANG DAN HUTANG PIUTANG PADA PT. MAJU ANUGERAH JAYA UTAMA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Ruang Lingkup Penelitian

APLIKASI RENTAL MOBIL PADA CERIA RENT CAR SEMARANG. Edo Wahyu Kusprobo Jurusan Teknik Informatika UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAK

enterprise resource planning, penjualan, produksi, work order, otomatisasi

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATERIAL PRODUK KEMASAN MENGGUNAKAN METODE FIFO PADA PT. CRS

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA BIMBINGAN BELAJAR SUPER STUDENT CLUB ( SSC ) NGALIYAN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. PUTRA MAS PRATAMA. Oleh. Jati Putra, S.Kom, S.E., MM Dosen Tetap STMIK IBBI Medan ABSTRAK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Mada Jimmy Fonda Arifianto 1 ; Edi Santoso 2 ABSTRACT Article presents manufacture information system design in Astra manufacture institute injection plastic laboratory. In manufacture process, the working productivity is increase to lowered the costs. Information system on manufacture process needs to defined more detail and specific so the information can be access transparantly and the miss use of information did not happen. Manufacture information system can support the whole production process to produce high quality product, precise, and with low costs. Keywords: information system, manufacture ABSTRAK Artikel membahas perancangan sistem informasi manufaktur di laboratorium plastik injeksi politeknik manufaktur Astra. Dalam proses manufaktur, produktivitas kerja ditingkatkan untuk menurunkan biaya. Sistem informasi pada kegiatan manufaktur perlu didefinisikan secara lebih detail dan spesifik supaya informasi dapat diakses secara transparan dan tidak terjadi pemakaian informasi yang tidak tepat. Sistem informasi manufaktur dapat mendukung keseluruhan proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, tepat waktu, dan biaya yang serendah mungkin. Kata kunci: sistem informasi, manufaktur 1 Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta 84

PENDAHULUAN Untuk dapat bertahan dan berkembang di era globalisasi yang semakin kompetitif, dunia industri dituntut untuk mempunyai daya saing tinggi. Pendirian Politeknik Manufaktur Astra merupakan salah satu usaha untuk menjawab tantangan dunia industri dengan berusaha menciptakan sumber daya manusia yang siap kerja. Salah satu strategi untuk menerapkan pola link and match, Politeknik Manufaktur Astra memiliki suatu departemen produksi yang berfungsi untuk menciptakan suasana industri di kampus, sekaligus sebagai sumber masukan dana untuk menyumbang biaya pendidikan yang relatif mahal. Departemen produksi pada masing-masing Program Studi dikelola oleh Institusi di bawah Departemen Pelayanan Industri yang bertugas sebagai pintu masuk pesanan dari pelanggan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya, masih ada beberapa kendala mengenai kegiatan produksi yang masih manual sehingga menyebabkan sulitnya mengakses informasi produksi, banyaknya cacat produk, serta efisiensi produksi yang belum optimal. Untuk itu, sudah saatnya Departemen Produksi menerapkan Sistem Informasi Manajemen Produksi yang diharapkan dapat menghasilkan suatu ketepatan, kecepatan, dan keakuratan terhadap hasil pengolahan data dan informasi di segala hal berkaitan dengan kegiatan manufaktur. Untuk mendapatkan data secara tepat dari kasus yang terjadi sehingga tingkat produktivitas yang sebenarnya dapat dipertanggungjawabkan dan mendapatkan akses informasi secara cepat, akurat, transparan untuk memudahkan pengawasan, dibutuhkan manajemen untuk proses pengambilan keputusan serta membantu menurunkan tingkat cacat produk. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk melakukan hal berikut. 1. Mengidenitifikasikan kasus yang berkaitan dengan sistem produksi, seperti penyebab produk gagal, efisiensi pemakaian material, dan penyebab kurang optimalnya produktivitas. 2. Membuat model sistem informasi yang terkait dengan sistem produksi. 3. Merancang sistem pengendalian produksi secara sentralisasi yang meliputi pengendalian inventori dan penanganan masalah yang berkaitan dengan proses injeksi plastik. Perancangan Sistem (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso) 85

PEMBAHASAN Metode pemecahan masalah yang digunakan, diperlihatkan pada diagram alir berikut ini (Gambar 1). MULAI Perumusan Masalah Pengumpulan data Identifikasi sistem berjalan Perbaikan sistem Perancangan sistem informasi manufaktur Pemrograman Database Ujicoba Sistem Ditemui Masalah? Tidak Implementasi ke pengguna Ya Modifikasi SELESAI Gambar 1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah 86

Dari hasil pengamatan, didapati bahwa kegiatan produksi yang sedang berjalan saat ini masih belum optimal. Hal itu ditunjukkan dengan adanya tingkat reject yang melebihi standar yang sudah ditentukan, yaitu 4%. Demikian juga dengan tingkat produktivitas yang belum mencapai kapasitas produksi yang sebenarnya. Faktor penyebab belum optimalnya kegiatan produksi diperlihatkan pada fishbone diagram berikut ini. INFORMASI Aliran Informasi masih simpang siur Keterlambatan Informasi Kelelahan pekerja Banyak part yang di finishing ulang Tidak ada form dokumen MANUSIA METODA Masalah tidak terdokumen tasi Belum ada petunjuk Pemanasan material kurang merata tidak bisa mengatasi masalah lebih awal MATERIAL Kualitas Mesin sudah berumur tua Produktivitas MESIN Gambar 2 Diagram Tulang Ikan tentang Permasalahan Sistem Produksi Tidak memperhitungkan safety stock Risiko kehabisan material Parameter sering menyimpang Belum ada kontrol pemeriksaan parameter dan dokumen Masalah yang terjadi pada sistem produksi itu perlu diperbaiki dengan mengelompokkan masalah tersebut menurut faktor penyebab utama. Sistem Produksi belum optimal NO FAKTOR MASALAH PENYEBAB TINDAKAN 1 Manusia 2 Mesin Permasalahan yang lambat untuk diatasi Kelelahan pekerja Produktivitas Tidak ada prosedur untuk mengatasi masalah Finishing ulang yang banyak Mesin sudah tua dan sering ada kerusakan Membuat prosedur kerja untuk proses produksi dan pengatasan masalah Lebih sering melakukan pengecekan mesin Perancangan Sistem (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso) 87

3 Material Parameter mesin berubah Kualitas material Risiko kehabisaan material Tidak ada kontrol untuk pemeriksaan setting parameter Pemanasan material kurang merata Penyediaan material tidak memperhitungkan safety stock Dibuatkan control check untuk setting parameter Material yang akan dipanaskan disirkulasikan Diperhitungkan safety stock berdasar waktu pengiriman dan kebutuhan untuk produksi 4 Metode Masalah dan pengatasan tidak terdokumentasi Tidak ada form dokumentasi Dibuatkan form 5 Informasi Keterlambatan informasi Aliran Informasi masih simpang siur / tidak terkoordinasi Dibuatkan sistem yang mengintegrasikan semua informasi untuk meningkatkan produktivitas. Setelah itu, dilakukan perbaikan dengan memperhatikan hal sebagai berikut. 1. Sistem diharapkan mampu mengukur efisiensi material dan operator produksi. 2. Sistem mampu menyediakan informasi secara cepat meliputi jumlah produk, jumlah reject. maupun catatan setting parameter. 3. Sistem mampu membantu proses set up dengan memberi informasi parameter mesin sesuai dengan produk. 4. Sistem memiliki faktor keamanan dalam mengakses data dan input data. Usulan Perbaikan Perbaikan sistem yang dilakukan, pada intinya adalah membuat integrasi ke seluruh bagian sistem produksi. Perbaikan tersebut menggunakan pendekatan sistem informasi untuk menjamin bahwa setiap bagian yang terlibat dengan kegiatan produksi melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Sistem akan memantau setiap kegiatan karyawan dan aliran barang sehingga hal yang dapat menurunkan produktivitas dapat dihindari. Mengingat bahwa keterbatasan jumlah karwawan dan kadang-kadang ada pekerjaan mendadak yang di luar dugaan, sistem harus memantau seluruh kegiatan sehingga tingkat produktivitas yang sesungguhnya dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Untuk menunjang hal tersebut, ditambahkan satu bagian yang berfungsi untuk memonitor dan mengendalikan jalannya produksi dan fasilitas yang mendukungnya. Pada Error! Reference source not found. menunjukkan alur sistem yang baru. 88

Jika ada permintaan pengiriman dari pelanggan, DPI harus memeriksa terlebih dahulu jumlah barang yang tersedia di gudang. Informasi itu diperoleh melalui Production Control. Jika jumlah barang yang diminta belum terpenuhi maka DPI akan meneruskan informasi tersebut ke pelanggan serta memberikan estimasi pengiriman. Perancangan sistem informasi produksi sebagai berikut. 1. Pembuatan model untuk aplikasi komputer. 2. Pembuatan aplikasi dengan program komputer. 3. Rangkaian hardware penunjang. 4. Pengujian rancangan sistem yang berkaitan dengan sistem produksi. PENUTUP Sistem informasi pada kegiatan manufaktur merupakan sebuah sistem pendukung untuk meningkatkan produktivitas kerja. Informasi yang diolah melalui sistem ini dapat membantu dalam menganalisis persoalan yang sedang terjadi pada kegiatan manufaktur. Tingkat penggunaan material dan sumber daya lain dapat diketahui secara transparan sehingga memudahkan pengawas produksi dalam menekan biaya yang tidak perlu. Selain itu, sistem informasi manufaktur dapat memadukan keseluruhan proses produksi mulai dari pemesanan barang, pengendalian persediaan, pemakaian material, laporan produksi, sampai pada pengiriman material ke pelanggan. Karena Sistem Informasi Manufaktur memiliki cakupan yang luas, untuk dapat diimplementasikan ke seluruh bagian, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Perubahan menuju ke implementasi Sistem Informasi Manufaktur memerlukan adaptasi bagi semua pengguna. Untuk itu, bagi semua karyawan yang terlibat, perlu mendapatkan pengarahan ataupun pelatihan mengenai alur sistem informasi dan penggunaan aplikasinya. Perancangan Sistem (Mada Jimmy Fonda Arifianto; Edi Santoso) 89

DAFTAR PUSTAKA Davis, Gordon B.. Sistem Informasi Manajemen. Bagian I Pengantar. Penerbit PPM. Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia. Michael, Amundsen and Curtis Smith. 2002. Dasar-dasar Pemrograman Database dengan Visual Basic 5. Yogyakarta: Andi.. 2002. Pemrograman Database Tingkat Menengah dengan Visual Basic 5. Yogyakarta: Andi. McLeod, Jr., Raymond. 2001. International. Management Information Sistems. Prentice Hall Pressman, Roger S. Software Engineering: a Practitioner s Approach. The McGraw-Hill Companies, Inc. Susanto, Azhar. 2002. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Universitas Padjadjaran. Bandung: Lingga Jaya. Sutalaksana, Iftikar Z. 1997. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB. 90