PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Muchammad Ade Firmansyah, Sabikis, Pri Iswati Utami

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

ABSTRAK ABSTRACT

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

PHARMACY, Vol.07 No. 03 Desember 2010 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

terlarut yang berbeda dengan hasil metode kalibrasi lebih besar daripada hasil metode adisi standar.

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

Nurmaya Effendi, Mamat Pratama, Husna Kamaruddin. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

ANALISIS ASAM RETINOAT DALAM SEDIAAN KRIM PEMUTIH YANG DIJUAL BEBAS DI WILAYAH PURWOKERTO ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Anggraeni et al.; Analisis cemaran logam berat. Journal of Pharmacopolium, Vol. 1, No. 1, April 2018 [46-52]

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Metodologi Penelitian

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Pupuk fosfat alam untuk pertanian

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Lampung Bandar Lampung, Mahasiswa Jurusan Kimia, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 35145

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Transkripsi:

ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202, Purwokerto 53182 ABSTRAK Telah dilakukan analisis merkuri dalam sediaan kosmetik body lotion menggunakan metode spektrofotometri serapan atom yang dimodifikasi dengan mercury vapour unit. Hasil validasi metode analisis meliputi linearitas r= 0,9876, batas deteksi 1,8919 ppb, batas kuantitasi 6,3066 ppb, presisi 98,3486% dan akurasi 88,25%. Hasil analisis merkuri dalam sediaan kosmetik body lotion menggunakan metode spektrofotometri serapan atom menunjukkan tidak terdeteksinya merkuri dalam sampel body lotion dari klinik-klinik kecantikan. Kata kunci : merkuri, spektrofotometri serapan atom, body lotion ABSTRACT Analysis mercury in cosmetics body lotion using atomic absorption spectrophotometry method modified with mercury vapour unit. analysis method validation result covers linearity r= 0.9876, limits of detection 1.8919 ppb, limit of quantitation 6.3066 ppb, accuration 88.25%, and precision 98.3486%. analysis result mercury in cosmetics body lotion using atomic absorption spectrophotometry method showed undetected mercury in body lotion sample from beauty clinics. Key Word : mercury, atomic absorption spectrophotometry, body lotion Pendahuluan Sampai saat ini banyak yang masih menganggap bahwa kosmetik tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya karena hanya diletakkan di permukaan kulit. Namun, ternyata kulit mampu menyerap bahan yang melekat pada kulit. Dalam beberapa kosmetik dapat ditemukan berbagai bahan kimia yang berbahaya bagi kulit, seperti merkuri, hidrokinon, asam retinoat dan zat warna sintetis, seperti Rhodamin B dan Merah K3. Bahan-bahan ini sebetulnya telah dilarang penggunaannya sejak tahun 1998 melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/ PER/V/1998 Tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir 80

Surya pada Kosmetik. Sejauh ini, bahanbahan kimia tersebut belum tergantikan oleh bahan bahan lainnya yang sifatnya lebih alami. Bahan-bahan kimia tersebut dapat memicu kanker (Depkes, 2008). Karena itu, perlu dilakukan penelitian apakah body lotion yang berasal dari klinik kecantikan mengandung merkuri. Salah satu metode untuk analasis merkuri pada kosmetik body lotion yaitu dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Metode ini memiliki kepekaan, ketelitian dan selektivitas yang tinggi. Metode Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Tanah/SoilFakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman yang dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2011. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu body lotion yang dibeli di klinik kecantikan yang ada di kota Purwokerto. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu akuabidestilata (Otsuka ), Asam Sulfat pekat p.a (emerck ), Merkuri Klorida (emerk ), SnCl2 p.a (emerk ). Alat-alat yang digunakan yaitu alat-alat gelas, neraca analitik, seperangkat alat destruksi dan Mercury Vapour Unit (MVU) yang dihubungkan dengan Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA7000. Prosedur Kerja Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel, preparasi sampel dengan metode destruksi basah, analisis kandungan merkuri dalam sampel dan validasi metode yang digunakan. 1. Pengambilan Sampel Sampel diambil dari klinik kecantikan yang memproduksi body lotion, satu klinik kecantikan diambil satu sampel body lotion untuk mewakili produknya. 2. Pembuatan larutan induk Merkuri 1000μg/L (1000 ppb) Melarutkan 0,1354 gram serbuk merkuri klorida dengan 70 ml akuabidestilata di dalam labu takar 100,0 ml. Ditambah akuabidestilata sampai tepat pada tanda tera sehingga menjadi konsentrasi 1000 ppm (BSN, 2003). Kemudian memipet 0,1 ml larutan induk merkuri 1000 mg/l ke dalam labu takar 100,0 ml yang telah berisi lebih kurang 50 ml akuabidestilata, ditepatkan sampai tanda tera dengan 81

akuabidestilata sehingga konsentrasi menjadi 1000 ppb (BSN, 2003). 3. Pembuatan Kurva Baku Larutan stok merkuri 1000 ppb dipipet 10 ml ke dalam labu takar 100,0 ml yang berisi kurang lebih 70 ml akuabidestilata. Ditepatkan sampai tanda tera dengan akuabidestilata sehingga konsentrasi menjadi 100 ppb. Dari larutan dengan konsentrasi 100 ppb diambil 6,25; 12,5; 18,75; 25,0; dan 31,25 ml masing-masing diencerkan 250 ml sehingga didapat konsentrasi 2,5; 5,0; 7,5; 10,0; 12,5 ppb diaspirasikan dalam alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 253,7 nm. 4. Preparasi Sampel Preparasi larutan uji dilakukan dengan metode destruksi basah.sampel body lotion sebanyak 2 gram dimasukkan dalam labu kjeldhal, ditambahkan H2SO4(p). Kemudian didestruksi sampai larutan menjadi jernih dan tidak berasap. Sisa detruksi dimasukkan dalam labu takar 250 ml dan ditambah akuabidestilata sampai tanda tera. 5. Validasi Metode a. Uji Presisis Alat Larutan baku Merkuri dengan konsentrasi 7,5 ppb diaspirasikan ke dalam alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang (λ) = 253,7 nm sebanyak 5 kali (Tahid & Sekarwati, 2005). Hasil absorbansi digunakan untuk menghitung absorban rata-rata, nilai standar deviation (SD), Relative Standar Deviation (RSD) dan ketelitian alat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: b. Uji Akurasi Sampel sebanyak ± 2 g dibuat duplo dengan berat sama. Ditambahkan larutan standar merkuri 7,5 ppb sebanyak 75 ml ke dalam erlenmeyer pada salah satu sampel tersebut, kemudian ditambahkan 10 ml asam sulfat (p) destruksi sampai larutan menjadi jernih dan tidak berasap. Sisa destruksi dimasukkan dalam labu takar 250 ml dan ditambah akuabidestilata sampai tanda tera. Kemudian diaspirasikan sebanyak 200 ml ke dalam alat spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang (λ) = 253,7 nm. Hasil serapan digunakan untuk menghitung nilai perolehan kembali 82

dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : c. Uji Linearitas Uji linearitas diambil kurva baku standar merkuri yang sudah diperoleh. Hasil absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai koefisien korelasi (r), slope (kemiringan) dan nilai intersep. Linearitas suatu metode dapat dilihat dari respon hasil pengukuran dengan konsentrasi mendekati garis lurus. d. Batas Deteksi Batas deteksi (LOD) dapat dihitung berdasarkan standar deviasi (SD) respond dan kemiringan (slope) (Gandjar dan Rohman, 2007). Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung batas deteksi adalah sebagai berikut: 6. Uji Merkuri pada Sampel Sampel yang telah didestruksi diaspirasikan ke dalam spektrofotometer serapan atompada panjang gelombang (λ) = 253,7 nm. Kemudian hasil pembacaan absorbansi dimasukkan ke dalam persamaan kurva baku yang telah diperoleh. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya logam berat merkuri (Hg) di dalam sampel body lotion yang berasal dari klinik kecantikan yang ada di kota Purwokerto. Sampel diambil dari 4 klinik kecantikan A, B, C dan D yang ada di kota Purwokerto dengan rumus pengambilan sampel N+1 (Depkes, 1990). Analisis merkuri pada sediaan kosmetik body lotion ini menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Pada penelitian sebelumnya, metode ini digunakan karena memiliki selektifitas yang baik. 83

Sebelum terbaca pada spektrofotometer serapan atom, ion merkuri (Hg2+) yang didapat dari destruksi kemudian direduksi menjadi atom merkuri dalam bentuk cold vapour oleh SnCl2 pada alat MVU (Mercury Vapour Unit) karena merkuri merupakan logam yang mudah menguap (BSN, 2006). Pembuatan Kurva Baku Kurva baku dibuat dengan seri konsentrasi 2,5; 5,0; 7,5; 10,0 dan 12,5 ppb larutan merkuri. Masing-masing absorbansi larutan diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x). Hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x) dapat dilihat pada gambar 2 dengan persamaan kurva baku yang diperoleh yaitu y= 0,0102x + 7,5231. 10-3. 1.Uji Presisi Alat Uji presisi alat dilakukan dengan mengaspirasikan larutan standar merkuri dengan konsentrasi 7,5 ppb pada alat spektrofotometri serapan atom sebanyak lima kali aspirasi. Tujuan dari uji ini adalah membuktikan ketelitian suatu alat berdasarkan tingkat keakuratan individual hasil analisis yang ditunjukan dari hasil Standart Deviation (SD), Relatif Standary Deviation (RSD), dan ketelitian alat. Kriteria ketelitian diberikan apabila metode memberikan hasil simpangan baku relative atau koefisien variasi kurang dari 2% (Harmita, 2004). Hasil tersebut menunjukan bahwa metode yang digunakan mempunyai nilai ketelitian yang cukup baik dari hasil simpangan baku relative atau koefisien variasi tidak melebihi 2% (Harmita, 2004). Metode ini layak untuk digunakan dalam analisis merkuri (Hg) dalam krim malam pemutih wajah. Gambar 1. Kurva baku larutan standar merkuri pada spektrofotometer serapan atom dengan panjang gelombang 253,7 nm. Validitas Metode Analisis 84

sebagai dasar perhitungan kadar (sumbu x) dengan memasukkan nilai serapan terukur (sumbu y). Data uji linearitas ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil uji linearitas larutan standar merkuri 2. Uji Linearitas Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasilhasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Linearitas suatu metode merupakan suatu ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon (y) dengan konsentrasi (x). Lineartitas dapat diukur melalui pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda-beda (Rohman, 2007). Uji linearitas dilakukan dengan menentukan persamaan garis lurus antara konsentrasi terhadap perubahan serapan menggunakan larutan standar merkuri konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10; dan 12,5 ppb. Persamaan garis kurva baku yag diperoleh dari data tersebut adalah y= 0,0102x + 7,5231. 10-3 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9876. Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan di atas dapat digunakan 3. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Batas deteksi digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon yang signifikan dibandingkan dengan blanko sedangkan batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama (Harmita, 2004). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai SB sebesar 0,0075 sehingga dapat digunakan untuk menghitung batas deteksi (LOD) dengan persamaan LOD=3SD/b dan diperoleh batas deteksi 1,8919 ppb. Batas kuantitasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan LOQ = 10 SD/b dari perhitungan diperolehnilai LOQ sebesar 6,3066 ppb. 85

4. Uji Akurasi Uji akurasi digunakan untuk menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakansebagai persen perolehan kembali(recovery) analit yang ditambahkan.kecermatan hasil analis sangat tergantungkepada sebaran galat sistematikdi dalam keseluruhan tahapan analisis (Harmita, 2004). Uji akurasi dilakukan dengan metode adisi secara duplo yaitu dengan menimbang sampel dengan bobot yang sama sebanyak dua kalikemudian pada salah satu sampel ditambahakan larutan baku. Nilai Perolehan kembali yang diperoleh adalah sebesar 92,29%, 83,18%, 89,29% Nilai Perolehan kembali rata-rata memenuhi persyaratan akurasi yang baik yaitu sebesar 88,25 ditunjukkan pada tabel 3. Suatu metode dikatakan mempunyai akurasi yang baik apabila memiliki nilai perolehan kembali 80%-120%. Tabel 3. Hasil Uji Akurasi Hasil Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri Analisis cemaran logam berat merkuri (Hg) dalam krim malam pemutih wajah dapat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom. Sebelum pengukuran, sampel mengalami perlakuan destruksi basah kemudian diaspirasikan pada alat spektrofotometer serapan atom. Hasil analisis cemaran logam merkuri pada tabel 4 menunjukan bahwa sampel body lotion yang didapat dari klinik kecantikan yang ada di kota Purwokerto tidak terdeteksi logam berat merkuri (Hg) Tabel 4. Hasil analisis logam merkuri pada krim malam pemutih wajah dari klinik kecantikan Kesimpulan 1. Body lotion yang berasal dari klinikklinik kecantikan yang ada di kota Purwokerto tidak terdeteksi adanya logam berat merkuri. 2. Hasil validasi metode pada analisis merkuri dengan spektrofotometri 86

serapan atom menunjukan bahwa hasil presisi, Linearitas, batas deteksi, batas kuantitatsi, dan akurasi memenuhi syarat. Daftar Pustaka Anonim. 1998. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Bahan Zat Warna, Substartum, Zat Pengawet Dan Tabir Surya Pada Kosmetik. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia. BSN. 2006. SNI: Penetapan Kadar Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Produk Perikanan. Jakarta: DSN Depkes. 1990. Petunjuk Operasional Penetapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Penghitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 3 : 121-130. Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 87