BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

1/45 OVERVIEW

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambaran umum P.T Telekomunikasi Indonesia Tbk: Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

BAB IV METODE PENELITIAN

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

PENILAIAN SURAT BERHARGA

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing

BAB V KESIMPULAN. earning per share, book value per share, dan cash flow per share

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB IV METODE PENELITIAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

ANALISIS VALUASI HARGA WAJAR SAHAM PT ACSET INDONUSA Tbk TESIS IRENEA FARIA CANDRA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

Analisis Fundamental Terkait Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

BAB IV. Analisis dan Pembahasan

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

ANALISIS NILAI AKUISISI BANK SINAR HARAPAN BALI MENGGUNAKAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL DAN RASIO PRICE TO BOOK VALUE TESIS

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KAJIAN PUSTAKA

Nadya Destiyanti Putri

BAB I PENDAHULUAN. investasi, para investor tentunya mengumpulkan informasi-infromasi fundamental,

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE GORDON GROWTH MODEL PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA, TBK. Nama : Nadia Larasati NPM : Kelas : 3EB05

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

ANALISIS PENILAIAN PERUSAHAAN TARGET DALAM PROSES AKUISISI (PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.

ANALISA UNTUK INVESTOR

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Kondisi Keuangan Perusahaan Secara Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PSAk No. 31 (2007 : 31 pasal 1) sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

ANALISIS FUNDAMENTAL INTERNAL UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di

ANALISA RASIO KEUANGAN (lanjutan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

Transkripsi:

55 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga saham PT. Bank Mandiri Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash flow valuation. Dari beberapa macam metode discounted cash flow valuation yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis memutuskan untuk menggunakan model dividend discount model. Pemilihan model ini didasarkan atas kesesuaian model dengan karakteristik perusahaan keuangan. Tahun dasar yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah tahun 2009. 4.1.1 Analisis Harga Saham PT. Bank Mandiri dengan Dividend Discount Model Seperti yang telah dikemukakan dalam bab 2, harga dari saham pada model ini ditentukan oleh besarnya dividend yang akan diterima pada masa yang akan datang. Secara umum, dividend discount model dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut: Dimana: 55

56 DPSt = Expected dividend per share k e = Cost of Equity Untuk menentukan versi dividend discount model yang akan digunakan, terlebih dahulu kita harus menghitung besarnya tingkat pertumbuhan yang akan yang akan dialami oleh perusahaan. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan proyeksi terhadap earning, dividend yang akan diperoleh, dan cost of equity yang akan digunakan sebagai discount factor. 4.1.2 Estimasi Tingkat Pertumbuhan Tingkat pertumbuhan yang dialami oleh PT. Bank Mandiri Tbk akan kita hitung dengan metode tingkat pertumbuhan fundamental. Tingkat pertumbuhan pada metode ini merupakan fungsi dari besarnya tingkat reinvestasi perusahaan dan kualitas dari investasi tersebut. Tingkat reinvestasi perusahaan ditunjukan oleh return on equity (ROE). g = Retention ratio * ROE dimana: g RR ROE Payout ratio = tingkat pertumbuhan dividend = laba yang ditahan = tingkat imbal-hasil ekuitas =Presentasi dividend yang dibayarkan Tabel 1

57 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Payout ratio Retention ratio ROE Tingkat pertumbuhan (g) 0,29 0,71 20% 14,2% Sumber: Data yang sudah diolah Perhitungan tersebut didapat dari: Dari hasil perhitungan, kita dapatkan tingkat pertumbuhan yang dialami oleh PT. Bank Mandiri Tbk sebesar 14,2%. Tingkat pertumbuhan ini jauh lebih besar dari tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia, sehingga model yang akan digunakan adalah two stage dividend discount model. Tingkat pertumbuhan periode high growth diasumsikan berlangsung hingga lima tahun. Asumsi ini didasarkan atas ukuran besarnya perusahaan (size of company), tingkat persaingan dan karakteristik industri yang memilki regulasi yang ketat dan PT. Bank Mandiri Tbk, merupakan perusahaan perbankan swasta terbesar di indonesia maka dalam hal ini kita gunakan asumsi selam 5 tahun.

58 Pada periode stabil PT. Bank Mandiri, Tbk diasumsikan akan mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 4%, yaitu mendekati tingkat pertumbuhan GDP Indonesia pada kwartal keempat tahun 2009 yang sebesar 4,4% (statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia tahun 2009). 4.1.3 Cost of Equity Cost of equity perusahaan akan dihitung dengan menggunakan pendekatan rumus dividend yield plus growth rate. Dimana: K e = Cost of equity D 0 = Dividend per tahun sebelumnya D 1 = Dividend per akhir tahun 1 P 0 = Value of common stock g = Tingkat pertumbuhan dividend Dalam hal ini value common stock pada PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2009 diketahui berdasarkan ikhtisar PT. Bank Mandiri Tbk sejumlah 2025 dan nilai dividend yang ditetapkan berdasarkan RUPS PT. Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 100,16 per saham.

59 Perhitungan: D 1 = D 0 (1+g) D 1 = 100,16(1+14,2%) = 114,4 Perhitungan Cost of equity: = 19,84 % Tabel 2 Perhitungan Cost Of Equity pada High Growth P0 DPS Growt Rate DPS K 1 e 2025 100,16 14,2% 114,4 19,84% Sumber: Data yang sudah diolah Dari perhitungan diatas diperoleh cost of equity sebesar 19,84%. Besarnya nilai cost of equity disebabkan oleh besarnya tingkat pertumbuhan dividend yakni sebesar 14,2%. 4.1.4 Proyeksi Earning dan Dividend

60 Untuk melakukan proyeksi earning dan dividend yang akan diperoleh, penulis menggunakan tingkat pertumbuhan dari hasil perhitungan sebelumnya yakni 14,2% dan diasumsikan tingkat pertumbuhan ini akan terus berlangsung selama lima tahun. Untuk menghitung besarnya dividend yang akan diterima oleh pemegang saham, perusahaan akan mempertahankan kebijakan dividend (payout ratio) saat ini yakni 29% dari net income. Pada periode stabil tingkat pertumbuhan perusahaan diasumsikan sebesar 4%, mendekati tingkat pertumbuhan GDP Indonesia tahun 2009 yang sebesar 4,4%. Payout ratio pada periode stabil akan meningkat menjadi 80% (didapat dari persamaan g= RRx ROE sehingga diperoleh persamaan 4%= RR x 29%, sehingga RR = 4% / 29%, hasilnya 86%) dari net income. Peningkatan payout ratio ini terjadi karena kebutuhan dana untuk reinvestasi perusahaan pada periode stabil menurun. Proyeksi earning dan dividend dapat dilihat pada tabel 3 dengan persamaan sebagai berikut: Proyeksi Earning Earning t = Earning t-1 X (1+ growt rate) Proyeksi Dividend Dividend t = Dividend t X Payout ratio

61 Tabel 3 Proyeksi Earning dan Dividend Tahun Earning (juta Growt Payout Dividend (juta rupiah) Rate Ratio rupiah) 7.155.464 1 8.171.539,8 14,2% 29% 2.369.746,56 2 9.331.897,5 14,2% 29% 2.706.250,28 3 10.657.027 14,2% 29% 3.090.537,83 4 12.170.324,8 14,2% 29% 3.529.394,20 5 13.898,511 14,2% 29% 4.030.568,19 6 14.454.451,4 4% 86% 12.430.828,2 Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk 2009, diolah 4.1.5 Periode Tingkat Pertumbuhan Tinggi Nilai dari saham pada periode high growth merupakan pejumlahan dari present value dividend yang akan diterima. Present Value dari dividend yang akan diterima diperoleh dengan cara mendiskon dividend yang diterima dengan cost of equity. Perhitungan nilai saham pada periode high growth adalah sebagai berikut: Dimana : PV D 1 k e = Present Value = Dividend = Cost Of Equity

62 Tabel 4 Perhitungan Value of High Growth Period Tahun Dividend (juta rupiah) Cost of equity Present Value (juta rupiah) 1 2.369.746,56 19,84% 1.977.425,36 2 2.706.250,28 19,84% 2.258.219,52 3 3.090.537,83 19,84% 2.578.886,70 4 3.529.394,20 19,84% 2.945.088,61 5 4.030.568,19 19,84% 3.363.291,21 Total 13.122.911.40 Sumber: Data yang sudah diolah 4.1.6 Periode Tingkat Pertumbuhan Stabil Nilai saham pada periode stabil diperoleh dengan cara mendiskon terminal price terhadap cost of equity. Terminal Price dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut: Dimana : P n = Terminal Price K e,st = Cost of equity pada periode stabil n = Lama periode High growth

63 D n-1 adalah dividend yang akan diterima setelah periode tingkat pertumbuhan tinggi atau dividend pada periode tingkat pertumbuhan stabil, diperoleh dengan cara mengalikan earning pada periode stabil dengan payout ratio pada periode stabil. Earning pada periode stabil diperoleh dengan cara mengalikan earning pada periode sebelumnya dengan tingkat pertumbuhan pada periode stabil. Dn-1 = Earning st x Payout ratio st Dimana : D n-1 Earning st Payoutratio st = Dividend pada periode tingkat pertumbuhan stabil = Earning pada periode stabil = Payout ratio pada periode stabil Tabel 5 Perhitungan Cost of Equity pada Tingkat Pertumbuhan Stabil P0 DPS0 G DPS1 Cost of Equity 2025 100,16 4% 104 9,13 Sumber: Data yang sudah diolah Perhitungan terminal Price :

64 = 55.083.342.410.000 4.1.7 Value of Equity Nilai dari saham merupakan penjumlahan dari nilai pada periode pertumbuhan tinggi dan pertumbuhan stabil. Value of equity = value of high growth period + value of stable period = Rp 13.122.911.400.000 + Rp 55.083.342.410.000 = Rp 68.206.253.810.000 Value of equity per share diperoleh dengan cara membagi value of equity dengan jumlah saham yang beredar. = 3.254 per lembar saham

65 Tabel 6 Perhitungan Value Per Share PV Hihg Growth Rp 13.122.911.400.000 PV Terminal Price Rp 55.083.342.410.000 Value Of Equity Rp 68.206.253.810.000 Number Of Share 20.961.252.565 Value Per Share Rp 3.254 Sumber : tabel 4 Model ini memfokuskan penilaian pada dividend sehingga nilai dari equity sangat dipengaruhi oleh kebijakan dividend yang diterapkan oleh perusahaan. Oleh karena two stage dividend discount model didasarkan atas dua tingkat pertumbuhan, maka model ini sangat sesuai untuk perusahaan yang memilki tingat pertumbuhan tinggi dan diharapkan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan tersebut untuk periode waktu tertentu, setelah itu sumber atau penyebab dari tingkat pertumbuhan tinggi tersebut hilang. Skenario yang dapat diterapkan adalah bahwa perusahaan memilki hak paten terhadap produk yang profitable untuk bebrapa tahun kedepan, dan diharapkan perusahaan menikmati supernormal growth selama periode tersebut.

66 Model ini juga akan lebih sesuai jika digunakan untuk menilai perusahaan yang mempertahankan kebijakan residual cash flow sebagai dividend. 4.2 Perbandingan Nilai Intrinsik Saham Bank Mandiri dengan Nilai Valuasi Saham pada Metode Dividend Discount Model Nilai saham yang diperoleh pada perhitumgan dengan menggunakan dividend discount model lebih kecil dibandingkan dengan harga saham pada pasar modal (BEI). Pada bulan januari 2010 saham PT. BANK MANDIRI, Tbk diperdagangkan pada harga Rp 4.700 per saham. Berdasarkan hasil model tersebut Dividend discount Model diperoleh nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar saham, maka pada PT. BANK MANDIRI Tbk termasuk saham yang overvalue.

67