Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. Rahmawati Z

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita. bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian komunikasi Interpersonal

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

Sistem komunikasi kelompok. Rahmawati Z

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perspektif Teoritis. Menurut Ruben dan Stewart (2006) hubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

Sikap dan Perilaku. Rahmawati Z

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial (zoon politicon). Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, remaja akan selalu mengadakan kontak denganorang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

Peers and Friends. Santi e. Purnamasari, M.Si. UMBY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU KONSUMEN. Keluarga. SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING

BAB VI KESIMPULAN. Mohamad (GM), sebagai salah seorang pendiri dan mantan pemimpin Majalah

Psikologi Komunikasi

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DAN CITRA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. UKM Olahraga merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Proses

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

PERAN SERTA INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan individu. Kesepian bukanlah masalah psikologis yang langka,

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sulit didefinisikan secara baku dan akurat. Namun

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Perilaku Keorganisasian IT

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

Materi Minggu 1. Komunikasi

Transkripsi:

Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal Rahmawati Z

Apa yang membuat Anda tertarik dengan orang lain?

Pendahuluan Atraksi berkaitan dengan daya tarik dalam komunikasi yang dapat mendasari hubungan interpersonal. Mengapa seorang individu menyukai individu lainnya? Mengapa seseorang tertarik kepada A, tetapi tidak tertarik kepada B? Apa yang disukai seseorang dari orang lainnya? Faktor-faktor apa yang menyebabkan seseorang tertarik kepada orang lain?

Atraksi interpersonal. Makin tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan orang tersebut. Ketertarikan itulah yang disebut dengan atraksi interpersonal. Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang. Rasa suka pada seseorang (liking) umumnya membuat orang lain itu menjadi signifikan atau berarti bagi kita.

Mengapa seseorang individu tertarik pada individu lain dan mengembangkan komunikasi dengannya? Makin tertarik kita pada orang lain maka makin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengannya. Proses umum dari atraksi interpersonal adalah: afiliasi daya tarik komunikasi

Dorongan untuk afiliasi (berteman, bergabung dengan orang lain). Mengapa manusia berafiliasi dan variasi-variasi dalam afiliasi. A. Afiliasi mendapatkan imbalan sosial berupa penghargaan/ imbalan secara fisik karena film yang mau ditonton di bioskop itu bagus atau restoran itu terkenal) mengurangi rasa takut rasa takut akan meningkatkan keinginan untuk berafiliasi. berada bersama orang lain ternyata bisa mengurangi rasa takut seseorang. pembandingan sosial berada pada ketidakpastian. Menunggu bertemu dokter bersama dengan orang lain

` Pernahkan Anda mempunyai pengalaman mengenai afiliasiafiliasi ini? Apakah alasan Anda berafiliasi apakah untuk mendapatkan imbalan sosial, atau alasan pembandingan sosial, atau untuk mengurangi rasa takut?

2. Variasi-variasi dalam afiliasi a. Urutan kelahiran anak yang lahir pertama lebih mudah untuk berafiliasi ketika ketakutan. b. Informasi orang lebih berkeinginan untuk berhubungan dengan orang yang terlihat jujur dan akurat. Co: group di WA/ FB/ milis c. Attachtment Keinginan kuat akan adanya kontak fisik terhadap pemberi kasih sayang. Kebersamaan menjadi dasar bagi seseorang dalam berafiliasi dan pola hubungan yang akan dibentuknya. Co: kontak fisik bayi dengan ibu surga di telapak kaki ibu Pelukan ayah/ibu pada bayi, pijat bagi bayi.

B. Daya tarik (atraksi) 1) Model-model daya tarik a. Model imbalan human Setiap interaksi yang kita lakukan ada pengorbanannya, bahkan transaksi bisnis kecil pun butuh waktu dan biaya. Manusia lebih tertartik pada hal yang menjanjikan dalam hubungannya, yaitu imbalan atau keuntungan atau lebih besar imbalan daripada pengorbanan. b. Hukum ketertarikan Byrne semakin kuat usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapat imbalan dari seseorang maka kita akan merasa semakin tertarik. ketertarikan sebagai suatu proses

c. Model tahapan Mursteins 1) Pada tahap stimulus hal-hal eksternal usia, latar belakang sosial, dan tingkat ketertarikan. 2) Tahap nilai mengetahui apakah sikap dan nilai yang Anda miliki sama dengannya seperti agama atau gagasan politik 3) Tahapan peran apakah Anda dan dia dapat membangun peran yang kompatibel, saling mengisi, yaitu suatu cara untuk berhubungan satu sama lain. Misalnya, anda sudah terbiasa dominan ketika mengambil keputusan

2). Faktor-faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal. a. Faktor personal 1 Kesamaan karakteristik personal nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat atau status sosial ekonomi, agama, dan ideologi. suka dengan orang yang mendukung kita 2 Tekanan emosional cemas, dan stress, akan menginginkan kehadiran orang lain 3 Harga diri yang rendah apabila harga diri seseorang direndahkan maka hasrat afiliasi menjadi bertambah. 4 Isolasi sosial tingkat isolasi sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesukaan kita pada orang lain. kehadiran orang lain mendatangkan kebahagiaan.

b. Faktor situasional Daya tarik fisik Ganjaran Familiarity Kedekatan dan closeness kecantikan dan ketampanan diasosiasikan dengan sifat-sifat baik hati, cerdas, pandai bergaul, sukses, mandiri, dan dapat menyesuaikan diri bantuan, dukungan moral, pujian semakin sering kita melihat seseorang atau melakukan sesuatu, kita semakin akrab dengan sesuatu atau seorang itu. seberapa dekat orang tersebut dengan kita keadaan arsitektural

Hubungan interpersonal kadar hubungan interpersonal. Sebutkan nama kamu! vs Bolehkah saya tahu siapa nama Bapak? makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara komunikan. Aspek relasional, timbal balik, bagaimana hubungannya.

Jenis hubungan interpersonal 1) Berdasarkan jumlah individu yang terlibat: hubungan diad dan hubungan triad. bersifat diadik. Wiliam Wilmot mencatat beberapa ciri khas hubungan diad: a. memiliki tujuan khusus. Diadik guru-murid berbeda dengan hubungan suami-istri, dan keduanya berbeda dengan hubungan dokter-pasien atau direktur karyawan. b. menyampaikan wajah yang berbeda. Sebagai guru-murid ia tidak akan sama dengan tindakannya sebagai istri dalam konteks suami-istri.

c. Pada hubungan diad berkembang pola komunikasi pola berbahasa yang unik. Suami-istri, misalnya memiliki kode-kode tersendiri. Hubungan triad adalah hubungan antara tiga orang. Hubungan triad: (a) lebih kompleks, (b) tingkat keintiman/ kedekatan antarindividu lebih rendah, dan (c) keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi). Voting ketidakpuasan

2) Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai: hubungan tugas dan hubungan sosial hubungan tugas (task relationship). Misalnya, Anda dengan teman Anda menyelesaikan paper dari dosen, hubungan antara sopir taksi dan penumpang, hubungan terapis dan pasien. Sebuah hubungan juga dapat terbentuk tanpa adanya tujuan untuk menyelesaikan sesuatu; hubungan terbentuk secara personal atau sosial. Hubungan ini dinamakan hubungan sosial (social relationship), hubungan dua sahabat akrab, hubungan dengan kenalan baru di kantin, hubungan 2 karyawan ketika makan siang.

3) Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang Hubungan jangka pendek adalah hubungan yang sementara sifatnya, hanya berlangsung sebentar. Misalnya, hubungan yang tercipta dengan teman yang Anda temui di koridor kampus hanya say hi/ hello/ piye kabare? Hubungan jangka panjang berlangsung lama. Makin lama suatu hubungan, makin banyak investasi yang kita tanam di dalamnya (misal: emosi/ perasaan, materi, waktu, komitmen).

4) Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman: hubungan biasa dan hubungan akrab/ intim Hubungan dua ekstrem: hubungan antara kenalan biasa di satu ekstrem dan hubungan suami-istri di titik ekstrem lainnya. Hubungan kenalan biasa sama sekali tidak dalam atau intim. Pola komunikasi bersifat impersonal dan ritual. Misal: dua tetangga jauh bertemu percakapan kabar bukan curhat. Hubungan akrab/ intim bersifat personal. Hubungan seperti ini ditandai oleh penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang bersifat pribadi, timbal balik.

Perkembangan hubungan interpersonal Menurut Ruben tahap-tahap suatu hubungan interpersonal: a. Inisiasi awal, data mengenai keadaan masingmasing melalui petunjuk nonverbal (pandangan, senyuman, gerakan tubuh, jabat tangan). b. Eksplorasi Potensi yang ada dari tiap inividu. Norma berkomunikasi, citra, sistem nilai, serta minat dari mitra komunikasinya. c. Intensifikasi dilanjutkan atau tidak. meningkatkan hubungan, individu menyepakati polapola komunikasi dari masing-masing pihak.

d) Formalisasi Hubungan yang telah berjalan perlu diformalkan. mengembangkan simbol-simbol, pola-pola komunikasi yang disukai, kebiasaan dll. Misalnya, antara dua orang yang berpacaran, hubungan diformalkan melalui pertunangan. e) Redefinisi Perubahan ini mampu menciptakan tekanan. Konsekuensinya adalah individu perlu mendefinisikan kembali hubungan yang sedang dijalankan. Co: menjelang remaja, seorang anak tidak lagi tampak terlalu dekat dengan orang tuanya; seorang karyawan yang baru tidak puas dengan imbalan yang diterimanya.

REDEFINISI Perubahan Karyawan tidak puas, remaja yang tidak dekat dengan orang tuanya. Proses perkembangan hubungan yang gradual dan alami. Tidak dari INISIASI eksplorasi dan hubungan yang lebih formal sepasang mempelai yang dijodohkan dan langsung bertemu di pelaminan. f) Deteriorasi Kemunduran/ melemahnya suatu hubungan biasanya tidak disadari. Ketika tidak lagi disepakati bersama. Tujuan dan orientasi menjadi tidak jelas dan memudar.

C. Pola-pola relasional Ketika sebuah hubungan tumbuh, berkembang pula pola-pola komunikasi yang merupakan hasil aturan yang dikembangkan para partisipan pola relasional Ruben menyebutkan ada 4 pola relasional: 1. Suportif dan defensif 2. Dependen dan independen 3. Progresif dan regresif 4. Self-fulfilling dan selfdefeating prophecies

(1) Suportif dan defensif Suportif : sikap yang mendukung komunikasi interpersonal. Defensif Deskripsi: tidak melakukan penilaian terhadap orang lain Evaluasi: menilai perilaku orang lain Orientasi masalah: mengajak orang lain untuk bersama-sama menetapkan tujuan dan merancang bagaimana mencapainya, tanpa mengarahkan orang lain. Kontrol: mengarahkan Spontan: tidak melakukan strategi atau bertaktik Strategi: merencanakan teknik/ strategi Empati: menempatkan diri pada orang lain dengan pandangan orang lain itu. Netralitas: menjauhkan diri dari perasaan atau perhatian

Suportif : Empati: menempatkan diri pada orang lain dengan pandangan orang lain itu. Defensif: Superioritas Persamaan: memandang orang lain setara Certainty: bertindak atas pengetahuan, keyakinan, dan persepsi sendiri tanpa mau mengubahnya. Provisionalisme: kesediaan untuk selalu meninjau kembali pendapat kita.

(2) Tergantung (Dependen) dan tidak bergantung (independen) Hubungan dependen: sangat tergantung pada individu lainnya. Misalnya, karena dukungan, uang, pekerjaan, kepemimpinan, petunjuk. Misal: hubungan pasien pada terapisnya. Hubungan independen: seorang individu secara bebas dapat menyatakan ketidaksepakatan, ketidaksetujuan, dan penolakan pada individu lainnya. Co: pengusaha dengan klien/ buyer

(3) Progresif dan regresif Hubungan yang progresif: hubungan ditandai dan menimbulkan keputusan serta harmoni. Artinya, hubungan mengarah ke iklim positif, Regresif: hubungan tetap berkembang, namun mengarah/ menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan. Co: project yang tidak dibayar

(4) Self-fulfilling dan self-defeating prophecies Harapan kita. Kita akan berusaha sesuatu itu terjadi. habis-habisan.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola hubungan interpersonal 1. Tingkat hubungan dan konteks Orang yang bertemu di mall akan berbeda perilakunya jika bertemu di taman yang sepi atau di kelas misalnya. 2. Kebutuhan interpersonal dan gaya komunikasi kebutuhan akan kasih sayang/ mengontrol orang lain. Gaya komunikasi seseorang: pasif, pendiam, senapan 3. Kekuasaan Hubungan asimetris pasien dengan dokternya, hubungan murid dengan dosennya, hubungan pegawai magang dengan supervisornya. 4. Konflik Dinamika komunikasi manusia. (1) percaya, (2) sikap suportif, dan (3) sikap terbuka.

Tugas kelompok: laporan pengamatan Pelajari Materi Sistem Komunikasi Kelompok Kelompok terdiri dari maksimal 5 orang Pengamatan terhadap komunikasi kelompok hijaber, kelompok otomotif, kelompok mahasiswa/ belajar, kelompok olah raga, kelompok seni, kelompok online dll Hasil pengamatan: latar belakang, tujuan, isi, penutup, daftar pustaka. Kertas A4, spasi 1.5, arial, minimal 10 halaman. Bagaimana tujuan kelompok, klasifikasi kelompok, pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi (konformitas, fasilitasi sosial, polarisasi), foto-foto kelompok. Presentasi minggu ke 7-(pertemuan terakhir) dengan power point semua kelompok.

Source Puri Kusuma Dwi Putri. 2014. Modul Psikologi Komunikasi. UDINUS. Nina M. Armando. 2009. Modul Psikologi Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta.