BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:107), model penelitian ekperimen

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, ditinjau dari tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di SD AL FIRDAUS Surakarta yang berlokasi di Jl. Yosodipuro No. 56 Banjarsari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada saat pembelajaran semester genap tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : a. Tahap Persiapan, meliputi : pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan instrumen, perizinan, uji validitas dan reliabilitas instrumen yang dilaksanakan mulai pertengahan bulan Desember 2015 sampai awal bulan April 2016 b. Tahap Pelaksanaan, yang merupakan proses dilakukannya penelitian, meliputi : pengambilan data dan analisis data yang dilaksanakan pada awal sampai akhir bulan April 2016 c. Tahap penyelesaian, yaitu penyusunan laporan penelitian yang dilaksanakan mulai akhir bulan April 2016 sampai awal bulan Mei 2016. B. Desain Penelitian Dalam setiap perencanaan sebuah penelitian tidak bisa dipisahkan dari suatu hal yang disebut desain atau metode. Peranan desain atau metode dalam suatu penelitian sangatlah penting karena metode dalam penelitian dapat diibaratkan sebagai jalan atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian. Berkaitan dengan metode penelitian, Arianto (2013: 3) menyebutkan bahwa Metode atau metodologi pada hakikatnya memberikan pedoman, tentang 34

35 cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa dan memahami lingkunganlingkungan yang dihadapinya. Sementara itu, Majid (2014: 193) menyatakan bahwa Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Mengenai definisi penelitian itu sendiri, Margono (2010: 1) menyatakan bahwa Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Pendapat yang hampir serupa yakni kamus Webster s New International dalam Nazir ( 2005: 12), menyatakan bahwa Penelitian adalah penyelidikan yang berhati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Dari berbagai pendapat tentang metode dan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau prosedur dalam pelaksanaan kegiatan penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati dan terstruktur dalam upaya untuk menemukan atau membuktikan suatu hal. Dan dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Metode ini dipilih dengan alasan peneliti ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari pemberian pembelajaran dengan metode TGT terhadap hasil belajar matematika materi perkalian siswa berkesulitan belajar kelas II SD. Dalam desain penelitian One Group Pretest-Posttest, kepada unit percobaan dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama (T0) dilakukan sebelum perlakuan diberikan, dan pengukuran kedua (T 1) dilakukan sesudah perlakuan dilaksanakan (Nazir, 2005: 231). Desain ini dapat digambarkan seperti di bawah ini :

36 Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Pengukuran Perlakuan Pengukuran (Pretest) (Treatment) (Posttest) Keterangan : T0 X T1 sebagai berikut : T0 X T1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan : treatment (perlakuan) yang diberikan peneliti : tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur 1. Pemberian pretest (T 0), yaitu untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep perkalian dua bilangan sebelum diberikan perlakuan (metode TGT) 2. Pemberian perlakuan (X) atau treatment sebagai penerapan perlakuan (metode TGT) 3. Pemberian posttest (T 1), yaitu untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep perkalian dua bilangan setelah diberikan treatment (metode TGT) 4. Membandingkan antara T0 dengan T1, untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dengan sesudah diberi perlakuan (treatment) Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Metode Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian bagi Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 ini mengandung dua macam variabel. Variabel merupakan istilah yang tidak pernah lepas dalam setiap jenis penelitian. Sugiyono (2014: 60) menyebutkan bahwa Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dua macam variabel dalam penelitian ini, antara lain : 1. Variabel Bebas (X) Suryana ( 2010: 34) menyatakan bahwa Variabel bebas (independent variable) atau disebut juga antecedent variable, adalah variabel

37 penjelas, variable predictor/variabel penentu/variabel penduga. Variabel bebas dalam penelitian ini ialah penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT). 2. Variabel Terikat (Y) Suryana ( 2010: 35) menyebutkan bahwa Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel konsekuensi atau akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah hasil belajar matematika materi perkalian dua bilangan satu angka. 1. Populasi C. Populasi dan Sampel Sugiyono (2014: 117) menyebutkan bahwa populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah anak berkesulitan belajar di SD AL FIRDAUS Surakarta tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 24 anak yang tersebar di kelas I sampai VI. 2. Sampel Margono (2010: 121) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan caracara tertentu. Senada dengan pendapat tersebut, Sugiyono (2014: 118) mengemukakan bahwa : Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Berdasarkan pendapat mengenai sampel tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan salah satu unsur yang menjadi bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah anak berkesulitan belajar matematika kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta yang berjumlah 6 orang anak.

38 D. Teknik Pengambilan Sampel Margono (2010: 125) mengemukakan bahwa Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Nasution (2003: 2) menyebutkan bahwa teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : (1) Probability Sampling (Random Sample); dan (2) Non Probability Sampling (Non Random Sample). Senada dengan pendapat tersebut, Margono (2010: 125) menyatakan bahwa terdapat 2 macam teknik dalam pengambilan sampel, teknik-teknik itu antara lain : (1) Teknik Random Sampling; dan (2) Teknik Non Random Sampling. Teknik Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Dalam teknik ini, semua anggota dalam populasi baik secara individu atau kelompok diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis-jenis teknik Random Sample meliputi : (a) Simple random sampling; (b) Stratified andom sampling; dan (c) Cluster random sampling. Sedangkan Teknik Non Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memungkinkan tidak semua anggota dalam populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Jenis-jenis teknik Non Random Sampling meliputi : (a) Accidental sampling; (b) Quota sampling; dan (c) Purposive sampling. Berdasarkan pendapat mengenai teknik pengambilan sampel di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik pengambilan sampel adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara insidental (sampling insidental) atau accidental sampling. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono (2014: 124) bahwa salah satu cara untuk memperoleh sampel ialah melalui sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Hal ini didasarkan atas sampel tersebut pernah menjadi klien peneliti ketika peneliti melaksanakan kegiatan PPL di SD

AL FIRDAUS Surakarta pada tahun ajaran 2015/2016. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah anak berkesulitan belajar kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta tahun ajaran 2015/2016, dengan jumlah sampel sebanyak 6 orang anak seperti dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Data Sampel Penelitian No. Inisial Kelas 1 RHLPS II A 2 ADLDNM II B 3 RRS II B 4 ANK II C 5 HRWAN II C 6 MZAA II C 39 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan ( Nazir, 2005: 174). Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Sugiyono (2014: 309) menyebutkan bahwa secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, antara lain : 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati sesuatu hal yang dijadikan sasaran dalam suatu kegiatan penelitian. Observasi tidak selalu dilakukan terhadap objek manusia, melainkan dapat juga dilakukan terhadap objek alam. 2. Wawancara Wawancara merupakan langkah awal yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selain itu, wawancara juga dapat digunakan dalam studi lanjutan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam.

3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan kegiatan atau peristiwa yang sudah terjadi. Bentuk dari dokumentasi tersebut dapat berupa tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang. 4. Triangulasi/Gabungan Triangulasi/Gabungan 40 yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sedangkan Margono (2010: 158), membagi teknik pengumpulan data menjadi empat macam, yaitu : 1. Teknik Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 2. Teknik Komunikasi (interview/angket) Teknik komunikasi adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data. Dalam pelaksanaannya, teknik komunikasi dapat dibedakan ke dalam: (1) teknik komunikasi langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan interview sebagai alatnya, (2) teknik komunikasi tidak langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya. 3. Teknik Pengukuran (tes) Pengukuran atau tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. 4. Skala Skala adalah seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek, atau tingkah laku dengan tujuan mengukur sifat. Skala biasa digunakan untuk mengukur sifat nilai-nilai dan minat. Berdasarkan macam-macam jenis teknik pengumpulan data di atas, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono, 2010: 170). Dua jenis tes yang sering digunakan sebagai alat pengukur adalah :

41 a) Tes lisan, yaitu sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara lisan pula. b) Tes Tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Tes tertulis ini dibedakan dalam dua bentuk berikut ini : (1) Tes essey (essay test) yaitu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri. (2) Tes objektif adalah suatu tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Tes ini dapat menghasilkan skor yang konstan, tidak tergantung kepada siapa pun yang memberi skor, karena pemberi skor tidak dipengaruhi oleh sikap subjektivitas. Tes objektif diberikan ke dalam beberapa bentuk berikut ini : (a) Tes betul-salah (true false items) (b) Tes pilihan ganda (multiple choice items) (c) Tes menjodohkan (matching items) (d) Tes melengkapi (completion items) (e) Tes jawaban singkat (short answer items) (Mechrens dan Lechmann, 1975) Dari beberapa macam jenis tes di atas, maka peneliti menggunakan tes tertulis tipe tes objektif, yaitu dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal jawaban singkat. Hasil dari tes yang berupa nilai atau skor tersebut digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa berkesulitan belajar kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta dalam kemampuan pemahaman konsep perkalian dua bilangan. Siswa berkesulitan belajar diminta untuk mengerjakan soal matematika materi perkalian dua bilangan dalam bentuk penjumlahan berulang. Materi tes disesuaikan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan di sekolah tersebut.

Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum diberikan treatment dengan tujuan untuk mengetahui awal kemampuan pemahaman konsep perkalian dua bilangan siswa berkesulitan belajar kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta. Setelah diberi perlakuan, maka dilakukan tes kembali (Post-test) untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa berkesulitan belajar dalam kemampuan pemahaman konsep perkalian dua bilangan. Adapun kisi-kisi soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Kisi-kisi Instrumen Penelitian a. Satuan Pendidikan : SD AL FIRDAUS Surakarta b. Kelas / Semester : II / II c. Mata Pelajaran : Matematika d. Standar Kompetensi : Melakukan perkalian bilangan sampai dua angka e. Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka f. Bentuk Soal : Tes pilihan ganda dan jawaban singkat g. Jumlah Soal : 15 butir soal Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. Indikator Nomor Soal 1. Mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang 1,2,3,4 pilihan ganda 11,12 jawaban singkat 2. Menentukan hasil kali 5,6 pilihan ganda 15 jawaban singkat 3. Memahami fakta perkalian dengan bilangan 1 dan 0 7,8,9,10 pilihan ganda 13,14 jawaban singkat 42 Jumlah Soal Pre-test Post-test 6 soal 6 soal 3 soal 3 soal 6 soal 6 soal Jumlah Soal 15 soal 15 soal

43 2) Penskoran Instrumen Penilaian a. Pilihan ganda : benar = 1 salah = 0 b. Jawaban singkat : benar = 2 mendekati benar = 1 salah atau tidak dijawab = 0 3) Sistem Penilaian Nilai Akhir : NA : X 100 F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Teknik Uji Validitas Instrumen Azwar (2013: 8) mengungkapkan bahwa Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Sugiyono (2014: 173) menyatakan bahwa Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid adalah instrumen yang memiliki tingkat ketepatan atau kecermatan yang akurat untuk mengukur apa yang ingin diukur. Ada tiga jenis validitas yang sering digunakan seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014: 177-183), yaitu : a) Validitas Konstrak (Construct Validity)

44 Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. b) Validitas Isi (Content Validity) Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. c) Validitas Eksternal Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas isi. Karena peneliti dalam menyusun instrumen penelitian juga membandingkan soal dengan isi kurikulum untuk kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta dengan membuat kisi-kisi soal. Untuk menguji validitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti melakukan konsultasi mengenai instrumen tersebut dengan beberapa ahli sebagai validator yang akan menilai apakah instrumen yang dibuat sudah valid dan siap digunakan dalam penelitian atau belum. Beberapa ahli yang berperan sebagai validator instrumen untuk penelitian ini diantaranya ialah :

Tabel 3.4 Data Validator Instrumen Penelitian No. Nama Pekerjaan 1 Rohmatul Muyasaroh, S.Ag. Guru kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta 2 Dra. Siti Kamsiyati, S.Pd, M.Pd. Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret 3 Mahardika Supratiwi, S.Psi, MA. Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret 4 Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret 5 Dra. Rukayah, M.Hum. Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret 45 2. Teknik Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas dalam penelitian merupakan suatu tahap dimana dilakukannya pengukuran pada instrumen guna mengetahui tingkat keajegan atau keandalan dari instrumen itu sendiri. Azwar (2013: 7) menyebutkan bahwa Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability, atau dapat dikatakan sebagai suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi sehingga dapat disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Inti dari tahap reliabilitas ini ialah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran instrumen dapat dipercaya. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran skor instrumen yang relatif sama. Salah satu cara mengukur tingkat reliabilitas instrumen yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan reliabilitas hasil rating. Azwar (2013: 88) mengungkapkan bahwa : Bilamana beberapa orang, secara independen melakukan penilaian terhadap suatu objek ukur berdasar indikator tertentu dan menyatakan hasil penilaiannya secara kuantitatif, maka prosedur tersebut disebut metode rating. Rating adalah prosedur pemberian skor berdasarkan judgement subjektif terhadap aspek atau atribut tertentu, yang dilakukan melalui pengamatan sistematik secara langsung ataupun tidak langsung. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas hasil rating jenis inter-rater reliability. Volistiana (Jurnal Publikasi, 2014: 7) menyebutkan bahwa Inter-rater reliability yaitu beberapa orang yang

46 menggunakan alat ukur yang sama maka hasilnya adalah sama. Bertindak sebagai penilai reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah validator instrumen penelitian yang berjumlah lima orang dengan masing-masing keahliannya dalam bidang isi atau materi, bidang konstruk, dan bidang bahasa, seperti yang tercantum dalam tabel validator instrumen penelitian. G. Teknik Analisis Data Margono (2010: 190) menyebutkan bahwa pada prinsipnya pengolahan data (analisis) ada dua cara, hal ini tergantung dari datanya, yaitu : (1) Analisis non statistik, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data kualitatif. (2) Analisis statistik, yaitu analisis yang berangkat dari data kuantitatif. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data tentang pengaruh penggunaan metode Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dua bilangan pada siswa berkesulitan belajar kelas II SD AL FIRDAUS Surakarta ialah dengan menggunakan analisis kuantitatif yaitu dengan teknik statistik nonparametrik, analisis tes ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang diberi tanda Z dengan menggunakan Program SPSS Versi 23. Teknik ini digunakan karena sesuai dengan jenis eksperimen dan jenis data yang ada pada penelitian yaitu One Group Pretest-Posttest Design yang mana sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (T0) dan pengukuran akhir (T1). H. Prosedur Penelitian Hasil analisis data kemudian dijadikan acuan untuk menarik kesimpulan antara variabel bebas dan variabel terikat. Selanjutnya seluruh kegiatan penelitian dilaporkan dalam laporan kegiatan dari kegiatan awal sampai kesimpulan yang didapat dengan sistematika penulisan yang sesuai dengan standar penulisan skripsi. Berikut disajikan gambaran prosedur dalam penelitian ini :

47 Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Perizinan Treatment Pretest Penyusunan skripsi dan penyusunan Instrumen Posttest Analisis Data Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Penyusunan Laporan