2014/06/22 07:00 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan MANAJEMEN KONFLIK BAGI PENYULUH PERIKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB XII MANAJEMEN KONFLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

Makalah Manajemen Konflik

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) MANAJEMEN KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI

Optimalisasi Kompetensi Widyaiswara Melalui Membaca dan Menulis. Oleh: Mardhiati Thamrin, S.Si (Widyaiswara Pertama BDK Padang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SEPUTAR MANAJEMEN KONFLIK

Taquiri dalam Newtorm dan davis (1977 Ross (1993) :

Bimbingan dan Konseling Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Proyek Konstruksi. Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan perusahaan. Dalam suatu proses pencapaian

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM :

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. Manusia memiliki

MEMAHAMI KONFLIK, STRESS, DAN TRAUMA SERTA UPAYA PENANGANANNYA

Team Building & Manajeman Konflik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu :

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

merasa perlu untuk menawar kembali

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

MODEL MANAJEMEN KONFLIK UNTUK MENGATASI MASALAH DALAM RELASI MAJIKAN WANITA DENGAN PEMBANTU RUMAH TANGGA WANITA DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berskala kecil, menengah, dan besar yang diharapkan untuk bisa maju

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KONFLIK INTERPERSONAL DAN STRES KERJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

MANAJEME N KONFLIK. Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes. Manajemen Konflik

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

KONFLIK DAN NEGOSIASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Bab 13. Manajemen Konflik 1

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

Nama : Burhanudin Indra NIM : Kelas : SI/22

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

Eka Rezeki Amalia A. ARTIKEL Sumber: Didownload tanggal 21 Maret 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang dapat memenuhi kebutuhannya ia akan mempunyai kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

MANAJEMEN KONFLIK ( UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DALAM ORGANISASI )

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN INTERAKSI KERJA TERHADAP INTENSITAS KONFLIK KARYAWAN DI CV. DWI KARYA NGAWI

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh)

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adlia Vidya Rahmandari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah SMA (Sekolah Menengah Atas). menurunkan dan menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berorientasi pada keuntungan finansial maupun organisasi yang

GAYA KERJA PEMBIMBING KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan sekaligus menentukan maju dan mundurnya perusahaan.( Hasibuan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia merupakan kunci penting

I. PENDAHULUAN. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain karena adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

Transkripsi:

2014/06/22 07:00 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan MANAJEMEN KONFLIK BAGI PENYULUH PERIKANAN KOTA KENDARI (8/6/2014) www.pusluh.kkp.go.id Kalimat seperti kamu tidak seharusnya melakukan itu...!!! atau Koq kamu begitu??? atau kalimat sejenisnya, pastilah familiar di kehidupan kita sehari-hari. Pada dasarnya kalimat-kalimat tersebut merupakan bentuk protes yang mengindikasikan adanya konflik antara pihak-pihak yang berseteru.

Konflik itu sendiri memiliki bebrapa definisi, diantaranya: menurut Nardjana (1994), konflik yaitu akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu. Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menyebabkan emosi atau stres yang mempengaruhiefisiensi dan produktivitas kerja. Berdasarkan dua definisi diatas secara umum menggambarkan bahwa Konflik adalah satu kata/kalimat atau ekspresi tertentu yang membawa pendengar, pembaca atau yang melihatnya memiliki persepsi negatif. Nah... mengapa tulisan ini menyinggung soal penyuluh perikanan??? Dalam beberapa perhelatan, ajang dan pertemuan-pertemuan yang mempertemukan penyuluh perikanan dari beberapa daerah, seringkali terjadi saling tukar informasi dan pengalaman bahkan tidak sedikit yang saling menumpahkan uneg-uneg yang tengah dirasakan. Dan dari komunikasi yang terbangun nyaris tanpa konflik. Entah itu konflik dalam lembaga, konflik dengan sesama penyuluh perikanan ataupun konflik dengan pihak lain.

Konflik yang terjadi dalam lembaga misalnya, untuk melancarkan komunikasi banyak diantaranya yang memanfaatkan telepon. Sah-sah saja sepanjang tidak menimbulkan konflik. Tetapi dengan kasus ini misalnya, pihak pusat meminta satu perwakilan penyuluh perikanan dari daerah yang informasi itu via telpon kepada orang tertentu. Ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik, sebab penyuluh perikanan bukan hanya satu orang. Ada juga dengan modus KOORDINATOR PENYULUH PERIKANAN, yang setiap perhelatan selalu mengusung HARUS koordinator. Jabatan koordinator menjadi sumber konflik, apalagi dengan minimnya kegiatankegiatan yang dapat menunjang kredit point. Benar sih... kredit point bukan hanya bersumber dari itu, tapi kalau HARUS KOORDINATOR, pertanyaannya adalah kapan penyuluh perikanan lain berkesempatan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta keterampilan..??? Cerita diatas mungkin hanya ada pada daerah ANTAH BERANTAH... maaf...!!! Maka, mengingat kelompok jabatan fungsional penyuluh perikanan merupakan salah satu dari sekian banyak kelompok yang rawan KONFLIK, sehingga penulis kemudian mengangkat tulisan ini. Sengaja atau tidak, disadari atau tidak, konflik memang sulit untuk dihindari dalam setiap interaksi sosial, tapi ada baiknya mengetahui bagaimana me-manage(baca: memenej) konflik sehingga komunikasi berjalan lancar dan baik. Berikut uraian umum mengenai konflik dan manajemen konflik, yang di kutip dari beberapa sumber. Manajemen konflik adalah serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga. Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau

agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam. Sumber-Sumber Konflik A. Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict) Menurut Wijono (1993, pp.7-15), ada tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict), yaitu: 1) Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yangdicapai saling terpisah satu sama lain. 2) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap persoalanpersoalan yang mengacu pada satu tujuandan pada waktu yang sama didorong untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut. 3) Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain. Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta akibatnya tidak begitu fatal. B. Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius Di dalam organisasi, konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan peran dan ambigius dalam tugas dan tanggung jawab terhadap sikap-sikap, nilai-nilai dan harapan-harapan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.

mengenai konflik peran dalam organisasi, yang dicatat melalui indikasi-indikasi yang dipengaruhi oleh empat variabel pokok : 1)Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran. 2)Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan-tekanan dalam pekerjaan. 3)Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres. 4)Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi (Wijono, 1993, p.15). Stevenin (2000, pp.132-133), ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi misalnya adanya: 1. Pemecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah dan orang-orangnya tidak mendapatkan perhatian utama. 2. Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima, namun tidak selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya. Waspadailah masalah emosi yang tidak pernah disampaikan kepada manajer. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas. 3. Tidak sepakat. Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Sebagai manajer, manajer perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-aspek yang sehat dari ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya perpecahan dalam kelompok. 4. Kalah/menang. Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap bersaing yang amat kuat. Pada tingkat ini, sering kali pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebagian di antaranya akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan. 5. Pertarungan/penerbangan. Ini adalah konflik penembak misterius. Orang-orang yang terlibat di dalamnya saling menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk menyelamatkan diri. Bila amarah meledak, emosi pun menguasai akal sehat. Orang-orang saling berselisih. 6. Keras kepala. Ini adalah mentalitas dengan caraku atau tidak sama sekali Satu-satunya kasih karunia yang menyelamatkan dalam konflik ini adalah karena biasanya hal ini tetap mengacu pada pemikiran yang logis. Meskipun demikian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian. 7. Penyangkalan

komunikasi secara terbuka dan terus-terang. Konflik hanya dipendam. Konflik yang tidak bisa diungkapkan adalah konflik yang tidak bisa diselesaikan. Pengelolaan Konflik Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan: Disiplin Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan Konflik dapat dikelola dengan mendukung setiap anggota/orang-orang dibawah jenjang jabatannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Koordinator penyuluh mampu membagi peran serta penyuluh lain yang dikoordinatorinya untuk suatu perhelatan yang mengundang penyuluh dengan jumlah yang terbatas, dan tidak melulu dirinya dengan dalih harus koordinator. Komunikasi Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. Mendengarkan secara aktif Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Empat trik pengelolaan konflik diatas sejatinya telah diaplikasikan oleh penyuluh perikanan khususnya yang telah melalui diklat dasar jabatan fungsional, sebab salah satu materi inti dalam Diklat tersebut TEKNIK KOMUNIKASI yang tujuannya adalah agar seetiap peserta diklat mampu menerapkan komunikasi efektif dalam aktifitas kesehariannya. Semoga kita tergolong komunitas penyuluh perikanan yang mampu membangun komunikasi yang lebih baik, berkelas dan intelek yang mengiringi kenaikan pangkat dan jabatan fungsional penyuluh perikanan. Amiiiinnn... Kontibutor : Mirnawati Firdaus, penyuluh perikanan provinsi Sulawesi Tenggara