Oleh : Ferry Fairyanto Raharjo ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

Oleh : Yudi Aditya Nugraha K ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MOTIVASI AYAH, IBU UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

Keyword A. Pendahuluan B. Metode

SKRIPSI. Oleh: AJENG FIKA FATMA CANDRA WATI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober2013

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

: KASIH ERLIANA K

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL

SKRIPSI. Oleh: NURYANTI K

PUTRI LESTARI K

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS BANYURADEN GAMPING SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

JURNAL SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas PGRI yogyakarta

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh IRA DWI ANANDA ERNI MUSTAKIM BAHARUDDIN RIZAK

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

sehat di dalam kelas. Apabila siswa memiliki nilai yang maksimal maka akan menimbulkan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang siswa

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

Pardo Wandra, Rozana Eka Putri, Momon Dt. Tanamir Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

Diajukan oleh: RIZCHA VERDIANA A

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOOGI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) TERHADAP NILAI KARAKTER DALAM PKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

SKRIPSI. Oleh : FAUZAN IHSANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Keywords: Origin school. Tutoring place. Learning Outcomes

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

PENGARUH KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NEGERI 1 TURI TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Indiyah Rosiana Rochmaningtyas. Universitas Sebelas Maret Surakarta

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

: ANGELA LILIA KEZIANA K

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tertib untuk mengatur tingkah laku.

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN INDONESIA 1 DI SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

KESESUAIAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN MINAT TERHADAP KREATIVITAS, KEMANDIRIAN, DAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK 1 PUNDONG

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 SENTOLO TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SINJAI SELATAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

(Studi pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Grogol Sukoharjo Tahun 2016) SKRIPSI. Oleh : Muh. Auliya Setiawan K

Transkripsi:

HUBUNGAN PARTISIPASI MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh : Ferry Fairyanto Raharjo ABSTRACT The objective of research was to find out the significant relationship of: (1) participation in extracurricular activity to student learning independency, (2) learning discipline to student learning independency, and (3) participation in extracurricular activity and learning discipline to student learning independency in SMA Negeri 1 Boyolali in the school year of 2013/2014. This study employed a quantitative method with statistic analysis design. The population of research was all of the XI IPS (Social Science) graders of SMA Negeri I Boyolali, consisting of 66 students. The sample was taken using multistage cluster random sampling. The sample of instrument tryout was selected randomly, consisting of 16 students, so that the sample of research consisted of 50 students. Technique of collecting data used was questionnaire for X 1, X 2 and Y variables, while the techniques of analyzing data used were descriptive statistic and product moment correlation analyses with SPSS for windows help. Considering the result of research, it could be found that (1) the participation in extracurricular activity was related to student learning independency with rx 1 Y= 0.505 and = 0.000 so that the participation in extracurricular activity was related very significantly to the student learning independency in SMA Negeri 1 Boyolali. (2) The learning discipline was related to student learning independency with rx 2 Y= 0.571 and = 0.000 so that the learning discipline was related very significantly to the student learning independency in SMA Negeri 1 Boyolali. (3) The relationship of participation in extracurricular activity and learning discipline to student learning independency showed r X 1 X 2 Y = 0.690 and = 0.000, thus, the relationship participation in extracurricular activity and learning discipline to student learning independency was very significant in SMA Negeri 1 Boyolali. Keywords: Extracurricular Activity, Learning Discipline, Student Learning Independency

PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau siswa menuju keadaan yang lebih baik. Selain kegiatan belajar mengajar, kegiatan diluar kelas, seperti kegiatan ekstrakulikuler (pramuka) pada hakekatnya untuk mendukung tercapainya kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar siswa sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan belajar siswa. Hermann Holstein (1986:V) mengemukakan bahwa, dengan mandiri tidak berarti muridmurid belajar secara individualis, bahkan sebaiknya situasinya dibina untuk belajar kelompok dan setiap murid menjadi partner sesamanya. Kemandirian belajar pada hakekatnya merupakan cerminan dari usaha belajar pada umumnya. Semakin baik usaha belajarnya semakin baik pula kemandiriannya. Keberhasilan belajar ditentukan beberapa faktor, menurut Slameto (1995:54) yaitu: faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan ekstern, faktor intern terdiri dari psikologi dan fisiologi sedangkan ekstern dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kemandirian belajar secara optimal memerlukan dukungan sarana dan prasarana, ketepatan cara, dan gaya belajar seseorang, minat dan motivasi belajar yang kuat, lingkungan yang mendukung, aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kedisiplinan mengikuti kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya. Penyediaan sarana dan prasarana belajar, misalnya kegiatan ekstra kurikuler dapat mempengaruhi besar kecilnya kemandirian belajar. Demikian juga dalam kedisiplinan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri yang dimiliki pada seseorang secara langsung akan mempengaruhi semangat belajar, sehingga akan memberikan kontribusi bagi pencapaian kemandirian belajar. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan Partisipasi Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dan Kedisiplinan Belajar dengan Kemandirian Belajar Siswa SMA Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian tentang Kemandirian Belajar Kemandirian merupakan sebuah bentuk kepercayaan pada diri sendiri untuk mengorganisir, mengembangkan dan menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi seseorang. Perilaku mandiri adalah sebuah bentuk perilaku yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan orang lain. Schultz Doane (1995:44) menyebut bahwa, kemandirian sebagai bentuk perilaku yang sehat, yang mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai kebutuhan fundamental. Kecenderungan aktualisasi diri ini mendorong individu menuju satu tingkat kedewasaan berikutnya, yang diikuti pertumbuhan dan penyesuaian diri. Ali Imran (2000:89) menyebut bahwa, kemandirian dapat terungkap sebagai keswakaryaan atau diartikan berkerja sendiri dengan inisiatif sendiri. Kemandirian belajar adalah suatu bentuk kebebasan siswa dalam mengidentifikasi dirinya yaitu mampu menemukan kompetensi, mampu mengaktualisasi diri secara bertanggung jawab dan mampu melakukan yang lebih. 2. Pengertian tentang Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan belajar dapat dicapai melalui suatu upaya pendidikan agar seseorang mengikuti dan menaati suatu peraturan, nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam lingkungan tertentu. Adanya kedisiplinan ini diharapkan dapat

menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa dan bukan lagi merupakan suatu aturan yang datang dari luar yang memberikan keterbatasan tertentu. Menurut Soegeng Prijodarminto (1992:23) bahwa Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melaui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Menurut Slameto (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Nana Sudjana (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi belajar yang tercipta dan terbentuk sebagai pola tingkah laku belajar yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang ditaati oleh semua pihak secara sadar sehingga tercipta ketertiban dan keteraturan dalam belajar. 3. Pengertian tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Dalam Surat Keputusan Mendikbud Nomor 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 (Asep Herry H, dkk, 2006: 12.4), dijelaskan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diartikan sebagai kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan setiap sekolah. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler atau kunjungan studi ke tempat-tempat tertentu yang berkaitan dengan esensi materi pelajaran tertentu. 4. Pengertian Tentang Pramuka Menurut Zainal Aqip & Sujak (2011:81), Gerakan pramuka adalah gerakan pendidikan kaum muda yang menyelenggarakan kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan anggota dewasa. Sebagai gerakan pendidikan, usaha gerakan pramuka tidak lepas dari pola dasar pendidikan usaha gerakan pramuka tidak lepas dari pola dasar pendidikan nasional dan merupakan salah satu sarana pendidikan, disamping sarana pendidikan yang lain (keluarga, sekolah, lingkunagn kerja dan masyarakat). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dimana terdapat dua variabel predictor dan satu variabel kriterium, yaitu keikutsertaan kegiatan ekstrakulikuler (X 1 ), kedisiplinan belajar (X 2 ) dan kemandirian belajar (Y). Dari uraian tersebut, peneliti menggambarkan skema atau alur kerangka berpikir yang berkaitan dengan judul penelitian. Skema atau alur berpikir digambarkan sebagai berikut: Ekstrakulikul er pramuka (X1) Kedisiplinan belajar (X2) Kemandirian (Y)

Selanjutnya untuk menguji hubungan antara kompetensi guru dan minat belajar siswa dengan tingkat prestasi belajar sosiologi, digunakan rumus korelasi product moment pearson yang dikutip oleh Saifuddin Azwar (1997:19) sebagai berikut: r xy = xy x 2 (x )² N x ( y ) N Y 2 (Y )² N Keterangan: r xy : Koefisien antara variable X dan Y X : jumlah skor variable X Y : jumlah skor variable Y xy: jumlah perkalian skor variable X dan Y x² : jumlah kuadrat skor variable X y² : jumlah kuadrat skor variable Y N : jumlah subyek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Variabel Partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Hasil pengumpulan data tentang partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di SMA N 1 Boyolali adalah sebagai berikut: Skor tertinggi: 116 Modus : 94 Skor terendah : 78 SD : 9,289 Mean : 96,54 Varians :86.294 Median : 96 Distribusi datanya dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Sebaran Frekuensi Variabel X 1 Variat 78 83 84 88 89 94 95 100 101 106 107 112 113-118 Frekuensi 5 4 16 12 3 9 1 Total 50 2. Hasil Penelitian Variabel Kedisiplinan belajar Hasil pengumpulan data tentang kedisiplinan belajar adalah sebagai berikut: Skor tertinggi : 119 Modus : 98 Skor terendah : 86 SD : 8,206 Mean : 98,26 Varians : 67.339 Median : 98,00 Distribusi datanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Sebaran Frekuensi Variabel X 2 Variat Frekuen si (%) Kumulatif 68 72 73 77 78 82 83 87 88 92 93 97 98-102 4 11 9 9 6 6 5 8,00 22,00 18,00 18,00 12,00 12,00 10,00 8,00 30,00 48,00 66,00 78,00 90,00 Total 50 (%) 10,00 8,00 32,00 24,00 6,00 18,00 2,00 Kumulatif 10,00 18,00 50,00 74,00 80,00 98,00 3. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa Hasil pengumpulan data tentang kemandirian belajar adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi : 100 Modus : 81 Skor terendah : 68 SD : 9,309 Mean : 84,22 Varians : 86.665 Median : 84,00 Distribusi datanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Sebaran Frekuensi Variabel Y Variat 86 91 92 97 98 103 104 108 109 114 115 120 Total Freku ensi 10 15 8 12 3 2 (%) 20,00 30,00 16,00 24,00 6,00 4,00 50 Kumulatif 20,00 50,00 66,00 90,00 96,00 4. Uji hipotesis Setelah melakukan uji hipotesis, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: a. Hipotesis Pertama Karena ρ = 0,000 maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan bahwa hasilnya sangat signifikan. Hal ini disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan kemandirian belajar dengan p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian hipotesis peneliti yang berbunyi ada hubungan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 diterima. b. Hipotesis Kedua Karena ρ = 0.000 maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis Sutrisno Hadi (2004), menyimpulkan bahwa hasilnya sangat signifikan. Hal ini disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar (Y) p < 0,050 yaitu 0,000 < 0,050. Dengan demikian hipotesis peneliti yang berbunyi ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 diterima. c. Hipotesis Ketiga Dari hasil perhitungan diperoleh rx1x2y = 0,690 dan F hitung = 21,330 dengan nilai P = 0,000. Karena P < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara X1 dan X2 terhadap Y. Dengan demikian hipotesis peneliti yang berbunyi ada hubungan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 diterima. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara Variable X 1 dengan Y Hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 diterima, karena r y = 0,505 dan ρ = 0,000. Hal ini menunjukan hasil koefisien korelasi positif signifikan. Dengan demikian berarti partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (pramuka) pada hakekatnya untuk mendukung tercapainya kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar siswa sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan belajar siswa. Sikap mandiri sangat penting dimiliki oleh siswa agar mantap dalam bersikap dan melaksanakan tugas, tidak tergantung pada

orang lain dan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. Untuk meningkatkan pendalaman materi pelajaran yang telah diberikan maka anak didik atau siswa dilatih dengan memberi tugas yang harus dikerjakan di sekolah maupun di rumah. Tugas-tugas yang diberikan guru sedapat mungkin dikerjakan oleh siswa secara mandiri untuk melatih pikiran dan sumber daya yang ada. 2. Hubungan antara Variable X 2 dengan Y Hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 diterima, karena r y = 0,571 dan ρ = 0,000. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang sangat signifikan antara kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa. Dalam hal ini kedisiplinan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri yang dimiliki pada seseorang secara langsung akan mempengaruhi semangat belajar, sehingga akan memberikan kontribusi bagi pencapaian kemandirian belajar. Seseorang dikatakan mempunyai kedisiplianan yang tinggi apabila ia mau menaati dan mengikuti peraturan, mempunyai kesadaran melakukan peraturan tersebut, dan melaksanakan hukuman apabila melakukan kesalahan. Kedisiplinan mungkin mempunyai hubungan dalam upaya menumbuhkan kemandirian belajar siswa. 3. Hubungan antara Variable X 1 dan X 2 dengan Y Hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dankedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 tahun ajaran 2011/2012 terbukti kebenarannya dan dapat diterima, karena r = 0,690 dan ρ = 0,000. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang sangat signifikan antara partisipasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan kedisiplinan belajar dengan kemandirian belajar siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini sering dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa.dalam hal mendukung kemandirian belajar, kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung adalah ekstrakulikuler pramuka. Hal ini dikarenakan kegiatan pramuka adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan diluar lingkungan keluarga serta dialam terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Dimana didalamnya kegiatan pramuka menanamkan aspek-aspek kedisiplinan, kemandirian, serta kepemimpinan. Sehingga kegiatan ekstrakulikuler pramuka berhubungan dengan kemandirian belajar. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan kegiatan pramuka adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan diluar lingkungan keluarga serta dialam terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Dimana didalamnya kegiatan pramuka menanamkan aspek-aspek kedisiplinan, kemandirian, serta kepemimpinan. Sehingga kegiatan ekstrakulikuler pramuka berhubungan dengan kemandirian belajar. Kedisiplinan belajar merupakan suatu tata tertib sebagai pola tingkah laku belajar, sehingga tercipta ketertiban dan

keteraturan dalam belajar serta menumbuhkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan siswa.kedisiplinan dapat terbentuk melalui perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, keteraturan, kepatuhan dan ketertiban. Seseorang dikatakan mempunyai kedisiplianan yang tinggi apabila ia mau menaati dan mengikuti peraturan, mempunyai kesadaran melakukan peraturan tersebut, dan melaksanakan hukuman apabila melakukan kesalahan. Kedisiplinan mungkin mempunyai hubungan dalam upaya menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Kemandirian merupakan sebuah bentuk kepercayaan pada diri sendiri untuk mengorganisir, mengembangkan dan menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi seseorang. Perilaku mandiri adalah sebuah bentuk perilaku yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan orang lain. Kemandirian juga merupakan suatu sikap yang diperoleh individu secara komulatif selama berlangsungnya perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungannya, sehingga individu tersebut mampu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri tanpa tergantung orang lain. Dengan demikian kemandirian belajar berhubungan dengan kedisiplinan belajar dan nilai-nilai yang ditanamkan melalui kegiatan ekstrakuliler pramuka Doane, Schulz. (1995). Psikologi Pertumbuhan (Terjemahan Yustinus). Yogyakarta: Kanisius. Holsten, Hermann. (1980). Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Karya CV. Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Zainal Aqib & Sujak. (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya. DAFTAR PUSTAKA Ali Imron. 2000. Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya. Asep Herry H, dkk. (2006). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

PERSETUJUAN Jurnal ini diajukan untuk memenuhi persyaratan skripsi dengan judul Hubungan Partisipasi Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dan Kedisiplinan Belajar dengan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014 Disetujui oleh Pembimbing I Pembimbing II Drs. MH Sukarno, M.Pd NIP 19510601 197903 1 001 Dra. Siti Rochani, Mpd NIP. 19540213 198003 2 001 Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Drs. MH Sukarno, M.Pd NIP 19510601 197903 1 001