BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang pendidikan No. 12 tahun 2012 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Inovasi ini dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agni Marlina, 2014

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khoirunnisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Melly, FPSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa yang akan datang. Pembahasan tentang pendidikan tentu tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini membuat setiap individu dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB II STRES AKADEMIK DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN PADA TEMAN SEBAYA DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

HUBUNGAN ANTARA SOCIAL SUPPORT DENGAN OPTIMISME PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) SKRIPSI ERNI JULIANTI SIMANJUNTAK

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi ( Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

2015 EFEKTIVITAS PROBLEM FOCUSED COPING DALAM MEREDUKSI STRES AKADEMIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perceived Social Support. secara nyata dilakukan oleh seseorang, atau disebut received support,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pendidikan dijelaskan menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, pertumbuhan di bidang pendidikan kian

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa mengalami kecemasan komunikasi dapat terjadi didalam kelas, forum

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes pada Remaja di SMA X Ciamis yang Mengalami Stres Pasca Aborsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. unsur lapisan masyarakat merupakan potensi yang besar artinya bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kalanya masalah tersebut berbuntut pada stress. Dalam kamus psikologi (Chaplin,

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersamasama,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini seiring perkembangan zaman juga

Sebagaimana yang diutarakan oleh Sarafino dan Smith (2012, h.29) bahwa stres memiliki dua komponen, yaitu fisik, yang berhubungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan yang teratas dan juga terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

Hubungan Antara..., Devita, Fakultas Psikologi 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRATEGI KOPING PADA PENDERITA PASCA STROKE

6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

DAFTAR ISI. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GRAFIK...

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran (Undang-Undang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyatukan serta menyampaikan pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Mahasiswa harus berjuang melalui berbagai tantangan untuk mencapai gelar sarjana. Perjuangan tersebut dimulai dari semester pertama hingga semester akhir. Mereka mengikuti kuliah, membuat makalah dan tugas-tugas, melakukan pratikum di laboratorium maupun lapangan, hingga pada akhirnya wajib untuk menyusun tugas akhir berupa skripsi sebagai syarat kelulusan. Skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah dalam struktur kurikulum program pendidikan sarjana yang menggambarkan upaya khusus penerapan terpadu ilmu yang telah didapatkan sesuai dengan suatu peminatan. Tujuan dari pembuatan skripsi adalah memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan menyusun karya ilmiah sesuai dengan bidang yang diminatinya. Sebagai karya ilmiah penulisan skripsi memiliki standar penulisan tertentu sama halnya di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 13

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas merupakan jurusan baru di Universitas Andalas. Program Studi ini terbentuk pada tahun 2009, sampai sekarang psikologi memiliki lima angkatan. Mahasiswa angkatan 2009 memasuki semester delapan dan mereka sudah bisa mengambil mata kuliah skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mewajibkan mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan akademik, antara lain; telah lulus minimal 134 sks, ipk minimal 2.00, dan lulus mata kuliah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan nilai minimal C (Panduan Penulisan Skripsi Psikologi Unand). Sebagai angkatan pertama di Psikologi, mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan diharuskan untuk mengajukan tiga judul skripsi. Tidak adanya senior membuat mahasiswa bingung harus memulai dari mana dan tidak memiliki tempat untuk bertanya, walaupun saat ini penggunaan internet sangat mudah dalam mendapakan informasi yang dibutuhkan namun hanya beberapa yang menjadi acuan pembuatan skripsi. Perbedaan lain dengan fakultas lainnya yaitu terletak pada cara pengumpulan data, seperti alat ukur yang digunakan untuk pengujian hipotesis yang didapatkan dengan cara mengadaptasi dari penelitian lain maupun pembuatan sendiri yang juga harus teruji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan di Program Studi Psikologi alat ukur tersebut meliputi alat tes tertentu baik berbentuk skala sikap, tes proyeksi, tes kemampuan, lembar observasi, wawancara, kuesioner, dan lain sebagainya (Setiadi dkk, 2003:27). Alat ukur tersebut 14

dapat diperoleh melalui mengadaptasi penelitian lain ataupun membuatnya sendiri. Sehingga membuat mahasiswa psikologi mengalami kesulitan dalam proses pembuatan skripsi tersebut. Di sisi lain, berdasarkan pengamatan pada beberapa mahasiswa di psikologi, mereka juga terlihat bingung dalam mencari referensi judul, bahan bacaan, dan literatur. Mereka juga terlihat saling bertanya mengenai sejauh mana perkembangan judul maupun proposal yang sedang dikerjakan. Mereka mengatakan hal-hal tersebut menimbulkan perasaan gelisah dan cemas dalam diri mereka. Pada dasarnya, perasaan cemas dan masalah dalam kehidupan sebenarnya normal. Berbagai kondisi kehidupan yang baru menimbulkan suatu lingkungan yang penuh akan stres. Hal ini serupa dengan yang dikatakan Calhoun (1990:12) bahwa manusia selalu berhadapan dengan stres, tetapi tampaknya sekarang mereka berhadapan dengan stres lebih banyak dari yang pernah ada, menurutnya mahasiswa perguruan tinggi memang tampak sangat istimewa, namun demikian derajat stres untuk mahasiswa perguruan tinggi dapat meningkat secara mengkhawatirkan karena mereka berhadapan dengan tuntutan keberhasilan yang berat. Lebih lanjut Calhoun menambahkan tekanan tersebut akan dapat menjadi jauh lebih besar bila mahasiswa tersebut kebetulan menjadi generasi pertama, dengan orang tua yang tidak pernah masuk perguruan tinggi dan memiliki harapan besar dengan menginvestasikan uangnya untuk apa yang dikerjakan anaknya. 15

Penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama. Begley (dalam Calhoun, 1990:13) menyatakan bahwa stres dapat menuju ke suatu gejala yang disebut keputusasaan, suatu keadaan kelelahan emosional dan fisik yang parah dimana seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, dan tidak mempunyai gairah untuk hidup. Angka keputusasaan tersebut tampak meninggi dan semakin tinggi pada kampus perguruan tinggi. Contohnya Universitas Texas di Austin, saat ini permintaan pelayanan konseling mahasiswa meningkat menjadi 16% dalam setahun; bahkan di Tulane angka tersebut meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun. Penelitian terbaru yang dilakukan Larasati (2012) pada mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut mengalami tingkat stres tinggi sebanyak 19,6 % dan tingkat sedang sebesar 54,2%. Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa stres terjadi pada mahasiswa di peguruan tinggi. Gunawati dkk (2006:95) menyatakan seseorang dapat dikatakan mengalami stres, ketika ia mengalami suatu kondisi tekanan dalam diri akibat tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri dan lingkungan individu tersebut. Lebih lanjut Gunawati menyatakan perbedaan karakteristik pada setiap individu akan menentukan respon terhadap stimulus yang menjadi sumber stres, sehingga respon yang dihasilkan akan berbeda-beda walaupun stimulus yang menjadi sumber stresnya sama. Hal ini serupa yang dikatakan Lazarus dan Folkman (dalam Murni, 2010:3), bahwa stres adalah kondisi ketegangan yang memengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi fisik seseorang. 16

Lebih lanjut ia menyatakan stres adalah segala sesuatu yang dipandang oleh seseorang sebagai sesuatu yang menantang, mengancam, dan menyakitkan. Secara umum dari 37 mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyatakan bahwa mereka tidak tahu dan bingung harus memulai dari mana, bahkan beberapa dari mereka ada yang harus mengubah beberapa kali judul skripsi yang sudah mereka ajukan. Berdasarkan komunikasi personal dengan salah satu mahasiswa psikologi ditemukan bahwa permasalahan yang paling menjadi beban pikiran adalah menemukan fenomena yang akan diteliti, disamping itu ia juga sering merasa bingung memikirkan judul penelitian, gelisah tanpa sebab, cemas menghadapi dosen pembimbing, moodnya sering berubah-ubah, dan malas untuk memulai lagi mengerjakan skripsi setelah judul yang diajukan ditolak oleh dosen pembimbingnya. Mahasiswa psikologi lainnya juga mengungkapkan kondisi yang ia alami saat ini berpengaruh pada kondisi fisiknya. Mereka mengatakan adanya penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit seperti flu dan sakit kepala. Menurut mereka perubahan tersebut dikarenakan adanya tekanan-tekanan, seperti mencari bahan untuk skripsi, batas waktu penyelesaian skripsi dari orang tua, sulit bertemu dengan dosen pembimbing, adanya beberapa teman dari jurusan yang berbeda 17

sudah seminar proposal, bingung menentukan subyek penelitian, dan lainlain. Kondisi-kondisi tersebut nampaknya mengarah pada kondisi stres. Smet (1994:130) menyebutkan sejumlah variabel yang diidentifikasi berpengaruh pada stres, yaitu variabel dalam kondisi individu (umur, jenis kelamin, faktor genetik, pendidikan, status ekonomi, kondisi fisik), karakteristik kepribadian, variabel sosial-kognitif (dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang dirasakan), hubungan dengan lingkungan sosial (dukungan sosial yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial), dan strategi penanggulangan (coping). Menurut Kring (dalam Fibrianti, 2009:7) dari banyak faktor tersebut salah satu faktor yang secara signifikan dapat mengurangi efek negatif dari stres adalah dukungan sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh Smet (1994:131) bahwa salah satu faktor yang dapat mengubah stres (faktor protektif) adalah dengan mencari dukungan sosial. Dukungan sosial termasuk sebagai faktor lingkungan. Baron dan Byrne (dalam Adicondro, 2011:20) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Dukungan sosial juga dapat dilihat dari banyaknya kontak sosial yang terjadi atau yang dilakukan individu dalam menjalin hubungan dengan sumber-sumber yang ada di lingkungan. Cutrona & Gardner; Uchino (dalam Sarafino & Timothy, 2012:53) menyatakan empat aspek dukungan sosial yaitu, emotional or esteem support, tangible or instrumental support, informational support, dan companionship support. 18

Menurut Johnson & Johnson (dalam Adicondro, 2011:20) dukungan sosial berasal dari orang-orang penting yang dekat (significant others) bagi individu yang membutuhkan bantuan misalnya di sekolah seperti guru dan teman-temannya. Berdasarkan hasil penelitian Asmarasari pada tahun 2010 yang berjudul Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Stres Menghadapi SNMPTN pada lulusan SMU di kabupaten Ciamis menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan stres menghadapi SNMPTN. Penelitian lainnya yang berjudul Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Tingkat Stres Pada Siswa Kelas akselerasi oleh Anggoro pada tahun 2011 juga menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara dukungan sosial orang tua dengan tingkat stres siswa SMA kelas Akselerasi dengan koefisien korelasi sebesar 0,368. Hasil-hasil penelitian di atas memperkuat fakta bahwa memang terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dan stres. Berdasarkan komunikasi personal yang telah dilakukan kepada sepuluh mahasiswa psikologi yang mengerjakan skripsi menyatakan bahwa dukungan yang diterima dari orang tua dan teman-teman membuat perasaan lebih tenang dan mengurangi tekanan yang sedang dirasakan. Beberapa mahasiswa psikologi menyatakan bahwa mereka biasanya mengerjakan skripsi secara bersama-sama, selain untuk mengerjakan skripsi mereka juga saling berdiskusi, sehingga apabila ada hal yang 19

kurang mereka pahami bisa langsung didiskusikan dalam kelompok tersebut. Selain itu mahasiswa lain juga meminta temannya untuk selalu mengingatkannya dalam membuat skripsi dan agar saling bertukar informasi antara teman yang satu dengan teman yang lainnya baik mengenai bahan bacaan seperti buku, jurnal, metode pengumpulan data yang digunakan, skala, dan hal-hal lainnya. Tidak hanya itu, dosen pembimbing pun ikut mengingatkan, memberi semangat, dan informasiinformasi yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Fenomena yang terjadi tersebut menunjukan bahwa terdapat semangat yang ditunjukkan antar sesama, dan saling bertukar informasi merupakan dukungan sosial yang diterima dari orang-orang terdekat mahasiswa ketika menyusun skripsi. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dapat dikatakan bahwa mahasiswa psikologi angkatan 2009 yang sedang mengerjakan skripsi mengalami gejala-gejala yang mengarah pada kondisi stres, dan disisi lain mereka membutuhkan bantuan-bantuan seperti informasi, pemberian semangat, dan rasa kebersamaan untuk mengurangi gejala-gejala yang mengarah kepada stres. Bantuan-bantuan tersebut adalah dukungan sosial yang diterima mahasiswa psikologi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial mempunyai hubungan negatif dengan stres. yang berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diterima seseorang, maka semakin rendah stres yang ia alami. Terkait dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah dukungan sosial berpengaruh 20

pada stres mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi di Program Studi Psikologi Universitas Andalas. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh dukungan sosial terhadap stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian yaitu: untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi pada Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan ilmiah dan menjadi literatur pada pengembangan ilmu psikologi sesuai dengan masalah yang diteliti. 1.4.2 Manfaat Praktis Peneliti berharap agar penelitian ini dapat membantu mengetahui dan memperkaya pengetahuan bagi masyarakat khususnya mahasiswa dan dosen mengenai dukungan sosial dan stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi sehingga dapat diterapkan pada mahasiswa lainnya yang sedang mengerjakan skripsi. Selain itu peneliti juga mengharapkan 21

agar hasil penelitian ini bisa memberi gambaran mengenai dukungan sosial yang mereka butuhkan untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan pertemanan. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi objek penelitian, meliputi landasan teori dari stres dan dukugan sosial. Dalam bab ini juga memuat tentang hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang mencakup variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional variabel penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, metode pengambilan data, uji daya beda, uji validitas dan reliabilitas alat ukur, serta metode analisa data. 22

BAB IV : Analisis dan Interpretasi Data Berisi gambaran subjek penelitian, uji asumsi penelitian, hasil utama penelitian, dan kategorisasi data penelitian. BAB V : Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan hasil penelitian, diskusi yang merupakan pembahasan dan pembanding hasil penelitian sebelumnya serta saran penyempurnaan penelitian berikutnya. 23