II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik pendugaan distribusi

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan kendala menjadi model penuh tanpa kendala,

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS)

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

KONSISTENSI ESTIMATOR

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma (

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION DENGAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

Matematika dan Statistika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian terdiri dari variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan

ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE PARK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

Bab 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL DATA PANEL DINAMIK MENGGUNAKAN ARELLANO-BOND GMM (GENERALIZED METHOD OF MOMENTS) oleh HAYU SUSILOWATI M

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

5 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data panel ini, penulis menggunakan definisi, teorema dan konsep dasar yang berkaitan dengan pendugaan parameter, GMM, dan data panel sebagai berikut: A. Pendugaan Parameter Dalam statistika inferensial, dibutuhkan pemahaman mengenai kaidah-kaidah pengambilan kesimpulan tentang suatu parameter populasi berdasarkan karakteristik sampel. Hal ini membangun apa yang disebut dengan pendugaan titik dari suatu fungsi kepekatan peluang parameter yang tidak diketahui. Definisi 2.1 Misal suatu peubah acak X memiliki fungsi kepekatan peluang yang bergantung pada suatu parameter tak diketahui dengan sebarang nilai dalam suatu himpunan ruang parameter, maka dinotasikan dengan ( ) (Hoog and Craig, 1995). Definisi 2.2 Misal X 1, X 2,, X n berdistribusi bebas stokastik identik dengan fungsi kepekatan peluang ( ). Suatu statistik U(X 1, X 2,, X n ) = U(X) yang digunakan untuk menduga g( ) disebut sebagai penduga bagi g( ), (Hoog and Craig, 1995).

6 Berkaitan dengan pendugaan parameter menggunakan GMM, akan dijelaskan beberapa sifat penduga sebagai berikut: Definisi 2.3 (Penduga Tak Bias) Penduga U(X) dikatakan sebagai penduga tak bias bagi g( ) jika ( ( )) ( ) (Hoog and Craig, 1995). Definisi 2.4 (Penduga Varians Minimum) Misal T * merupakan penduga tak bias g( ), maka untuk sebarang penduga tak bias T bagi g( ) disebut penduga varians minimum jika ( ) ( ) untuk setiap dimana ( ) ( ( )) [ ( )] (Bain and Engelhardt, 1992). Definisi 2.5 (Penduga Konsisten) Penduga U(X) dikatakan sebagai penduga konsisten bagi ( ) jika ( ) ( ) untuk, yaitu bila * ( ) ( ) + (Hoog and Craig, 1995).

7 Berkaitan dengan pemeriksaan sifat konsisten, digunakan teorema pendukung sebagai berikut: Teorema 2.1 (Markov s Inequality) Jika X suatu peubah acak dengan fungsi kepekatan peluang f(x) dan u(x) merupakan fungsi bernilai real non-negatif maka untuk sebarang konstanta positif c > 0,, ( ) -, ( )- (Bain and Engelhardt, 1992). Bukti: Misalkan A = {x u(x) c} dan A A c = S = ruang sampel, maka nilai harapan bagi peubah acak kontinu adalah, ( )- ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Oleh karena u(x) 0 dan f(x) 0 maka haruslah ( ) ( ). Dengan demikian, ( )- ( ) ( ) Tetapi pada A, u(x) c sehingga, ( )- ( ), -

8, ( ) - Dengan demikian diperoleh, ( ) -, ( )- Terbukti. Teorema 2.2 (Chebyshev s Inequality) Misal X suatu peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang f(x), nilai harapan berhingga ( ) dan varians berhingga ( ), maka untuk sebarang bilangan positif berlaku ( ) (Bain and Engelhardt, 1992). Bukti: Misal u(x) = dengan menggunakan Markov s Inequality, diperoleh ( ) ( ) ( ) Misal r = 2 dan c = k, k 0 maka, ( ) -, -, - ( ), -

9 atau dapat ditulis dengan, - Misal, maka, -. /, - Terbukti. Teorema 2.2 (Law of Large Number) Misal X 1, X 2,, X n proses percobaan independen dengan nilai harapan berhingga ( ) dan varians berhingga ( ). Misal S n = X 1 + X 2 + + X n, maka untuk sebarang berlaku. / untuk (Bain and Engelhardt, 1992). Bukti: Diketahui X 1,X 2,,X n merupakan percobaan independen dan berasal dari distribusi yang bebas stokastik identik, maka dapat dituliskan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ( )) ( ( ) ( ) ( ))

10 ( ( ) ( ) ( )) ( ( )) ( ) dan ( ) ( ) ( ( )) ( ( ) ( ) ( )) ( ( ) ( ) ( )) ( ( )) ( ) Selanjutnya dengan menggunakan Chebyshev s Inequality untuk sebarang diperoleh ( ) ( )

11 Berikutnya kedua ruas dioperasikan limit n menuju tak hingga sebagai berikut ( ) Oleh karena, maka. / saat n menuju tak hingga. Terbukti. Definisi 2.6 (Distribusi Asimtotik Normal) Misal X 1, X 2,, X n merupakan barisan peubah acak serta m dan c adalah konstanta sedemikian sehingga ( ) saat, maka X n disebut berdistribusi asimtotik normal dengan asimtotik mean m dan asimtotik varians c 2 /n, (Bain and Engelhardt, 1992). Definisi 2.7 (Distribusi Asimtotik Normal Multivariat) Diberikan X 1, X 2,, X n sampel vektor acak dengan vektor mean berhingga dan matriks kovarians definit positif sedemikian sehingga ( ), - yang berakibat [ ] maka disebut berdistribusi asimtotik normal dengan vektor mean dan matriks asimtotik kovarians, (Greene, 2008).

12 B. Data Panel Menurut (Johnston, 1984) data panel biasa disebut juga data longitudinal atau data runtun waktu silang (cross-sectional time series), di mana banyak kasus (orang, perusahaan, negara dan lain-lain) diamati pada dua periode waktu atau lebih yang diindikasikan dengan penggunaan data time series. Data panel dapat menjelaskan dua macam informasi yaitu informasi cross-section pada perbedaan antar subyek, dan informasi time series yang merefleksikan perubahan pada dimensi waktu. Ketika kedua informasi tersebut tersedia, maka analisis data panel dapat digunakan. Dengan pengamatan berulang terhadap data cross section yang cukup, analisis data panel memungkinkan seseorang dalam mempelajari dinamika perubahan dengan data time series. Kombinasi data time series dan cross section dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas data dengan pendekatan yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan hanya salah satu dari tipe data tersebut. Analisis data panel dapat mempelajari sekelompok subyek jika kita ingin mempertimbangkan baik dimensi data maupun dimensi waktu, (Nachrowi, 2002). Dalam (Greene, 2008) dituliskan model yang digunakan dalam analisis data panel sebagai berikut:

13 di mana terdapat K parameter dalam x it dengan i = 1,2,, N menunjukkan analisis pada data cross section dan t = 1,2,,T menunjukkan analisis pada data time series. Heterogenitas atau efek individual dinyatakan dengan di mana memuat konstanta dan himpunan variabel khusus seperti suku, jenis kelamin, pekerjaan dan sebagainya yang dianggap konstan sepanjang waktu t. Jika teramati untuk setiap individu maka model di atas dapat diperlakukan sebagai model linear biasa yang diselesaikan dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square), namun akan menjadi rumit apabila c i tidak teramati. Mengenai efek tak teramati yang banyak dijumpai dalam data panel, diasumsikan kondisi sebagai berikut, -, yaitu bahwa galat tidak berkorelasi dengan variabel bebas dalam setiap periode, baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang. Secara khusus, digunakan asumsi kebebasan mean sebagai berikut, -. Terdapat beberapa tipe analisis yang digunakan pada data panel yaitu tipe pooled regression, fixed effects, dan random effects. Dalam penelitian ini, secara khusus penulis melakukan kajian mengenai karakteristik penduga GMM pada model data panel dengan tipe fixed effect. Tipe ini terjadi manakala efek individual z i tidak teramati namun berkorelasi dengan x it sehingga penduga metode kuadrat terkecil bagi bias dan tak konsisten sebagai akibat adanya variabel yang terabaikan. Sehingga dapat dituliskan model umumnya sebagai berikut:,

14 dengan, - ( ) (2-1) Oleh karena mean kondisionalnya sama untuk setiap periode, maka model dapat dituliskan sebagai ( ) ( ) ( ), ( )-, ( )- Karena pernyataan dalam tanda kurung tidak berkorelasi dengan X i, maka dapat dilebur bersama galat dan model menjadi (2-2) di mana dan, -. Dengan demikian, persamaan (2-2) merupakan model regresi linear klasik yang memenuhi asumsi homoskedatisitas, (Greene, 2008). Dalam (Gujarati, 2004) dituliskan beberapa keunggulan analisis dengan menggunakan data panel dibandingkan dengan menggunakan data time series atau cross section antara lain sebagai berikut: 1. Data panel memberikan jumlah observasi atau data yang lebih besar bagi peneliti sehingga akan meningkatkan derajat kebebasan, 2. Data panel merupakan pengamatan yang mengkombinasikan teknik pengumpulan data secara time series dan cross section dengan demikian akan memberikan informasi yang lebih banyak, variabilitas yang lebih baik, dan mengurangi hubungan antar variabel bebas,

15 3. Penggunaan data panel dapat mengurangi kolinearitas antar variabel bebas sehingga akan menghasilkan estimasi ekonometrik yang lebih efisien, 4. Data panel dapat mendeteksi dan mengukur efek yang tidak bisa dilakukan oleh data time series ataupun data cross section sehingga memungkinkan peneliti untuk mempelajari model perilaku yang lebih kompleks. C. Generalized Method of Moments Generalized Method of Moments merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pendugaan parameter dari model statistik. Generalized Method of Moments merupakan bentuk perumuman dari Method of Moment yang dikembangkan oleh Lars Peter Hansen pada tahun 1982. Dalam prosesnya, penduga GMM menggunakan persamaan kondisi moment yang diperoleh dari model linear dan matriks terboboti definit positif untuk menentukan solusi tunggal dari sistem persamaan overidentified. Berikut ini definisi dari istilah yang digunakan dalam GMM: Definisi 2.8 (Persamaan Moment) Suatu kondisi moment merupakan suatu pernyataan yang memuat data dan parameter sebagai berikut:, ( )- di mana merupakan vektor parameter berukuran, ( ) adalah fungsi vektor dan adalah vektor variabel acak, (Nielsen, 2005).

16 Definisi 2.9 (Kondisi Moment Populasi) Misal suatu vektor variabel acak dan suatu vektor parameter serta ( ) suatu fungsi vektor, maka kondisi moment populasi didefinisikan sebagai ( ), ( ) -, di mana sebanyak K variabel instrumen dalam z t. (Nielsen, 2005). Definisi 2.10 (Kondisi Moment Sampel) Kondisi moment sampel merupakan rata-rata dari kondisi moment populasi yang dinyatakan dengan ( ) ( ) (Nielsen, 2005). Dalam (Greene, 2008) GMM merupakan salah satu bentuk pendugaan semiparametrik karena umum digunakan pada data yang memiliki sedikit informasi mengenai sebaran distribusinya. Dengan demikian, peneliti tidak menggunakan fungsi kepekatan peluang melainkan persamaan moment untuk menduga parameter. Berdasarkan definisi mengenai persamaan moment, apabila diterapkan pada model linear data panel tipe fixed effect, maka diperoleh persamaan moment empiris yang dinyatakan dengan 0 ( )1 0 ( )1 ( ).

17 Sedangkan menurut (Wooldridge, 2001), berkaitan dengan kondisi moment empiris jika terdapat L persamaan dalam K parameter tidak diketahui (jumlah parameter yang akan diduga), maka terdapat tiga kemungkinan sistem persamaan yang dihasilkan yaitu: 1. Sistem persamaan underidentified Hal ini terjadi ketika jumlah persamaan lebih sedikit dari jumlah parameter yang akan diduga (L < K) sehingga tidak mungkin untuk menemukan solusi dari sistem persamaan tersebut. Tanpa adanya informasi lain, seperti restriksi yang akan dikurangi jumlah parameter bebasnya maka kasus demikian tidak dapat diolah lebih lanjut. 2. Sistem persamaan exactly identified Kondisi ini terjadi manakala jumlah persamaan sama dengan jumlah parameter yang akan diduga (L = K) sehingga dapat dengan mudah ditemukan solusi tunggal berupa penduga variabel ( ). 3. Sistem persamaan overidentified Kondisi ini terjadi manakala jumlah persamaan lebih banyak dari jumlah parameter yang akan diduga (L > K) sehingga tidak menghasilkan solusi tunggal dalam sistem persamaan ( ). Untuk mendapatkannya, diperlukan kombinasi sebanyak. / himpunan persamaan berbeda. Hal demikian tidaklah efektif sehingga alternatif penyelesaian yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan matriks terboboti.

18 Dalam pendugaan dengan sistem overidentified dibutuhkan strategi untuk memperoleh penduga, yakni dengan meminimumkan fungsi kriteria q ( ) ( ). Berdasarkan tulisan (Hansen, 1982) dalam (Greene, 2008) dijelaskan bahwa meminimumkan q akan menghasilkan penduga yang konsisten bagi. Yakni dengan menggunakan fungsi kriteria dari jumlah kuadrat terboboti ( ) ( ) di mana W adalah sembarang matriks definit positif yang bukan merupakan fungsi, misalnya matriks identitas I. Dalam pendugaan parameter dengan menggunakan GMM pada data panel, penulis menggunakan beberapa definisi dan konsep dasar berkaitan dengan aljabar matriks sebagai berikut: Definisi 2.11 (Quadratic Form) Misalkan A = (a ij ) adalah matriks simetrik berukuran n x n dan x adalah vektor variabel berukuran n x 1, maka ( ) ( ) Bentuk tersebut adalah polinomial berderajat dua dari x 1,x 2,,x n sehingga disebut sebagai quadratic form dari x, (Graybill, 1969).

19 Definisi 2.12 (Matriks Definit Positif) Misalkan A = (a ij ) adalah matriks simetrik berukuran n x n dan x adalah vektor variabel berukuran n x 1. Matriks A dikatakan definit positif jika untuk sebarang x 0 maka quadratic form, (Graybill, 1969).

20 D. Dalil Limit Pusat Jika X 1, X 2,, X n merupakan sampel acak dari suatu populasi dengan mean, varians, dan fungsi pembangkit moment M x (t) maka distribusi limit dari dengan merupakan distribusi normal baku, (Freund, 1999).