Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BPSPROVINSI JAWATIMUR

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BERITA RESMI STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

Organisasi Perburuhan Internasional

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

MENYUSUN KELAYAKAN USAHA

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Penelitian

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

BADAN PUSAT STATISTIK

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2015

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

BPSPROVINSI JAWATIMUR

KARAKTERISTIK RESPONDEN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

LAMPIRAN

97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95

96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di sore hari. Bapak A terpaksa terkena PHK dari salah satu perusahaan ternama di Jakarta karena perusahaan merugi akibat krisis moneter. Kini Bapak A sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta jual-beli barang bekas. Meski diakui pendapatan yang diterima jauh dari pendapatannya ketika masih sebagai karyawan, namun cukup untuk membuat dapurnya berasap walaupun pas-pasan. Tak ingin keadaan berlangsung seperti itu terus sang istri, AA (30 tahun) meminta izin kepada suami untuk menjadi TKW agar dapat memiliki rumah sendiri dan menyekolahkan anak-anaknya hingga tingkat pendidikan yang tinggi. Istri pun berangkat menjadi TKW pertama kali pada tahun 2005 dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun pada keberangkatan pertama (2005-2007) istri gagal mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluarga karena ia pun tidak pernah digaji oleh majikannya, sehingga ia tidak berani pulang ke tanah air maka ia meminta izin lagi untuk memperpanjang kontrak kerjanya lagi di Arab untuk 2 tahun ke depan (2007-2009). Suami yang pada saat itu juga sedang kesusahan di tanah air akhirnya untuk menutupi kebutuhan keluarga terpaksa ia berhutang ke warung dan tetanggatetangganya serta menjual radio. Tahun 2008 istri mengirimkan uang melalui rekening tabungan BNI suami secara rutin 3 bulan sekali dengan total keseluruhan sebesar Rp 56.000.000,00 yang digunakan untuk membangun rumah, biaya sekolah anak, dan menambah biaya hidup sehari-hari. Tahun 2009 istri memutuskan untuk pulang ke Indonesia dengan membawa sisa pendapatannya secara tunai sebesar Rp 55.000.000,00. Kemudian istri beragkat lagi untuk yang ketiga kalinya (2009-2011) namun tidak sebaik seperti keberangkatannya yang sebelumnya sehingga istri tidak dapat mengirimkan uangnya serutin dulu. Alhasil istri terakhir kali mengirimkan pendapatannya pada bulan Febuari 2011. Suami pun terpaksa berhutang sebesar Rp 2.000.000,00 kepada tetangganya untuk biaya ujian akhir dan perayaan samenan (pesta rakyat arak-arakan kenaiakan kelas siswa di Desa). Hingga saat ini selama istri menjadi TKW selama 6 tahun menghasilkan total pendapatan sebanyak Rp 111 000 000,00 yang disumbangkan kepada pendapatan total keluarga.

97 KASUS 2 Ketika Mertua Memegang Alih Keuangan dan Suami Menjadi Lebih Mandiri Istri Pak B, AB (30 tahun) berangkat menjadi TKW untuk kali pertama pada tahun 2010 silam. Sudah 1,4 tahun ia bekerja di Arab Saudi sebagai pembantu rumahtangga. Bapak B sejak dulu bekerja sebagai supir angkot. Adapun yang menjadi alasan istri menjadi TKW yaitu untuk dapat menambah pendapatan keluarga. Selama istri di Arab, ia sudah mengirimkan pendapatannya empat kali melalui rekening tabungan orangtuanya dengan total keseluruhan sebesar Rp 16.000.000,00. Namun uang yang diterima mertua Bapak B tidak pernah diberikan sedikit pun kepada suami dengan alasan agar lebih aman maka disimpan saja di mertua. Akibatnya karena penghasilan sehari-hari suami tidak cukup menentu dan ia harus melunasi rumahnya yang terlanjur digadaikan sebagai modal keberangkatan istri selama masa pelatihan di agen sebesar Rp 9.000.000,00 ke temannya, maka suami pun bekerja keras bahkan tak jarang ia terpaksa sering tidak pulang ke rumah untuk mencari pekerjaan yang bisa ia kerjakan. Setelah hampir 2 bulan suami berupaya dengan keras tetapi rumahnya dapat ia tebus, akhirnya ia dan ketiga anaknya pindah ke rumah kontrakan sangat kecil. Ia pun terpaksa menjual sofa untuk tambahan uang bagi keluarganya. Dari hasil keringatnya sendiri ia mampu membeli HP sendiri untuk dapat berkomunikasi dengan istri lebih mudah lagi. Setelah sempat berhutang ke salah satu bank sebesar Rp 1.000.000,00 dengan sisa yang harus dilunasi lagi Rp 340.000,00. Akhirnya suami dan anak-anak belajar untuk dapat lebih mengatur keuangannya lebih baik lagi agar dapat tercukupi semua kebutuhan keluarga. Meskipun hingga saat ini masih memiliki jumlah hutang yang tidak sedikit yaitu Rp 9.340.000,00. KASUS 3 Usaha Suami Sukses dan Akhirnya Dapat Membangun Rumah Setelah Istri Menjadi TKW Bapak C (26 tahun) sehari-harinya bekerja sebagai tukang bengkel motor usaha kecil-kecilan di samping rumah orangtuanya, sejak sebelum istri menjadi TKW. AC, istrinya (27 tahun) menjadi TKW sejak tahun 2009 untuk kali pertama di Singapura sebagai baby sitter. Tujuan utama istri berangkat menjadi TKW yaitu agar anaknya dapat sekolah hingga ke tingkat pendidikan yang tinggi minimal seperti dirinya, yaitu SMA. Usaha bengkel suami terus mengalami kemajuan sehingga ia dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Sementara itu, istri mengirimkan pendapatan sebagai TKW sudah dua kali sebanyak Rp 4.000.000,00 melalui Western Union. Suatu ketika pernah istri ingin mengirim pendapatannya lagi, namun suami melarangnya karena suami masih merasa mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan agar uang hasil kerja istrinya dibawa tunai saja saat istri kembali ke tanah air. Selain itu, suami beranggapan agar ia tidak malas karena menggantungkan dirinya pada kiriman istri saja. Suatu ketika sami pernah sempat mengalami masa kesulitan ketika usahanya sedang surut dan suami harus membeli mesin baru, sedangkan istri belum mengirimkan hasil pendapatan kerjanya. Ia terpaksa berhutang ke seorang teman sebesar Rp 2.000.000,00 dan tukang kredit keliling sebesar Rp 1.500.000,00 yang saat ini sisa cicilannya tinggal Rp 430.000,00 lagi, sedangkan hutang ke temannya langsung dilunasinya.

98 KASUS 4 Istri Tak Ada Kabar Lagi dan Mertua Memegang Seluruh Kiriman Pendapatan Istri Kiriman pendapatan istri Bapak D (28 tahun) seluruhnya disimpan oleh orangtua sang istri tanpa pernah diberikan kepada suami sedikit pun dan hingga saat ini Bapak D tidak pernah mengetahui jumlah pasti setiap kiriman istri tersebut. Ia hanya dapat mengira-ngira dan mendengar dari tetangga-tetangganya sebesar Rp 7.000.000,00 dan sudah 3 kali pengiriman. Bapak D bekerja sebagai buruh yang pendapatannya tidak menetap. Itulah yang menjadi alasan utama istri menjadi TKW yaitu karena ia tidak dapat hidup bergantung pada pendapatan suami saja yang tidak menentu seperti itu. Hingga saat ini sudah 2 tahun (2009-2011) lamanya istri menjadi TKW di Malaysia untuk kali pertama sebagai TKW meninggalkan suami dan seorang anak yang persis tahun ini usianya menginjak 2 tahun. Mertua suami pernah mengabarkan kepada suami bahwa hutang keluarga sebesar Rp 15.000.000,00 yang dulu dipinjam ke tetangga sebagai modal istri menjadi TKW sudah lunas dari penghasilan istrinya selama ini. Hasil jerih payah suami membuahkan hasil untuk dapat membeli HP agar dapat berkomunikasi dengan istrinya melalui salah seorang teman istrinya disana, karena istri tidak memiliki HP. Biasanya istri memberi kabar kepada suami melalui pesan singkat (SMS) atau terkadang telepon meski tidak lama. Namun, sudah sekitar 3 bulan ini suami tidak pernah lagi mendengar kabar istrinya dan menjadi sangat sulit menghubungi temannya sesama TKW disana. Suami menjadi sangat khawatir dan takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya di negara jiran tersebut. KASUS 5 Istri Menjadi TKW Karena Ingin Membangun Rumah Impian Bapak E (42 tahun) bekerja sebagai wiraswasta dan terkadang sebagai petani. Istri Bapak E sudah emapt kali menjadi TKW di Arab Saudi. Tujuan istri bekerja karena ingin memiliki rumah sendiri dan membantu penghasilan suami. Pertama kali berangkat pada tahun 2003 dengan masa kontrak kerja dua tahun hingga tahun 2005. Istri mengirimkan pendapatannya sebesar Rp 40.000.000,00 melalui rekening bank agen yang memberangkatkannya. Sebelum agen mengirimkan melalui wesel kepada suami, agen mengenakan pemotongan biaya administrasi sebesar Rp 8.000.000,00 sehingga suami menerima sebesar Rp 32.000.000,00. Suami menggunakannya untuk membangun rumah meskipun harus meminjam kepada tetangganya sebesar Rp 10.000.000,00 karena biayanya kurang. Istri kemudian memperpanjang kontrak kerjanya hingga tahun 2007. Pada masa kerjanya yang kedua ini istri mengirimkan hasil pendapatannya sebesar Rp 40.000.000,00 sama seperti masa kerja pertamanya melalui rekening agen dan dikenakan biaya administrasi Rp 10.000.000,00 sehingga suami hanya menerima pendapatan bersih istri sebesar Rp 30.000.000,00. Lebaran tahun 2005 istri sempat kembali ke Indonesia dan cuti sebentar dari pekerjaannya selama 3 tahun. Merasa puas dengan hasil kerjanya tersebut dalam bentuk rumah, ia justru semakin termotivasi untuk dapat bekerja lagi sebagai TKW agar dapat memenuhi kebutuhannya yang lain. Pada keberangkatannya yang ketiga (2005-2007) penghasilan istri menurun, ia hanya mampu mengirimkan sebanyak tiga kali dengan total sebesar Rp 12.000.000,00. Setelah potongan biaya administrasi oleh agen, suami pun menerima uang istri sebesar Rp 6.000.000,00. Pada masa kerjanya yang ke empat kali (2009-2011) penghasilan istri semakin menurun, dua tahun belakangan istri hanya mengirimkan pendapatannya sekali dan itu pun sebesar Rp 12.000.000,00 dengan potongan biaya administrasi agen yang terus naik hingga suami hanya menerima sebesar Rp 4.000.000,00. Setelah nanti istri kembali ke tanah air, suami berharap istri tidak menjadi TKW lagi.

99 Lampiran 3 Sumber Pendapatan Keluarga Pra TKW dan saat TKW (Rp) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total 1 910000 0 0 910000 1960000 1666667 0 3626667 2 525000 0 0 525000 700000 1500000 0 2200000 3 840000 600000 0 1440000 1120000 0 0 1120000 4 1200000 0 0 1200000 910000 2333333 0 3243333 5 375000 0 450000 825000 0 1666667 1800000 3466667 6 700000 0 0 700000 700000 666667 0 1366667 7 650000 500000 0 1150000 900000 2333333 0 3233333 8 700000 0 0 700000 1400000 500000 0 1900000 9 700000 0 0 700000 1120000 1166667 0 2286667 10 560000 0 0 560000 630000 400000 400000 1430000 11 700000 0 0 700000 700000 0 0 700000 12 2940000 0 0 2940000 1820000 1750000 0 3570000 13 1400000 0 0 1400000 2520000 0 0 2520000 14 770000 0 0 770000 770000 1750000 0 2520000 15 700000 0 0 700000 725000 0 0 725000 16 1960000 0 0 1960000 1400000 1333333 0 2733333 17 560000 0 133000 693000 1260000 0 1120000 2380000 18 840000 0 0 840000 3220000 1200000 0 4420000 19 840000 0 0 840000 1120000 1400000 0 2520000 20 1540000 0 0 1540000 1260000 500000 0 1760000 21 840000 0 0 840000 1320000 2000000 0 3320000 22 1120000 0 0 1120000 1120000 500000 420000 2040000 23 700000 0 0 700000 980000 183333 0 1163333 24 1960000 0 0 1960000 2520000 750000 0 3270000 25 700000 0 1540000 2240000 700000 0 700000 1400000 26 1600000 5600000 0 7200000 1680000 800000 0 2480000 27 800000 0 0 800000 2000000 1000000 0 3000000 28 140000 0 0 140000 7000000 500000 0 7500000 29 2240000 0 0 2240000 1820000 1500000 0 3320000 99

100 100 Lampiran 3 (Lanjutan) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total 30 560000 0 0 560000 700000 333333 0 1033333 31 1180000 300000 0 1480000 1180000 1700000 800000 3680000 32 1400000 0 0 1400000 1555000 312500 0 1867500 33 1680000 0 0 1680000 1820000 0 37500 1857500 34 2180000 0 0 2180000 7000000 117643 0 7117643 35 840000 0 0 840000 840000 1166667 0 2006667 36 1050000 0 0 1050000 1200000 0 0 1200000 37 4200000 0 0 4200000 3360000 1333333 0 4693333 38 1120000 0 0 1120000 840000 1750000 0 2590000 39 890000 0 0 890000 610000 500000 0 1110000 40 1260000 0 0 1260000 1400000 2000000 0 3400000 41 910000 0 420000 1330000 1400000 1166667 560000 3126667 42 560000 0 0 560000 560000 1666667 0 2226667 43 1400000 0 0 1400000 2100000 2200000 0 4300000 44 3500000 0 0 3500000 1400000 0 0 1400000 45 1200000 0 0 1200000 1855000 2050000 550000 4455000 46 1200000 0 0 1200000 0 0 440000 440000 47 1400000 0 0 1400000 1680000 1766667 0 3446667 48 2100000 0 0 2100000 2100000 1333333 0 3433333 49 5600000 0 0 5600000 2800000 1666667 0 4466667 50 560000 0 0 560000 3920000 1750000 0 5670000 51 1400000 0 0 1400000 1400000 1125000 900000 3425000 52 770000 0 0 770000 560000 0 0 560000 53 1120000 0 0 1120000 0 1500000 300000 1800000 54 770000 0 0 770000 980000 833333 0 1813333 55 4200000 0 0 4200000 4200000 1850000 0 6050000 56 2000000 0 0 2000000 2520000 0 0 2520000 57 0 0 0 0 840000 145833 0 985833 58 840000 0 0 840000 840000 0 500000 1340000

101 Lampiran 3 (Lanjutan) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total 59 840000 0 0 840000 3080000 500000 4200000 7780000 60 2240000 0 0 2240000 2800000 166667 0 2966667 Total 78.480.000,00 7.000.000,00 2.543.000,00 88.023.000,00 98.915.000,00 56.334.310,00 12.727.500,00 167.976.810,00 Rata-rata 1.308.000,00 116.666,67 42.383,00 1.467.050,00 1.648.583,33 938.905,17 212.125,00 2.799.613,50 101

102 Lampiran 4 Rata-rata pengeluaran pangan dan non pangan keluarga per bulan Pengeluaran (bulan) Rp % Pangan Makanan pokok Beras Rata-rata 153.177,78 11,4 Maksimum 666667 Std. Deviasi 119355.678 Lauk pauk Telur ayam, susu, daging, dan sayur-mayur Rata-rata 364.266,67 27,2 Maksimum 1400000 Std. Deviasi 292699.989 Buah-buahan Rata-rata 103.275,00 2,5 Maksimum 420000 Std. Deviasi 69412.004 Jajanan lainnya Mie instan, kopi, dan kerupuk Rata-rata 103.275,00 7,7 Maksimum 896000 Std. Deviasi 141289.899 Non pangan Pendidikan Bayaran uang sekolah dan uang jajan Rata-rata 281.049,98 20,9 Maksimum 1050000 Std. Deviasi 279143.109 Perumahan dan bahan bakar Listrik Rata-rata 56.200,00 4,2 Maksimum 135000 Std. Deviasi 29911.621 Air Rata-rata 0,00 0,0 Maksimum 0 Std. Deviasi 0.000 Telepon (pulsa HP) Rata-rata 73.288,14 5,5 Maksimum 800000 Std. Deviasi 162166.480 Bahan bakar (LPG, minyak tanah, kayu bakar, dll) Rata-rata 34.300,00 2,6 Maksimum 336000 Std. Deviasi 46254.748

103 Lampiran 4 (Lanjutan) Pengeluaran (bulan) Rp % Lainnnya (warnet/wartel) Rata-rata 11.183,33 0,8 Maksimum 420000 Std. Deviasi 5482.015 Transportasi Bensin Rata-rata 37.266,67 2,8 Maksimum 420000 Std. Deviasi 159958.399 Transportasi lainnya (angkot/ojek) Rata-rata 56.611,12 4,2 Maksimum 800000 Std. Deviasi 159958.399 Pakaian Rata-rata 49.061,15 3,7 Maksimum 250000 Std. Deviasi 54397.063 Kesehatan Perlengkapan mandi dan cuci Rata-rata 51.740,83 3,9 Maksimum 650000 Std. Deviasi 60889.323 Obat-obatan Rata-rata 36.528,81 2,6 Maksimum 650000 Std. Deviasi 109640.846

104 Lampiran 5 Pengeluaran khusus suami Pengeluaran Rupiah/bulan % Jajan Rata-rata 69.200,00 12,9 Maksimum 840000.00 Std. Deviasi 140077.557 Rokok Rata-rata 184.706,67 34,4 Maksimum 672000.00 Std. Deviasi 168931.499 Pakaian Rata-rata 21.835,17 4,1 Maksimum 125000.00 Std.Deviasi 26797.584 Transportasi Rata-rata 43.144,45 8,0 Maksimum 700000.00 Std. Deviasi 110282.368 Pulsa Rata-rata 38.066,67 7,1 Maksimum 300000.00 Std. Deviasi 69389.351 Hutang Rata-rata 101.833,33 19,0 Maksimum 3200000.00 Std. Deviasi 424234.711 Untuk orangtua Rata-rata 77.708,93 14,5 Maksimum 600000.00 Std. Deviasi 137677.178

105 Lampiran 6 Gambar alur pendapatan dan pengeluaran keluarga TKW Renovasi rumah Rataan±SD (16,7%), n=10 0.30±0.462 Pendidikan anak (33,3%), n=20 Modal usaha (11,7%), n=7 0.30±0.462 0.30±0.462 Bayar hutang (38,3%), n=23 0.38±0.490 Ditabung (10,0%), n=6 0.10±0.303 954.818,81±755166.091 Kebutuhan anak 1 0.42±0.497 (41,7%), n=25 (0-2333333) Kebutuhan pokok 2 0.38±0.490 Pendapatan istri (38,3%), n=23 n=60 Mertua/saudara 0.07±0.252 (6,7%), n=4 Tidak dikirimkan istri (20,0%), n=12 0.20±0.430 Pengobatan (5,0%), n=3 Bangun rumah (5,0%), n=3 Zakat (3,3%), n=2 Beli motor (3,3%), n=2 Tebus sawah/rumah (3,3%), n=2 Sewa sawah (1,7%), n=1 Agen (1,7%), n=1 0.05±0.220 0.05±0.220 0.03±0.181 0.03±0.181 0.03±0.181 0.02±0.129 0.02±0.129 Gambar Diagram alur pendapatan dan pengeluaran keluarga TKW (n=60) Keterangan: 1) Termasuk jajan anak, pakaian anak, dan pulsa Hand Phone 2) Termasuk sandang dan pangan keluarga

106 Pada Gambar di Lampiran 6, total persentase yang didapatkan tidak berjumlah 100 persen dikarenakan persentase tersebut diperoleh berdasarkan jumlah responden yang menjawab di lapang pada saat wawancara mengenai pemanfaatan hasil pendapatan istri. Lampiran 7 Variabel, Skala, Kategori Skor, dan Keterangan Variabel Skala Kategori skor Keterangan Renovasi rumah Nominal 1 Sebanyak 10 orang menjawab untuk modal usaha. Kemudian dibagi totall 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 16,7 persen. Artinya, sebesar 16,7 persen atau 10 orang yang menggunakan pendapatan istri merenovasi rumah. Pendidikan anak Nominal 2 Sebanyak 20 orang menjawab untuk pendidikan anak. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 33,3 persen. Artinya, sebesar 33,3 persen atau 20 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk pendidikan anak. Modal usaha Nominal 3 Sebanyak tujuh orang menjawab untuk modal usaha. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 11,7persen. Artinya, sebesar 11,7 persen atau tujuh orang yang menggunakan pendapatan istri untuk modal usaha. Bayar hutang Nominal 4 Sebanyak 23 orang menjawab untuk bayar hutang. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 38,3 persen. Artinya, sebesar 38,3 persen atau 23 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk bayar hutang. Ditabung Nominal 5 Sebanyak enam orang menjawab untuk ditabung. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 10,0 persen. Artinya, sebesar 10,0 persen atau enam orang yang menggunakan pendapatan istri untuk ditabung. Kebutuhan anak Nominal 6 Sebanyak 25 orang menjawab untuk (jajan, dll) kebutuhan. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 41,7 persen. Artinya, sebesar 41,7 persen atau 25 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk kebutuhan anak.

107 Lampiran 7 (Lanjutan) Variabel Skala Kategori skor Keterangan Kebutuhan pokok Nominal 7 Sebanyak 23 orang menjawab untuk kebutuhan pokok. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 38,3 persen. Artinya, sebesar 8,3 persen atau 23 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk kebutuhan pokok. Orangtua/saudara Nominal 8 Sebanyak empat orang menjawab untuk orangtua/saudara. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 6,7 persen. Artinya, sebesar 6,7 persen atau empat orang yang menggunakan pendapatan istri untuk orangtua/saudara. Pengobatan Nominal 9 Sebanyak tiga orang menjawab untuk pengobatan anggota keluarganya yang sakit. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 5,0 persen. Artinya, sebesar 5,0 persen atau tiga orang yang menggunakan pendapatan istri untuk pengobatan. Bangun rumah Nominal 10 Sebanyak tiga orang menjawab untuk membangun rumah. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 5,0 persen. Artinya, sebesar 5,0 persen atau tiga orang yang menggunakan pendapatan istri untuk membangun rumah. Zakat Nominal 11 Sebanyak dua orang menjawab untuk zakat. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk zakat. Beli motor Nominal 12 Sebanyak dua orang menjawab untuk membeli motor. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk membeli motor.

108 Lampiran 7 (Lanjutan) Variabel Skala Kategori skor Keterangan Tebus sawah Nominal 13 Sebanyak dua orang menjawab untuk menebus sawah/rumah yang digadaikan untuk biaya istri berangkat menjadi TKW. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk menebus sawah/rumah. Sewa sawah Nominal 14 Sebanyak satu orang menjawab untuk menyewa sawah. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 1,7 persen. Artinya, sebesar 1,7 persen atau satu orang yang menggunakan pendapatan istri untuk menginvestasikan dalam bentuk menyewa sawah. Agen Nominal 15 Sebanyak satu orang menjawab untuk agen. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 1,7 persen. Artinya, sebesar 1,7 persen atau satu orang yang menggunakan pendapatan istri untuk melunasi hutang kepada agen yang memberangkatkan TKW.

109 Lampiran 8 Foto Kegiatan Gambar 1 dan 2 Beberapa contoh rumah saat istri menjadi TKW berdinding tembok, beratapkan genting, dan berlantai keramik Gambar 3 dan 4 Beberapa contoh rumah yang masih direnovasi saat istri menjadi TKW berdinding dan berlantaikan semen Gambar 5 dan 6 Beberapa contoh kepemilikan aset keluarga saat TKW

110 Lampiran 8 (Lanjutan) Gambar 7 Contoh aset dalam bentuk sewa sawah saat TKW Gambar 8 Contoh usaha bengkel suami saat istri menjadi TKW Gambar 9 dan 10 Beberapa responden dalam penelitian

Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Pearson 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 1 2.696** 1 3.310*.293* 1 4.470**.235.589** 1 5.150.211.135.159 1 6.021.118.194.179.020 1 7.125.037.127.072.015.018 1 8.075.219.113.349**.015.048.073 1 9.079.056.120.295*.221.092.136.256* 1 10.079.127.107.038.052.058.153.018.160 1 11.256*.082.153.153.050.140.340**.027.292*.120 1 12.137.042.136.085.020.019.998**.080.177.189.384** 1 13.213.123.175.114.297*.012.883**.020.095.124.549**.890** 1 14.205.180.197.147.165.061.201.052.024.074.021.194.144 1 Keterangan: * korelasi signifikan pada p<0.05 ** korelasi signifikan pada p<0.01 1= umur suami (tahun) 8= lama menjadi TKW (tahun) 2= umur istri (tahun) 9= pengeluaran pangan (Rp) 3= pendidikan suami (tahun) 10= pengeluaran non pangan (Rp) 4= pendidikan istri (tahun) 11= pengeluaran khusus suami (Rp) 5= besaran keluarga (orang) 12= pengeluaran total keluarga (Rp) 6= kontribusi istri (%) 13= pengeluaran/kapita/bulan (Rp) 7= hutang keluarga (Rp) 14= kesejahteraan subjektif (skor) 111

112 112 Lampiran 10 Hasil Uji Korelasi Spearman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1.000 2.682** 1.000 3.307*.271* 1.000 4.448**.215.539** 1.000 5.091.224.133.106 1.000 6.034.066.159.187.035 1.000 7.104.047.008.065.050.226 1.000 8.110.064.249.134.083.138 179 1.000 9.090.130.120.330*.265*.061.280*.142 1.000 10.032.051.054.076.045.107.285*.104.127 1.000 11.230.109.114.176.025.272*.302*.275*.294*.290* 1.000 12.013.081.118.155.015.052.663**.158.386**.497.463** 1.000 13.051.013.193.222.374**.109.660**.093.241**.447**.443**.910** 1.000 14.109.192.280*.143.010.020.080.111.071.089.005.073.091 1.000 15.139.089.117.129.104.122.029.064.096.005.016.035.055.569** 1.000 16.083.081.209.218.197.201.174.066.106.109.019.166.244.336**.391** 1.000 17.263*.153.014.086.123.146.112.024.132.123.077.102 003.439**.384**.214 1.000 18.153.170.186.131.109.072.010.074.133.114.027.015.050.802**.847** 541**.648** 1.000 Keterangan: * korelasi signifikan pada p<0.05 ** korelasi signifikan pada p<0.01 1= umur suami (tahun) 8= lama menjadi TKW (tahun) 15=kesejahteraan dimensi ekonomi (skor) 2= umur istri (tahun) 9= pengeluaran pangan (Rp) 16=kesejahteraan dimensi sosial (skor) 3= pendidikan suami (tahun) 10= pengeluaran non pangan (Rp) 17=kesejahteraan dimensi psikologis (skor) 4= pendidikan istri (tahun) 11= pengeluaran khusus suami (Rp) 18=kesejahteraan sujektif (skor) 5= besaran keluarga (orang) 12= pengeluaran total keluarga (Rp) 6= kontribusi istri (%) 13= pengeluaran/kapita/bulan (Rp) 7= hutang keluarga (Rp) 14= kesejahteraan dimensi fisik (skor)